title cover

title cover

Thursday, May 5, 2011

Headline News 05.05.11

US & GLOBAL 
• Harga minyak mentah dan komoditas logam turun tajam pada Rabu kemarin, yang kemudian juga turut menekan bursa saham global. Rilis pesimis data ekonomi AS dan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi Cina menyebabkan investor ‘mengendurkan’ kepemilikan mereka pada aset‐aset beresiko. Indeks dolar AS mencapai level terendah barunya selama 3 tahun dan bursa saham Wall Street merosot hingga 1,0% dipengaruhi oleh rilis pesimis mayoritas data ekonomi AS untuk periode April – termasuk sektor jasa dan data tenaga kerja sektor swasta.
 

• Euro mencapai puncak tertinggi 17 bulan terhadap dolar setelah investor menafsirkan data ekonomi sebagai tanda terbaru bahwa The Fed AS akan mempertahankan stimulus moneter saat ini, sementara kebijakan moneter dan suku bunga zona euro sudah mulai dinaikkan. Tanda‐tanda kelemahan dalam pemulihan ekonomi AS tersebut semakin kuat Rabu kemarin. Kekhawatiran tentang kenaikan BBM dan harga komoditas terindikasi melalui rilis data sektor jasa AS (ISM), yang mengalami perlambatan pertumbuhan terbesar sejak Agustus 2010. Di sektor tenaga kerja, data ADP Employer Service menunjukkan penyerapan tenaga kerja AS April hanya sebesar 179.000, di bawah ekspektasi ekonom yang memperkirakan sebesar 198.000. Hal ini tampaknya akan menghadang langkah pemulihan ekonomi jika laju pemulihan pekerjaan mengalami perlambatan. Dan juga, hal tersebut semakin memperkuat prospek bahwa suku bunga The Fed AS belum akan dinaikkan dalam waktu dekat. Kekecewaan pun meningkat di kalangan ekonom menjelang laporan pasar tenaga kerja utama April AS (non‐farm payroll) pada hari Jumat yang juga diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang melambat. Sebuah jajak pendapat Reuters memperkirakan non‐farm payrolls April AS akan dirilis 186.000 dan private payrolls‐nya di perkirakan sebesar 200.000. Jika pada rilisnya data tersebut menunjukkan angka di atas 200.000, maka itu akan memperkuat gagasan bahwa langkah pemulihan ekonomi terus berkembang.
 

• Kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi global meningkat saat investor kembali mengantisipasi langkah‐langkah pengetatan moneter di Cina, Negara konsumen terbesar di dunia komoditas. Di Hanoi, Cina Wakil Menteri Keuangan Li Yong mengatakan bahwa pemerintah akan terus menggunakan langkah‐langkah seperti kenaikan suku bunga dan rasio modal perbankan untuk membatasi inflasi. Minat terhadap aset‐set beresiko juga mulai surut kembali karena kekhawatiran kelanjutan pengetatan moneter Cina – karena belum ada gambaran sampai mana dan sampai kapan Cina akan menaikkan suku bunga dan rasio modal perbankan.
 

• Harga minyak mentah di bursa berjangka AS <CLc1> turun hingga $ 108,81/barel usai penutupan AS, terbebani oleh keprihatinan atas Cina dan lonjakan di atas perkiraan pada persediaan minyak mentah AS. Namun, harganya masih berada di kisaran puncaknya selama 31‐bulan, sehingga masih belum meredam kekhawatiran inflasi. Harga Silver berlanjut turun dalam 3 hari berturut‐turut, Rabu kemarin tercatat terkoreksi lebih dari 4,0%. Ini juga turut menyeret harga emas dari rekornya, setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa miliarder George Soros juga telah menjual perak dan emas sejak akhir bulan lalu.
 

• Indeks dolar AS, terhadap sejumlah mata uang utama dunia, tertekan ke level terendah barunya selama 3 tahun setelah rilis data ekonomi AS, meskipun kemudian ditutup sedikit bangkit dari level terendahnya tersebut. EURUSD naik hingga $1,4939, level tertinggi 17‐bulan, sebelum kemudian diperdagangkan di areal 1.4820‐1.4830an setelah penutupan pasar AS.
 

• Di Wall Street, kekecewaan dengan data ekonomi meredam isu positif merger dan akuisisi korporasi, yang kemudian memperbesar kehati‐hatian investor menjelang data nonfarm payrolls hari Jumat. Saham‐saham energi dan komoditas menekan bursa. Sub indeks saham energi S&P <GSPE.> yang naik 34% sejak September, terkoreksi 1,5% Rabu kemarin. Sedangkan indeks saham materialnya <GSPM.> turun 1,7%. Indeks saham dunia yang diukur dalam indeks MSCI terkoreksi 1,0% dari level tertinggi selama hampir 3 tahun minggu lalu. Di Eropa, indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup turun 1,41% karena penurunan saham‐saham minyak dan tambang. Sementara indeks saham di negara‐negara berkembang <. MSCIEF> terkoreksi 1,2%.
Sebelum penurunan minggu ini, saham global telah meningkat lebih dari 8,0% sepanjang 2011 ini didorong oleh meningkatnya keyakinan investor di tengah semakin kuatnya pendapatan perusahaan, kuatnya pertumbuhan di pasar negara berkembang dan besarnya likuiditas – yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi global dalam tingkat yang wajar.
 

• Turunnya minat terhadap aset‐aset beresiko Rabu kemarin, berimbas pada naiknya harga pada aset safe‐haven. Harga obligasi Treasury AS untuk jangka 10 tahun naik 8/32, menekan yield‐nya 3,2215%. Yield obligasi Portugis juga turun setelah pemerintahnya menyetujui program bail‐out 3 tahun Uni Eropa dan IMF senilai 78‐miliar euro ($116 milyar) pada hari Selasa. Ini menjadikannya sebagai negara ke‐3 di Zona Eropa, setelah Irlandia dan Yunani, yang menerima bantuan keuangan pada tahun 2011 ini.
 

GOLD & COMMODITIES 
• Silver melemah tajam pada tiga harinya berturut‐turut Rabu lalu, menggerek emas turun, mengikuti aksi jual setelah bursa menaikkan margin requirements untuk ketiga kalinya dalam seminggu.
 

• Bullion merosot dalam rangkaian tiga harinya berturut‐turut meskipun dollar AS melemah secara meluas dan setelah berita bahwa Meksiko menjadi negara berkembang terakhir yang mendukung gold. Gold telah tertekan bersamaan dengan silver, yang telah merosot seperlima dari nilainya setelah suatu rally singkatnya ke level puncaknya yang mendekati level $50 per ons Kamis lalu.
 

• Sentimen diantara investor precious metals juga terpukul setelah laporan mengatakan high‐profile investor George Soros, yang mendukung pada gold dan seorang top investor pada gold funds, telah menjual gold dan silver dalam bulan terakhir ini.
 

• "With the CME raising three times in a week the margin requirement of silver, that was enough to disrupt the parabolic move in silver prices," kata Mark Luschini, chief investment strategist dari broker‐dealer Janney Montgomery Scott, yang mengelola sekitar $53 milyar pada aset‐aset klien.
 

• Spot silver <XAG=> anjlok 4.3 persen ke level $39.85 per ons pada pukul 11:23 a.m. EDT (1523 GMT), yang pada awalnya sempat mencapai level terendahnya satu bulan pada level $39.66.
 

• Spot gold <XAU=> merosot 1.2 persen ke level $1522,12 per ons, yang telah mencapai level puncaknya $1575,79 Senin lalu. COMEX June gold futures <GCM1> melemah 1.2 persen ke level $1522,70.
 

• Platinum <XPT=> merosot ke level $1831,74 per ons, sementara itu palladium <XPD=> anjlok lebih dari 3 persen ke level $756.47.