US & GLOBAL
• Saham‐saham global anjlok dan crude oil merosot Jumat lalu setelah pelemahan data jobs AS dan data yang diperkirakan makin mendalamnya resesi diseantero zona euro daripada perkiraan sebelumnya yang mendorong sentimen.
• Indeks saham‐saham AS dan Eropa melemah lebih dari 1 persen, U.S. crude oil anjlok sekitar 4 persen dan harga obligasi pemerintah melonjak setelah Labor Department mengatakan employer Amerika mengurangi perekrutan lebih daripada ekspektasi bulan April.
• Hanya 115,000 pekerja yang bertambah pada payrolls bulan lalu, atau 55,000 lebih sedikit daripada perkiraan ekonom. Sementara itu tingkat pengangguran melemah menjadi 8.1 persen, level terendah tiga tahunnya, yang hanya dikarenakan turunnya angkatan kerja karena orang‐orang yang pensiun atau berhenti mencari pekerjaan.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 168.32 poin, atau 1.27 persen, ke level 13,038.27. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> turun 22.47 poin, atau 1.61 persen, ke level 1,369.10. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 67.96 poin, atau 2.25 persen, ke level 2,956.34.
• Di Eropa, indeks pan‐European FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup merosot 1.7 persen ke level 1,027.15, dan indeks Euro STOXX 50 turun 1.7 persen ke level 2,248.34 <.STOXX50E>, meskipun penguatan earning dari Royal Bank of Scotland <RBS.L>, BNP Paribas <BNPP.PA> dan Lafarge <LAFP.PA>. Indeks MSCI's all‐country world equity <.MIWD00000PUS> anjlok 1.5 persen ke level 321.72.
• Dollar merosot terhadap yen dalam perdagangan yang volatile setelah data payrolls, dengan <JPY=> turun 0.45 persen ke level 79.83 yen.
• Indeks U.S. dollar <.DXY> naik 0.33 persen ke level 79.481. Euro <EUR=> melemah 0.47 persen ke level $1.3088.
• Obligasi bertenor 10‐tahun/U.S. Treasury note <US10YT=RR> naik 16/32 pada harganya dengan yield 1.88 persen, dan bertenor 30‐tahun <US30YT=RR> naik dalam harga dengan yield 3.07 persen.
• Emas naik karena pelemahan data yang mendorong ketertarikan pada investasi emas pada pembicaraan bahwa pelemahan ekonomi kemungkinan mendorong monetary easing berikutnya (QE3) dari the Fed. U.S. gold futures <GCM2> untuk pengiriman Juni di settled naik $10.40 per ons ke level $1,645.20.
• Brent futures <LCOc1> di settled merosot $2.90 ke level $113.18 per barrel, level terendah yang terlihat sejak awal bulan Februari. U.S. crude <CLc1> di settled melemah 4.05 ke level $98.49 per barrel.
GOLD & COMMODITIES
• Emas menguat pada hari Jumat menyusul investor menjual minyak mentah dan ekuitas untuk membeli emas setelah data menunjukkan non‐farm payrolls dirilis lebih rendah dari perkiraan, sehingga mendorong minat investor untuk berinvestasi kedalam emas, karena semakin terbuka peluang bagi The Fed untuk melanjutkan program quantitative easing (QE) putaran ketiga.
• Logam mulia masih ditutup melemah 0.6% dalam sepekan terakhir. Emas telah turun $150 dari posisi puncaknya akhir Februari setelah serangkaian rilis optimis data ekonomi AS telah memudarkan harapan akan bergulirnya QE3.
• Emas rebound pasca mengalami koreksi di awal sesi, setelah data menunjukkan jumlah pekerjaan yang tersedia di bulan April hanya bertambah 115.000, jauh di bawah ekspektasi pasar 170.000. Rilis buruk data tersebut ditambah dengan rilis yang lebih rendah dari perkiraan untuk data sektor jasa dan juga data pertumbuhan ekonomi kuartal pertama, kian memperkuat pandangan akan bergulirnya program quantitative easing (QE) jilid ketiga oleh The Fed. Namun sejumlah pelaku pasar beranggapan bahwa The Fed masih akan mempertahankan kebijakan moneternya untuk sementara waktu ini.
• Rilis data pekerjaan ini juga telah memicu anjloknya harga minyak dunia sebesar 4% dan memukul indeks Dow Jones dengan mencatat penurunan lebih dari 100 poin.
• Harga emas spot naik 0.4% di $1,643.20 per ounce. Sedangkan untuk emas berjangka pengiriman Juni naik $10.40 per ounce di $1,645.20.
• Pasar melihat aksi beli pada aset‐aset aman akan menguntungkan emas di pekan ini. Masalah krisis utang Eropa berpotensi mengganggu pasar global dan melemahkan sentimen investor, namun emas dapat memetik keuntungan dari kondisi tersebut akibat tekanan pada euro.
• Sementara aksi beli emas fisik dari India masih rendah sebagai akibat dari tingginya harga emas karena melemahnya nilai tukar rupee.
US – Non-farm payrolls/unemployment/average earnings
• Non-farm payrolls AS (April) dirilis +115k dari 154k (revisi bulan sebelumnya) dengan perkiraan 170k. Terjadi penurunan dalam rangkaian dua bulannya pada bulan April.
• Data ini tetap mengkhawatirkan dari perekonomian AS yang kehilangan momentum dan menekan harapan bahwa penguatan perekrutan pada musim dingin menandai titik balik dari recovery.
• Unemployment/tingkat pengangguran dirilis turun 8.1% dari 8.2% dengan perkiraan 8.2%. Tingkat pengangguran sedikit turun ke level terendah tiga tahunnya. Tingkat pengangguran berasal dari survei yang terpisah dari rumah tangga/households, yang menunjukkan penurunan dalam jumlah pekerjaan pada bulan April.
Average earnings dirilis 0.0% dari 0.2%.
• Laporan juga menunjukkan sektor swasta menambah pekerjaan pada bulan April sebesar 130.000 posisi baru. Manufaktur menandai penguatan bulannya lagi dengan menambah 16.000 pekerja.
Eurozone – Retail Sales.
• Tingkat penjualan ritel di kawasan Uni-Eropa untuk periode Maret mengalami kenaikan 0.3 persen dalam basis antar bulan, mengungguli ekspektasi 0.0 persen, sementara data periode Februari direvisi turun menjadi -0.2 persen. Penguatan ini merupakan dampak positif naiknya penjualan ritel di Perancis dan Jerman, dimana penjualan ritel di kedua negara tersebut mengalami kenaikan masing- masing 0,9 persen dan 0,8 persen pada periode Maret.
• Namun demikian dalam basis antar tahun retail sales mengalami penurunan 0.2 persen, meskipun masih mengungguli ekspektasi para analis yang memperkirakan turun -1.1 persen.
• Euro tidak banyak bereaksi pasca rilis data tersebut. Pelaku pasar masih lebih terfokus pada rilis data non-farm payrolls Amerika yang akan rilis 19.30 WIB. Pasca rilis data retail sales euro berada pada kisaran 1.3130 terhadap USD, dan berada pada kisaran 105.27 terhadap yen.