US & GLOBAL
• Bursa saham AS berakhir menguat pada hari Jumat di tengah harapan bahwa politisi akan menemukan landasan bersama untuk menghindari
"tebing fiskal" yang akan merugikan ekonomi AS, sementara eskalasi ketegangan di Timur Tengah telah mendorong naiknya harga minyak.
Namun saham‐saham di bursa utama masih mencatat kerugian mingguan kedua kalinya secara berturut dipicu kekhawatiran mengenai masalah
fiskal pemerintah AS dan suramnya pertumbuhan ekonomi global yang mana telah menekan sentimen. Demokrat mengatakan mereka
menyadari kebutuhan untuk mengekang pengeluaran dan Republik mengatakan mereka telah setuju untuk menempatkan "pendapatan di atas
meja" setelah pertemuan dengan Presiden Barack Obama.
• "These are very small steps in the right direction," said Kate Warne, investment strategist at Edward Jones in St Louis. "The more evidence there
is that Congress will make a decision sooner, the more likely we are to see stocks rebound."
• Investor masih khawatir bahwa jika tidak tercapai kesepakatan untuk memodifikasi pemangkasan belanja dan kenaikan pajak otomatis, maka
perkeonomian AS berpotensi tergelincir kedalam resesi. Indeks S&P 500 terkoreksi sekitar 4% selama lebih dari 2 pekan terakhir, sebagian karena
kekhawatiran tersebut.
• Dow Jones industrial average <.DJI> bertambah 45.93 poin atau 0.37% ke 12,588.31. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 6.55 poin atau
0.48%, ke 1,359.88. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 16.19 poin atau 0.57% ke 2,853.13. Dalam sepekan, S&P turun 1.5%, berada
di zona negatif dalam 2 pekan berturut‐turut. Indeks Dow kehilangan 1.8%, melemah untuk empat minggu berturut‐turut, sementara Nasdaq
terkoreksi untuk 6 pekan berturut‐turut, juga turun 1.8%.
• Indeks equitas dunia MSCI <.MIWD00000PUS> rebound di akhir sesi dan terakhir tercatat di sekitar 317.64 namun masih melemah 1.7% dalam
sepekan.
• FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> melemah 1.04% ke 1,067.45 dan mencatat pekan terburuk sejak akhir September.
• Harga minyak Brent naik di atas $109 per barel menyusul konflik antara Israel dan Palestina di Gaza memicu kekhawatiran tentang pasokan.
Investor khawatir bahwa Arab dapat terseret ke setiap potensi konflik, yang dapat mempengaruhi jalur pasokan minyak. Juga turut menambah
kekhawatiran, kebakaran terjadi pada platform minyak dan gas alam di Teluk Meksiko, demikian US Coast Guard mengatakan. Diaporkan bahwa
platform tidak aktif memproduksi. Brent crude <LCOc1> naik 94 sen ke $108.95 per barel. Sedangkan U.S. oil <CLc1> bertambah $1.22 ke $86.67.
• Yen terkoreksi dalam 3 hari berturut‐turut terhadap dolar dan mencatat kerugian mingguan terburuknya sejak medio Februari dipicu ekspektasi
pelonggaran moneter agresif dari BOJ. Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda membuka jalan bagi pemilihan sela pada 16 Desember. Majelis
rendah parlemen dibubarkan pada hari Jumat. Shinzo Abe, pemimpin oposisi utama Partai Demokratik Liberal dan memiliki peluang untuk
menjadi pemimpin Jepang berikutnya, pada Kamis lalu menyerukan bank sentral negara itu untuk mengadopsi suku bunga nol atau di bawahnya
untuk memacu pinjaman. Dolar menguat 0.2% di 81.26 yen. Euro melanjutkan koreksinya seiring kekhawatiran terhadap nasin Yunani. Euro
tercatat melemah 0.3% di $1.2739.
• Harga obligasi AS naik, dengan yield mencapai level terendahnya selama lebih dari 2 bulan dipicu skeptisme apakah Washington akan
menghasilkan sebuah kesepakatan untuk menghindari krisis keuangan dan kekhawatiran seputar pertikaian antara Israel dan Palestina. Treasury
tenor 10 tahun naik 4/32 dengan yield di 1.581%.
• Harga emas melemah dan mencatat koreksi tajam mingguannya disebabkan kekhawatiran perlambatan ekonomi dan kekhawatiran terjadinya
resesi ekonomi di AS. Dalam sepekan emas tercatat turun 1% dan melemah dalam 5 dari 6 pekan perdagangannya. Harga emas turun 0.2% ke
$1,712.60 per ounce setelah menembus level terendah 1 pekan di $1,704 pada hari Kamis.
GOLD & COMMODITIES
• Emas melemah Jumat kemarin dan menyebabkan akumulasi tekanan mingguan akibat indikasi penurunan perekonomian global – kekhawatiran
resesi AS menekan minat terhadap emas sebagai aset untuk hedging terhadap inflasi.
• Sepanjang pekan kemarin, emas mengalami tekanan sekitar 1% dan sudah mengalami tekanan dalam 5 dari 6 pekan perdagangan terakhir –
menyusul berkembangnya dinamika pasar setelah data yang mengindikasikan perekonomian Eropa juga sedang memasukii jurang resesi. Selain
itu pesimisme data‐data ekonomi AS belakangan ini, disinyalir sebagai dampak dari bada Sandy yang menerjang belum lama ini, serta outlook
negatif sektor perumahan dari Ben Bernanke, juga menyebabkan tekanan emas tersebut.
• Penurunan emas dikatakan juga sebagai pengaruh tekanan indeks S&P 500 yang mengalami tekanan terbesar dalam basis 2 mingguan selama 6
bulan –semata juga disebabkan oleh isu fiscal cliff AS, yang akan mendorong ekonomi AS kembali ke jurang resesi jika penurunan anggaran dan
kenaikan pajak secara otomatis dilakukan awal 2013 tanpa intervensi.
• Sementara pertemuan pertama presiden Obama dengan anggota Kongres AS, Jumat lalu, dalam rangka membahas langkah untuk menghindari
fiscal cliff, nampaknya menemukan titik harapan, setelah para pemimpin di Kongres AS berjanji untuk mencari solusi yang pantas dan umum
untuk masyarakat dalam rangka kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran.
• Memanasnya konflik gepolitik di jalur Gaza dan laporan penurunan demand emas untuk Q3 dari World Gold Council (WGC) juga menjadi hal‐hal
lain yang menekan emas di pekan kemarin.
• Namun fluktuasi dan volatilitas emas yang besar masih potensial di tengah uncertainty global yang meningkat belakangan ini. Hanya saja
pergerakan emas yang harusnya terdorong naik oleh peran safe‐haven‐nya karena kondisi uncertainty, masih terhalang oleh penguatan dolar AS,
yang terbilang fresh setelah menembus ke atas key‐level 80 usai key‐event pilpres AS awal bulan ini.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak Brent naik di atas $109 per barel menyusul konflik antara Israel dan Palestina di Gaza memicu kekhawatiran tentang
pasokan. Investor khawatir bahwa Arab dapat terseret ke setiap potensi konflik, yang dapat mempengaruhi jalur pasokan minyak.
• Juga turut menambah kekhawatiran, kebakaran terjadi pada platform minyak dan gas alam di Teluk Meksiko, demikian US Coast Guard
mengatakan. Diaporkan bahwa platform tidak aktif memproduksi. Brent crude <LCOc1> naik 94 sen ke $108.95 per barel. Sedangkan U.S.
oil <CLc1> bertambah $1.22 ke $86.67.
• Industrial output AS diluar dugaan turun di bulan Oktober dipicu badai raksasa Sandy telah mengganggu produksi.Industrial production
terkontraksi 0.4% bulan lalu setelah revisi 0.2% kenaikan di bulan September, demikian laporan dari The Federal Reserve.
• The Fed melaporkan badai raksasa Sandy yang menghantam Pantai Timur di akhir Oktober diperkirakan telah memangkas tingkat
produksi sekitar 1%. Badai tersebut telah mengurangi produksi untuk utilitas, kimia, makanan, transportasi, komputer dan produk
elektronik.
EURO ZONE
• Perselisihan di antara kreditur internasional untuk Yunani dan relatif lemahnya rilis data ekonomi dari regional Eropa belakangan ini menahan upaya
rebound EURUSD menjelang akhir pekan kemarin di areal 1.2800, untuk kemudian kembali mencoba menembus ke bawah areal 1.2700.
• Kemungkinan haircut lanjutan untuk hutang Yunani, yang diperkirakan berpeluang terjadi oleh anggota ECB, Luc Coene, memicu rebound EURUSD. Namun
koleganya, Jens Widmann, Jumat lalu memberikan komentar tambahan untuk hal ini, bahwa haircut seharusnya diberikan sebagai ‘hadiah’ jika Yunani
sudah melaksanakan reformasi yang direncanakannya.
• Isu krisis hutang Eropa, terkait rencana bantuan lanjutan ke Yunani, serta isu fiscal cliff AS – dimana presiden Obama dan anggota Kongres AS Jumat lalu
mulai melakukan pembicaraan untuk mencapai kesepakatan terkait pemberlakuan pemangkasan spending dan kenaikan pajak AS yang bernilai $600 milyar
dan beresiko mendorong kembali AS ke jurang resesi – menjadi pemicu tekanan EURUSD belakangan ini.
• Pasar akan menantikan pertemuan menteri keuangan Eropa pada 20 November 2012 pekan ini, yang dihimbau oleh direktur IMF, Christine Lagarde,
seharusnya bisa menghasilkan putusan untuk bantuan lanjutan Yunani, yang bernilai 31 milyar euro.
• Juga di pekan ke depan, pasar akan melihat apakah pembahasan fiscal cliff oleh presiden Obama dan anggota Kongres yang dimulai Jumat lalu akan
menunjukkan perkembangan yang signifikan.
U.K.
• Sterling awalnya melemah mendekati level terendah 2 bulan pada perdagangan hari Jumat, setelah berkembang spekulasi mengenai berlanjutnya kebijakan
moneter longgar oleh BoE. Sterling sempat terkoreksi ke level intraday low di $1.5837, mendekti level terendah 2 bulan di $1.5828 yang dicapai hari Kamis
sebelumnya.
• Selama sepekan kemarin, sterling tertekan oleh komentar dari bank sentral Inggris (BoE) yang mengatakan Inggris menghadapi tahun‐tahun dengan
pertumbuhan ekonomi yang sulit dan membuka peluang untuk dilanjutkannya program stimulus. Komentar dari Gubernur BoE Mervyn King yang
mengatakan bahwa akan sulit bagi ekonomi untuk tumbuh pesat tanpa menurunkan nilai tukar mata uang, juga turut menekan sterling. King mengatakan
ekonomi kemungkinan akan melemah kembali di akhir tahun ini, hanya 1 kuartal setelah perekonomiannya keluar dari resesi, dan mengingatkan bahwa
kebijakan moneter hanya diperuntukkan untuk kepentingan memulihkan perekonomian.
• Namun menjelang akhir sesi New York, sterling kembali menguat dan bergerak di sekitar $1.5885, atau naik 0.13% terhadap dolar.
• Minutes dari sidang terakahir BoE akan dirilis hari Rabu pekan ini dan diharapkan akan memberikan petunjuk apakah kebijakan moneter longgar akan
dilanjutkan.
JAPAN
• Yen berlanjut melemah atas dolar AS pada Jumat kemarin, sekaligus merupakan pelemahan terdalamnya untuk basis mingguan sejak pertengahan Februari
2012 lalu.
• Dalam 2 hari perdagangan (Kamis dan Jumat) pekan lalu, yen mengalami pelemahan lebih dari 2% ‐ merupakan pelemahan terbesar untuk basis 2 harian
sejak Oktober 2012.
• Sejak Kamis pekan lalu, yen bergerak tajam ke level terlemahnya selama 6,5 bulan ke level 81.45 per dolar AS, dipicu oleh ekspektasi pelonggaran moneter
lebih agresif oleh BoJ menyusul pembubaran parlemen Jepang Jumat lalu untuk pelaksanaan pemilu dadakan pada 16 Desember.
• Pada dasarnya faktor utama penggerak USDJPY adalah diferensiasi suku bunga AS dan Jepang, yang saat ini sangat tipis. Pelaku pasar akan sangat
menantikan hasil pemilu Jepang menyusul calon kuat PM Jepang dari partai oposisi (LDP) untuk pemilu Desember tersebut, menginginkan pelonggaran
moneter (dengan suku bunga jika perlu sampai di bawah 0%) dalam rangka upaya keluar dari jurang deflasi dan mencegah penguatan yen lebih lanjut.
• Senin‐Selasa pekan ini BoJ akan melangsungkan pertemuan untuk membahas kebijakan moneternya.
AUSTRALIA
• AUDUSD cenderung rebound setelah menemukan tentative‐footing di areal terendahnya selama sekitar 3 pekan di 1.0283/88 untuk ditutup di areal 1.0340, namun
untuk basis mingguan AUDUSD ditutup melemah dari penutupan pekan sebelumnya.
• Para analis pasar melihat potensi tekanan AUDUSD masih akan berkembang, menyusul sudah dimulainya pembahasan isu fiscal cliff oleh presiden Obama dengan
Kongres AS Jumat kemarin
• Joe Capurso, analis dari Commonwealth Bank Australia, menyatakan: “If there’s any sign the discussion is going to be protracted, that will worry the market and push
down the Aussie.”
• Di tengah gugupnya investor dalam kewaspadaan besar saat ini, maka hal‐hal seperti meningkatnya eskalasi konflik geopolitik di jalur Gaza, dapat mendorong aksi
likuidasi long‐position (beli) yang sejak Mei 2012 meningkat, dengan support (triple bottom) yang bertahan sejak Juli 2012 terancam untuk ditembus, jika
kekhawatiran di kalangan investor terus meningkat.
SWISS
• Franc Swiss melemah terhadap dolar pada hari Jumat setelah penguatannya selama 2 hari terakhir dan menjelang pembicaraan mengenai tebing
fiskal anggaran antara Presiden AS Barack Obama dan para pemimpin Kongres yang dimulai hari Jumat (16/11).
• Minat pada aset beresiko menurun setelah rilis data hari Kamis sebelumnya yang menunjukkan ekonomi zona euro kembali tersungkur kedalam
resesi di kuartal ketiga, ditambah masalah tebing fiskal AS dan eskalasi ketegangan di Jalur Gaza.
• Sementara euro menguat tipis terhadap franc Swiss di sekitar 1.2045 franc per euro dibandingkan penutupan New York hari Kamis, menyusul
Kepala Swiss National Bank Thomas Jordan memberikan penilaian hati‐hati terhadap perekonomian Swiss ditengah kondisi ekonomi zona euro
yang tengah melemah, sebagai pasar ekspor terbesar, dan menegaskan kembali komitmen SNB untuk mempertahankan nilai patokannya yang
dikenakan pada franc Swiss sejak tahun lalu.