title cover

title cover

Monday, May 7, 2012

Headline News 07.05.12


US & GLOBAL
Saham‐saham  global  anjlok  dan  crude  oil  merosot  Jumat  lalu  setelah  pelemahan  data  jobs  AS  dan  data  yang  diperkirakan  makin  mendalamnya resesi diseantero zona euro daripada perkiraan sebelumnya yang mendorong sentimen.   

Indeks saham‐saham AS dan Eropa melemah lebih dari 1 persen, U.S. crude oil anjlok sekitar 4 persen dan harga obligasi pemerintah  melonjak setelah Labor Department mengatakan employer Amerika mengurangi perekrutan lebih daripada ekspektasi bulan April.   

Hanya 115,000 pekerja yang bertambah pada payrolls bulan lalu, atau 55,000 lebih sedikit daripada perkiraan ekonom. Sementara itu  tingkat  pengangguran  melemah  menjadi  8.1  persen,  level  terendah  tiga  tahunnya,  yang  hanya  dikarenakan  turunnya  angkatan  kerja  karena orang‐orang yang pensiun atau berhenti mencari pekerjaan. 

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 168.32 poin, atau 1.27 persen, ke level 13,038.27. Indeks Standard & Poor's  500 <.SPX>  turun 22.47 poin, atau 1.61 persen, ke level 1,369.10. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 67.96 poin, atau 2.25  persen, ke level 2,956.34.    

Di Eropa, indeks pan‐European FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup merosot 1.7 persen ke level 1,027.15, dan indeks Euro STOXX 50 turun  1.7 persen ke level 2,248.34 <.STOXX50E>, meskipun penguatan earning dari Royal Bank of Scotland <RBS.L>, BNP Paribas <BNPP.PA>  dan Lafarge <LAFP.PA>. Indeks MSCI's all‐country world equity <.MIWD00000PUS> anjlok 1.5 persen ke level 321.72.    

Dollar merosot terhadap yen dalam perdagangan yang volatile setelah data payrolls, dengan <JPY=> turun 0.45 persen ke level 79.83  yen.   

Indeks U.S. dollar <.DXY> naik 0.33 persen ke level 79.481. Euro <EUR=> melemah 0.47 persen ke level $1.3088.   

Obligasi bertenor 10‐tahun/U.S. Treasury note <US10YT=RR> naik 16/32 pada harganya dengan yield 1.88 persen, dan bertenor 30‐tahun  <US30YT=RR> naik dalam harga dengan yield 3.07 persen.    

Emas  naik  karena  pelemahan  data  yang  mendorong ketertarikan  pada  investasi  emas  pada  pembicaraan  bahwa  pelemahan  ekonomi  kemungkinan mendorong monetary easing berikutnya (QE3) dari the Fed. U.S. gold futures <GCM2> untuk pengiriman Juni di settled naik  $10.40 per ons ke level $1,645.20.   

Brent futures <LCOc1> di settled merosot $2.90 ke level $113.18 per barrel, level terendah yang terlihat sejak awal bulan Februari. U.S.  crude <CLc1> di settled melemah 4.05 ke level $98.49 per barrel.  


GOLD & COMMODITIES
Emas menguat pada hari Jumat menyusul investor menjual minyak mentah dan ekuitas untuk membeli emas setelah data menunjukkan  non‐farm  payrolls  dirilis  lebih  rendah  dari  perkiraan,  sehingga  mendorong  minat  investor  untuk  berinvestasi  kedalam  emas,  karena  semakin terbuka peluang bagi The Fed untuk melanjutkan program quantitative easing (QE) putaran ketiga. 

Logam mulia masih ditutup melemah 0.6% dalam sepekan terakhir. Emas telah turun $150 dari posisi puncaknya akhir Februari setelah  serangkaian rilis optimis data ekonomi AS telah memudarkan harapan akan bergulirnya QE3.  

Emas  rebound  pasca  mengalami  koreksi  di  awal  sesi,  setelah  data  menunjukkan  jumlah  pekerjaan  yang  tersedia  di  bulan  April  hanya  bertambah  115.000,  jauh  di  bawah  ekspektasi  pasar  170.000.  Rilis  buruk  data  tersebut  ditambah  dengan  rilis  yang  lebih  rendah  dari  perkiraan untuk data sektor jasa dan juga data pertumbuhan ekonomi kuartal pertama, kian memperkuat pandangan akan bergulirnya  program  quantitative  easing  (QE)  jilid  ketiga  oleh  The  Fed.  Namun  sejumlah  pelaku  pasar  beranggapan  bahwa  The  Fed  masih  akan  mempertahankan kebijakan moneternya untuk sementara waktu ini. 

Rilis data pekerjaan ini juga telah memicu anjloknya harga minyak dunia sebesar 4% dan memukul indeks Dow Jones dengan mencatat  penurunan lebih dari 100 poin. 

Harga  emas  spot  naik  0.4%  di  $1,643.20  per  ounce.  Sedangkan  untuk  emas  berjangka  pengiriman  Juni  naik  $10.40  per  ounce  di  $1,645.20. 

Pasar melihat aksi beli pada aset‐aset aman akan menguntungkan emas di pekan ini. Masalah krisis utang Eropa berpotensi mengganggu  pasar global dan melemahkan sentimen investor, namun emas dapat memetik keuntungan dari kondisi tersebut akibat tekanan pada  euro. 

• Sementara aksi beli emas fisik dari India masih rendah sebagai akibat dari tingginya harga emas karena melemahnya nilai tukar rupee. 
US – Non-farm payrolls/unemployment/average earnings
• Non-farm payrolls AS (April) dirilis +115k dari 154k (revisi bulan sebelumnya) dengan perkiraan 170k. Terjadi penurunan dalam rangkaian dua bulannya pada bulan April.

• Data ini tetap mengkhawatirkan dari perekonomian AS yang kehilangan momentum dan menekan harapan bahwa penguatan perekrutan pada musim dingin menandai titik balik dari recovery.

• Unemployment/tingkat pengangguran dirilis turun 8.1% dari 8.2% dengan perkiraan 8.2%. Tingkat pengangguran sedikit turun ke level terendah tiga tahunnya. Tingkat pengangguran berasal dari survei yang terpisah dari rumah tangga/households, yang menunjukkan penurunan dalam jumlah pekerjaan pada bulan April.
Average earnings dirilis 0.0% dari 0.2%.
• Laporan juga menunjukkan sektor swasta menambah pekerjaan pada bulan April sebesar 130.000 posisi baru. Manufaktur menandai penguatan bulannya lagi dengan menambah 16.000 pekerja.

Eurozone – Retail Sales.
• Tingkat penjualan ritel di kawasan Uni-Eropa untuk periode Maret mengalami kenaikan 0.3 persen dalam basis antar bulan, mengungguli ekspektasi 0.0 persen, sementara data periode Februari direvisi turun menjadi -0.2 persen. Penguatan ini merupakan dampak positif naiknya penjualan ritel di Perancis dan Jerman, dimana penjualan ritel di kedua negara tersebut mengalami kenaikan masing- masing 0,9 persen dan 0,8 persen pada periode Maret.
• Namun demikian dalam basis antar tahun retail sales mengalami penurunan 0.2 persen, meskipun masih mengungguli ekspektasi para analis yang memperkirakan turun -1.1 persen.
• Euro tidak banyak bereaksi pasca rilis data tersebut. Pelaku pasar masih lebih terfokus pada rilis data non-farm payrolls Amerika yang akan rilis 19.30 WIB. Pasca rilis data retail sales euro berada pada kisaran 1.3130 terhadap USD, dan berada pada kisaran 105.27 terhadap yen.