title cover

title cover

Monday, January 14, 2013

Headline News 14.01.13


US & GLOBAL
Euro menguat ke level tertinggi sejak April terhadap dolar pada hari Jumat dipicu komentar dari kepala ECB, sementara meningkatnya prospek  ekonomi  telah  mendorong  harga  saham  dunia  mendekati  level  tertinggi  20  bulan.  Rencana  stimulus  besar‐besaran  di  Jepang  juga  menambah  optimisme  mengenai  prospek  aktifitas  bisnis,  namun  kekhawatiran  seputar  permintaan  global,  meningkatnya  inflasi  di  Cina  dan  kemungkinan  adanya tekanan dari perdebatan mengenai plafon utang di Washington telah memicu tekanan jual pada pasar minyak. Seiring menguatnya saham  dan euro, investor telah mengurangi kepemilikan mereka atas aset‐aset aman resiko seperti obligasi pemerintah AS dan Jerman sebelum akhirnya  muncul  kembali  aksi  beli  di  akhir  sesi.  Sementara  Jepang  bertekad  untuk  memulai  lompatan  ekonominya,  bank  sentral  AS  dan  Eropa  telah  membicarakan prospek ekonomi mereka selama 24 jam terakhir. 

Philadelphia Federal Reserve Charles Plosser pada Jumat lalu mengulangi pandangannya bahwa ekonomi AS akan tumbuh sekitar 3% di tahun  2013, membawa tingkat pengangguran turun ke 7% di akhir tahun. Komentar Plosser tersebut melanjutkan pernyataan yang bernada optimis dari  Kepala Fed St. Louis James Bullard pada hari Kamis sebelumnya.  

Sedangkan  komentar  dari  Presiden  ECB  Mario  Draghi  setelah  bank  sentral mempertahankan  suku  bunganya  pada  hari  Kamis,  mengisyaratkan  ekonomi Eropa akan memulih di tahun 2013, dimana hal ini kian menambah optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi global akan meningkat di  tahun ini. 

Indeks ekuitas global MSCI berakhir stabil di 350.00, sedikit di bawah intraday high 350.15, yang merupakan level tertingginya sejak Mei 2011.  Indeks tercatat naik 0.67% dalam sepekan, setelah 3.11% kenaikannya di pekan sebelumnya. 

Di bursa Wall Street, 3 indeks utama berakhir flat hingga menguat tipis. Indeks Standard & Poor's 500 sedikit di bawah level penutupan tertinggi 5  tahun pada hari Kamis., mencatat kenaikan mingguan 0.33%. Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 17.21 poin atau 0.13% di 13,488.43.  S&P  500  <.SPX>  berakhir  melemah  0.07  poin  di  1,472.05.  Sedangkan  Nasdaq  Composite  Index  <.IXIC>  ditutup  naik  3.88  poin  atau  0.12%  di  3,125.64.  

Saham komponen Dow, Boeing <BA.N>,  turun 2.5% ke $75.16 akibat adanya  masalah pada  Dreamliner jets. Sedangkan Wells  Fargo <WFC.N>,  bank terbesar keempat di AS, melaporkan perolehan laba tertingginya di kuartal keempat, namun pelaku pasar fokus pada melemahnya interest  margins dan mortgage lending. Saham bank tersebut  berakhir melemah 0.85% ke $35.10. 

Awal yang solid di pasar saham AS tahun ini kemungkinan disebabkan oleh banjir uang tunai dari fund manager untuk kembali dalam iklim suku  bunga  rendah  saat  ini.  Investor  di  AS  menggelontorkan  dana  senilai  $7.53  milyar  ke  dalam  saham  reksa  dana,  terbesar  sejak  2001,  data  dari  Thomson Reuters Lipper service menunjukkan pada hari Kamis. 

Indeks  saham  Eropa,  FTSEurofirst  300  index  <.FTEU3>,  ditutup  melemah  0.11%  di  1,634.40,  dan  mencatat  penurunan  mingguan  ke  0.33%.  Sedangkan  di  Tokyo,  indeks  Nikkei  <.N225>  ditutup  naik  1.4%  di  10,801.57,  mencatat  kenaikan  mingguan  ke  9  kalinya  secara  berturut‐turut,  kenaikan terlamanya sejak 1998. 

Yield  untuk  Treasury  AS  tenor  10  tahun  turun  3  basis  poin  menjadi  1.87%  setelah  mencatat  intraday  high  di  1.93%.  German  Bund  futures  <FGBLc1> turun 16 basis poin di 142.54 setelah menembus level terendah sejak November di awal sesi. 

Euro melanjutkan penguatannya atas dolar, naik 0.54% ke $1.3340 setelah mencatat intraday high di $1.3365, level tertingginya sejak April. Euro  mencatat kenaikan mingguan terkuatnya terhadap dolar selama hampir 4 bulan terakhir. 

Sementara  itu,  dolar  berhasil  menguat  atas  yen  Jepang,  naik  0.45%  ke  89.17  yen.  Dolar  menembus  level  tertinggi  2‐1/2  tahun  di  89.44  yen  sebelumnya, setelah pemerintah Jepang menyetujui  anggaran belanja sebesar $117 milyar untuk mendorong laju perekonomian, dan Perdana  Menteri yang baru Shinzo Abe mendesak BOJ untuk melonggarkan kebijakan moneternya secara lebih agresif. BOJ kemungkinan akan mengadopsi  target inflasi 2% pada sidangnya 21‐22 Januari mendatang, 2 kali lipat dari targetnya saat ini, yang akan mendorong BOJ membeli lebih banyak  obligasi pemerintah untuk mencapai target inflasi tersebut. 

Harga minyak jatuh setelah data menunjukkan inflasi tahunan Cina terakselerasi ke level tertinggi 7 bulan di 2.5% di bulan Desember. Laporan  data tersebut telah menekan permintaan pada minyak karena mengurangi peluang bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneternya untuk  mendongkrak perekonomian. Ekspektasi meningkatnya impor bensin AS juga turut menekan harga. Brent crude futures turun $1.25 atau 1.12% di  110.64 per barel, sementara U.S. oil futures <CLc1> merosot 26 sen atau 0.28% ke $93.56. Dalam sepekan, Bren mencatat penurunan pertamanya  dalam 5 pekan terakhir, turun 0.6%, sementara U.S. oil futures naik tipis 0.5%.  

Harga emas turun 0.78% di $1,661.49 per ons setelah penguatan dolar memaksa investor untuk melakukan profit takong setelah logam mulia  mencatat kenaikan 1 hari terbesarnya sepanjang tahun ini. Dalam sepekan, emas mencatat kenaikan 0.32%.  


GOLD & COMMODITIES
Emas  merosot  sekitar  1  persen  Jumat  lalu,  diakhiri  untuk  mendekati  flat  dalam  mingguan,  setelah  bertumbuhnya  tekanan  inflasi  di  CIna  yang  mendorong harapan pada lebih besarnya stimulus dari negara dengan ekonomi terbesar kedua tersebut. 

  Emas melorot setelah data menunjukkan inflasi konsumen tahunan Cina secara cepat meningkat dalam tujuh bulannya sebesar 2,5 persen pada  bulan Desember. Analis mengatakan data titik yang membaik yang mengarahkan tidak adanya perubahan tingkat suku bunga. 

"A pick‐up in the Chinese inflation number has some people thinking maybe the long‐anticipated Chinese stimulus may not (happen)", kata Frank  McGhee, kepala analis precious metals pada Integrated Brokerage Services LLC.   


OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  jatuh  setelah  data  menunjukkan  inflasi  tahunan  Cina  terakselerasi  ke  level  tertinggi  7  bulan  di  2.5%  di  bulan  Desember.  Laporan  data  tersebut telah menekan permintaan pada minyak karena mengurangi peluang bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneternya untuk mendongkrak  perekonomian.  Ekspektasi  meningkatnya  impor  bensin  AS  juga  turut  menekan  harga.  Brent  crude  futures  turun  $1.25  atau  1.12%  di  110.64  per  barel,  sementara U.S. oil futures <CLc1> merosot 26 sen atau 0.28% ke $93.56. Dalam sepekan, Bren mencatat penurunan pertamanya dalam 5 pekan terakhir,  turun 0.6%, sementara U.S. oil futures naik tipis 0.5%.  

Setelah  minyak  berjangka  mendapat  support  pada  hari  Kamis  dari  berita  mengenai  eksportir  minyak  terbesar  dunia  Arab  Saudi  yang telah  memangkas  produksinya dalam 2 bulan terakhir di tahun 2012, laporan pemangkasn produksi minyak tersebut pada hari Jumat justru memberi tekanan pada harga  minyak karena diindikasi berkaitan dengan menurunnya permintaan dan sebagai upaya untuk mempertahankan harga minyak dunia. 

Arab Saudi memangkas produksi minyaknya sekitar 700.000 barel per hari (bph) dalam 2 bulan terakhir di tahun 2012, dengan produksi bulan Desember  tercatat sekitar 9 juta bph. Eksportir minyak terbesar di dunia tersebut memproduksi 9.03 juta bph di bulan Desember, turun dari 9.49 juta bph di bulan  November dan lebih dari 1 juta bph di bawah level produksi tertingginya pada musim panas yang lalu. 

EURO ZONE
Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, mengalami kontraksi dalam kuartal keempatnya pada tahun 2012 karena sektor factories memangkas produksinya  dalam mengantisipasi pelemahan permintaan Eropa tetapi pertumbuhan akan naik lagi tahun ini, Menteri Perekonomian mengatakannya Jumat lalu.  

Jerman  menunjukkan  untuk  mempublikasikan  perkiraan  gross  domestic  product  (GDP)  untuk  tahun  2012  Selasa  depan.  Survei  para  ekonom  oleh  Reuters  telah  memperkirakan pertumbuhan 0.8 persen <ECONDE>. Gambaran kuartal keempat diekspektasi pada bulan Februari.  

Investor yang mencari return tersentak pada lelang obligiasi Italia Jumat lalu, yang menekan yields dari tenor tiga tahun dibawah 2 persen untuk pertama kalinya sejak  bulan Maret 2010 dengan dan sedikit pemasalahan yang menunjukkan pemilu yang akan terjadi kedepannya.  


U.K.
Sterling  jatuh  ke  level  terendah  9  bulan  terhadap  euro  dan  kembali  merosot  terhadap  dolar  pada  perdagangan  hari  Jumat  setelah  rilis  buruk  data  industrial  output  kian  menambah indikasi kemungkinan ekonomi mengalami kontraksi di kuartal keempat lalu. 

Euro terapresiasi 0.9% di 0.8273 pound. Euro menguat dari 0.8218 pound sebelum rilis data, melanjutkan kenaikannya dalam 6 hari berturut‐turut. Ini merupakan level tertinggi  euro sejak awal April. 

Sementara  itu  sterling  merosot  0.4%  terhadap  dolar,  turun  ke  level  intraday  low  $1.6089  sebelum  akhirnya  mengalami  rebound  tipis  dan  bergerak  di  sekitar  $1.6120,  atau  melemah 0.3% dibandingkan level penutupan New York hari Kamis. 

Belanja konsumen dan output di Inggris telah mengalami stagnasi, dan data industri Inggris yang terakhir dirilis juga mengisyaratkan bahwa ekonomi Inggris nampaknya akan  mengalami kontraksi lagi dan membutuhkan stimulus moneter lebih lanjut. 

Sedangkan kondisi yang kontras terjadi di zona euro, dimana Presiden ECB Mario Draghi tidak memberikan indikasi mengenai kapan kemungkinan suku bunga akan dipangkas  setelah mempertahankan suku bunganya di level 0.75% pada sidangnya hari Kamis sebelumnya. Hal ini telah meredakan ekspektasi pemangkasn suku bunga dan mendorong euro  untuk menguat secara luas. 

Data dari National Institute of Economic and Social Research pada hari Jumat menunjukkan ekonomi Inggris kemungkinan mengalami kontraksi 0.3% di kuartal keempat. 

Sterling berpotensi untuk melemah kembali jika Inggris kehilangan peringkat kredit AAA, jika pertumbuhan ekonomi terus mengalami hambatan dan pemerintah gagal untuk  mencapai target pengurangan utangnya. 

Investor saat ini akan mencermati data CPI Inggris dalam pekan ini. Jika inflasi tetap tinggi, maka akan menyulitkan BoE untuk melonggarkan kebijakan moneternya, dan hal ini  akan berdampak positif bagi sterling. 


JAPAN
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membuat dorongan terbesarnya untuk pertumbuhan lapangan kerja yang merupakan bagian dari mandat Bank of Japan karena  pemerintahnya menyetujui pembelanjaan $117 milyar untuk menghidupkan kembali perekonomian sejak krisis keuangan.  

Dibawah  tekanan  dari  Abe,  BOJ  kemungkinan  akan  mengadopsi  target  inflasi  2  persen.  Gambaran  tingkat  suku  bunga  tanggal  21‐22,  menggandakan  tujuannya  sekarang,  dan  mempertimbangkan  kebijakan  moneter  lagi,  kebanyakan  kemungkinan  dengan  menaikkan  utang  pemerintah  dan  pembelian  aset‐aset,  sumber  mengatakan pada Reuters minggu lalu. 


AUSTRALIA
Australian  dan  New  Zealand  dollars  menunjukkan  level puncak  empat  tahunnya terhadap  yen  Jumat lalu  karena janji  perubahan  yang  dramatis  pemerintah  baru  Jepang dalam kebijakan moneter yang dapat akhirnya menghidupkan kembali perekonomian terbesar ketiga dunia tersebut.  

Aussie mencapai level puncak terbaru dalam empat tahun ke level 94.51 <AUDJPY=R> versus mata uang Jepang, yang telah naik lebih dari dua yen dalam dua harinya,  yang mencatatkan kenaikan 4.5 persen sejak 1 Jan.   

Mitra dagang terbesar Australia, China, menunjukkan tanda‐tanda yang membaik pada langkah untuk recovery dari tekanan ekonomi.  

Surplus perdagangan naik 48.1 persen ke level $US231.1 milyar ($A220.80 milyar) pada tahun 2012, dibantu oleh kenaikan 7.9 persen dalam ekspor menjadi $US2.05  trilyun. Sementara itu impor naik 4.3 persen ke level $US1.82 trilyun.  


SWISS
Franc Swiss melemah terhadap euro pada perdagangan hari Jumat menyusul investor memburu aset beresiko setelah bank sentral Eropa (ECB) mengatakan ekonomi  zona euro akan memulih di tahun 2013. 

Euro kemudian melanjutkan apresiasinya ke level tertingginya 4 bulan atas franc Swiss setelah ECB menggugurkan prospek pemangkasan suku bunga dan sebuah bank  Swiss,  Zuercher Kantonal Bank, mengatakan pihaknya mungkin akan mengenakan biaya pada rekening tabungan. 

Data inflasi Swiss yang dirilis lebih rendah dari perkiraan juga turut menambah tekanan jual pada franc Swiss. 

Euro menguat ke 1.2178 franc, level tertingginya sejak 17 September 2012 ketika mencatat intraday high di 1.2185 franc. Euro terakhir tercatat naik 0.3% ke sekitar  1.2170 franc dari posisi penutupan New York hari Kamis. 

Sementara terhadap dolar, franc Swiss berhasil rebound, meskipun masih terbatas, seiring menguatnya euro atas dolar. Dolar terkoreksi ke intraday low 0.9108 franc  dan terakhir bergerak melemah 0.1% ke sekitar 0.9130 franc.