US & GLOBAL
• Euro menguat ke level tertinggi 14 bulan dan emas rally pada hari Rabu setelah The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan rencana stimulus pembelian obligasi senilai $85 milyar. Bursa saham AS terkoreksi kembali usai keputusan The Fed tersebut namun investor melihat penurunan ini sebagai reaksi (aksi profit‐taking) atas penguatan saham dalam beberapa bulan terakhir. Standard & Poor's 500 Index berpotensi mencatat kinerja bulanan terbaiknya sejak Oktober 2011 dan kinerja bulan Januari terbaiknya sejak 1997.
• The Fed mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi masih tersendat, namun pelambatan ini nampaknya ahanya bersifat sementara, seiring kondisi pasar tenaga kerja yang terus mengalami peningkatan. The Fed juga kembali menjanjikan untuk terus melakukan pembelian aset sekuritas hingga sektor tenaga kerja meningkat secara substansial.
• Adapun laporan sebelumnya menunjukkan ekonomi AS mengalami kontraksi di kuartal keempat yang mendorong ekspektasi bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan moneter longgar. Data PDB menunjukkan ekonomi AS di kuartal keempat diluar dugaan mengalami kontraksi pertamanya sejak resesi 2007‐09. Produk domestik bruto turun 0.1% dalam basis tahunan setelah tumbuh 3.1% di kuartal ketiga sebelumnya.
• Euro terakhir tercatat di $1.3563, setelah naik di atas $1.35 untuk pertama kalinya sejak Desember. Harga emas juga naik $12.01 atau 0.72% ke $1675.40.
• Kebijakan moneter longgar yang diadopsi The Fed telah menambah minat investor pada euro ketimbang dolar. Dalam beberapa tahun terakhir investor telah membeli dolar sebagai mata uang yang dipandang lebih aman resiko ditengah kondisi ekonomi global yang suram, namun pada sesi Rabu kemarin, paling tidak investor melihat euro lebih menarik.
• Emas menguat usai rilis data PDB‐Q4 AS, seiring melemahnya dolar, karena investor pemegang mata uang non dolar lebih tertarik untuk membeli emas karena harganya yang relatif lebih murah.
• Data PDB AS tersebut juga telah mengimbangi kenaikan 3 kali berturutan untuk kepercayaan ekonomi Eropa, sebuah kenaikan dalam pembayaran kembali pinjaman krisis ECB dan penjualan yang solid untuk obligasi Italia tenor 5 tahun dan 10 tahun, yang menyediakan optimisme baru mengenai pemulihan ekonomi kawasan akahir‐akhir ini. Treasury AS tenor 10 tahun bergerak stabil, dengan yield di 1.9992%. sedangkan Bund futures jatuh ke level intraday low dengan investor memandang bahwa kontraksi pada ekonomi AS tidak akan berdampak signifikan pada perubahan kebijakan The Fed. Bund futures <FGBLc1> turun ke level intraday low 141.36, turun 46 poin.
• Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir melemah 44.00 poin atau 0.32% di 13,910.42. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 5.88 poin atau 0.39% di 1,501.96. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 11.35 poin atau 0.36% di 3,142.31.
• Bursa saham Eropa mengalami koreksi harian terbesarnya bulan ini, dengan indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> turun 0.6%, meskipun terjadi kenaikan pada bursa Asia sebelumnya yang membuat indeks ekuitas global MSCI mendekati level tertinggi sejak Mei 2011.
• Proyeksi pertumbuhan ekonomi Cina yang menjanjikan di tahun 2013 telah menambah ekspektasi untuk meningkatnya permintaan pada bahan bakar komoditi industri, sehingga menopang naiknya harga minyak. Brent crude oil mencapai level tertingginya dalam 3‐1/2 bulan setelah menembus $115 per barel. Harga terakhir tercatat di $115.06. Sedangkan harga minyak mentah AS naik 44 sen atau 0.45% ke $98.01 per barel.
GOLD & COMMODITIES
• Emas rally ke level intraday high $1683.39 per ons pada hari Rabu kemarin, menegaskan kembali perannya sebagai aset safe‐haven setelah data pertumbuhan ekonomi AS dirilis di bawah perkiraan dan meredam minat terhadap aset beresiko.
• ekonomi AS secara tak terduga mengalami kontraksi pada kuartal keempat, penurunan pertamanya sejak resesi 2007‐2009 akibat sektor bisnis yang tertahan karena sedang restocking serta turunnya spending pemerintah.
• Sikap the Fed yang masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang ultra‐longgar sampai tingkat penganggurannya merosot hingga 6,5% merupakan dukungan untuk kenaikan emas ke depannya.
• Namun prospek kenaikan emas, dari sejumlah kalangan, masih akan menemukan hambatan di areal $1700, mengingat kelanjutan QE the Fed sudah diantisipasi sehingga tidak akan cukup tenaga untuk memicu kenaikan emas secara tajam.
• Robin Bahr, analis dari Societe Generale, mengatakan: “Theoritically, monetary easing would be very bullish for gold but the Fed’s money is not leaving the balance sheet and it’s not going out into the real wider world, creating inflationary pressures.”.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak Brent menembus level tertinggi 3 bulan pada hari Rabu setelah rilis data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan di luar Eropa mendorong optimisme mengenai prospek ekonomi global sebelum akhirnya minyak memangkas keuntungannya setelah rilis data PDB‐Q4 AS yang memburuk diluar dugaan.
• Proyeksi pertumbuhan ekonomi Cina yang menjanjikan di tahun 2013 telah menambah ekspektasi untuk meningkatnya permintaan pada bahan bakar komoditi industri, sehingga menopang naiknya harga minyak. Brent crude oil mencapai level tertingginya dalam 3‐1/2 bulan setelah menembus $115 per barel. Harga terakhir tercatat di $115.06. Sedangkan harga minyak mentah AS naik 44 sen atau 0.45% ke $98.01 per barel.
• Stok minyak mentah AS melonjak 5.95 juta barel di pekan per 25 Januari, demikian data pemerintah AS menunjukkan. Kenaikan tersebut melampaui ekspektasi pasar untuk kenaikan 2.6 juta barel.
• Aktifitas pabrikan di Cina diprediksi mengalami ekspansi terpesatnya dalam 9 bulan di periode Januari, menambah indikasi meningkatnya momentum menyusul menguatnya permintaan dalam negeri.
• Resiko terhadap terkendalanya suplai minyak Timur Tengah juga turut mendorong naiknya harga minyak. Pasukan Israel menyerang konvoi yang diduga menyertakan sebuah truk yang membawa senjata di perbatasan Suriah‐Lebanon pada hari Rabu, demikian sebuah sumber mengatakan kepada Reuters.
EURO ZONE
• Mata uang euro melonjak ke level tertingginya selama 14 bulan terhadap dolar dan ke level tertinggi 33 bulan terhadap yen Rabu kemarin karena membaiknya prospek di Eropa, potensial mendorong investor untuk memicu berlanjutnya kenaikan euro dalam jangka pendek ini.
• Data sentimen ekonomi Eropa periode Januari yang dirilis kemarin menunjukkan peningkatan dalam 3 bulan beruntun, sementara komentar dari anggota dewan kebijakan ECB, Ewald Nowotny, mengenai pemulihan yang mulai memberi dampak pada sektor riil, membuat analis memproyeksikan bahwa tren kenaikan euro masih akan bertahan.
• Rilis optimis data ekonomi Jerman belakangan ini menunjukkan bahwa negara terbesar di zona euro tersebut kemungkinan sudah berada dalam jalur pemulihan yang stabil, sementara indikasi bangkitnya sektor perbankan Eropa, setelah melakukan pembayaran pertama pinjaman dari bank sentral, telah mendorong optimisme bahwa bagian terburuk dari krisis sudah lewat.
• Sementara kontraksi data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ke‐4 semalam memperkuat sikap the Fed terhadap kebijakan moneter yang ultra‐longgar – turut men‐support penguatan euro terhadap dolar AS.
• Tren penguatan euro juga bersifat global, terlihat dari kenaikannya terhadap mata uang lainnya, terutama terhadap yen. Para investor, utamanya dari Jepang, yang memiliki minat yang besar untuk mengucurkan dana mereka ke dalam aset‐aset Eropa, mendukung kenaikan euro. Analis mengatakan bahwa kenaikan euro juga terjadi karena bank‐bank sentral dunia, termasuk BoJ dan The Fed, terus memompa stimulus, sementara ECB masih belum bereaksi melihat kenaikan euro.
• "The ECB is doing nothing to talk down the currency and everything necessary to send it higher," analis dari Societe Generale memberikan catatannya.
• EURUSD ke level tertinggi 14 bulan di 1.3579, menembus option barrier di 1.3500, karena terus meningkatnya permintaan dari pengelola dana. Euro juga naik ke level tertinggi 33 bulan terhadap yen, di 123.85, menembus option barrier 123.00 didorong oleh terus berkembangnya ekspektasi bahwa BoJ akan melanjutkan stimulus moneternya.
• "Right now the euro is certainly going to make some gains against most of the G10 currencies on reasonably positive to stable economic data and a central bank that seems to continue to back the move in the euro without complaining about it," demikian dikatakan Peter Frank, analis forex FX dari BBVA.
U.K.
• Sterling menembus level terendah lebih dari setahun terhadap euro pada perdagangan hari Rabu, merefleksikan meningkatnya kekhawatiran terhadap perekonomian Inggris pada saat ini ketika prospek ekonomi zona euro terlihat mulai cerah.
• Sterling juga terkoreksi ke level terendah 11 bulan terhadap sejumlah rivalnya, dan nampaknya akan terus mengalami tekanan akibat spekulasi bahwa BoE kemungkinan akan melanjutkan kebijakan moneter longgar untuk memacu pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan kedepan.
• Euro mencatata intraday high di 0.8606 pound, level tertingginya sejak 7 Desember 2011, dan terakhir tercatat bergerak di sekitar 0.8582 pound, atau menguat 0.3% dibandingkan penutupan New York hari Selasa.
• Sterling telah tertekan sejak rilis data pekan lalu yang menunjukkan ekonomi Inggris terkontraksi melebihi perkiraan di kuartal keempat, dimana telah meningkatkan kekhawatiran kemungkinan Inggris kehilangan peringkat kredit teratasnya dan juga prospek untuk ditingkatkannya kebijakan moneter longgar.
• Terhadap dolar, sterling menguat 0.3% ke sekitar $1.5803 dibandingkan penutupan New York hari Selasa. Sterling masih bertahan di atas $1.5674 level intraday low hari Senin lalu, yang merupakan level terendahnya sejak akhir Agustus, berkat menguatnya euro atas dolar.
• Sedangkan fokus pekan ini tertuju pada data PMI manufaktur Inggris untuk periode Januari yang akan dirilis pada hari Jumat. Data ini akan memberikan indikasi mengenai performa ekonomi Inggris di awal tahun 2013 ini. Juga yang berpotensi menekan sterling adalah kemungkinan downgrade peringkat kredit triple‐A Inggris menyusul target utang Inggris belum kunjung tercapai.
JAPAN
• Dolar AS menguat ke level tertinggi terbaru selama 2,5 tahun atas yen pada Rabu kemarin, didorong oleh melebarnya spread antara yield obligasi pemerintah AS (T‐Bond) dan Jepang (JGB) di tengah ekspektasi pelonggaran moneter yang lebih agresif oleh BoJ dalam beberapa bulan ke depan.
• Dolar menguat ke level 91.40 yen, sementara euro juga melanjutkan penguatannya atas yen ke 123.85, melampaui level 123.33, level tertinggi pada April 2011.
• Namun kemudian dolar AS terkoreksi dari penguatannya terhadap yen, setelah data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ke‐4 menunjukkan kontraksi pertamanya sejak masa resesi 2007‐2009.
AUSTRALIA
• Aussie dollar terus naik terhadap yen hingga ke level 95.45, sebuah level tertingginya sejak Agustus 2008. Jika mampu terus bertahan di atas level retracement utamanya di 95.40, maka AUDJPY dapat membuka peluang bagi berlanjutnya kenaikan menuju 98.40, bahkan hingga 104.50, demikian diproyeksikan oleh sejumlah analis pasar.
• Sejak November, AUDJPY telah mencatat kenaikan lebih dari 17 persen karena keyakinan bahwa perubahan kebijakan moneter drastis di Jepang dari pemerintahan barunya akan memicu pelemahan yen lebih jauh.
• Sementara Aussie dollar kembali mencoba areal 1.0400 setelah rebound tertahan di 1.0476 kemarin, menyusul data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ke‐4 menunjukkan kontraksi.
SWISS
• Dolar terkoreksi ke level terendah hampir sebulan terakhir terhadap franc Swiss setelah data menunjukkan ekonomi AS di kuartal keempat tahun lalu diluar dugaan mengalami kontraksi, mencatat penurunan pertamanya sejak resesi 2007‐09 setelah perusahaan meningkatkan kembali stok produknya dan belanja pemerintah merosot.
• Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat turun 0.1% dalam basis tahunan setelah tumbuh 3.1% di kuartal ketiga sebelumnya, demikian dilaporkan Departemen Perdagangan AS. Ini merupakan kinerja terburuknya sejak kuartal kedua 2009, ketika resesi berakhir, dan menunjukkan ekonomi AS memasuki tahun baru tanpa momentum.
• Dolar mencatat intraday low di 0.9091 franc, level terendahnya sejak 2 Januari 2013.
• Sementara itu, momentum ekonomi Swiss melemah lebih rendah dari ekspektasi pasar di bulan Januari, turun ke level terendahnya dalam 8 bulan menyusul masih rapuhnya perekonomian zona euro terus melemahkan kepercayaan. KOF indicator, sebuah barometer untuk melihat performa ekonomi dalam 6 bulan kedepan, menunjukkan turun untuk ke‐4 kalinya berturut‐turut ke 1.05 poin di bulan Januari dari level revisinya 1.29 poin di bulan Desember, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memprediksi turun ke 1.16.