US & GLOBAL
• Dolar AS turun secara luas pada hari Jumat setelah data perumahan dan consumer spending AS dirilis lebih lemah dari perkiraan yang memicu kekhawatiran pemulihan sedang kehilangan momentum, sementara komoditas membukukan kenaikan 3 minggu berturut‐turut. Bursa saham Wall Street berlanjut rebound dalam kapasitas tipis, dipimpin oleh saham energi dan material, namun volume transaksi terbilang rendah menjelang long‐weekend pasar AS – memperingati libur Memorial Day Senin.
• Korelasi invers dari dolar terhadap ekuitas tampaknya menjadi tren yang dapat menjadi fokus para investor untuk sementara waktu. Logikanya adalah bahwa melemahnya dolar AS membantu peningkatan ekspor, penjualan dan keuntungan bagi perusahaan‐perusahaan multinasional di Amerika Serikat.
• EURUSD naik seketika ke atas areal 1,4300‐an setelah sejumlah komentar dari petinggi Eropa perlahan meredam kekhawatiran default utang Yunani dalam jangka pendek, namun demikian euro terus tertekan ke rekor terendahnya atas Swiss franc karena krisis utang di Eropa dipandang masih jauh dari terselesaikan.
• Pending home sales April AS turun jauh lebih dari yang diperkirakan dan bahkan menyentuh level terendah 7 bulan, mengacaukan harapan pemulihan di pasar perumahan yang sudah mulai bangkit sebelumnya. Sementara data terpisah menunjukkan kenaikan belanja konsumen April AS masih di bawah harapan. Selain memicu kekhawatiran pemulihan ekonomi, lemahnya data ekonomi AS juga menyebabkan kebijakan moneter yang ultra‐rendah masih berpeluang besar dipertahankan, sehingga likuiditas masih akan mengarah pada aset pasar yang lebih meresponnya.
• Indeks saham dunia dari MSCI naik hampir 1,0% Jumat lalu, namun secara akumulatif masih mengalami tekanan terbesarnya untuk basis bulanan dalam setahun terakhir ini. Indeks Eropa FTSEurofirst 300 <.FTEU3> juga naik 0,7% Jumat kemarin, serta indeks saham di emerging market <.MSCIEF> yang naik
1,2%.
• Indeks dolar AS melemah hampir 1% terhadap mata uang utama dunia, dan tertekan ke rekor terendahnya atas Swiss franc di 0,8513. Estimasi bahwa The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneter yang longgar di saat bank‐bank sentral lain (di emerging market seperti Cina dan serta Eropa) mulai memperketat kebijakan masing‐masing menyebabkan tingkat diferensiasi yang menekan indeks dollar AS dalam beberapa bulan terakhir.
• Sementara PM Yunani gagal meyakinkan para pemimpin oposisi pada hari Jumat untuk mendukung langkah‐langkah penghematan (austerity) untuk membebaskan diri dari bantuan Uni Eropa/bantuan IMF dalam rangka mencegah default (gagal bayar). Tetapi euro mendapatkan momentum di sesi New
York setelah anggota dewan Bank Sentral Eropa asal Yunani, George Provopoulos, menegaskan bahwa Yunani akan mampu membayar hutangnya secara penuh tanpa restrukturisasi jika konsisten dengan rencana penghematan (austerity). Komentar‐komentar seperti ini meredam kekhawatiran pasar terhadap krisis utang Yunani dan Eropa, sehingga mengendurkan tekanan terhadap mata uang euro. EURUSD naik 1,1% ke level $1,4302 meskipun tergelincir lebih lanjut ke rekor terendah 1,2159 terhadap franc Swiss. USDJPY turun 0,6% hingga 80,85. Lembaga Fitch memangkas outlook peringkat utang Jepang, dengan penjelasan bahwa total biaya pemulihan gempa dan tsunami Maret masih tidak diketahui terutama setelah dampaknya menjadi
krisis nuklir menimbulkan gangguan pada keuangan publik di negara matahari terbit tersebut.
• Lemahnya dolar yang terus dibayangi oleh masih adanya ketegangan Timur Tengah, memicu kembali kenaikan harga minyak. Ditandai dengan kenaikan harga minyak mentah di pasar berjangka AS <CLc1> yang berada di $ 100.75/barel setelah penutupan Wall Street, menyusul sebelumnya sempat naik hingga $ 101,24. Harga minyak mentah brent <LCOc1> menyentuh $ 115,68 sebelum ditutup di $115,03/barel. Komoditas lainnya, yakni harga emas di pasar spot <XAU=> ke level tertingginya sejak 4 Mei, di $1,538.10/ons. Minat pasar terhadap aset emas meningkat di beberapa pekan terakhir akibat meningkatnya krisis utang Eropa. Indeks komoditas dari Reuters‐Jefferies CRB <.CRB> naik 0,9%, melanjutkan kenaikan selama 3 minggu berturut‐turut, meskipun secara akumulatif di bulan Mei ini telah merosot 7,0% akibat koreksi signifikan di awal bulan.
• Krisis utang Eropa dan rilis data pesimis yang mengejutkan menjelang berakhirnya program quantitative easing ke‐2 (QE‐2) The Fed AS Juni nampaknya masih akan mempengaruhi putusan transaksi investor minggu ini. Sementara data tenaga kerja AS dan Jerman minggu ini beserta inflasi Eropa akan menjadi fokus perdagangan dan sekaligus akan menjadi kunci dalam menentukan apakah risk‐aversion (menjauhi diri dari aset beresiko) investor akan terus meningkat menjelang akhir program QE‐2 The Fed AS.
Setelah Yunani, investor akan melihat Portugal sebagai fokus selanjutnya dari krisis utang Eropa, karena sedang mempersiapkan pemilihan umum pada 5 Juni akhir minggu ini. IMF akan berada di Lisbon pada 30‐31 Mei untuk membahas pelaksanaan rencana bailout 78‐miliar euro yang sudah disepakati bulan lalu. Krisis utang Zona Eropa nampaknya akan menjadi isu terdepan yang mengakibatkan perubahan alokasi aset jika ternyata bisa mempengaruhi ekspektasi kenaikan suku bunga ECB – yang saat ini diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada akhir 2011 setelah bulan lalu menaikkannya menjadi 1,25%.
GOLD & COMMODITIES
• Emas mencapai level tertingginya yang lebih dari tiga minggu Jumat lalu karena kekhawatiran mengenai krisis utang Yunani yang memicu aksi beli dari investor yang mencari untuk safe place dalam menempatkan aset‐asetnya, sementara itu pelemahan dollar AS juga ikut mendorong sentimen.
• Spot gold <XAU=> ke level $1534,80 per troi ons, level tertingginya sejak 4 Mei. Telah diperdagangkan pada level $1527,90 per ons pada pukul 1351 GMT dari level $1518,10 pada penutupan New York Kamis sebelumnya.
• Ketertarikan pada emas telah didorong pada kekhawatiran minggu‐minggu ini pada menyebarnya masalah dari Yunani ke Irlandia, Portugal dan Spanyol.
• Dollar turun ke posisi terendahnya terhadap euro setelah anggota dewan Gubernur European Central Bank George Provopoulos mengatakan Yunani dapat menangani utangnya jika didukung pada program bantuan.
• Spot silver <XAG=> diperdagangkan pada level $38.04 per ons dari level $37.24 pada penutupan Kamis sebelumnya, platinum <XPT=> pada level $1785,49 dari $1764,85 dan palladium <XPD=> level $755.72 dari $751.45.
• "We believe that the cash cost of the marginal producer is still the relevant benchmark to judge whether platinum and palladium provide value or not," Standard Bank mengatakannya dalam suatu catatan.
• "Therefore, the market could trade lower, fundamentally growing value in platinum and palladium on approach of $1,700 and $700 respectively."