title cover

title cover

Monday, September 3, 2012

Headline News 03.09.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  dan  euro  naik  pada  sesi  Jumat  setelah  Ketua  The  Federal  Reserve  Ben  Bernanke  membuka  pintu  untuk  pelonggaran  moneter  selanjutnya,  meskipun  ia  tidak  memberikan  sinyal  yang  jelas  akan  tindakan  segera  sebagaimana  harapan  pelaku  pasar.  Euro  dan  saham‐saham  Eropa  naik  didorong  munculnya  tanda‐tanda  dari  kemajuan  kesepakatan  untuk mengatasi krisis utang zona euro. 

Dolar jatuh ke level terendah dalam 8‐pekan terakhir terhadap euro dan mencapai level terendah dalam 2‐pekan terakhir  terhadap  yen  setelah  Bernanke  mengatakan  tingginya  pengangguran  Amerika  merupakan  "keprihatinan  serius,"  pernyataan yang memperkuat harapan untuk stimulus lebih lanjut guna menghidupkan kembali pertumbuhan. 

Bernanke mengatakan kepada para pejabat bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, bahwa kemajuan dalam menurunkan  pengangguran  terlalu  lambat  dan  bahwa  bank  sentral  akan  bertindak  jika  diperlukan  untuk  memperkuat  pemulihan  ekonomi.  Bernanke  juga  mengatakan  The  Fed  harus  mempertimbangkan  biaya  dan  manfaat  dari  stimulus  lebih  lanjut.  Menurut Bernanke pembelian aset oleh The Fed, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, sudah cukup efektif untuk  meningkatkan pertumbuhan dan mendorong penciptaan lapangan kerja. 

The Dow Jones industrial average <DJI.> ditutup naik 90.13 poin, atau 0,69 persen, di 13,090.84. 500 Indeks The Standard &  Poor <. SPX> naik 7,10 poin, atau 0,51 persen, ke 1,406.58. The Nasdaq Composite Index <. IXIC> naik 18,25 poin, atau 0,60  persen, ke 3,066.96. 

Dalam sepekan terakhir, ketiga indeks Amerika tersebut tercatat menurun, namun sepanjang Agustus Dow naik 0,6 persen,  S&P 2 persen dan Nasdaq 4,3 persen. 

Indeks  FTSEurofirst  <FTEU3.>  ditutup  naik  0,5  persen  ke  1,082.93  dalam  perdagangan  tipis,  menghapus  kerugian  sesi  sebelumnya. Indeks ekuitas dunia MSCI <. MIWD00000PUS> naik 0,5 persen ke 322.10. 

Bernanke mengatakan The Fed akan menyediakan akomodasi kebijakan tambahan yang diperlukan, ucapan tersebut dilihat  sebagai  petunjuk  yang  tidak  terlalu  kuat  mengenai  kemungkinan  QE3  dibanding  dengan  minutes  sidang  The  Fed  untuk  Agustus lalu. Rilis data non‐farm payrolls untuk periode Agustus akan rilis Jumat akhir pekan nanti, sebelum sidang FOMC  pada 12‐13 September mendatang. Mayoritas analis  mengatakan kemungkinan kuat The Fed akan mengumumkan QE3  pada pertemuan tersebut. 

Euro <EUR=> naik 0,6 persen ke 1,2581, sementara indeks dolar AS <DXY.> turun 0,6 persen di 81,207. 

Investor  mengharapkan  bahwa  pelonggaran  moneter  akan  mendongkrak  kembali  pertumbuhan  ekonomi  dan  meningkatkan  permintaan  minyak.  Harga  minyak  Brent  crude  <LCOc1>  ditutup  naik  1,92  USD  ke  114,57  USD  per  barel,  sementara minyak mentah AS <CLc1> naik 1,85 USD ke 96,47 USD per barel. 

Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika jatuh ke tingkat terendah dalam 3‐minggu terakhir karena pernyataan Bernanke  tentang ekonomi meningkatkan harapan di kalangan investor obligasi untuk adanya stimulus lebih lanjut. Obligasi tenor 10‐ tahun Amerika <US10YT=RR> harganya naik 23/32 dengan imbal hasil berada pada 1,5501 persen. 

Emas melonjak ke level tertinggi dalam 5‐bulan terakhir setelah pidato Bernanke. Harga spot emas <XAU=> naik 1,8 persen  ke 1,685.89 USD per troy ounce membukukan kenaikan harian terbesar dalam 2‐bulan terakhir. 



GOLD & COMMODITIES
Emas  naik  2  persen  ke  level  tertingginya  sejak  bulan  April/lima  bulan  dalam  perdagangan  yang  volatile  dan  volume  perdagangan  yang  besar  Jumat  lalu  dari  spekulasi  pada  stimulus  terbaru  AS  setelah  kepala  the  Fed  Ben  Bernanke  mengatakan dalam pidato pentingnya menaikkan harapan dari putaran terbatu dari stimulus moneter dari perekonomian  AS. 

Setelah  perdagangan  dalam  kisaran  empat  bulannya,  emas  berada  dekat  level  $  1700  per  ons  pada  level  yang  terakhir  terlihat sejak bulan Maret lalu. Terlihat  siap untuk mencoba level tertinggi tahunannya dari perbaikan sentimen investor  dan aksi beli secara teknikal. 

Emas mencatatkan kenaikan harian terbesarnya dalam dua bulan, naik tajam mengungguli ekuitas AS yang mana naik pada  akhir  perdagangannya.  Metal  mencatatkan  kenaikan  4.5  persen  dalam  bulan  Agustus,  kenaikan  dalam  rangkaian  tiga  bulannya dan kenaikan terbesarnya sejak bulan Januari. 

"The main catalyst for the reversal in gold has been that Bernanke used the words 'grave concern' and the interpretation is  that there's going to be more QE if he's using such a dire projection for the economy," kata Jeffrey Sica, chief investment  officer pada SICA Wealth Management, yang mana memiliki aset sekitar $1 milyar. 


OIL & COMMODITIES
Harga oil naik diatas level $114 per barrel dalam perdagangan yang volatile Jumat lalu, telah naik pada bulan Agustus diatas  9 persen, setelah ketua the Fed menghentikan sinyal jangka pendek dalam monetary easing tambahan yang segera terjadi  tetapi tetap membuka pintu untuk terjadinya hal tersebut. 

Crude  pada  awalnya  terdorong  naik  setelah  pidato  Bernanke  pada  simposium  bank  sentral  di  Jackson  Hole,  Wyoming.  Karena  para  trader  menguraikan  detilnya,  harga  secara  cepat  bergerak  naik,  didukung  dari  didorong  penguatan  dari  ekspektasinya data ekonomi AS.  

"There was no announcement about if more stimulus was coming immediately, but he (Bernanke) said the Fed was ready to  act if necessary so that was supportive," kata Gene McGillian, analis pada Tradition Energy di Stamford, Connecticut.   

"Along with the factory orders and consumer sentiment data,  the (market) longs are in control."  


EURO ZONE
Dolar  jatuh  ke  level  terendah  3  bulan  terhadap  sejumlah  rival  utamanya  pada  hari  Jumat  setelah  Kepala  The  Fed  Ben  Bernanke  mengatakan  tingginya  tingkat  pengangguran menjadi perhatian utama, memperkuat ekspektasiakan dilanjutkannya kebijakan moneter longgar untuk mendorong pemulihan ekonomi. 

Dalam pembicaraannya dalam sebuah simposium tahunan Kansas City Fed di Jackson Hole, Wyoming, Bernanke mengatakan ekonomi AS menghadapi tantangan  yang “menakutkan” dan bank sentral akan melakukan segala upaya untuk memperkuat pemulihan ekonomi. Namun Bernanke tidak secara eksplisit memberikan  sinyal akan segera menggulirkan quantitative easing jilid 3 (QE3). 

Dolar awalnya sempat memangkas kerugiannya usai testimoni Bernanke yang telah mengecewakan investor yang berharap adanya sinyal akan segera diberlakukan  QE3, sebelum akhirnya kembali melemah dan melanjutkan koreksinya menembus level intraday low

Dengan tingkat pengangguran menjadi perhatian utama The Fed, maka data non‐farm payrolls AS pekan ini akan menjadi agenda penting, sebelum sidang Federal  Open Market Committee berikutnya pada 12‐13 September. Sebagian besar analis pasar memprediksi adanya kemungkinan besar The Fed akan mengumumkan  putaran baru pembelian obligasi di bulan September. 

Indeks dolar, sebagai barometer untuk melihat nilai dolar terhadap sejumlah rival utamanya, turun 0.6% ke 81.247, setelah menembus 80.964, level terendahnya  sejak 22 Mei. Euro menguat ke level intraday high $1.2636, level terkuatnya sejak awal Juli dan terakhir bergerak menguat 0.6% di sekitar $1.2574. Penguatan euro  juga didukung oleh Middle East buying, dan ekspektasi ECB akan mengumumkan langkah‐langkah yang jelas dalam mengatasi krisis utang zona euro pada sidangnya  pekan  ini.  ECB  akan  bersidang  Kamis  mendatang  dan  harapan  akan  dilakukannya  pembelian  obligasi  semakin  besar,  meskipun  investor  cenderung  akan  menungguapakah ECB memberikan penjelasan rinci sebelum melakukan pembelian euro secara agresif, menyusul ancaman dari kepala bank sentral Jerman Jens  Weidmann yang akan mengundurkan diri terkait penolakannya pada upaya pembelian obligasi baru. 

Dalam sepekan euro telah menguat 0.5% terhadap dolar, penguatan dalam 3 pekan berturut‐turut. 


U.K.
Akhir  pekan  lalu  sterling  tercatat  menguat  terhadap  dolar  AS  dalam  sesi  perdagangan  yang  cukup  volatile  didukung  sikap  investor  yang  memandang  pernataan Ketua The Fed Ben Bernanke relatif cukup dovish (secara umum biasanya mendukung kebijakan moneter longgar), meskipun Bernanke belum  memberikan sinyal eksplisit mengenai QE3. Dengan kemungkinan QE3 oleh The Fed, maka bertendensi akan melemahkan kinerja dolar AS terhadap mata  uang utama dunia lainnya karena meningkatnya suplai dolar AS di pasar keuangan global. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat menguat 0,6 persen  terhadap dolar AS ke 1.5880.   

Sementara  itu  euro  menguat  terhadap  sterling  ke  level  tertinggi  sejak  3‐pekan  terakhir  di  level  0.7956.  Permintaan  terhadap  euro  meningkat  dalam  beberapa  pekan  terakhir  setelah  investor  meningkatkan  ekspektasi  bahwa  ECB  akan  segera  mengumumkan  langkah  pembelian  obligasi  guna  menanggulangi krisis hutang Uni Eropa. ECB sendiri akan menggelar sidangnya pada 06 September mendatang dan apabila ECB mengumumkan langkah  tersebut, maka akan menunjang kinerja euro terhadap sterling lebih lanjut.  

Pekan ini pelaku pasar akan mengamati sejumlah rilis data diantaranya Markit/CIPS Manufacturing, Service dan Construction PMI untuk periode Agustus  yang  diperkirakan  membaik  dari  periode  sebelumnya.  BoE  juga  akan  menggelar  sidangnya  pada  sesi  Kamis  meskipun  diperkirakan  belum  aka  nada  perubahan  kebijakan  ataupun  penambahan  dana  yang  dipergunakan  dalam  pembelian  surat  utang.  Selanjutnya  akan  rilis  data  industrial  dan  manufacturing output untuk periode Juli yang diperkirakan membaik secara signifikan dari periode sebelumnya. 


JAPAN
Dolar  jatuh  ke  level  terendah  3  bulan  terhadap  sejumlah  rival  utamanya  pada  hari  Jumat  setelah  Kepala  The  Fed  Ben  Bernanke  mengatakan  tingginya  tingkat  pengangguran menjadi perhatian utama, memperkuat ekspektasiakan dilanjutkannya kebijakan moneter longgar untuk mendorong pemulihan ekonomi. 

Dalam pembicaraannya dalam sebuah simposium tahunan Kansas City Fed di Jackson Hole, Wyoming, Bernanke mengatakan ekonomi AS menghadapi tantangan  yang “menakutkan” dan bank sentral akan melakukan segala upaya untuk memperkuat pemulihan ekonomi. Namun Bernanke tidak secara eksplisit memberikan  sinyal akan segera menggulirkan quantitative easing jilid 3 (QE3). 

Dolar awalnya sempat memangkas kerugiannya usai testimoni Bernanke yang telah mengecewakan investor yang berharap adanya sinyal akan segera diberlakukan  QE3, sebelum akhirnya kembali melemah dan melanjutkan koreksinya menembus level intraday low

Dengan tingkat pengangguran menjadi perhatian utama The Fed, maka data non‐farm payrolls AS pekan ini akan menjadi agenda penting, sebelum sidang Federal  Open Market Committee berikutnya pada 12‐13 September. Sebagian besar analis pasar memprediksi adanya kemungkinan besar The Fed akan mengumumkan  putaran baru pembelian obligasi di bulan September. 

Indeks dolar, sebagai barometer untuk melihat nilai dolar terhadap sejumlah rival utamanya, turun 0.6% ke 81.247, setelah menembus 80.964, level terendahnya  sejak 22 Mei. Dolar terkoreksi ke level intraday low 78.18 yen, level terendahnya selama lebih dari 2 pekan. Dolar terakhir tercatat bergerak di sekitar 78.29 yen,  atau turun 0.4%. Dalam sepekan, dolar terkoreksi sekitar 0.5% terhadap yen, penurunan dalam 2 pekan. 


AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollar sempat berada disekitar level terendahnya dalam satu bulan Jumat lalu karena komoditas masih dibawah tekanan dan  investor  mengkhawatirkan  mengenai  peluang  kedepannya  dari  stimulus  AS,  yang  membawa  mata  uang  tersebut  sempat  mencatatkan  pelemahannya  pada akhir bulan.       

Harga obligasi bertenor 10 tahun Australia naik ke level tertingginya dalam satu bulan, karena investor berlanjut untuk berspekulasi mengenai tingkat  kesehatan industri pertambangan Australia.  

Sektor pertambangan telah kehilangan beberapa kegemilangannya, tetapi perekonomian Australia masih mencoba naik dari perkembangannya di dunia.  

Para ekonom mengekspektasi data national accounts yang dirilis minggu depan untuk menunjukkan tiga bulan lainnya dari pertumbuhan ekonomi yang  kuat pada kuartalan bulan Juni.


SWISS
Euro mencapai level tertingginya dalam delapan minggu Jumat lalu dan Bund futures/obligasi memperluas penurunannya setelah komentar dari  anggota dewan eksekutif dari ECB Benoit Coeure yang menambah untuk ekspektasi bank sentral akan membeli peripheral debt untuk menangani  krisis utang zona euro. 

Swiss franc sempat bertahan terhadap euro dan dollar Jumat lalu, karena pelaku pasar memantau apakah ketua the Fed AS akan mengindikasikan  kemungkinan segera terjadinya stimulus moneter pada akhir hariannya.       

Berita  mengenai  AS  dan  zona  euro  telah  menjadi  kunci  utama  dalam  perdagangan  Swiss  franc  dari  tahun  lalu  sejak  Swiss  National  Bank  membatasi  kenaikan  1.20  per  euro  pada  6  Sept.,  setelah  investor  safe‐haven  mendorong  kenaikan  tajam  (mata  uangnya)  dalam  beberapa  bulannya, menaikkan resiko pada resesi.