US & GLOBAL
• Perdagangan masih tipis di mayoritas pasar global Senin kemarin, dibarengi oleh keraguan investor terhadap putusan The Fed AS apakah akan merubah kebijakan moneternya yang sudah sangat longgar di pertemuan regulernya yang dijadwalkan akan berlangsung 26‐27 April ini.
Komoditas silver mengalami sell off (tekanan jual) setelah gagal menembus rekor tertinggi 30‐tahunnya, memicu lemahnya harga minyak.
Sementara kenaikan bursa saham Wall Street tertahan oleh estimasi earning korporasi yang mulai pesimis..
• EUR/USD masih naik di tengah sesi perdagangan yang volatile karena sepinya pasar global Senin kemarin. Sementara pelaku pasar masih mengkhawatirkan indeks dolar AS (terhadap mata uang utama dunia) bisa menguji level terendahnya kembali jika The Fed masih
mempertahankan kebijakan moneternya yang longgar di sidangnya minggu ini. EUR/USD naik 0,20% pada $ 1,4580.
• Harga‐harga komoditas terkoreksi setelah mencapai puncaknya masing‐masing. Harga silver naik hingga 8% ke $49,31 sebelum turun kembali secara tajam ke $46,90 setelah gagal menembus level rekornya dari tahun 1980. Harga silver di pasar berjangka AS <SIK1> melonjak ke intraday tinggi $49,82, hampir menyentuh level $50,35 yang pernah dicapai pada bulan Januari 1980 silam.
• Harga minyak jatuh setelah minyak mentah AS menyentuh level tertinggi sejak September 2008, dipicu oleh profit taking pelaku pasar pada komoditas silver. Minyak dan komoditas lainnya sempat naik di awal sesi karena berkembang kekhawatiran inflasi dan karena pasar masih terus mengamati kekacauan di Libia, Timur Tengah maupun Nigeria yang belum reda. Harga minyak mentah AS tipe kontrak Juni <CLc1>
diperdagangkan di $112,20 di penutupan sesi NY, turun dari puncak $113,48, harga intraday tertinggi sejak September 2008 yang dicapai di sesi awal. Harga emas di pasar spot <XAU=> sempat naik ke rekor tertinggi $1518,10/ounce dan jatuh bersamaan dengan perak hingga $1506,40 setelah penutupan NY. Harga tembaga ditutup dengan kerugian curam karena outlook ekonomi jangka pendek di Amerika Serikat, Inggris dan prospek ekonomi Cina menawarkan sedikit insentif untuk mendorong akselerasi logam industri dari level tinggi mereka saat ini.
• Bursa saham Wall Street jatuh menyusul mulai ada tanda‐tanda bahwa tingginya harga bahan baku mengganggu outlook perusahaan, termasuk Kimberly‐Clark Corp, yang kembali merendahkan estimasi pendapatannya tahun ini akibat meningkatnya harga bahan baku hingga lebih dari 2 kali lipat dari ekspektasi.
• Pasar saat ini juga masih meragukan pertumbuhan ekonomi AS, dibarengi tingginya harga bensin hal tersebut akan beresiko menekan sektor konsumsi (consumer spending). Ini merupakan bias fundamental bahwa data ekonomi yang cenderung melambat disertai harga bahan bakar yang meningkat akan mengambil korban mereka para konsumen.
• Indeks dolar AS naik kembali merosot hingga 73,813 namun kemudian diakhiri flat dengan kenaikan sangat tipis di 74.009. Sementara USD/JPY masih turun 0,20% di 81,70.
• Sejak 4 minggu terakhir ini para spekulan sebenarnya telah mengurangi tekanan jual mereka atas dolar AS, namun seperti yang ditunjukkan oleh CFTC (Komisi Perdagangan Berjangka dan Komoditas) AS bahwa posisi di pasar masih net‐short (dominan jual) untuk dolar AS senilai $24,36 milyar. Waspadai jika Fed dalam putusan moneternya Rabu besok ternyata lebih hawkish (cenderung merubah kebijakannya dari level yang ultra longgar saat ini), akan memicu pengaruh pada pergerakan dolar di pasar. (Research – Rekhmen)
GOLD & COMMODITIES
• Harga spot silver anjlok mendekati 2 persen Senin lalu, menghapuskan kenaikan tajam sebelumnya setelah teknikal gagal untuk mencapai level tertingginya tahun 1980 yang dipicu oleh heavy selling.
• Penurunan tajam silver bersamaan dengan pelemahan pada harga emas dan minyak mentah.
• Perdagangan silver futures AS sangat berat meskipun pasar libur di Inggris, Kanada dan Australia, dan mencatatkan rekor volume tertingginya.
• "This morning's action so far does look like a potential exhaustion," kata James Dailey, portfolio manager pada TEAM Asset Strategy Fund.
• Chart teknikal silver menunjukkan suatu classic island reversal pattern, dengan mencatatkan volume yang besar pada pembukaan dan pembalikan berikutnya, kata Dailey.
• Spot silver <XAG=> turun 0.8 persen ke level $46.29 per ons pada pukul 10:32 a.m. EDT (1432 GMT), turun tajam dibawah level tertinggi
hariannya $49.31.
• U.S. silver futures <SIK1> sempat melonjak hingga 8 persen dalam intraday high level $49.82 per ons, hanya 50 sen dari level puncaknya $50.35
yang tercapai 18 Jan, 1980. Kemudian terakhir diperdagangkan pada level $46.285 per ons.
• Spot gold <XAU=> mencapai level tertingginya $1518,10 per ons. Kemudian melemah bersamaan dengan silver ke level $1504,90 per ons.