US & GLOBAL
• Bursa saham AS ditutup kebanyakan flat Selasa lalu setelah volatilitas pada akhir hariannya, dengan pelemahan pada saham‐saham material dan energi mengimbangi penguatan saham‐saham finansial.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> melemah 1.67 poin, atau 0.01 persen, ke level 12,502.81 pada penutupannya. Tetapi indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 0.64 poin, atau 0.05 persen, ke level 1,316.63. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> merosot 8.13 poin, atau 0.29 persen, ke level penutupan 2,839.08.
• Indeks FTSE Eurofirst <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa naik 1.9 persen untuk ditutup ke level 993.67, memperluas recovery dari level terendah dalam lima bulannya yang tercapai Senin lalu. Indeks MSCI's all‐country global equity <.MIWD00000PUS> menguat 0.8 persen ke level 303.65.
• Informal summit dari pemimpin Uni Eropa pada Rabu ini diperkirakan untuk mendiskusikan ide dari penggabungan underwritten obligasi regional oleh seluruh anggota zona euro.
• Euro memperluas penurunannya terhadap dollar AS untuk diperdagangkan merosot lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa lalu. Para trader mengatakan pergerakan dipicu oleh berita yang mengutip pernyataan Perdana menteri Yunani Lucas Papademos karena mengatakan persiapan negaranya untuk keluar dari zona euro sedang dipertimbangkan dan resiko itu nyata. Euro <EUR=> melemah ke level terendah $1.2665 pada data Reuters setelah laporan dan stop disekitar level $1.27. Terakhir berada pada level $1.2669, turun 1.1 persen dalam hariannya.
• Harga Treasuri AS melemah karena investor melakukan aksi ambil untung dari kenaikan baru‐baru ini, sementara itu berlanjutnya ketidakpastian di Eropa menjaga kebanyakan fund manager membatasi posisinya.
• Emas diperdagangkan mendekati level terendah intraday Selasa lalu dengan akselerasi aksi jual pada volume perdagangan yang rendah karena euro anjlok kedepannya dari banyaknya antisipasi pada European summit. Spot emas <XAU=> merosot 1.44 persen ke level $1,569.26 per ons pada pukul 3:30 p.m. EDT (1930 GMT). U.S. gold futures <GCv1> untuk pengiriman bulan Juni di settled turun 0.76 persen ke level $1,576.6, menghentikan level terendah intraday $1,568 per oz.
• Harga oil melemah Selasa lalu setelah tanda‐tanda perjanjian antara pengawas nuklir PBB dan Iran pada program nuklir Teheran menekan kekhawatiran dari gangguan pasokan oil, sementara itu krisis utang zona euro berlanjut mengancam pertumbuhan ekonomi. Brent July crude <LCOc1> anjlok 40 sen untuk di settle ke level $108.41 per barrel, setelah mencapai level $109.36. U.S. June crude <CLM2> (expire contract) menekan 91 sen untuk di settle ke level $91.66, setelah diperdagangkan dari level $91.39 hingga $93.01. U.S. July crude <CLN2> turun $1.01 untuk di settle ke level $91.85 per barrel.
GOLD & COMMODITIES
• Emas jatuh pada hari Selasa dibawah tekanan melemahnya euro, menyusul investor masih pesimis dengan upaya pemimpin Eropa untuk mengatasi krisis utang kawasan dalam sidang Uni Eropa pekan ini, sementara platinum mengabaikan berita mengenai terhentinya produksi di Afrika Selaatan.
• Euro masih mengalami tekanan dan berada di teritorial negatif terhadap dolar akibat kekhawatiran terhadap kondisi politik dan ekonomi di Yunani dan masalah perbankan di Spanyol.
• Emas bergerak di sekitar level intraday low di bawah $1,570 per ounce namun berpotensi untuk mengalami rebound jika hasil sidang Uni Eropa hari Rabu ini menyepakati diluncurkannya obligasi bersama zona euro untuk menaikkan jumlah dana yang dibutuhkan untuk membantu memperbaiki sistem perbankan Yunani.
• Emas terkoreksi 1.44% di $1,569.26 per ounce, sementara emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 0.76% di level $1,576.60, setelah mencatat intraday low di $1,568 per ounce.
• Presiden Perancis yang baru Francois Hollande diprediksi akan mendesak untuk diberlakukan obligasi bersama zona euro pada sidang Uni Eropa di Brussles, sebuah langkah yang didukung oleh Italia, Spanyol dan Komisi Eropa.
• Investor nampaknya masih akan berlaku hati‐hati menjelang libur panjang akhir pekan ini berkenaan dengan hari libur nasional Amerika Serikat Memorial Day.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak jatuh pada hari Selasa menyusul indikasi tercapainya kesepakatan antara pengamat nuklir PBB dan Iran mengenai program nuklir Teheran, dimana telah mengurangi kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak dari negara tersebut, sementara krisis utang zona euro masih berlanjut mengancam pertumbuhan ekonomi global.
• Direktur Umum International Atomic Energy Agency (IAEA) Yukiya Amano mengatakan ia memperkirakan akan segera menandatangi kesepakatan dengan Iran untuk bekerjasama dengan tim investigasi nuklir PBB terkait aktivitas nuklir Iran.
• Sementara dilaporkan Jerman menolak desakan Perancis untuk menerbitkan obligasi umum zona euro, meredupkan kembali harapan sehari sebelum pertemuan puncak Uni Eropa bahwa pertemuan itu akan menghasilkan langkah‐langkah baru untuk mengatasi masalah utang di kawasan itu. Melemahnya optimisme terhadap sidang Uni Eropa tersebut telah memicu tertekannya euro atas dolar dan mendorong penguatan indeks dolar.
• Harga minyak juga tertekan oleh pernyataan Economic Co‐operation and Development (OECD) bahwa kegagalan mengatasi krisis utang Eropa akan berpotensi menggagalkan pertumbuhan global yang masih rapuh yang dipimpin oleh Jepang dan AS.
• Brent July crude <LCOc1> turun 40 sen di $108.41 per barel, setelah mencapai $109.36.
• Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS bergerak relatif stabil setelah data menunjukkan stok minyak mentah domestik meningkat di pekan lalu sebesar 1.5 juta barel, sedikit di atas ekspektasi Reuters 1.0 juta barel. Harga minyak mentah NYMEX untuk pengiriman Juli turun $1.26 atau 1.36% di $91.60 per barel. Sebelum American Petroleum Institute (API) merilis data stok minyak, minyak bergerak melemah $1.24 atau 1.34% di $91.62.
• Sementara nanti malam akan dirilis stok minyak mingguan oleh U.S. Energy Information Administration (EIA), dimana stok minyak diprediksi kembali naik. Stok minyak mentah AS berada di atas 380 juta barel di pekan per 11 Mei, menjadikan stok minyak pada level tertingginya sejak 1990.
EURO ZONE
• Euro kembali melemah terhadap dolar AS pada sesi Selasa menyusul pesimisme para pelaku pasar bahwa European Summit pertengahan pekan ini akan menghasilkan progres berarti bagi penanganan krisis hutang kawasan Uni Eropa. Presiden Perancis Francois Hollande diperkirakan akan meningkatkan tekanan untuk dirilisnya obligasi bersama zona eropa, langkah mana akan didukung oleh pemerintah Spanyol, Italia dan Komisi Eropa.
• Sementara itu disisi lain, ekonomi terbesar eropa, Jerman, sejauh ini terus menentang ide obligasi bersama tersebut dan lebih menekankan pentingnya pemangkasan anggaran. Pejabat ofisial Jerman menyatakan bahwa obligasi bersama zona eropa tidak akan memberikan solusi bagi penanganan krisis hutang kawasan tersebut.
• Fokus investor masih tertuju pada kemungkinan keluarnya Yunani dari keanggotaan Uni Eropa pasca pemilu lanjutan 17 Juni mendatang. Sementara itu sektor perbankan Spanyol yang bermasalah juga diperkirakan masih akan memberikan tekanan pada euro. Berdasarkan hitung‐hitungan dari The Institute of International Finance, perbankan Spanyol setidaknya akan membutuhkan dana sekitar 76 miliar euro untuk menutupi kerugian mereka.
• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 1,11 persen terhadap dolar AS ke 1.2670, euro juga kembali anjlok 0,24 persen terhadap yen ke 101.36, dan turun 0,67 persen terhadap sterling ke 0.8042 dan melemah tipis 0,02 persen Swiss franc di 1.2007.
U.K.
• Inflasi Inggris melemah ke level terendahnya yang lebih dari dua tahun pada bulan April, menaikkan prospek bahwa Bank of England akan dapat menginjeksi lebih banyak stimulus berikutnya tahun ini untuk mendukung perekonomian.
• The Office for National Statistics mengatakan consumer price inflation turun menjadi 3.0 persen pada April dari level 3.5 persen pada Maret, membebaskan Gubernur BoE Mervyn King dari kewajiban untuk menulis suatu penjelasan pada Menteri keuangan George Osborne.
• Selanjutnya ONS mengatakan sektor publik Inggris mencatatkan surplus pada April, sementara itu government borrowing pada tahun fiskal 2011/12 mengalami revisi turun 124.399 milyar pound, sama dengan menjadi 8.2 persen dari GDP.
• Ekonom telah mengekspektasi kejatuhan yang cukup besar pada inflasi berkenaan dengan lonjakan harga pada April tahun lalu yang tidak berulang tahun ini.
JAPAN
• Yen melemah terhadap dolar AS setelah langkah pemeringkat Fitch yang memangkas peringkat hutang Jepang menjadi A plus dari AA minus dengan mempertahankan outlook yang negatif. Landasan Fitch dalam pemangkasan tersebut adalah tingginya rasio tingkat hutang Jepang terhadap produk bruto dan kurang tanggapnya penerapan rencana konsolidasi fiskal.
• Menteri Keuangan Jun Azumi tidak memberikan komentarnya berkaitan pemangkasan peringkat hutang oleh pemeringkat Fitch tersebut. Namun Azumi menegaskan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan segala upaya untuk melakukan reformasi keuangan jepang.
• Sementara itu lembaga OECD juga mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat dan Jepang memang memimpin perbaikan ekonomi global, walaupun masih cukup rentan. Namun demikian terdapat kemungkinan perubahan arah jika zona eropa gagal menanggulangi krisis hutangnya.
• Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat 0,86 persen terhadap yen di 79.98, sementara itu euro anjlok 0,24 persen terhadap yen ke 101.36. Sedangkan Aussie dolar tercatat melemah 0,39 persen terhadap yen 78.26 dan sterling justru menguat 0,37 persen terhadap yen ke 125.96.
AUSTRALIA
• Tingkat pertumbuhan ekonomi Australia tahun ini diprediksi naik dan akan melanjutkan kenaikannya di tahun 2013, ditopang oleh peningkatan pada sektor pertambangan, namun tingginya nilai tukar Aussie dan rencana pemerintah yang akan memangkas anggaran belanja akan berpotensi menghambat laju pertumbuhan ekonomi, demikian OECD melaporkan.
• Dalam laporan semesterannya, Organisation for Economic Co‐operation and Development (OECD) juga memprediksi ekonomi Selandia Baru akan naik, sebagian berkat rendahnya suku bunga domestik dan pertumbuhan yang relatif kuat di negara mitra utama perdagangan, seperti Australia dan Cina.
• Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Australia diprediksi mengalami akselerasi menjadi sekitar 3.7% di tahun 2013 dari 3.1% di tahun 2012 dan 2.2% tahun lalu. OECD juga memprediksi inflasi sebesar 2.8% di tahun 2013 dibandingkan 1.8% tahun ini.
• Meskipun proyeksi OECD untuk tahun ini sedikit kurang optimis dibandingkan dengan estimasi awalnya di 4.0%, namun pertumbuhan ekonomi tahun ini masih akan jauh lebih baik dibandingkan AS, Jepang dan zona euro.
• RBA sebelumnya di bulan ini telah menurunkan proyeksi untuk pertumbuhan ekonomi menjadi 3% untuk tahun 2012 dan 2.5‐3.5 persen untuk tahun 2013. RBA melihat inflasi masih akan sesuai dengan target 2‐3 persen dalam 2 tahun kedepan. RBA juga telah memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 3.75%, level terendahnya sejak Desember 2009.
• OECD mengatakan kebijakan moneter Australia saat ini akomodiatif dan berpotensi mendukung pertumbuhan ekonomi.
• Aussie terkoreksi lebih dari 1 sen dolarsetelah harga komoditas turun di sesi overnight. Hingga pukul 04.30 wib pagi tadi, Aussie terkoreksi ke level intraday low $0.9784 dan terakhir tercatat bergerak di sekitar $0.9786, turun dari posisi $0.9910 pada sesi Senin sebelumnya.
SWISS
• Ekonomi Swiss diprediksi melanjutkan pertumbuhannya di semester kedua tahun ini dan bank sentral kemungkinan harus menaikkan suku bunga di tahun 2013, demikian OECD mengatakan. Dalam laporan outlook ekonominya, Organisation for Economic Co‐operation and Development (OECD) mengatakan tantangan terbesar adalah masalah memburuknya kondisi ekonomi zona euro dan fluktuasi nilai tukar.
• Untuk menangkal resiko deflasi dan resesi, Swiss National Bank (SNB) pada 6 September membatasi penguatan Swiss franc pada level 1.20 franc per euro. SNB telah menurunkan target suku bunga menjadi nol dan mendorong likuiditas di pasar uang.
• Ekonomi Swiss telah terhindar dari kontraksi dan OECD memproyeksikan pertumbuhan 0.9% di tahun 2012, dan akan terakselerasi menjadi 1.9% di tahun 2013. Pertumbuhan akan meningkat dari semester kedua 2012 menyusul permintaan dari mitra dagang utama menguat, sebagian berhubungan dengan memulihnya kondisi ekonomi zona euro.
• Penguatan Swiss franc terhadap dolar terhambat karena investor menahan diri menjelang sidang Uni Eropa di Brussels pekan ini.
• Ketidakpastian mengenai masa depan Yunani di zona euro telah mencemaskan investor, dan membuat mata uang euro tertekan, meskipun prospek bahwa Eropa akan setuju untuk melakukan langkah baru untuk mengatasi krisis telah mengangkat euro dari level terendah 4 bulan.
• Presiden Perancis yang baru Francois Hollande diprediksi akan mendesak untuk diberlakukan obligasi bersama zona euro pada sidang Uni Eropa di Brussles, sebuah langkah yang didukung oleh Italia, Spanyol dan Komisi Eropa.
• Swiss franc secara umum bergerak searah dengan euro sejak SNB membatasi penguatan franc atas euro di level 1.20 franc per euro pada 6 September lalu.
• Sementara data yang dirilis Senin lalu menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen Swiss melanjutkan peningkatannya di kuartal kedua, dan membantu memperkuat indikasi akan membaiknya kondisi ekonomi negara tersebut, sementara negara Eropa lainnya sedang berjuang dengan kebijakan penghematan.
• Dolar berhasil menguat di atas 0.9400 franc dan mencatat intraday high di 0.9488 franc sebelum akhirnya bergerak di sekitar 0.9468 franc. Sementara franc terlihat stabil terhadap euro di sekitar 1.2009 franc.