US & GLOBAL
• Harga saham AS dan minyak menguat di hari Jumat dipicu meningkatnya sentimen konsumen AS ke level tertinggi lebih dari 5 tahun,
menambah kesuraman bahwa "tebing fiskal" di Amerika Serikat dan kesengsaraan ekonomi Eropa dapat menyebabkan resesi dunia.
Saham kemudian memangkas keuntungannya setelah Presiden Barack Obama mengatakan kesepakatan dengan Kongres untuk
mencegah krisis fiskal harus berasal dari pajak yang lebih tinggi pada orang terkaya Amerika.
• Treasury AS memangkas kerugiannya dan diperdagangkan hampir flat seiring pernyataan Obama, di mana presiden yang baru terpilih
kembali ini akan mengundang para pemimpin Kongres ke Gedung Putih pekan ini untuk memulai negosiasi.
• Sementara kenaikan 3.5% pada harga logam mulia dalam sepekan terakhir adalah kenaikan mingguan terbesarnya sejak akhir Agustus
dan mencerminkan antisipasi investor terhadap ketidakpastian ekonomi.
• Tebing fiskal, ditujukan untuk memangkas defisit anggaran pemerintah, yang diperkirakan akan menyerap $600 milyar dari langkah
pemangkasan anggaran belanja dan kenaikan pajak, yang berdampak akan sangat menghambat pertumbuhan ekonomi.
• Sementara data sentimen konsumen AS akhir pekan kemarin dari University of Michigan menunjukkan kenaikan yang mengindikasikan
warga AS lebih optimis mengenai prospek pasar tenaga kerja dan kondisi ekonomi.
• Indeks ekuitas dunia dalam MSCI <.MIWD00000PUS> tercatat turun hampir 2.2% pekan kemarin, mencatat penurunan mingguan
terdalamnya sejak awal Juni. Indeks turun 0.1% ke 323.27.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 4.07 poin atau 0.03% di 12,815.39. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik
2.34 poin atau 0.17% di 1,379.85. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 9.29 poin atau 0.32% di 2,904.87.
• Saham Eropa sementara ini berakhir flat, memangkas kerugiannya berkat data ekonomi AS, termasuk laporan pemerintah bahwa
wholesale inventories mencatat kenaikan terbesarnya dalam 9 bulan di bulan September. Inventories merupakan elemen kunci sebagai
barometer pemerintah dalam mengukur pertumbuhan ekonomi. Indeks FTSE Eurofirst 300 ditutup melemah 0.05% di 1,097.18.
• Penurunan pada output industri di Perancis, Italia dan Swedia serta warning dari kementrian Jerman bahwa ekonomi negara tersebut
diprediksi akan melambat lebih lanjut telah menambah kekhawatiran investor. Juga membebani investor adalah berita bahwa menteri
keuangan zona euro kemungkinan tidak akan merilis tahap baru untuk pinjaman ke Yunani pada hari Senin karena tidak ada kesepakatan
tentang bagaimana membuat utang berkelanjutan.
• Harga minyak berjangka menguat pada hari Jumat, terdorong oleh naiknya sentimen konsumen AS ke level tertinggi 5 tahun dan data
ekonomi Cina yang dirilis membaik. Brent December crude <LCOc1> berakhir di $109.40 per barel setelah naik ke level intraday high di
$109.78, mengakhiri koreksinya selama 3 pekan berturut‐turut meskipun masih mengalami tekanan akibat kondisi ekonomi makro yang
masih suram. U.S. December crude <CLc1> juga berakhir menguat 98 sen di $86.07, setelah diperdagangkan antara $84.13 dan $86.77.
• Euro terkoreksi ke level terendah 2 bulan terhadap dolar dan berpotensi melanjutkan koreksinya disebabkan kekhawatiran mengenai
krisis utang Eropa dan memburuknya kondisi ekonomi berpotensi memperburuk ekonomi global. Euro turun 0.27% di $1.2711 dan
cenderung rawan untuk melanjutkan koreksinya. Sedangkan indeks dolar naik 0.31% ke 81.041.
• Harga emas menembus level tertinggi 3 pekan di $1,738.66 per ounce sebelum kembali turun. Harga emas spot tercatat naik $1.47 ke
$1,731.40. Sedangkan untuk emas berjangka COMEX kontrak Desember naim $4.90 di $1,730.90 per ounce.
• Harga obligasi pemerintah AS turun seiring naiknya harga saham. Treasury AS tenor 10 tahun tercatat flat dengan yield 1.6165%.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas di pasar spot <XAU=> cenderung melemah tipis di hari Jumat dibandingkan penutupan Kamis sebelumnya, namun berhasil
mencatat kenaikan terbesar sejak Agustus (sekitar 3%) untuk basis mingguan pasca pilpres AS yang kemudian meningkatkan
kekhawatiran terhadap kondisi fiskal AS – memicu aksi beli emas sebagai sarana hedging di tengah ketidakpastian ekonomi.
• Para ekonom mengkhawatirkan isu fiskal AS (fiscal‐cliff) akan mendorong perekonomian terbesar di dunia tersebut kembali ke jurang
resesinya.
• Seperti dikatakan George Gero, vice president dari RBC Capital Markets, “Gold is again acting as the haven as… the fiscal cliff looms, and
the euro zone woes increase. More gold buyers are initiating positions going forward.”
• Dalam pidatonya akhir pekan kemarin, presiden Obama menegaskan bahwa kenaikan pajak (untuk orang‐orang kaya) akan menjadi
bagian dari langkah untuk mencegah krisis fiskal. Sementara sejumlah investor mengkhawatirkan langkah Obama tersebut justru akan
menekan perekonomian secara keseluruhan.
• Selain itu harapan terhadap peningkatan demand logam mulia di Cina – setelah data ekonomi terbesar kedua dunia tersebut
menunjukkan optimisme pada akhir pekan kemarin – masih akan mendukung kenaikan harga emas. Demikian pula peningkatan
permintaan emas di pasar fisik dari India karena faktor musiman (akhir tahun, banyak perayaan‐perayaan di India) yang diproyeksikan
akan mendukung kenaikan harga emas menjelang tutup tahun ini.
• Untuk jangka pendek halangan bagi kenaikan emas mungkin akan diperoleh jika indeks dolar AS terus mengalami peningkatan –
menyusul peran safe‐haven dolar AS dari kekhawatiran fiscal cliff AS dan krisis hutang Eropa.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak berjangka menguat pada hari Jumat, terdorong oleh naiknya sentimen konsumen AS ke level tertinggi 5 tahun dan data
ekonomi Cina yang dirilis membaik, sementara bensin berjangka juga menguat terkait spekulasi mengenai masalah pengiriman dan
minimnya suplai akibat badai yang melanda Pelabuhan New York.
• Brent December crude <LCOc1> berakhir di $109.40 per barel setelah naik ke level intraday high di $109.78, mengakhiri koreksinya
selama 3 pekan berturut‐turut meskipun masih mengalami tekanan akibat kondisi ekonomi makro yang masih suram. U.S. December
crude <CLc1> juga berakhir menguat di $86.07, setelah diperdagangkan antara $84.13 dan $86.77.
• Setelah awalnya menerima dorongan dari sentimen konsumen AS yang kuat, ekuitas di Wall Street mengikis keuntungan setelah
komentar oleh Presiden Barack Obama dan Perwakilan DPR John Boehner telah memupus harapan investor akan segera tercapainya
kesepakatan untuk menghindari "tebing fiskal".
• Investor masih mengkhawatirkan potensi ekonomi AS untuk jatuh kedalam resesi jika gagal mencapai kompromi untuk memangkas
defisitnya sebelum pemangkasan belanja dan kenaikan pajak yang mencapai $600 milyar akan dimulai awal tahun depan.
• Investor juga akan memonitor bagaimana AS akan menangkal isu mengenai plafon utang, dimana harus segera dinaikkan jika tidak ingin
melihat pemerintahan Obama jatuh.
• Dukungan positif untuk naiknya harga minyak juga datang dari data ekonomi Cina untuk periode Oktober. Investasi paada infrastruktur
meningkat dan output pabrikan mencatat level terpesatnya dalam 5 bulan.
EURO ZONE
• Euro merosot turun ke level terendah 2 bulan terhadap dolar AS Jumat lalu dan potensial melanjutkan pelemahan lebih lanjut karena terus meningkatnya
kekhawatiran terhadap krisis hutang Eropa dan merosotnya kondisi ekonomi global yang beresiko menekan pertumbuhan.
• Pertumbuhan ekonomi Jerman, perekonomian terbesar Eropa, diproyeksikan akan melambat di kuartal ke‐4 tahun ini dan di kuartal pertama tahun depan, demikian
diproyeksikan oleh kementrian ekonominya. Industrial Production Perancis, perekonomian terbesar kedua Eropa, mengalami penurunan di bulan Oktober dan bank
sentralnya mengatakan resiko terdorong ke jurang resesi pada akhir 2012.
• Investor menantikan hasil voting parlemen Yunani hari Minggu (11/Nov) – saat laporan ini dibuat, voting belum dilakukan – sebuah tantangan besar lain dari Yunani
untuk memperoleh dana bantuan setelah voting ketat Rabu pekan lalu memilih untuk meningkatkan austerity (penghematan) hingga 13,5 milyar euro. Sementara
para menteri keuangan Eropa nampaknya akan menimbang dengan seksama paket bantuan ke Yunani di pertemuan mereka Senin pekan ini, demikian tandas seorang
pejabat senior Eropa.
• Spanyol masih belum menunjukkan tanda‐tanda untuk meminta bantuan secara resmi menjelang pertemuan menteri keuangan Eropa pekan ini untuk meredam krisis
hutangnya.
• Yang menarik untuk diperhatikan dari kondisi Eropa, yang cenderung menekan euro saat ini, adalah hal yang dikomentari oleh Boris Schlossberg, seorang managing
director FX Strategy dari BK Asset Management di NY akhir pekan lalu; “It’s the core Europe now, not just the peripheral Europe, that may sliding into a recession. If
that happens, then China will lose its export market and the whole global economy will begin to contract.”
U.K.
• Sterling menembus level terendah 2 bulan terhadap dolar pada hari Jumat setelah kementrian keuangan Inggris mengatakan akan menggunakan
pendapatan dari program pembelian obligasi Bank of England untuk mengurangi penerbitan utang jangka pendek. Gubernur BoE Mervyn King mengatakan
langkah tersebut setara dengan pelonggaran moneter sederhana. Berita tersebut telah mendorong pelemahan sterling sekitar 0.5% di sekitar 1.5893
dibandingkan penutupan New York hari Kamis sebelumnya, setelah mencatat intraday low di sekitar 1.5895, level terendahnya sejak 6 September.
• Pengumuman tersebut kemungkinan akan membalik keuntungan sterling dari hari Kamis ketika BoE memilih untuk mempertahankan QE‐nya secara total.
Sterling juga terkoreksi dari level tertinggi 5 pekan terhadap euro yang dicapai Kamis sebelumnya. King menegaskan bahwa rencana pemerintah dari
Komite Kebijakan Moneter BoE sebelum mereka membuat keputusan di hari Kamis, tidak akan menyuntikkan dana berlebihan kedalam pereknomian. Euro
menguat 0.2% di sekitar 0.7992 pound setelah rebiund dari posisi low Kamis di 0.7960 pound.
• Saat ini pasar akan mencermati BoE's Inflation Report pada hari Rabu pekan ini utuk melihat indikasi langkah kebijakan moneter BoE selanjutnya.
JAPAN
• Dollar tertekan ke level terendah selama lebih dari 3 pekan terhadap yen Jepang, dan mencoba menembus namun masih gagal areal 79.00. Tekanan USDJPY telah
berkembang di pekan lalu setelah pilpres AS yang kemudian diikuti oleh meningkatnya kembali kekhawatiran terhadap kondisi fiskal AS serta kondisi Eropa dan
ekonomi global. Bahkan kekhawatiran kini pun mulai menuju ke kondisi resesi global, menjelang rilis sejumlah data GDP Q3 pekan ini, baik dari Jepang dan sejumlah
negara dunia lainnya.
• Yen merupakan mata uang yang paling diburu saat terjadi ketegangan finansial dan meningkatnya keraguan terhadap perbaikan serta pemulihan ekonomi (baca:
safe‐haven currency)
• Penurunan dollar atas yen mencerminkan penyempitan antara yield obligasi 2 tahun AS (T‐Bond) dengan Jepang (JGB) – perlu diketahui pasangan mata uang ini
(USDJPY) memiliki keterkaitan yang cukup erat dengan yield‐spread obligasi tersebut.
• Di pekan ini pasar akan data GDP Q3 Jepang yang diproyeksikan akan mengalami kontraksi pertamanya dalam 5 kuartal terakhir dalam basis tahunannya.
AUSTRALIA
• AUDUSD relatif meningkat untuk basis mingguan, meskipun Jumat lalu terkoreksi dari kenaikan sebelumnya.
• Meningkatnya kekhawatiran global terhadap fiscal‐cliff AS dan krisis hutang Eropa yang memicu prospek resesi ekonomi global menjelang rilis data GDP Q3 dari
sejumlah negara besar global pekan ini, menghambat kenaikan AUDUSD di areal 1.0480, untuk kemudian kembali mengakhiri perdagangan pekan kemarin kembali di
bawah areal 1.0400.
• Bank sentral Australia (RBA) pun merasakan kekhawatiran global dan akhir pekan kemarin memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi Australia menjadi 3.0% dari
estimasi Agustus sebelumnya yang memperkirakan areal pertumbuhan masih di 3.0‐3.5%. Hal tersebut dikarenakan oleh pertumbuhan investasi pertambangan –
salah satu andalan dalam perekonomian Australia – yang mulai melamban
• Perlu diperhatikan kondisi dan prospek perekonomian Cina seiring dengan masuknya masa pergantian kekuasaan 1 dekade di Negeri Tirai Bambu tersebut. Optimisme
prospek perekonomian Cina – yang potensial didukung oleh sejumlah rilis optimis data‐data ekonominya belakangan ini – dapat memberikan dukungan kembali pada
ekonomi Australia dan juga Aussie Dollar.
SWISS
• Franc Swiss bergerak relatif stabil terhadap dolar dan juga euro pada hari Jumat setelah anggota dewan kehormatan Swiss National Bank (SNB) Fritz
Zurbruegg menegaskan kembali tekad SNB untuk mempertahankan nilai patokan franc terhadap euro yang ditetapkan setahun lalu.
• Dolar ditutup menguat 0.2% terhadap franc Swiss di sekitar 0.9484 dan bergerak relatif stabil terhadap euro di sekitar 1.2054.
• SNB telah menetapkan batas maksimal penguatan franc terhadap euro di level 1.20 per euro pada September 2011 lalu untuk menghindarkan negara
tersebut dari resiko deflasi dan resesi setelah investor berbondong‐bondong memburu franc Swiss sebagai mata uang aman resiko menyusul krisis utang
Eropa, sehingga mendorong lonjakan pada franc Swiss.
• Lemahnya data ekspor Swiss periode September dan juga data ekspor Jerman juga telah memicu investor untuk berhati‐hati dan mendorong sentimen
pasar bahwa SNB belum akan mengganti kebijakan patokan nilai tukarnya dalam waktu dekat ini.
•
Pekan ini pasar akan mencermati data indeks sentimen investor ZEW Swiss yang dijadwalkan akan dirilis hari Rabu. Data diprediksi akan membaik menjadi ‐
25 di bulan November dari ‐28.9 di bulan Oktober lalu, meskipun secara umum pesimisme masih mendominasi sikap investor terhadap prospek ekonomi
Swiss di masa mendatang.