title cover

title cover

Thursday, May 16, 2013

Headline News 16.05.13


US & GLOBAL
  Bursa saham AS mencatat rekor tertinggi di hari Rabu kemarin menyusul rilis data yang lemah memperkuat ekspektasi bahwa kebijakan moneter  longgar bank sentral akan dilanjutkan, sementara spekulasi bahwa Eropa terjebak dalam resesi telah memicu koreksi euro ke level terendah 6  pekan terhadap dolar. 

U.S.  producer  prices  mencatat  penurunan  tertajamnya  dalam  3  tahun  dan  factory  output  turun    lebih  rendah  dari  perkiraan  di  bulan  April,  memperkuat indikasi The Fed akan melanjutkan dukungannya untuk percepatan pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan moneter longgarnya,  sementara peningkatan kuat yang diluar dugaan pada pembangunan perumahan juga turut menopang kenaikan bursa saham. 

Sejumlah pejabat The Fed telah menyuarakan keprihatinan tentang risiko perlambatan pertumbuhan di harga domestik ‐ atau disinflasi ‐ bola salju  ke dalam deflasi yang dapat melumpuhkan perekonomian seperti yang terjadi di Jepang pada era 1990‐an. Pembelian obligasi bank sentral AS  telah dimaksudkan untuk mencegah koreksi tajam inflsi bersama dengan tujuan menurunkan pengangguran. 

Sementara  AS  tengah  giat  memacu  pertumbuhan  ekonominya,  data  semalam  menunjukkan  ekonomi  zona  euro  mengalami  kontraksi  dalam  6  kuartal berturut‐turut di kuartal pertama tahun ini dan memicu tekanan jual pada euro dan menambah peluang bahwa ECB kemungkinan akan  memangkas suku bunganya kembali di tahun ini. 

Tumbuhnya keyakinan  bahwa The Fed dan ECB akan mempertahankan kebijakan stimulus mereka telah  mengurangi koreksi yang terjadi pada  harga saham AS dan mengangkat saham Eropa ke level tertinggi multi tahunannya yang baru. Hal ini juga mendorong meningkatnya permintaan  pada Treasury AS dan Bunds Jerman meskipun kemudian permintaannya menurun seiring dengan naiknya bursa saham AS. 

Namun, laju pertumbuhan ekonomi yang lamban di Amerika Serikat dan rekor tertinggi tingkat pengangguran di Perancis dan Spanyol menyoroti  batas kebijakan moneter ultra‐longgar untuk membantu keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. 

Buruknya data ekonomi Eropa telah memicu kekhawatiran akan turunnya permintaan minyak dan mendorong Bren berjangka di London turun di  bawah $102 per barel di awal perdagangan, namun kemudian berhasil rebound seiring naiknya harga ekuitas. 

Sementara euro melemah, dolar bergerak di kisaran level tertinggi 4‐1/2 tahun terhadap yen dan membantunya terapresiasi terhadap sejumlah  rival utamanya. Indeks dolar mencatat level terkuatnya sejak bulan Juli. 

Penguatan dolar telah mengurang kepemlikan emas investor, yang mana turun 2,3% ke level terendah 3 pekan di $1389,04 per ons, melanjutkan  koreksinya dalam 5 sesi berturutan. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 60,44 poin atau 0,40% di 15275,69. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> ditutup naik  8,44 poin atau 0,51% di 1658,78. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> berakhir naik 9,01 poin atau 0,26% di 3471,62.  Indeks Dow dan S&P  500 telah mencatat kenaikan sekitar 16% sepanjang tahun ini, melampaui kenaikan indeks FTSEurofirst 300 yang mencatat kenaikan 10%. Namun  kinerja ketiga indeks masih terlihat lemah dibandingkan dengan indeks Nikkei Tokyo yang berhasil mencatat kenaikan 45%. 

Sementara The Fed membeli obligasi tiap bulannya senilai $85 milyar, ECB justru memangkas suku bunga ke rekor terendah 0,50% pekan lalu,  menyusul rencana stimulus BOJ senilai $1,4 trilyun yang diumumkan di bulan April. 

Indeks saham Eropa, FTSEurofirst 300 index <.FTEU3>, berakhir naik 0,7% di 1245,66, level tertingginya sejak medio 2008. 

Naiknya harga ekuitas telah mengangkat MSCI global index <.MIWD00000PUS> untuk ditutup naik 0,3% di 377,54, level tertingginya sejak Juni  2008. 

Di pasar obligasi, yield untuk Treasury AS tenor 10 tahun turun 4 basis poin ke 1,945 persen setelah mencatat level tertinggi 7 pekan di hari Selasa.  Yield  Treasury  AS  tenor  10  tahun  memangkas  koreksi  yang  terjadi  di  awal  sesi,  setelah  sebuah  survey  swasta  menunjukkan  kepercayaan  pengembang perumahan AS meningkat melebihi perkiraan di bulan Mei, mengindikasikan berlanjutnya peningkatan di pasar perumahan. German  Bund futures <FGBLc1> naik 6 basis poin ke 144,80, bertahan di atas level terendah 7 pekan yang terjadi di hari Selasa. Sedangkan harga obligasi  Yunani  tenor  10  tahun  meningkat  setelah  Fitch  Ratings  menaikkan  peringkat  utang  negara  tersebut  dari  status  sampah,  dengan  mengatakan  reformasi yang dilakukan telah mengurangi resiko Yunani untuk keluar dari keanggotaan zona euro. Perhatian pasar juga tertuju pada rencana  Italia meluncurkan obligasi baru tenor 30 tahun untuk mengikuti kesuksesan penjualan obligasi tenor 10 tahun oleh Spanyol Selasa kemarin. 

Euro terkoreksi 0,3% terhadap dolar di $1,2880 dan turun 0,46% terhadap yen di 131,69 yen di akhir sesi New York. Indeks dolar naik 0,24% ke  83,799 meskipun dolar terkoreksi 0,1% terhadap yen Jepang. 

Menguatnya  dolar  telah  memukul  harga  komoditas,  seperti    minyak.  Namun  harga  minyak  kemudian  berhasil  bangkit  seiring  naiknya  harga  ekuitas. Harga minyak Brent berakhir naik $1,08 atau 1,05% di $103,68 per barel, sementara harga minyak mentah AS ditutup naik 9 sen atau 0,1%  di $94,30 per barel.  


GOLD & COMMODITIES
Emas melemah dibawah level $1.400 per ons Rabu lalu, anjlok dua persen dan menekan ke level terendahnya yang mendekati satu bulan karena  rally yang dicatatkan ekuitas AS dan optimisme ekonomi yang menekan ketertarikan emas sebagai safe‐haven

Logam mulia merosot dalam rangkaian lima harinya yang merupakan rangkaian penurunan terpanjangnya sejak bulan Januari 2011 karena indeks  S&P 500 mencapai level tertingginya sepanjang masa dan Wall Street telah naik dalam rangkaian empat harinya. 

"There is no reason to own gold as long as people keep on putting money into the stock market. You can see it everywhere that the economy is  turning around," kata Comex gold options floor trader Jonathan Jossen.  

Penghentian  dalam  pembelian  fisik  emas  setelah  berita  India  membatasi  impor  untuk  memangkas  defisit  perdagangan  juga  ikut  menekan  pergerakan harga emas.  


OIL & COMMODITIES
Pergerakan harga Brent crude oil menguat lebih dari 1 dollar pada sesi perdagangan Rabu, membalikkan kerugian di awal sesi perdagangan dan ditutup  dengan nilai $ 103/barel dan meningkatkan premi atas minyak U.S. crude yang terbesar di 13 sesi. 

Peningkatan ini terjadi karena equity markets AS mengalami rally menyentuh rekor tertinggi dan tanda‐tanda deadlock atas pembicaraan nuklir dengan Iran  memberikan dampak kepada global oil benchmark

Data yang menunjukkan bahwa zona euro berada dalam resesi terpanjang yang pernah terjadi dan peningkatan products inventories AS telah memicu aksi  jual lebih cepat. 

Data  EIA  menunjukkan  bahwa  jumlah  persediaan  akan  U.S.  crude  pekan  lalu  melemah,  namun  gasoline  dan  distillate  stocks  menguat  seiring  dengan  persedian akan minyak meningkat. Saham Cushing, Oklahoma, crude storage hub meningkat sebesar 575.000 barel menjadi 49,72 juta barel. 

"We  got  down  to  a level about halfway  between  our  recent peaks  and  troughs,  and  then selling just stopped. Perhaps for all intents  and  purposes the  market had already priced the [EIA] report in," ucap Stephen Schork, editor of The Schork Report di Villanova, Pennsylvania.  

Pemberitaan  akan  perundingan  badan  nuklir  PBB  dengan  Iran  atas  dugaan  penelitian  bom  atom  yang  telah  terhenti  memberikan  dampak  lebih  lanjut  terhadap pergerakan harga Brent. 

Brent crude <LCOc1> rose $1.08 to settle at $103.68 a barrel after falling to $101.20 earlier in the day.  

Brent  crude  <LCOc1>  menguat  sebesar  1,08  dollar  ditutup  dengan  nilai  kontrak  103,68  dollar/barel  setelah  melemah  hingga  menyentuh  nilai  kontrak  101,20 dolar/barel pada awal sesi perdagangan hari Rabu. 

U.S. oil <CLc1> menguat sebesar 9 sen dan ditutup dengan nilai kontrak 94,30 dollar/barel setelah melemah lebih dari 2 dollar seiring dengan rilisnya data  EIA

EURO ZONE
• Perekonomian Jerman merangkak lagi dalam pertumbuhan pada awal tahun tetapi tidak cukup untuk menghentikan zona euro dari kontraksi untuk rangkaian enam kuartalnya, dan Perancis masuk kedalam resesi.

• Anjloknya output disekitar blok yang berarti 17‐ekonomi negara dalam resesi panjangnya sejak pencatatan yang dimulai tahun1995.

• Telah anjlok 0.2 persen dalam periode bulan Januari hingga Maret, kantor statistik Uni Eropa Eurostat mengatakannya, memburuk daripada 0.1 persen perkiraan kontraksi oleh polling Reuters.

• "The misery continues," kata Carsten Brzeski, seorang senior ekonom pada ING di Brussels. "Almost all core countries bar Germany are in recession and so far nothing has helped in stopping this downward spiral.

• Sama halnya dengan Perancis, ekonomi melemah dalam kuartalannya di Finlandia, Siprus, Italia, Belanda, Portugal dan Yunani. Data bulan lalu menunjukkan perekonomian Spanyol mengalami kontraksi untuk rangkaian tujuh kuartalan.

• Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan Perancis membutuhkan untuk menghadirkan program yang sesuai reformasi struktural karena data terbaru menunjukkan perekonomian negara terbesar kedua Eropa merosot kedalam resesi yang dangkal.

• Barroso, yang dijadwalkan kemudian untuk bertemu Presiden Francois Hollande di Brussels, mengatakan Perancis harus menjalankan reformasi jika Uni Eropa berjanji untuk memberikan dua tahun lebih untuk membawa defisit bujet anjlok 3 persen dalam output ekonomi sebagai yang dijanjikan.

• Perluasan akan menyetujui "if France presents a credible reform programme so that France can regain its competitiveness," Barroso mengatakan pada radio 1 Eropa.

Perekonomian Italia melemah hingga lebih dari ekspektasi kuartal pertama, memperluas resesi negara dalam rangkaian tujuh kuartalan dan membuat fase terpanjangnya yang dimulai tahun 1970.



U.K.
Sterling berhasil rebound setelah Bank of England menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan melemahnya data ekonomi AS telah mengurangi optimisme terhadap akselerasi pertumbuhan yang terjadi  dan menekan dolar. Namun demikian, apresiasi sterling masih akan terhambat oleh langkah Gubernur BoE yang baru Mark Carney, yang akan menjabat pada bulan Juli mendatang, yang akan memberlakukan  kebijakan moneter longgar yang agresif untuk mempercepat laju pemulihan ekonomi dalam negeri. 

Sterling ditutup naik 0,15% terhadap dolar di $1.5234, dibandingkan dengan posisi penutupan New York hari Selasa, setelah sempat terkoreksi ke level intraday low di $1.5172, level terendahnya sejak 4 April,  sebelum rilis proyeksi BoE. 

Dalam Laporan Inflasi Kuartalan BoE, Gubernur Mervyn King mengatakan ini adalah kali pertama ia mengumumkan proyeksi ekonomi yang membaik sejak krisis keuangan dimulai, meskipun tantangan yang  dihadapi masih ada. 

Namun demikian, sterling beroptensi melanjutkan koreksinya hingga ke level terendah Maret di $1,4832 akibat ekspektasi akan membaiknya data ekonomi AS dan kelanjutan kebijakan moneter longgar yang  agresif oleh gubernur BoE yang baru nanti. 

Sterling juga menguat terhadap euro setelah data menunjukkan ekonomi zona euro mengalami kontraksi dalam 6 kuartal berturutan di kuartal pertama. Euro ditutup melemah 0,45% terhadap sterling di  0,8456 pound dibandingkan posisi penutupan New York hari Selasa. 


JAPAN
• Ekonomi Jepang diperkirakan akan tumbuh pada periode Januari‐Maret pada laju pertumbuhan tercepat dalam satu tahun karena private consumption yang solid dan pemulihan dalam capital investment didorong oleh kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe tentang kebijakan moneter yang agresif dan stimulus fiskal.

• Jajak pendapat yang dilakukan Reuters dari 24 analis menunjukkan bahwa perkiraan akan peningkatan GDP adalah sebesar 0,7 persen dari kuartal sebelumnya. Dan dapat diartikan bahwa pertumbuhan tahunan akan mencapai 2,8 persen setelah sedikit mengalami peningkatan pada periode bulan Oktober‐Desember.

• Banyak analis memperkirakan bahwa peningkatan yang terjadi pada domestic demand dan export income menjadi andalan Abe sebagai jalan keluar dari perekonomian yang sedang mati suri selama dua dekade yang akan terwujud dalam dua kuartal berikutnya.

"Recovery in the real economy has been slow since it bottomed out around the end of last year, but there's a growing expectation for a fully‐fledged recovery reflecting improvement in sentiment among companies and households," ucap Takeshi Minami, chief economist di Norinchukin Research Institute.

• Berjuang untuk membendung kekalahan harga obligasi pemerintah, BoJ mengatakan pada hari Rabu bahwa akan memompa sejumlah besar uang tunai ke pasar uang Tokyo.

• Tawaran untuk menyuntikkan 2,8 triliun yen dalam operasi pasar pada hari Jumat berjumlah tiga kali lebih besar dari ukuran biasanya yang ditawarkan dalam satu hari.

"There's the underlying fact that the BOJ's massive bond buying is drying up market liquidity and making the market volatile," ucap Naomi Muguruma, senior strategist di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.


AUSTRALIA
• Prospek dari besarnya defisit dan pelemahan pertumbuhan ekonomi telah meninggalkan pasar keuangan setempat melemah, karena bisnis dan ekonomi disaring melalui angka dalam anggaran federal.

• Pemerintah muncul untuk membela bujet Rabu lalu, dengan Treasuri Wayne Swan menekankan perekonomian dalam "good nick" meskipun menjanjikan surplus tidak akan tercapai untuk empat atau lima tahun berikutnya.

• "Given what we've faced, I think we've got the balance right," Mr Swan mengatakan pada National Press Club dalam penyampaian pasca bujet pada banyaknya hadirin dalam Parliament House.

• "I do think there's a sweet spot between the austerity freaks, who say cut way harder, and the Green‐types, who would happily see the bottom fall out of the budget."

• Mr Swan mengatakan pemerintah tidak bermaksud lebih jauh lagi meninjau perpajakan, meskipun laporan bujet menggambarkan beberapa bagian dari sistem yang volatile.

"I think if you look at the data, all of the taxes that are not associated with profitability have held up reasonably well, but all of the profit‐based taxes have taken a turn for the worst," katanya.

• Tresuri mengatakan terdapat loopholes dalam sistem pajak perusahaan yang mana dieksploitasi oleh beberapa perusahaan dan bujet mengidentifikasi beberapa dan bertujuan akan mendapatkan $4 milyar dalam saving diwilayah tersebut.

Harga obligasi Australia melemah karena dollar AS dan Wall Street menguat setelah data ekonomi yang positif dari negara dengan ekonomi terbesar didunia. 




SWISS
SNB telah menetapkan batas minimum untuk EUR/CHF pada bulan September 2011, dan sejak itu menegaskan akan mempertahankan sepenuhnya, dan dapat pula mengambil jalan pilihan lain, termasuk  kontrol modal, jika diperlukan. 

Sejauh prospek ekonomi Swiss menjadi perhatian, sebagian besar analis memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 1,1% tahun ini dan 1,4% pada tahun 2014. 

Kementerian Ekonomi Swiss telah memproyeksikan pertumbuhan PDB sebesar 1,3% tahun ini, dan akan terakselerasi menjadi 2,1% pada tahun 2014. Kementrian akan memperbarui proyeksinya pada 11 Juni  mendatang. 

Franc Swiss ditutup relatif stabil terhadap dolar pada hari Rabu setelah di awal sesi sempat terkoreksi ke level terendah sejak 21 Agustus, dengan dolar mendapat dukungan dari tanda‐tanda membaiknya  pemulihan ekonomi dan naiknya yield Treasury. 

Sementara franc Swiss menguat terhadap euro, dengan mata uang tunggal tertekan oleh spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa bisa menggunakan suku bunga deposito negatif untuk mendorong perbankan  untuk menurunkan kepemilikan kas mereka. 

Dolar ditutup melemah tipis 0,2% di sekitar 0.9646 franc dibandingkan dengan posisi penutupan New York hari Selasa. Sedangkan euro awalnya sempat terapresiasi ke level 1,2525 franc namun kemudian  kembali terkoreksi dan ditutup melemah di 1,2433 franc, atau turun 0,4%.