title cover

title cover

Friday, June 8, 2012

Headline News 08.06.12


US & GLOBAL
Bursa saham global dan AS naik Kamis lalu setelah Cina tidak seperti ekspektasi memangkas tingkat suku bunganya untuk menopang  pertumbuhan  (ekonominya),  tetapi  optimisme  tertekan  oleh  ketua  the  Fed  Ben  Bernanke,  yang  mengecewakan  investor  yang  mengharapakan stimulus kedepannya (QE3) untuk perekonomian AS.   

Bernanke dalam testimoninya pada Kongress, mengatakan the Fed siap untuk melindungi perekonomian AS jika permasalahan finansial  memuncak, tetapi menawarkan beberapa petunjuk lebih lanjut bahwa stimulus moneter segera terjadi. Katanya bank sentral mengawasi  dengan ketat "significant risks" terhadap recovery (ekonomi) AS dari krisis utang dan perbankan Eropa, tetapi membuat pernyataan yang  berbeda yang menyatakan mendukung kebijakan moneter Rabu sebelumnya.  

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> naik 79.24 poin, atau 0.64 persen, ke level 12,494.03. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX>  turun 0.14 poin, atau 0.01 persen, ke level 1,314.99. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> merosot 3.09 poin, atau 0.11 persen, ke level  2,841.63.   

Indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> menguat 0.7 persen ke level 301.16 poin, setelah mencapai level tertinggi yang lebih dari  seminggu.  Bursa  saham  Eropa  ditutup  naik,  tetapi  menghentikan  kenaikan  pada  level  puncaknya.  Indeks  FTSEurofirst  300  <.FTEU3>  ditutup meningkat 1.1 persen ke level 984.62, penutupan tertingginya sejak 29 Mei.   

Harga  Treasuries  AS  menghapus  penurunannya  setelah  komentar  Bernanke.  Obligasi  bertenor  10‐tahun/U.S.  Treasury  note  <US10YT=RR> naik 4/32, dengan yield 1.6473 persen.   

Dollar melemah terhadap euro untuk rangkaian dua harinya Kamis lalu setelah ketua the Fed Ben Bernanke tetap menyimpan langkah  stimulus kedepannya dan karena bank sentral Cina mangambil tindakan untuk mendorong pertumbuhan (ekonomi), yang mendorong  investor untuk mengkoleksi aset‐aset beresiko. Euro <EUR=> berada pada level $1.2596, naik 0.2 persen dalam hariannya. Euro mencapai  level puncak pada awalnya $1.2625, menurut data Reuters, tertinggi sejak 23 Mei. Terhadap yen, dollar naik 0.4 persen ke level 79.56  <JPY=>.   

Emas anjlok mendekati 2 persen Kamis lalu setelah ketua the Fed menawarkan beberapa langkah kedepannya untuk stimulus moneter,  mendorong investor untuk melakukan aksi ambil untung setelah turunnya laporan payrolls AS minggu lalu. Spot emas <XAU=> turun 1.7  persen ke level $1,589.30 per ons pada pukul 2:38 p.m. EDT ( 1838 GMT), menghentikan kenaikan pada awalnya ke level $1,628.80 per  ons.   

Berita  pada  awalnya  mendorong  harga  oil  dari  ekspektasi  bahwa  pertumbuhan  yang  cepat  pada  negara  dengan  konsumsi  terbesar didunia yang mendorong permintaan. Tetapi kenaikan memudar setelah komentar Bernanke yang menyurutkan harapan pada stimulus  AS. Brent crude <LCOc1> merosot 71 sen untuk di settle ke level $99.93 per barrel, setelah naik ke level tertingginya $102.45 per barrel.  U.S. crude <CLc1> melemah 20 sen untuk di settle ke level $84.82, setelah mencapai level $87.03.   



GOLD & COMMODITIES
Emas anjlok 2% pada hari Kamis setelah Kepala The Fed Ben Bernanke menawarkan beberapa indikasi akan kelanjutan stimulus moneter,  mendorong investor untuk melepas pandangan bullish mereka yang sebelumnya dipicu oleh laporan buruk data non‐farm payrolls AS  pekan lalu yang meningkatkan spekulasi akan berlanjutnya kebijakan moneter longgar. 

Logam mulia terlihat mendapat pukulan paling keras dibandingkan ekuitas dan komoditas lainnya, karena logam mulia digunakan oleh  investor untuk melindungi investasinya dari ketidakpastian kondisi ekonomi yang disebabkan oleh pelonggaran moneter. Emas saat ini  kehilangan lebih dari separuh keuntungan yang diperoleh pada Jumat lalu saat data non‐farm payrolls dirilis. 

Emas  spot  terkoreksi  1.8%  di  $1587,89  per  ounce,  turun  dari  level  intraday  high  di  $1628,80  per  ounce.  Sedangkan  emas  berjangka  COMEX untuk pengiriman Agustus turun $44,50 per ounce menjadi $1589,70. 

Emas  terkoreksi  $40  dari  level  intraday  high  setelah  kepala  The  Fed  Ben  Bernanke  menegaskan  bank  sentral  AS  telah  siap  untuk  melindungi  perekonomian jika  krisis  keuangan  meningkat  namun  menawarkan  beberapa  indikasi  bahwa  kelanjutan  stimulus  moneter  nampaknya akan segera terjadi. 

Emas awalnya sempat menguat setelah secara mengejutkan Cina memangkas suku bunganya untuk pertama kalinya sejak krisis finansial  2008 lalu.




OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  turun  setelah  pernyataan  kepala  The  Fed  Ben  Bernanke  mengecilkan  harapan  akan  adanya  tambahan  stimulus  dan  mengimbangi dukungan yang sebelumnya didapat dari langkah pemangkasan suku bunga oleh Cina. 

Di  awal  sesi,  harga  minyak  sempat  menguat  menyusul  ekspektasi  langkah  pemangkasan  suku  bunga  Cina  akan  menaikkan  minat  beli  minyak  dari  Negeri  Tirai  Bambu  tersebut.  Harga  minyak  kemudian  merosot  setelah  pernyataan  Bernanke  hanya  memberikan  sedikit  harapan untuk The Fed melanjutkan putaran ketiga quantitative easing

Terakhir  kali  langkah  stimulus  telah  mendorong  investor  untuk  memburu  aset‐aset  beresiko  seperti  komoditas  dan  memicu  naiknya  harga. Pasar terus menyoroti berbagai indikasi untuk langkah kebijakan terbaru untuk memacu pemulihan ekonomi. Harga emas turun  2% sementara ekuitas memangkas keuntungannya. 

Brent crude <LCOc1> turun 71 sen ke $99,93 per barel, setelah menembus level atas $102,45 per barel.   Sedangkan U.S. crude <CLc1>  turun 20 sen atau 0.24% ke $84,82 per barel, turun dari level atasnya $87,03.  

Setelah serangkaian gangguan pasokan dan kekhawatiran tentang hilangnya minyak Iran karena sanksi Barat mendorong Brent ke level  tertinggi 2012 di atas $128 per barel pada awal Maret, maka kekhawatiran tentang ekonomi global dan krisis zona euro telah mengirim  harga minyak kembali jatuh. 

Sementara laporan Kamis kemarin menunjukkan lembaga pemeringkat Fitch memangkas peringkat kredit Spanyol sebanyak  3 derajat  dan menambah keprihatinan terhadap krisis utang kawasan dan berpotensi berdampak pada turunnya permintaan minyak. 

Brent turun di bawah $100 per barel pekan lalu untuk pertama kalinya sejak Oktober 2011, dan relative strength index 14 hari (RSI‐14)  kedua kontrak telah telah berada di bawah 30 yang mengindikasikan komoditas telah berada pada zona oversold
EURO ZONE
Euro  yang  sempat  mencapai  level  tertinggi  sejak  23  Mei  silam,  kemudian  beringsut  melemah  setelah  Ketua  The  Fed  dalam  pernyataan  resminya  di  hadapan Konggres Amerika tidak mengisyaratkan bahwa bank sentral akan menempuh langkah pelonggaran moneter kuantitatif dalam waktu dekat. Sikap  Bernanke  tersebut  kemudian  direspon  negatif  oleh  para  pelaku  pasar yang  kemudian  mengalihkan  pandangan  pada  aset  berstatus  safe  haven  seperti  dolar AS dan yen.  

Sementara  itu  pemerintah  Spanyol  berhasil  menjualobligasi  tenor  10‐tahun  senilai  2,1  miliar  euro  dengan  imbal  hasil  diatas  6  persen.  Hal  ini  sedikit  meredam  kekhawatiran  pelaku  pasar  setelah  pernyataan  Menteri  Keuangan  Cristobal  Montoro  yang  khawatir  bahwa  Spanyol  akan  sulit  untuk mendapatkan pendanaan dari pasar keuangan global.  

Namun  demikian, pemeringkat Fitch  memangkas peringkat kredit  Spanyol  sebanyak 3 derajat  menjadi BBB dengan  outlook  negatif.  Dalam pernyataan  resminya  Fitch  menyatakan  bahwa  Spanyol  sangat  rentan  terhadap  memburuknya  krisis  hutang  Eropa  menyusul  tingginya  rasio  hutang  terhadap  PDB  negara tersebut . 

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah tipis 0,07 persen terhadap dolar AS ke 1.2560, namun euro kembali menguat 0,45 persen terhadap  yen ke 100.03 yen, dan tuurn 0,31 persen terhadap sterling ke 0.8089. Sedangkan terhadap Swiss franc, euro tercatat mengalami penguatan tipis 0,02 ke  level 1.2010.




U.K.
Inggris akan meminta safeguards untuk melindungi sektor finansial jika zona euro membentuk banking union, Menteri keuangannya mengatakan  Kamis lalu, membuat penghalang kedepannya pada usaha European Central Bank untuk memperbaiki makin dalamnya krisis utang.   

Dalam wawancara dengan BBC Radio 4, Menteri keuangan Inggris George Osborne juga mendesak blok mata uang tunggal untuk menggunakan dana bailout dalam merekapitalisasi permasalahan utang perbankan Spanyol.   

Bank of England memilih tidak untuk menginjeksi stimulus dalam membantu memperjuangkan perekonomian Inggris Kamis lalu, karena tanda‐tanda dari mempertahankan hidupnya harapan recovery sementara itu zona euro berusaha untuk memperbaiki memburuknya krisis utang.   

Banyak ekonom telah  melihat  kemungkinan  penguatan  bahwa  bank  sentral  akan  membalikkan  keputusannya  bulan  lalu  untuk  menghentikan  pembelian  gilt/obligasi  setelah  anjloknya  aktivitas  factory  Inggris  dan  panggilan  dari  International  Monetary  Fund  untuk  mempertimbangkan  pelonggaran kebijakan (moneter)‐nya.   

Tetapi  peluangnya  makin  jauh  Kamis  lalu  setelah  survei  pada  purchasing  managers  untuk  sektor  jasa  –  yang  mewakili  jauh  lebih  besar  pada  perekonomian Inggris daripada manufaktur – tidak seperti ekspektasi bertahan menguat.




JEPANG
Berdasarkan jajak pendapat terakhir yang dilansir Reuters, memperlihatkan bahwa mayoritas analis percaya yen masih akan menguat terhadap dolar AS  dan  euro.  Menurut  para  analis  langkah  intervensi  yang  kemungkinan  akan  dilakukan  pemerintah  Jepang  tidak  akan  cukup  untuk  mengarahkan  minat  investor terhadap yen ditengah ketidakpastian kondisi keuangan global. 

Para analis juga memperkirakan otoritas Jepang baru akan mulai melakukan intervensi jika dolar mencapai level 76 terhadap yen. Atau mendekati level  terendah sejak 2011 di 75.31 yen per dolar. Penguatan kurs yen begitu signifikan dampaknya terhadap para eksportir Jepang. Ekspor Jepang menyumbang  15 persen dari total GDP negara tersebut. Setiap kenaikan satu yen terhadap dolar diperkirakan akan menurunkan keuntungan Nissan Motor sebesar 2,4  persen 3,3 persen bagi Toyota dan 2,9 persen terhadap Honda Motor, demikian berdasarkan estimasi analis dari Goldman Sachs Group. 

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat 0,48 persen terhadap yen di 79.61, sementara itu euro juga naik 0,45 persen terhadap yen ke  100.03  yen.  Sedangkan  Aussie  dolar  tercatat  menguat  0,29  persen  terhadap  yen  di  78.79  dan  sterling  juga  naik  0,77  persen  terhadap  yen  ke  123.64. 




AUSTRALIA
Jumlah pekerjaan yang tersedia di Australia meningkat 38.900 di bulan Mei, melampaui seluruh ekspektasi, sebuah sinyal lanjutan bahwa ekonomi tengah  memulih dan mendorong naiknya Aussie secara tajam dan mengikis ekspektasi mengenai kemungkinan terjadi pemangkasan suku bunga secara agresif oleh  RBA. 

Data juga menunjukkan tingkat pengangguran naik sesuai ekspektasi menjadi 5.1% dari level revisi 5% di bulan April sebelumnya. Adapun data bulan April  sebelumnya tercatat 4.9%. 

Aussie  menguat  ke  $0.9967,  level  tertinggi  sejak  pertengahan  Mei  usai  rilis  data  pekerjaan  tersebut.  Apresiasi  Aussie  kemudian  berlanjut  setelah  bank  sentral Cina memangkas suku bunganya untuk memacu pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Aussie terapresiasi hingga menembus di atas paritasnya  terhadap dolar setelah mencatat intraday high di $1.0002, level tertinggi sejak 15 Mei. 

Namun  di  sesi  New  York,  rally  Aussie  terhambat  dan  terjadi  koreksi  ke  sekitar  $0.9898  setelah  muncul  testimoni  The  Fed  yang  secara  umum  akan  menerapkan kebijakan moneter yang pro pertumbuhan ekonomi. Kepala The Fed Ben Bernanke menegaskan bank sentral AS telah siap untuk melindungi  perekonomian jika krisis keuangan meningkat namun menawarkan beberapa indikasi bahwa kelanjutan stimulus moneter nampaknya akan segera terjadi. 

Pasar akan mencermati data ekspor‐impor untuk periode April yang akan dirilis hari Jumat ini untuk melihat apakah terjadi peningkatan defisit perdagangan  di Australia. Jika ternyata defisit membengkak, maka berpotensi menekan kembali Aussie. 




SWISS
Peningkatan tajam dalam cadangan devisa Swiss di bulan Mei menyusul bank sentral melakukan intervensi besar‐besaran untuk mempertahankan level  patokan untuk franc akan meningkatkan tekanan pada bank untuk meninjau kembali kebijakan moneternya, meskipun data indeks harga konsumen yang  dirilis lemah mengisyaratkan bahwa langkah untuk mempertahankan nilai patokan tersebut dapat dibenarkan. 

Cadangan devisa bank sentral Swiss (SNB) melonjak 28% di bulan Mei menyusul bank sentral menjual franc untuk mencegah investor menghindari krisis  zona euro dengan memburu mata uang Swiss tersebut. Hal ini dilakukan agar nilai tukar franc tetap terjaga dan mencegahnya untuk mengalami apresiasi  tajam. 

Cadangan  devisa  meningkat  menjadi  303,77  milyar  franc  di  akhir  Mei  dari  237,59  milyar  di  bulan  sebelumnya,  kenaikan  terbesarnya  sejak  SNB  menetapkan batas maksimum Swiss franc terhadap euro di level 1.20 franc per euro pada 6 September. 

Namun dengan eskalasi krisis zona euro dalam beberapa bulan terakhir, seiring data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Swiss yang lebih baik dari  perkiraan, telah mendorong spekulator untuk menguji kemampuan SNB, dimana franc sempat menembus level 1.20 di bulan April. 

Data inflasi Swiss untuk periode Mei turun 1% dari tahun sebelumnya dan mencatat penurunan ketiga kalinya secara berturut‐turut. Sedangkan dalam  basis bulanan inflasi dirilis tetap atau 0% setelah mencatat naik 0.1% di bulan April sebelumnya. 

SNB  diperkirakan  akan  memperkuat  tekad  untuk  mempertahankan  nilai  patokan  (batas  maksimum)  mata  uangnya  pada  penilaian  kebijakan  moneter  kuartalan pada 14 Juni, yang akan dicermati secara ketat oleh pasar untuk melihat rincian tentang tindakan ekstra yang mungkin dilakukan serta revisi  perkiraan pertumbuhan dan inflasi. 

Harapan  bahwa  dewan  kebijakan  Eropa  akan  berupaya  keras  untuk  mengatasi  permasalahan  pada  sektor  perbankan  Spanyol  telah  menaikkan  minat  terhadap aset beresiko dan memicu Swiss franc untuk melemah tipis terhadap dolar dan juga euro.  

Para  pejabat  Jerman  dan  Uni  Eropa  melihat  kondisi  yang  sangat  mendesak  untuk  mencari  cara  menyelamatkan  perbankan  Spanyol  yang  dililit  utang  meskipun Madrid belum meminta bantuan dan menolak ditempatkan di bawah pengawasan internasional, demikian sumber‐sumber Eropa mengatakan. 

Franc melemah 0.1% terhadap dolar dan bergerak di sekitar 0.9561 franc dibandingkan penutupan New York hari Rabu. Sedangkan terhadap euro, Swiss  franc masih bergerak relatif stabil di sekitar 1.2010 franc.