US & GLOBAL
• Bursa saham utama anjlok dan dolar jatuh pada hari Jumat, setelah rilis data pekerjaan AS yang di bawah perkiraan telah menambah kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan momentumnya, sehingga memicu minat investor pada aset‐aset aman resiko seperti obligasi dan emas. Sedangkan harga minyak mentah Brent turun ke level terendah 8 bulan pasca rilis buruk data pekerjaan telah mengurangi minat pada bahan bakar.
• Jumlah pekerjaan yang tersedia di bulan Maret mencatat level terendahnya dalam 9 bulan setelah hanya mencatat penambahan 88.000 pekerjaan di luar sektor pertanian, di bawah ekspektasi 200.000, demikian laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS. Sedangkan tingkat pengangguran sedikit turun menjadi 7,6%, namun penurunan tersebut banyak disebabkan karena keluarnya masyarakat dari angkatan kerja. Data ketenagakerjaan yang dirilis buruk bersamaan dengan rilis buruk data sebelumnya seperti data PMI sektor manufaktur dan jasa kian menambah spekulasi bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan pelonggaran kuantitatif. Jika ini terjadi maka akan berdampak pada tertekannya dolar lebih lanjut.
• Bursa saham Jepang terapresiasi mendekati level tertinggi 5 tahun di sesi overnight, dengan pasar Tokyo tutup sebelum rilis data non‐ farm payrolls AS, sehari setelah Bank of Japan mengambil langkah‐langkah berani pelonggaran moneter untuk memerangi deflasi. Indeks Nikkei Tokyo melonjak 4,7% , menembus level 13.000 untuk pertama kalinya sejak Agustus 2008. Yen terkoreksi ke level terendahnya selama lebih dari 3‐1/2 tahun terhadap dolar, dan yield obligasi pemerintah Jepang tenor 10 tahun turun ke rekor terendahnya 0,315 persen. Yen turun 3,5% selama sepekan kemarin terhadap dolar, mencatat pekan terburuknya sejak Desember 2009. Terhadap euro, yen mencatat kerugian mingguan terbesarnya sejak November 2008, turun sekitar 5%.
• MSCI world stocks index <.MIWD00000PUS> turun 0,3% ke 355,36 poin.
• Bursa saham AS menutup pekan terburuk mereka tahun ini dengan mencatat pelemahan di hari Jumat setelah data pekerjaan AS merusak kepercayaan dalam perekonomian dan pendapatan kuartal pertama. Musim laporan earnings kuartalan AS akan dimulai pekan ini.
• Dow Jones industrial average <.DJI> turun 40,86 poin atau 0,28% dan ditutup di 14.565,25. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> merosot 6,70 poin atau 0,43% dan ditutup di 1.553,28. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> terkoreksi 21,12 poin atau 0,66% ke 3.203,86. Dalam sepekan, Dow tercatat turun 0,1%, S&P turun 1% dan Nasdaq melemah 1,9%.
• Indeks saham Eropa anjlok 1,5%, koreksi harian terbesarnya tahun ini, untuk ditutup di 1.162,21 poin.
• Indeks dolar turun 0,2% terhadap sejumlah rival utamanya ke 82,497, menyusul ekspektasi The Fed akan melanjutkan program pembelian obligasinya, yang dikenal dengan istilah quantitative easing. Euro menguat 0,6% ke $1,3004. Dolar terakhir tercatat naik 1,3% di 97,57 yen, pasca naik ke 97,83 yen, level terkuatnya sejak Juni 2009. Sedangkan euro naik 1,8% ke 126,85 yen.
• Harga Treasury AS naik dan yield turun ke level terendahnya tahun ini. Melemahnya pasar ekuitas global, program stimulus BOJ, dan eskalasi ketegangan di semenanjung Korea juga mendorong investor untuk memburu obligasi. Treasury tenor 10 tahun naik 17/32 dengan yield turun ke 1,706 persen. Sedangkan Treasury tenor 30 tahun naik 2‐22/32, dan mendorong yield untuk turun ke 2,858 persen dari 2,99 persen di hari Kamis. Sementara untuk Bund futures <FGBLc1> Jerman melanjutkan kenaikannya dan menembus level tertinggi sejak Juni 2012 di 146,54, naik 58 poin.
• Brent crude <LCOc1> jatuh $2,22 untuk ditutup di $104,12 per barel. U.S. crude <CLc1> turun 56 sen di $92,70. Harga emas naik ke $1.578 per ons dari $1.552,71.
GOLD & COMMODITIES
• Emas rally lebih 1,5 persen Jumat lalu, kenaikan harian terbesar dalam satu harinya sejak bulan November, karena kekecewaan data jobs AS yang menekan ekspektasi the Fed akan melanjutkan pembelian obligasi yang mendukung emas.
• Logam mulia anjlok dalam rangkaian tiga harinya mengalami penurunan tajam setelah Departemen Tenaga Kerja mengatakan employers AS pada bulan Maret merekrut pada fase terlambatnya dalam sembilan bulan, yang menambah hanya 88.000 non‐farm jobs, aksi beli pada emas dan penurunan tajam pada ekuitas AS yang mendorong harga emas.
• "The payrolls report gives more credence to the idea that we are not going to see any tapering off of QE3. It's just a knee‐jerk response, and I don't think it necessarily indicates that the market has bottomed out here," kata Bill O'Neill, mitra pada commodities investment firm LOGIC Advisors.
OIL & COMMODITIES
• Brent crude ditutup ke level penutupan perdagangan terendah delapan bulan dalam sesi perdagangan yang cukup besar di hari Jumat, harga bergerak di bawah 104 dollar per barel dan membuat batas baru penurunan mingguan terbesar sejak Juni seiring melemahnya data laporan U.S. jobs yang membuat khawatir Fed terhadap negara terbesar konsumsi akan minyak di dunia tersebut.
• Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa pemberi kerja hanya menambahkan 88.000 pekerjaan baru pada bulan Maret, jumlah laju paling lambat dalam pemberian pekerjaan baru dalam kurun waktu sembilan bulan. Tingkat pengangguran sedikit menurun 0,1 poin lebih rendah menjadi 7,6 persen,
• Harga Brent crude oil mengalami penurunan terbesar mingguan dalam sepuluh bulan terakhir, jatuh lebih dari 5 persen. Brent crude oil telah jatuh dikisaran 15 dollar per barel sejak awal Februari.
• Richard Ilczyszyn, founder and chief market strategist di iitrader.com LLC, Chicago, mengatakan bahwa para traders jauh menurun optimismenya terhadap kekuatan permintaan akan minyak dibandingkan dengan tahun lalu.
• "Every first quarter bodes well for energy prices because we're optimistic," he said.
• "But we had gone up so far, so fast without real improving data. We saw today with the jobs report translating into lower energy prices that it was not a real rally, but more of an easy‐money rally."
• Volume trading Brent crude oil telah menguat 49 persen lebih tinggi dibandingkan dengan MA 30 harinya dengan lebih dari 950,00 lots telah ditransaksikan
• Kontrak berjangka Brent crude untuk periode Mei ditutup dengan nilai 104,12 dollar per barel, melemah 2,22 dollar dari sesi perdagangan Kamis setelah menyentuh pergerakan nilai terendah sejak Agustus di level 103,62 dollar per barel.
EURO ZONE
• Perdagangan pada toko‐toko dalam zona euro melemah daripada ekspektasi bulan Februari, menambah keraguan tentang bagaimana cepatnya zona euro dapat recover dari resesi.
• Volume perdagangan ritel untuk 17 negata yang menggunakan euro melemah 0.3 persen dalam basis bulanan, data dari kantor statisktik Uni Eropa Eurostat menunjukkannya Jumat lalu.
• European Central Bank akan memonitor inflasi zona euro secara berhati‐hati hingga 18 bulan kedepannya karena ancaman pada anjloknya dibawah target ECB 2 persen, anggota Dewan Eksekutif Benoit Coeure mengatakannya.
• Inflasi zona euro melemah pada bulan Maret untuk rangkaian tiga bulannya terhadap basis tahunan 1.7 persen, dibandingkan terhadap tujuan ECB yang mendekat, tetapi tidak diatas 2 persen.
• Pembengkakan permintaan domestik untuk barang‐barang modal mendorong penguatan dari ekspektasi kenaikan pada industrial orders Jerman bulan Februari, ditambah tanda‐tanda negara dengan perekonomian terbesar di Eropa dan pertumbuhan mesin kembali pada jalurnya setelah ditutup rendah tahun lalu.
U.K.
• Sterling menembus level tertinggi 7 pekan terhadap dolar pada perdagangan hari Jumat setelah data ketenagakerjaan AS dirilis di bawah ekspektasi yang membangkitkan kekhawatiran akan tersendatnya pemulihan di pasar tenaga kerja AS.
• Data ketenagakerjaan yang dirilis buruk bersamaan dengan rilis buruk data sebelumnya seperti data PMI sektor manufaktur dan jasa kian menambah spekulasi bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan pelonggaran kuantitatif. Jika ini terjadi maka akan berdampak pada tertekannya dolar lebih lanjut.
• Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah pekerjaan diluar sektor pertanian (non‐farm payrolls) hanya bertambah 88.000 di bulan Maret, jauh di bawah ekspektasi terjadi penambahan sebanyak 200.000. Sementara tingkat pengangguran sedikit menurun menjadi 7.6% dari 7.7% di bulan sebelumnya. Sedangkan untuk data bulan Januari dan Februari mengalami revisi naik dan menunjukkan penambahan 61.000 pekerjaan.
• Sterling mencatat intraday high di $1.5362, level tertingginya sejak 20 Februari, dan terakhir bergerak di sekitar $1.5330, atau menguat 0.6% dibandingkan penutupan New York hari Kamis.
• Namun penguatan sterling nampaknya akan terbatas oleh kekhawatiran mengenai kemungkinan ekonomi Inggris tergelincir kedalam resesi ketiganya selama kurang dari 5 tahun dan juga resiko dilanjutkannya pelonggaran moneter oleh BoE dalam tahun ini.
JAPAN
• Data index of coincident economic Jepang menguat 0,5 poin dari bulan sebelumnya pada pengumuman awal dalam bulan Februari, pihak kabinet mengatakan pada hari Jumat, penguatan ini adalah tanda perekonomian yang sedang mengambil momentum setelah berusaha keluar dari resesi di tahun lalu.
• Data indeks leading economic indicators, yang disusun dengan menggunakan data seperti jumlah tawaran pekerjaan dan sentimen konsumen dan merupakan ukuran dari ekonomi beberapa bulan ke depan, juga ikut menguat 2,5 poin dari bulan Januari.
• Moody's Investor Service berpendapat pada hari Jumat bahwa langkah khusus stimulus moneter BoJ kemungkinan akan menjaga biaya pinjamana pemerintah pada tingkat rendah dalam dua tahun kedepan, namun resiko jangka panjangnya terhadap keadaan fiskal nasional tetaplah ada.
• "The Bank of Japan's new 'Quantitative and Qualitative Monetary Easing' policy likely ensures that the government will continue to have very low funding costs through 2014," Moody's mengatakan dalam pembaruan tahunan analis kredit bagi Jepang.
• "Over the longer term, however, we see risks. These center on whether domestic savings will remain deep enough to finance rising levels of debt. Another is that confidence in the JGB (market) could eventually waver if a sustainable fiscal structure is not put into place."
• Keputusan dari BoJ untuk membuat terobosan besar dalam satu kali keputusan untuk mengakhiri deflasi merupakan sinyal yang jelas bagi Gubernur baru Haruhiko Kuroda sebagai seorang yang tidak bermain‐main dengan pengaturan kebijakan, dan ini akan membawa sesuatu yang besar untuk memuat gebrakan kebijakan moneter lainnya.
AUSTRALIA
• Pemerintah federal telah bergerak untuk mengakhiri spekulasi pra‐bujet berkenaan dengan banyaknya pensiunan yang mengumumkan rangkaian langkah untuk mempromosikan keberlanjutan sistem pensiun.
• Tenaga kerja masa lalu dan sekarang cepat untuk mendukung perubahan yang akan secara potensial menekan pendapatan super dari perkiraan 16.000 orang.
• Koalisi mengatakan serangan pada dana pensiun rakyat, sementara itu Australian Greens mengatakan langkah bahwa tindakan tidak dipungkiri melangkah cukup jauh.
- Obligasi Australia menguat karena para investor melanjutkan untuk reaksi pada program stimulus Jepang.
SWISS
• Dolar terkoreksi terhadap sejumlah rival utamanya pada hari Jumat setelah data ketenagakerjaan AS dirilis di bawah ekspektasi yang membangkitkan kekhawatiran akan tersendatnya pemulihan di pasar tenaga kerja AS.
• Data ketenagakerjaan yang dirilis buruk bersamaan dengan rilis buruk data sebelumnya seperti data PMI sektor manufaktur dan jasa kian menambah spekulasi bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan pelonggaran kuantitatif. Jika ini terjadi maka akan berdampak pada tertekannya dolar lebih lanjut.
• Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah pekerjaan diluar sektor pertanian (non‐farm payrolls) hanya bertambah 88.000 di bulan Maret, jauh di bawah ekspektasi terjadi penambahan sebanyak 200.000. Sementara tingkat pengangguran sedikit menurun menjadi 7.6% dari 7.7% di bulan sebelumnya. Sedangkan untuk data bulan Januari dan Februari mengalami revisi naik dan menunjukkan penambahan 61.000 pekerjaan.
• Dolar terkoreksi ke level terendah lebih dari sebulan terhadap franc Swiss setelah mencatat intraday low di 0.9310 franc, level terendahnya sejak 28 Februari. Dolar terakhir tercatat bergerak melemah 0.7% di sekitar 0.9330 franc.