title cover
Tuesday, July 12, 2011
Headline News 12.07.11
U.S. & GLOBAL
• Wall Street mencatatkan penurunan terbesarnya dalam sebulan Senin lalu karena kekhawatiran mengenai kurangnya kemajuan pada budget talks/pembicaraan bujet AS dan mengemukanya lagi krisis utang zona euro. Perluasan aksi jual menekan indeks S&P 500 mendekati level 100‐day moving average.
• Indeks S&P 500 anjlok mendekati 2 persen dari mengemukanya kembali permasalahan krisis utang Eropa yang akan menyebar ke Italia. Ditambah kenaikan inflasi Cina dan kebuntuan pada pembicaraan bujet AS yang menyentak para investor setelah laporan pelemahan jobs Jumat lalu.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> turun 151.44 poin, atau 1.20 persen, ke level 12,505.76. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> merosot 24.31 poin, atau 1.81 persen, ke level 1,319.49. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 57.19 poin, atau 2.00 persen, ke level 2,802.62.
• Permasalahan mengenai krisis utang Eropa dan ekonomi global membawa indeks utama Inggris merosot tajam Senin lalu, meninggalkan kekhawatiran investor dari penguatan earnings season untuk memulai kedepannya aksi beli pada ekuitas. The UK benchmark index <.FTSE> ditutup turun 61.42 poin atau 1.0 persen ke level 5,929.16, penutupan terendahnya sejak 29 Juni, memperluas pelemahan 1.1 persen dari hari sebelumnya ketika suramnya laporan jobs AS yang menekan optimisme bahwa ekonomi keluar dari kemerosotannya.
• Euro merosot terhadap dollar AS dan mencapai level terendahnya terhadap Swiss franc Senin lalu karena kekhawatiran krisis utang pada zona euro yang dapat menembus Italia yang mendorong pada risk aversion.
• Pejabat keuangan Uni Eropa mendiskusikan pilihan untuk menyelesaikan kembali krisis utang Yunani, ditambah tumbuhnya kekhawatiran ancaman menyebarnya ke Italia, ekonomi terbesar ketiga zona euro.
• Euro anjlok ke level $1.3984 <EUR=>, level terendahnya dalam enam minggu. Telah anjlok 1.6 persen ke level $1.4032, penurunan harian terburuknya sejak 15 Juni.
• Harga Treasury debt AS naik Senin lalu dan yield (benchmark note) turun dibahwa 3 persen karena kekhawatiran berkenaan permasalahan utang yang mendorong aksi beli safe‐haven pada obligasi pemerintah AS.
• Emas naik Senin lalu dari ketakutan bahwa krisis utang Eropa menyebar ke Italia, tetapi risk‐averse selling diantara asset classes mendorong harga emas naik tertahan dari level tertingginya. Spot gold <XAU=> naik 0.3 persen ke level $1,547.76 per ons pada pukul 11:53 a.m. EDT (1553 GMT). Pada awal pembukaannya sempat menyentuh level tertinggi $1,556.59, yang mendekati level tertinggi dua bulannya.
• Perak melemah 2 persen, mendapat tekanan diantara komoditas industri lainnya, karena investor melepas ekuitas dan memilih dollar dan Treasuri AS.
• Harga minyak mentah turun Senin lalu dalam perdagangan yang choppy karena permasalahan mengenai meluasnya krisis utang zona euro dan anjloknya impor crude Cina yang menyalakan kembali permasalahan mengenai perlambatan pemintaan. U.S. August crude <CLc1> anjlok $1.05 untuk di settle ke level $95.15 per barrel, yang telah turun ke level terendahnya $94.14. Penurunan 3.57 persen dalam dua harinya adalah penurunan persentase terbesar dua harinya sejak anjlok 4.5 persen pada dua hari tanggal 24 Juni.
• Sterling anjlok ke level terendahnya dalam lima bulan terhadap dollar AS Senin lalu, dan merosot ke level terendahnya dalam tiga bulan terhadap yen, karena permasalahan bahwa Italia kemungkinan negara selanjutnya yang mendapat tekanan dari krisis utang zona euro yang mendorong investor untuk mencari safe‐haven currencies.
• Pound melemah tajam karena stops yang dipicu pada pound‐yen pair <GBPJPY=R>, meskipun aksi beli oleh Inggris membantu mengangkatnya dari level terendahnya. Dengan data consumer price Selasa kemungkinan untuk membawa inflationary pressures/tekanan inflasi kembali mengemuka, penurunan pada sterling kemungkinan saat ini berada pada level $1.5881 ‐‐ the 61.8 percent retracement rally pound dari level terendahnya $1.5345 pada 28 Des. ke level tertingginya 28 Apr. di level $1.6747.
• Sterling <GBP=D4> merosot 1 persen dalam hariannya ke level $1.5900, yang telah turun pada support sebelumnya level $1.5912 ‐‐ level terendahnya yang tercapai 28 Juni dan level dimana terjadi aksi beli pada bank sentral di Asia dan investor Timur Tengah.
• Pertumbuhan ekonomi Inggris sangat tipis pada kuartal kedua dan perlambatan permintaan ekspor yang memperkirakan recovery yang rapuh, sebuah survei menunjukkan Senin lalu.
Subscribe to:
Posts (Atom)