title cover

title cover

Thursday, January 31, 2013

Headline News 31.01.13


US & GLOBAL
Euro menguat ke level tertinggi 14 bulan dan emas rally pada hari Rabu setelah The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan rencana  stimulus  pembelian  obligasi  senilai  $85  milyar.  Bursa  saham  AS  terkoreksi  kembali  usai  keputusan  The  Fed  tersebut  namun  investor  melihat penurunan ini sebagai reaksi (aksi profit‐taking) atas penguatan saham dalam beberapa bulan terakhir. Standard & Poor's 500  Index berpotensi mencatat kinerja bulanan terbaiknya sejak Oktober 2011 dan kinerja bulan Januari terbaiknya sejak 1997. 

The  Fed  mengatakan  bahwa  pertumbuhan  ekonomi  masih  tersendat,  namun  pelambatan  ini  nampaknya  ahanya  bersifat  sementara,  seiring  kondisi  pasar  tenaga  kerja  yang  terus  mengalami  peningkatan.  The  Fed  juga  kembali  menjanjikan  untuk  terus  melakukan  pembelian aset sekuritas hingga sektor tenaga kerja meningkat secara substansial. 

Adapun laporan sebelumnya menunjukkan ekonomi AS mengalami kontraksi di kuartal keempat yang mendorong ekspektasi bahwa The  Fed  akan  melanjutkan  kebijakan  moneter  longgar.  Data  PDB  menunjukkan  ekonomi  AS  di  kuartal  keempat  diluar  dugaan  mengalami  kontraksi pertamanya sejak resesi 2007‐09. Produk domestik bruto turun 0.1% dalam basis tahunan setelah tumbuh 3.1% di kuartal ketiga  sebelumnya. 

Euro terakhir tercatat di $1.3563, setelah naik di atas $1.35 untuk pertama kalinya sejak Desember. Harga emas juga naik $12.01 atau  0.72% ke $1675.40. 

Kebijakan moneter longgar yang diadopsi The Fed telah menambah minat investor pada euro ketimbang dolar. Dalam beberapa tahun  terakhir investor telah membeli dolar sebagai mata uang yang dipandang lebih aman resiko ditengah kondisi ekonomi global yang suram,  namun pada sesi Rabu kemarin, paling tidak investor melihat euro lebih menarik. 

Emas menguat usai rilis data PDB‐Q4 AS, seiring melemahnya dolar, karena investor pemegang mata uang non dolar lebih tertarik untuk  membeli emas karena harganya yang relatif lebih murah. 

Data  PDB  AS  tersebut  juga  telah  mengimbangi  kenaikan  3  kali  berturutan  untuk  kepercayaan  ekonomi  Eropa,  sebuah  kenaikan  dalam  pembayaran kembali pinjaman krisis ECB dan penjualan yang solid untuk obligasi Italia tenor 5 tahun dan 10 tahun, yang menyediakan  optimisme  baru  mengenai  pemulihan  ekonomi  kawasan  akahir‐akhir  ini.  Treasury  AS  tenor  10  tahun  bergerak  stabil,  dengan  yield  di  1.9992%. sedangkan Bund futures jatuh ke level intraday low dengan investor memandang bahwa kontraksi pada ekonomi AS tidak akan  berdampak signifikan pada perubahan kebijakan The Fed. Bund futures <FGBLc1> turun ke level intraday low 141.36, turun 46 poin. 

Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir melemah 44.00 poin atau 0.32% di 13,910.42. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 5.88  poin atau 0.39% di 1,501.96. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 11.35 poin atau 0.36% di 3,142.31.   

Bursa  saham  Eropa  mengalami  koreksi  harian  terbesarnya  bulan  ini,  dengan  indeks  FTSEurofirst  300  <.FTEU3>  turun  0.6%,  meskipun  terjadi kenaikan pada bursa Asia sebelumnya yang membuat indeks ekuitas global MSCI mendekati level tertinggi sejak Mei 2011. 

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Cina yang menjanjikan di tahun 2013 telah menambah ekspektasi untuk meningkatnya permintaan pada  bahan bakar komoditi industri, sehingga menopang naiknya harga minyak. Brent crude oil mencapai level tertingginya dalam 3‐1/2 bulan  setelah menembus $115 per barel. Harga terakhir tercatat di $115.06. Sedangkan harga minyak mentah AS naik 44 sen atau 0.45% ke  $98.01 per barel.  



GOLD & COMMODITIES
Emas  rally  ke  level  intraday  high  $1683.39  per  ons  pada  hari  Rabu  kemarin,  menegaskan  kembali  perannya  sebagai  aset  safe‐haven  setelah data pertumbuhan ekonomi AS dirilis di bawah perkiraan dan meredam minat terhadap aset beresiko. 

ekonomi AS secara tak terduga mengalami kontraksi pada kuartal keempat, penurunan pertamanya sejak resesi 2007‐2009 akibat sektor  bisnis yang tertahan karena sedang restocking serta turunnya spending pemerintah. 

Sikap the Fed yang masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang ultra‐longgar sampai tingkat penganggurannya merosot hingga  6,5% merupakan dukungan untuk kenaikan emas ke depannya. 

Namun prospek kenaikan emas, dari sejumlah kalangan, masih akan menemukan hambatan di areal $1700, mengingat kelanjutan QE the  Fed sudah diantisipasi sehingga tidak akan cukup tenaga untuk memicu kenaikan emas secara tajam. 

Robin Bahr, analis dari Societe Generale, mengatakan: “Theoritically, monetary easing would be very bullish for gold but the Fed’s money is  not leaving the balance sheet and it’s not going out into the real wider world, creating inflationary pressures.”.  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak Brent menembus level tertinggi  3 bulan pada hari Rabu setelah rilis data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan di luar  Eropa mendorong optimisme mengenai prospek ekonomi global sebelum akhirnya minyak memangkas keuntungannya setelah rilis data  PDB‐Q4 AS yang memburuk diluar dugaan. 

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Cina yang menjanjikan di tahun 2013 telah menambah ekspektasi untuk meningkatnya permintaan pada  bahan bakar komoditi industri, sehingga menopang naiknya harga minyak. Brent crude oil mencapai level tertingginya dalam 3‐1/2 bulan  setelah menembus $115 per barel. Harga terakhir tercatat di $115.06. Sedangkan harga minyak mentah AS naik 44 sen atau 0.45% ke  $98.01 per barel. 

Stok minyak mentah AS melonjak 5.95 juta barel di pekan per 25 Januari, demikian data pemerintah AS menunjukkan. Kenaikan tersebut  melampaui ekspektasi pasar untuk kenaikan 2.6 juta barel. 

Aktifitas pabrikan di Cina diprediksi mengalami ekspansi terpesatnya dalam 9 bulan di periode Januari, menambah indikasi meningkatnya  momentum menyusul menguatnya permintaan dalam negeri. 

Resiko  terhadap  terkendalanya  suplai  minyak  Timur  Tengah  juga  turut  mendorong  naiknya  harga  minyak.    Pasukan  Israel  menyerang  konvoi yang diduga menyertakan sebuah truk yang membawa senjata di perbatasan Suriah‐Lebanon pada hari Rabu, demikian sebuah  sumber mengatakan kepada Reuters. 

EURO ZONE
Mata uang euro melonjak ke level tertingginya selama 14 bulan terhadap dolar dan ke level tertinggi 33 bulan terhadap yen Rabu kemarin karena membaiknya prospek di Eropa, potensial  mendorong investor untuk memicu berlanjutnya kenaikan euro dalam jangka pendek ini. 

Data sentimen ekonomi Eropa periode Januari yang dirilis kemarin menunjukkan peningkatan dalam 3 bulan beruntun, sementara komentar dari anggota dewan kebijakan ECB, Ewald Nowotny,  mengenai pemulihan yang mulai memberi dampak pada sektor riil, membuat analis memproyeksikan bahwa tren kenaikan euro masih akan bertahan. 

Rilis optimis data ekonomi Jerman belakangan ini menunjukkan bahwa negara terbesar di zona euro tersebut kemungkinan sudah berada dalam jalur pemulihan yang stabil, sementara indikasi  bangkitnya sektor perbankan Eropa, setelah melakukan pembayaran pertama pinjaman dari bank sentral, telah mendorong optimisme bahwa bagian terburuk dari krisis sudah lewat. 

Sementara kontraksi data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ke‐4 semalam memperkuat sikap the Fed terhadap kebijakan moneter yang ultra‐longgar – turut men‐support penguatan euro  terhadap dolar AS. 

Tren penguatan euro juga bersifat global, terlihat dari kenaikannya terhadap mata uang lainnya, terutama terhadap yen. Para investor, utamanya dari Jepang, yang memiliki minat yang besar  untuk mengucurkan dana mereka ke dalam aset‐aset Eropa, mendukung kenaikan euro. Analis mengatakan bahwa kenaikan euro juga terjadi karena bank‐bank sentral dunia, termasuk BoJ dan  The Fed, terus memompa stimulus, sementara ECB masih belum bereaksi melihat kenaikan euro. 

"The ECB is doing nothing to talk down the currency and everything necessary to send it higher," analis dari Societe Generale memberikan catatannya. 

EURUSD  ke  level  tertinggi  14  bulan  di  1.3579,  menembus  option  barrier  di  1.3500,  karena  terus  meningkatnya  permintaan  dari  pengelola  dana.  Euro  juga  naik  ke  level  tertinggi  33  bulan  terhadap yen, di 123.85, menembus option barrier 123.00 didorong oleh terus berkembangnya ekspektasi bahwa BoJ akan melanjutkan stimulus moneternya.  

"Right now the euro is certainly going to make some gains against most of the G10 currencies on reasonably positive to stable economic data and a central bank that seems to continue to back  the move in the euro without complaining about it," demikian dikatakan Peter Frank, analis forex FX dari BBVA. 


U.K.
Sterling  menembus  level  terendah  lebih  dari  setahun  terhadap  euro  pada  perdagangan  hari  Rabu,  merefleksikan  meningkatnya  kekhawatiran  terhadap  perekonomian Inggris pada saat ini ketika prospek ekonomi zona euro terlihat mulai cerah. 

Sterling juga terkoreksi ke level terendah 11 bulan terhadap sejumlah rivalnya, dan nampaknya akan terus mengalami tekanan akibat spekulasi bahwa BoE  kemungkinan akan melanjutkan kebijakan moneter longgar untuk memacu pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan kedepan. 

Euro  mencatata  intraday high di  0.8606 pound,  level  tertingginya sejak 7  Desember 2011, dan  terakhir tercatat bergerak di sekitar 0.8582 pound, atau  menguat 0.3% dibandingkan penutupan New York hari Selasa. 

Sterling  telah  tertekan  sejak  rilis  data  pekan  lalu  yang  menunjukkan  ekonomi  Inggris  terkontraksi  melebihi  perkiraan  di  kuartal  keempat,  dimana  telah  meningkatkan  kekhawatiran  kemungkinan  Inggris  kehilangan  peringkat  kredit  teratasnya  dan  juga  prospek  untuk  ditingkatkannya  kebijakan  moneter  longgar. 

Terhadap dolar, sterling menguat 0.3% ke sekitar $1.5803 dibandingkan penutupan New York hari Selasa. Sterling masih bertahan di atas $1.5674 level  intraday low hari Senin lalu, yang merupakan level terendahnya sejak akhir Agustus, berkat menguatnya euro atas dolar. 

Sedangkan fokus pekan ini tertuju pada data PMI manufaktur Inggris untuk periode Januari yang akan dirilis pada hari Jumat. Data ini akan memberikan  indikasi  mengenai  performa  ekonomi Inggris  di  awal  tahun  2013  ini.  Juga  yang  berpotensi  menekan  sterling  adalah  kemungkinan  downgrade  peringkat  kredit triple‐A Inggris menyusul target utang Inggris belum kunjung tercapai. 


JAPAN
Dolar  AS  menguat  ke  level  tertinggi  terbaru  selama  2,5  tahun  atas  yen  pada  Rabu  kemarin,  didorong  oleh  melebarnya  spread  antara  yield  obligasi  pemerintah AS (T‐Bond) dan Jepang (JGB) di tengah ekspektasi pelonggaran moneter yang lebih agresif oleh BoJ dalam beberapa bulan ke depan. 

Dolar menguat ke level 91.40 yen, sementara euro juga melanjutkan penguatannya atas yen ke 123.85, melampaui level 123.33, level tertinggi pada April  2011. 

Namun  kemudian  dolar  AS  terkoreksi  dari  penguatannya  terhadap  yen,  setelah  data  pertumbuhan  ekonomi  AS  di  kuartal  ke‐4  menunjukkan  kontraksi  pertamanya sejak masa resesi 2007‐2009. 


AUSTRALIA
Aussie  dollar  terus  naik  terhadap  yen  hingga  ke  level  95.45,  sebuah  level  tertingginya  sejak  Agustus  2008.  Jika  mampu  terus  bertahan  di  atas  level  retracement  utamanya  di  95.40,  maka  AUDJPY  dapat  membuka  peluang  bagi  berlanjutnya  kenaikan  menuju  98.40,  bahkan  hingga  104.50,  demikian  diproyeksikan oleh sejumlah analis pasar. 

Sejak  November,  AUDJPY  telah  mencatat  kenaikan  lebih  dari  17  persen  karena  keyakinan  bahwa  perubahan  kebijakan  moneter  drastis  di  Jepang  dari  pemerintahan barunya akan memicu pelemahan yen lebih jauh. 

Sementara Aussie dollar kembali mencoba areal 1.0400 setelah rebound tertahan di 1.0476 kemarin, menyusul data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal  ke‐4 menunjukkan kontraksi. 


SWISS
Dolar terkoreksi ke level terendah hampir sebulan terakhir terhadap franc Swiss setelah data menunjukkan ekonomi AS di kuartal keempat tahun lalu diluar  dugaan  mengalami  kontraksi,  mencatat  penurunan  pertamanya  sejak  resesi  2007‐09  setelah  perusahaan  meningkatkan  kembali  stok  produknya  dan  belanja pemerintah merosot. 

Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat turun 0.1% dalam basis tahunan setelah tumbuh 3.1% di kuartal ketiga sebelumnya, demikian dilaporkan  Departemen Perdagangan AS. Ini merupakan kinerja terburuknya sejak kuartal kedua 2009, ketika resesi berakhir, dan menunjukkan ekonomi AS memasuki  tahun baru tanpa momentum. 

Dolar mencatat intraday low di 0.9091 franc, level terendahnya sejak 2 Januari 2013. 

Sementara  itu,  momentum  ekonomi  Swiss  melemah  lebih  rendah  dari  ekspektasi  pasar  di  bulan  Januari,  turun  ke  level  terendahnya  dalam  8  bulan  menyusul masih rapuhnya perekonomian zona euro terus melemahkan kepercayaan. KOF indicator, sebuah barometer untuk melihat performa ekonomi  dalam  6  bulan  kedepan,  menunjukkan  turun  untuk  ke‐4  kalinya  berturut‐turut  ke  1.05  poin  di  bulan  Januari  dari  level  revisinya  1.29  poin  di  bulan  Desember, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memprediksi turun ke 1.16.