title cover

title cover

Wednesday, May 23, 2012

Headline News 23.05.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  AS  ditutup  kebanyakan  flat  Selasa  lalu  setelah  volatilitas  pada  akhir  hariannya,  dengan  pelemahan  pada  saham‐saham material dan energi mengimbangi penguatan saham‐saham finansial.   

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> melemah 1.67 poin, atau 0.01 persen, ke level 12,502.81 pada penutupannya. Tetapi  indeks  Standard  &  Poor's  500  <.SPX>  naik  0.64  poin,  atau  0.05  persen,  ke  level  1,316.63.  Indeks  Nasdaq  Composite  <.IXIC>  merosot 8.13 poin, atau 0.29 persen, ke level penutupan 2,839.08.     

Indeks  FTSE  Eurofirst  <.FTEU3>  dari  saham‐saham  utama  Eropa  naik  1.9  persen  untuk  ditutup  ke  level  993.67,  memperluas  recovery  dari  level  terendah  dalam  lima  bulannya  yang  tercapai  Senin  lalu.  Indeks  MSCI's  all‐country  global  equity  <.MIWD00000PUS> menguat 0.8 persen ke level 303.65.   

Informal summit dari pemimpin Uni Eropa pada Rabu ini diperkirakan untuk mendiskusikan ide dari penggabungan underwritten  obligasi regional oleh seluruh anggota zona euro.  

Euro memperluas penurunannya terhadap dollar AS untuk diperdagangkan merosot lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa  lalu. Para trader mengatakan pergerakan dipicu oleh berita yang mengutip pernyataan Perdana menteri Yunani Lucas Papademos  karena mengatakan persiapan negaranya untuk keluar dari zona euro sedang dipertimbangkan dan resiko itu nyata. Euro <EUR=>  melemah ke level terendah $1.2665 pada data Reuters setelah laporan dan stop disekitar level $1.27. Terakhir berada pada level  $1.2669, turun 1.1 persen dalam hariannya.   

Harga Treasuri AS melemah karena investor melakukan aksi ambil untung dari kenaikan baru‐baru ini, sementara itu berlanjutnya  ketidakpastian di Eropa menjaga kebanyakan fund manager membatasi posisinya.   

Emas diperdagangkan mendekati level terendah intraday Selasa lalu dengan akselerasi aksi jual pada volume perdagangan yang  rendah karena euro anjlok kedepannya dari banyaknya antisipasi pada European summit. Spot emas <XAU=> merosot 1.44 persen  ke level $1,569.26 per ons pada pukul 3:30 p.m. EDT (1930 GMT). U.S. gold futures <GCv1> untuk pengiriman bulan Juni di settled  turun 0.76 persen ke level $1,576.6, menghentikan level terendah intraday $1,568 per oz.   

Harga oil melemah Selasa lalu setelah tanda‐tanda perjanjian antara pengawas nuklir PBB dan Iran pada program nuklir Teheran  menekan  kekhawatiran  dari  gangguan  pasokan  oil,  sementara  itu  krisis  utang  zona  euro  berlanjut  mengancam  pertumbuhan  ekonomi. Brent July crude <LCOc1> anjlok 40 sen untuk di settle ke level $108.41 per barrel, setelah mencapai level $109.36. U.S.  June crude <CLM2> (expire contract) menekan 91 sen untuk di settle ke level $91.66, setelah diperdagangkan dari level $91.39  hingga $93.01. U.S. July crude <CLN2> turun $1.01 untuk di settle ke level $91.85 per barrel. 



GOLD & COMMODITIES
Emas jatuh pada hari Selasa dibawah tekanan melemahnya euro, menyusul investor masih pesimis dengan upaya pemimpin Eropa untuk  mengatasi  krisis  utang  kawasan  dalam  sidang  Uni  Eropa  pekan  ini,  sementara  platinum  mengabaikan  berita  mengenai  terhentinya produksi di Afrika Selaatan. 

Euro masih mengalami tekanan dan berada di teritorial negatif terhadap dolar akibat kekhawatiran terhadap kondisi politik dan  ekonomi di Yunani dan masalah perbankan di Spanyol. 

Emas bergerak di sekitar level intraday low di bawah $1,570 per ounce namun berpotensi untuk mengalami rebound jika hasil  sidang  Uni  Eropa  hari  Rabu  ini  menyepakati  diluncurkannya  obligasi  bersama  zona  euro  untuk  menaikkan  jumlah  dana  yang  dibutuhkan untuk membantu memperbaiki sistem perbankan Yunani. 

Emas terkoreksi 1.44% di $1,569.26 per ounce, sementara emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 0.76% di level $1,576.60,  setelah mencatat intraday low di $1,568 per ounce. 

Presiden Perancis yang baru Francois Hollande diprediksi akan mendesak untuk diberlakukan obligasi bersama zona euro pada  sidang Uni Eropa di Brussles, sebuah langkah yang didukung oleh Italia, Spanyol dan Komisi Eropa. 

Investor nampaknya masih akan berlaku hati‐hati menjelang libur panjang akhir pekan ini berkenaan dengan hari libur nasional  Amerika Serikat  Memorial Day.




OIL & COMMODITIES
Harga minyak jatuh pada hari Selasa menyusul indikasi tercapainya kesepakatan antara pengamat nuklir PBB dan Iran mengenai program  nuklir Teheran, dimana telah mengurangi kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak dari negara tersebut, sementara krisis utang  zona euro masih berlanjut mengancam pertumbuhan ekonomi global. 

Direktur  Umum  International  Atomic  Energy  Agency  (IAEA)  Yukiya  Amano  mengatakan  ia memperkirakan  akan  segera  menandatangi  kesepakatan dengan Iran untuk bekerjasama dengan tim investigasi nuklir PBB terkait aktivitas nuklir Iran. 

Sementara dilaporkan Jerman menolak desakan Perancis untuk menerbitkan obligasi umum zona euro, meredupkan kembali harapan  sehari sebelum pertemuan puncak Uni Eropa bahwa pertemuan itu akan menghasilkan langkah‐langkah baru untuk mengatasi masalah  utang  di  kawasan  itu.  Melemahnya  optimisme  terhadap  sidang  Uni  Eropa  tersebut  telah  memicu  tertekannya  euro  atas  dolar  dan  mendorong penguatan indeks dolar. 

Harga minyak juga tertekan oleh pernyataan Economic Co‐operation and Development (OECD) bahwa kegagalan mengatasi krisis utang  Eropa akan berpotensi menggagalkan pertumbuhan global yang masih rapuh yang dipimpin oleh Jepang dan AS. 

Brent July crude <LCOc1> turun 40 sen di $108.41 per barel, setelah mencapai $109.36. 

Sedangkan  harga  minyak  mentah  berjangka  AS  bergerak  relatif  stabil  setelah  data  menunjukkan  stok  minyak  mentah  domestik  meningkat di  pekan  lalu  sebesar  1.5  juta  barel,  sedikit  di  atas ekspektasi  Reuters  1.0  juta  barel.  Harga  minyak mentah NYMEX  untuk  pengiriman Juli turun $1.26 atau 1.36% di $91.60 per barel. Sebelum American Petroleum Institute (API) merilis data stok minyak, minyak  bergerak melemah $1.24 atau 1.34% di $91.62.    

Sementara  nanti  malam  akan  dirilis  stok  minyak  mingguan  oleh  U.S.  Energy  Information  Administration  (EIA),  dimana  stok  minyak  diprediksi kembali naik. Stok minyak mentah AS berada di atas 380 juta barel di pekan per 11 Mei, menjadikan stok minyak pada level  tertingginya sejak 1990.
EURO ZONE
Euro kembali melemah terhadap dolar AS pada sesi Selasa menyusul pesimisme para pelaku pasar bahwa European Summit pertengahan pekan ini akan  menghasilkan progres berarti bagi penanganan krisis hutang kawasan Uni Eropa. Presiden Perancis Francois Hollande diperkirakan akan meningkatkan  tekanan untuk dirilisnya obligasi bersama zona eropa, langkah mana akan didukung oleh pemerintah Spanyol, Italia dan Komisi Eropa.  

Sementara itu disisi lain, ekonomi terbesar eropa, Jerman, sejauh ini terus menentang ide obligasi bersama tersebut dan lebih menekankan pentingnya  pemangkasan  anggaran.  Pejabat  ofisial Jerman  menyatakan  bahwa  obligasi  bersama  zona  eropa  tidak  akan  memberikan  solusi  bagi  penanganan  krisis  hutang kawasan tersebut.  

Fokus investor masih tertuju pada kemungkinan keluarnya Yunani dari keanggotaan Uni Eropa pasca pemilu lanjutan 17 Juni mendatang. Sementara itu  sektor perbankan Spanyol yang bermasalah juga diperkirakan masih akan memberikan tekanan pada euro. Berdasarkan hitung‐hitungan dari The Institute  of International Finance, perbankan Spanyol setidaknya akan membutuhkan dana sekitar 76 miliar euro untuk menutupi kerugian mereka. 

Hingga  akhir  sesi  New  York,  euro  tercatat  melemah  1,11  persen  terhadap  dolar  AS  ke  1.2670,  euro  juga  kembali  anjlok  0,24  persen  terhadap  yen  ke  101.36, dan turun 0,67 persen terhadap sterling ke 0.8042 dan melemah tipis 0,02 persen Swiss franc di 1.2007. 



U.K.
Inflasi Inggris melemah ke level terendahnya yang lebih dari dua tahun pada bulan April, menaikkan prospek bahwa Bank of England akan dapat  menginjeksi lebih banyak stimulus berikutnya tahun ini untuk mendukung perekonomian.  

The Office for National Statistics mengatakan consumer price inflation turun menjadi 3.0 persen pada April dari level 3.5 persen pada Maret,  membebaskan Gubernur BoE Mervyn King dari kewajiban untuk menulis suatu penjelasan pada Menteri keuangan George Osborne.  

Selanjutnya  ONS  mengatakan  sektor  publik  Inggris  mencatatkan  surplus  pada  April,  sementara  itu  government  borrowing  pada  tahun  fiskal  2011/12 mengalami revisi turun 124.399 milyar pound, sama dengan menjadi 8.2 persen dari GDP.  

Ekonom  telah  mengekspektasi  kejatuhan  yang  cukup  besar  pada  inflasi  berkenaan  dengan  lonjakan  harga  pada  April  tahun  lalu  yang  tidak  berulang tahun ini.




JAPAN
Yen  melemah  terhadap  dolar  AS  setelah  langkah  pemeringkat  Fitch  yang  memangkas  peringkat  hutang  Jepang  menjadi  A  plus  dari  AA  minus  dengan  mempertahankan outlook yang negatif. Landasan Fitch dalam pemangkasan tersebut adalah tingginya rasio tingkat hutang Jepang terhadap produk bruto  dan kurang tanggapnya penerapan rencana konsolidasi fiskal.  

Menteri Keuangan Jun Azumi tidak memberikan komentarnya berkaitan pemangkasan peringkat hutang oleh pemeringkat Fitch tersebut. Namun Azumi  menegaskan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan segala upaya untuk melakukan reformasi keuangan jepang.  

Sementara itu lembaga OECD juga mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat dan Jepang memang memimpin perbaikan ekonomi global, walaupun  masih cukup rentan. Namun demikian terdapat kemungkinan perubahan arah jika zona eropa gagal menanggulangi krisis hutangnya. 

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat 0,86 persen terhadap yen di 79.98, sementara itu euro anjlok 0,24 persen terhadap yen ke 101.36.  Sedangkan  Aussie  dolar  tercatat  melemah  0,39  persen  terhadap  yen  78.26  dan  sterling  justru  menguat  0,37  persen  terhadap  yen  ke  125.96.  




AUSTRALIA
Tingkat  pertumbuhan  ekonomi  Australia  tahun  ini  diprediksi  naik  dan  akan  melanjutkan  kenaikannya  di  tahun  2013,  ditopang  oleh  peningkatan  pada  sektor pertambangan, namun tingginya nilai tukar Aussie dan rencana pemerintah yang akan memangkas anggaran belanja akan berpotensi menghambat  laju pertumbuhan ekonomi, demikian OECD melaporkan. 

Dalam laporan semesterannya, Organisation for Economic Co‐operation and Development (OECD) juga memprediksi ekonomi Selandia Baru akan naik,  sebagian berkat rendahnya suku bunga domestik dan pertumbuhan yang relatif kuat di negara mitra utama perdagangan, seperti Australia dan Cina. 

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Australia diprediksi mengalami akselerasi menjadi sekitar 3.7% di tahun 2013 dari 3.1% di tahun 2012 dan  2.2% tahun lalu. OECD juga memprediksi inflasi sebesar 2.8% di tahun 2013 dibandingkan 1.8% tahun ini. 

Meskipun proyeksi OECD untuk tahun ini sedikit kurang optimis dibandingkan dengan estimasi awalnya di 4.0%, namun pertumbuhan ekonomi tahun ini  masih akan jauh lebih baik dibandingkan AS, Jepang dan zona euro. 

RBA sebelumnya di  bulan ini  telah menurunkan proyeksi untuk  pertumbuhan ekonomi menjadi 3% untuk tahun 2012  dan  2.5‐3.5  persen untuk  tahun  2013. RBA melihat inflasi masih akan sesuai dengan target 2‐3 persen dalam 2 tahun kedepan. RBA juga telah memangkas suku bunga sebesar 50 basis  poin menjadi 3.75%, level terendahnya sejak Desember 2009. 

OECD mengatakan kebijakan moneter Australia saat ini akomodiatif dan berpotensi mendukung pertumbuhan ekonomi. 

Aussie  terkoreksi  lebih  dari  1  sen  dolarsetelah  harga  komoditas  turun  di  sesi  overnight.  Hingga  pukul  04.30  wib  pagi  tadi,  Aussie  terkoreksi  ke  level  intraday low $0.9784 dan terakhir tercatat bergerak di sekitar $0.9786, turun dari posisi $0.9910 pada sesi Senin sebelumnya. 




SWISS
Ekonomi Swiss diprediksi melanjutkan pertumbuhannya di semester kedua tahun ini dan bank sentral kemungkinan harus menaikkan suku bunga di tahun  2013, demikian OECD mengatakan. Dalam laporan outlook ekonominya, Organisation for Economic Co‐operation and Development (OECD) mengatakan  tantangan terbesar adalah masalah memburuknya kondisi ekonomi zona euro dan fluktuasi nilai tukar. 

Untuk menangkal resiko deflasi dan resesi, Swiss National Bank (SNB) pada 6 September membatasi penguatan Swiss franc pada level 1.20 franc per euro.  SNB telah menurunkan target suku bunga menjadi nol dan mendorong likuiditas di pasar uang. 

Ekonomi Swiss telah terhindar dari kontraksi dan OECD memproyeksikan pertumbuhan 0.9% di tahun 2012, dan akan terakselerasi menjadi 1.9% di tahun  2013. Pertumbuhan akan meningkat dari semester kedua 2012 menyusul permintaan dari mitra dagang utama menguat, sebagian berhubungan dengan  memulihnya kondisi ekonomi zona euro. 

Penguatan Swiss franc terhadap dolar terhambat karena investor menahan diri menjelang sidang Uni Eropa di Brussels pekan ini. 

Ketidakpastian  mengenai  masa  depan  Yunani  di  zona  euro  telah  mencemaskan  investor,  dan  membuat  mata  uang  euro  tertekan,  meskipun  prospek  bahwa Eropa akan setuju untuk melakukan langkah baru untuk mengatasi krisis telah mengangkat euro dari level terendah 4 bulan. 

Presiden  Perancis  yang  baru  Francois  Hollande  diprediksi  akan  mendesak  untuk  diberlakukan  obligasi  bersama  zona  euro  pada  sidang  Uni  Eropa  di  Brussles, sebuah langkah yang didukung oleh Italia, Spanyol dan Komisi Eropa. 

Swiss franc secara umum bergerak searah dengan euro sejak SNB membatasi penguatan franc atas euro di level 1.20 franc per euro pada 6 September  lalu. 

Sementara data yang dirilis Senin lalu menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen Swiss melanjutkan peningkatannya di kuartal kedua, dan membantu  memperkuat  indikasi  akan  membaiknya  kondisi  ekonomi  negara  tersebut,  sementara  negara  Eropa  lainnya  sedang  berjuang  dengan  kebijakan  penghematan. 

Dolar berhasil menguat di atas 0.9400 franc dan mencatat intraday high di 0.9488 franc sebelum akhirnya bergerak di sekitar 0.9468 franc.  Sementara franc terlihat stabil terhadap euro di sekitar 1.2009 franc.