US & GLOBAL
• Euro menguat ke level tertinggi sejak April terhadap dolar pada hari Jumat dipicu komentar dari kepala ECB, sementara meningkatnya prospek ekonomi telah mendorong harga saham dunia mendekati level tertinggi 20 bulan. Rencana stimulus besar‐besaran di Jepang juga menambah optimisme mengenai prospek aktifitas bisnis, namun kekhawatiran seputar permintaan global, meningkatnya inflasi di Cina dan kemungkinan adanya tekanan dari perdebatan mengenai plafon utang di Washington telah memicu tekanan jual pada pasar minyak. Seiring menguatnya saham dan euro, investor telah mengurangi kepemilikan mereka atas aset‐aset aman resiko seperti obligasi pemerintah AS dan Jerman sebelum akhirnya muncul kembali aksi beli di akhir sesi. Sementara Jepang bertekad untuk memulai lompatan ekonominya, bank sentral AS dan Eropa telah membicarakan prospek ekonomi mereka selama 24 jam terakhir.
• Philadelphia Federal Reserve Charles Plosser pada Jumat lalu mengulangi pandangannya bahwa ekonomi AS akan tumbuh sekitar 3% di tahun 2013, membawa tingkat pengangguran turun ke 7% di akhir tahun. Komentar Plosser tersebut melanjutkan pernyataan yang bernada optimis dari Kepala Fed St. Louis James Bullard pada hari Kamis sebelumnya.
• Sedangkan komentar dari Presiden ECB Mario Draghi setelah bank sentral mempertahankan suku bunganya pada hari Kamis, mengisyaratkan ekonomi Eropa akan memulih di tahun 2013, dimana hal ini kian menambah optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi global akan meningkat di tahun ini.
• Indeks ekuitas global MSCI berakhir stabil di 350.00, sedikit di bawah intraday high 350.15, yang merupakan level tertingginya sejak Mei 2011. Indeks tercatat naik 0.67% dalam sepekan, setelah 3.11% kenaikannya di pekan sebelumnya.
• Di bursa Wall Street, 3 indeks utama berakhir flat hingga menguat tipis. Indeks Standard & Poor's 500 sedikit di bawah level penutupan tertinggi 5 tahun pada hari Kamis., mencatat kenaikan mingguan 0.33%. Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 17.21 poin atau 0.13% di 13,488.43. S&P 500 <.SPX> berakhir melemah 0.07 poin di 1,472.05. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> ditutup naik 3.88 poin atau 0.12% di 3,125.64.
• Saham komponen Dow, Boeing <BA.N>, turun 2.5% ke $75.16 akibat adanya masalah pada Dreamliner jets. Sedangkan Wells Fargo <WFC.N>, bank terbesar keempat di AS, melaporkan perolehan laba tertingginya di kuartal keempat, namun pelaku pasar fokus pada melemahnya interest margins dan mortgage lending. Saham bank tersebut berakhir melemah 0.85% ke $35.10.
• Awal yang solid di pasar saham AS tahun ini kemungkinan disebabkan oleh banjir uang tunai dari fund manager untuk kembali dalam iklim suku bunga rendah saat ini. Investor di AS menggelontorkan dana senilai $7.53 milyar ke dalam saham reksa dana, terbesar sejak 2001, data dari Thomson Reuters Lipper service menunjukkan pada hari Kamis.
• Indeks saham Eropa, FTSEurofirst 300 index <.FTEU3>, ditutup melemah 0.11% di 1,634.40, dan mencatat penurunan mingguan ke 0.33%. Sedangkan di Tokyo, indeks Nikkei <.N225> ditutup naik 1.4% di 10,801.57, mencatat kenaikan mingguan ke 9 kalinya secara berturut‐turut, kenaikan terlamanya sejak 1998.
• Yield untuk Treasury AS tenor 10 tahun turun 3 basis poin menjadi 1.87% setelah mencatat intraday high di 1.93%. German Bund futures <FGBLc1> turun 16 basis poin di 142.54 setelah menembus level terendah sejak November di awal sesi.
• Euro melanjutkan penguatannya atas dolar, naik 0.54% ke $1.3340 setelah mencatat intraday high di $1.3365, level tertingginya sejak April. Euro mencatat kenaikan mingguan terkuatnya terhadap dolar selama hampir 4 bulan terakhir.
• Sementara itu, dolar berhasil menguat atas yen Jepang, naik 0.45% ke 89.17 yen. Dolar menembus level tertinggi 2‐1/2 tahun di 89.44 yen sebelumnya, setelah pemerintah Jepang menyetujui anggaran belanja sebesar $117 milyar untuk mendorong laju perekonomian, dan Perdana Menteri yang baru Shinzo Abe mendesak BOJ untuk melonggarkan kebijakan moneternya secara lebih agresif. BOJ kemungkinan akan mengadopsi target inflasi 2% pada sidangnya 21‐22 Januari mendatang, 2 kali lipat dari targetnya saat ini, yang akan mendorong BOJ membeli lebih banyak obligasi pemerintah untuk mencapai target inflasi tersebut.
• Harga minyak jatuh setelah data menunjukkan inflasi tahunan Cina terakselerasi ke level tertinggi 7 bulan di 2.5% di bulan Desember. Laporan data tersebut telah menekan permintaan pada minyak karena mengurangi peluang bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneternya untuk mendongkrak perekonomian. Ekspektasi meningkatnya impor bensin AS juga turut menekan harga. Brent crude futures turun $1.25 atau 1.12% di 110.64 per barel, sementara U.S. oil futures <CLc1> merosot 26 sen atau 0.28% ke $93.56. Dalam sepekan, Bren mencatat penurunan pertamanya dalam 5 pekan terakhir, turun 0.6%, sementara U.S. oil futures naik tipis 0.5%.
• Harga emas turun 0.78% di $1,661.49 per ons setelah penguatan dolar memaksa investor untuk melakukan profit takong setelah logam mulia mencatat kenaikan 1 hari terbesarnya sepanjang tahun ini. Dalam sepekan, emas mencatat kenaikan 0.32%.
GOLD & COMMODITIES
• Emas merosot sekitar 1 persen Jumat lalu, diakhiri untuk mendekati flat dalam mingguan, setelah bertumbuhnya tekanan inflasi di CIna yang mendorong harapan pada lebih besarnya stimulus dari negara dengan ekonomi terbesar kedua tersebut.
• Emas melorot setelah data menunjukkan inflasi konsumen tahunan Cina secara cepat meningkat dalam tujuh bulannya sebesar 2,5 persen pada bulan Desember. Analis mengatakan data titik yang membaik yang mengarahkan tidak adanya perubahan tingkat suku bunga.
• "A pick‐up in the Chinese inflation number has some people thinking maybe the long‐anticipated Chinese stimulus may not (happen)", kata Frank McGhee, kepala analis precious metals pada Integrated Brokerage Services LLC.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak jatuh setelah data menunjukkan inflasi tahunan Cina terakselerasi ke level tertinggi 7 bulan di 2.5% di bulan Desember. Laporan data tersebut telah menekan permintaan pada minyak karena mengurangi peluang bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneternya untuk mendongkrak perekonomian. Ekspektasi meningkatnya impor bensin AS juga turut menekan harga. Brent crude futures turun $1.25 atau 1.12% di 110.64 per barel, sementara U.S. oil futures <CLc1> merosot 26 sen atau 0.28% ke $93.56. Dalam sepekan, Bren mencatat penurunan pertamanya dalam 5 pekan terakhir, turun 0.6%, sementara U.S. oil futures naik tipis 0.5%.
• Setelah minyak berjangka mendapat support pada hari Kamis dari berita mengenai eksportir minyak terbesar dunia Arab Saudi yang telah memangkas produksinya dalam 2 bulan terakhir di tahun 2012, laporan pemangkasn produksi minyak tersebut pada hari Jumat justru memberi tekanan pada harga minyak karena diindikasi berkaitan dengan menurunnya permintaan dan sebagai upaya untuk mempertahankan harga minyak dunia.
• Arab Saudi memangkas produksi minyaknya sekitar 700.000 barel per hari (bph) dalam 2 bulan terakhir di tahun 2012, dengan produksi bulan Desember tercatat sekitar 9 juta bph. Eksportir minyak terbesar di dunia tersebut memproduksi 9.03 juta bph di bulan Desember, turun dari 9.49 juta bph di bulan November dan lebih dari 1 juta bph di bawah level produksi tertingginya pada musim panas yang lalu.
EURO ZONE
• Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, mengalami kontraksi dalam kuartal keempatnya pada tahun 2012 karena sektor factories memangkas produksinya dalam mengantisipasi pelemahan permintaan Eropa tetapi pertumbuhan akan naik lagi tahun ini, Menteri Perekonomian mengatakannya Jumat lalu.
• Jerman menunjukkan untuk mempublikasikan perkiraan gross domestic product (GDP) untuk tahun 2012 Selasa depan. Survei para ekonom oleh Reuters telah memperkirakan pertumbuhan 0.8 persen <ECONDE>. Gambaran kuartal keempat diekspektasi pada bulan Februari.
• Investor yang mencari return tersentak pada lelang obligiasi Italia Jumat lalu, yang menekan yields dari tenor tiga tahun dibawah 2 persen untuk pertama kalinya sejak bulan Maret 2010 dengan dan sedikit pemasalahan yang menunjukkan pemilu yang akan terjadi kedepannya.
U.K.
• Sterling jatuh ke level terendah 9 bulan terhadap euro dan kembali merosot terhadap dolar pada perdagangan hari Jumat setelah rilis buruk data industrial output kian menambah indikasi kemungkinan ekonomi mengalami kontraksi di kuartal keempat lalu.
• Euro terapresiasi 0.9% di 0.8273 pound. Euro menguat dari 0.8218 pound sebelum rilis data, melanjutkan kenaikannya dalam 6 hari berturut‐turut. Ini merupakan level tertinggi euro sejak awal April.
• Sementara itu sterling merosot 0.4% terhadap dolar, turun ke level intraday low $1.6089 sebelum akhirnya mengalami rebound tipis dan bergerak di sekitar $1.6120, atau melemah 0.3% dibandingkan level penutupan New York hari Kamis.
• Belanja konsumen dan output di Inggris telah mengalami stagnasi, dan data industri Inggris yang terakhir dirilis juga mengisyaratkan bahwa ekonomi Inggris nampaknya akan mengalami kontraksi lagi dan membutuhkan stimulus moneter lebih lanjut.
• Sedangkan kondisi yang kontras terjadi di zona euro, dimana Presiden ECB Mario Draghi tidak memberikan indikasi mengenai kapan kemungkinan suku bunga akan dipangkas setelah mempertahankan suku bunganya di level 0.75% pada sidangnya hari Kamis sebelumnya. Hal ini telah meredakan ekspektasi pemangkasn suku bunga dan mendorong euro untuk menguat secara luas.
• Data dari National Institute of Economic and Social Research pada hari Jumat menunjukkan ekonomi Inggris kemungkinan mengalami kontraksi 0.3% di kuartal keempat.
• Sterling berpotensi untuk melemah kembali jika Inggris kehilangan peringkat kredit AAA, jika pertumbuhan ekonomi terus mengalami hambatan dan pemerintah gagal untuk mencapai target pengurangan utangnya.
• Investor saat ini akan mencermati data CPI Inggris dalam pekan ini. Jika inflasi tetap tinggi, maka akan menyulitkan BoE untuk melonggarkan kebijakan moneternya, dan hal ini akan berdampak positif bagi sterling.
JAPAN
• Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membuat dorongan terbesarnya untuk pertumbuhan lapangan kerja yang merupakan bagian dari mandat Bank of Japan karena pemerintahnya menyetujui pembelanjaan $117 milyar untuk menghidupkan kembali perekonomian sejak krisis keuangan.
• Dibawah tekanan dari Abe, BOJ kemungkinan akan mengadopsi target inflasi 2 persen. Gambaran tingkat suku bunga tanggal 21‐22, menggandakan tujuannya sekarang, dan mempertimbangkan kebijakan moneter lagi, kebanyakan kemungkinan dengan menaikkan utang pemerintah dan pembelian aset‐aset, sumber mengatakan pada Reuters minggu lalu.
AUSTRALIA
• Australian dan New Zealand dollars menunjukkan level puncak empat tahunnya terhadap yen Jumat lalu karena janji perubahan yang dramatis pemerintah baru Jepang dalam kebijakan moneter yang dapat akhirnya menghidupkan kembali perekonomian terbesar ketiga dunia tersebut.
• Aussie mencapai level puncak terbaru dalam empat tahun ke level 94.51 <AUDJPY=R> versus mata uang Jepang, yang telah naik lebih dari dua yen dalam dua harinya, yang mencatatkan kenaikan 4.5 persen sejak 1 Jan.
• Mitra dagang terbesar Australia, China, menunjukkan tanda‐tanda yang membaik pada langkah untuk recovery dari tekanan ekonomi.
• Surplus perdagangan naik 48.1 persen ke level $US231.1 milyar ($A220.80 milyar) pada tahun 2012, dibantu oleh kenaikan 7.9 persen dalam ekspor menjadi $US2.05 trilyun. Sementara itu impor naik 4.3 persen ke level $US1.82 trilyun.
SWISS
• Franc Swiss melemah terhadap euro pada perdagangan hari Jumat menyusul investor memburu aset beresiko setelah bank sentral Eropa (ECB) mengatakan ekonomi zona euro akan memulih di tahun 2013.
• Euro kemudian melanjutkan apresiasinya ke level tertingginya 4 bulan atas franc Swiss setelah ECB menggugurkan prospek pemangkasan suku bunga dan sebuah bank Swiss, Zuercher Kantonal Bank, mengatakan pihaknya mungkin akan mengenakan biaya pada rekening tabungan.
• Data inflasi Swiss yang dirilis lebih rendah dari perkiraan juga turut menambah tekanan jual pada franc Swiss.
• Euro menguat ke 1.2178 franc, level tertingginya sejak 17 September 2012 ketika mencatat intraday high di 1.2185 franc. Euro terakhir tercatat naik 0.3% ke sekitar 1.2170 franc dari posisi penutupan New York hari Kamis.
• Sementara terhadap dolar, franc Swiss berhasil rebound, meskipun masih terbatas, seiring menguatnya euro atas dolar. Dolar terkoreksi ke intraday low 0.9108 franc dan terakhir bergerak melemah 0.1% ke sekitar 0.9130 franc.