title cover

title cover

Friday, November 2, 2012

Headline News 02.11.12


US & GLOBAL
Bursa global terapresiasi pada hari Kamis seiring membaiknya gambaran kondisi pasar tenaga kerja AS dan juga data yang  menunjukkan  ekonomi  Cina  kembali  memulih,  sementara  minyak  mentah  AS  ter‐support  oleh  laporan  ekonomi  dan  terkendalanya suplai akibat terjangan badai Sandy. 

Setelah Badai Sandy memporak‐porandakan wilayah pesisir timur AS, masalah logistik dari pemadaman listrik dan bahaya  navigasi terus mengancam pengiriman bahan bakar dan minyak mentah di wilayah New York, termasuk pengiriman New  York Harbor untuk kontrak minyak berjangka New York Mercantile Exchange. 

Data ADP National Employment menunjukkan sektor swasta menambah pekerjaan di bulan Oktober pada level terpesatnya  dalam  8  bulan  terakhir,  mengisyaratkan  membaiknya  kondisi  pasar  tenaga  kerja  AS.  Data  lain  menunjukkan  adanya  peningkatan pada kepercayaan konsumen. Sedangkan data klaim pengangguran mingguan AS yang mengalami penurunan  berhasil  membantu  mengangkat  sentimen  menjelang  rilis  data  non‐farm  payrolls  AS  malam  nanti,  dan  terdapat  sinyal  beragam mengenai kondisi manufaktur AS. 

Optimisme terhadap perkembangan ekonomi Cina kian tumbuh setelah data survey manufaktur menunjukkan terjadinya  peningkatan. Indeks PMI manufaktur Cina untuk bulan Oktober menunjukkan adanya peningkatan pada aktifitas pabrikan  Cina untuk pertama kalinya sejak Juli lalu. 

Bursa saham AS secara umum menguat, dengan 3 indeks utama Wall Street naik lebih dari 1%. Indeks S&P 500 mencatat  kinerja terbaiknya dalam 7 pekan. Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 136.16 poin atau 1.04% di 13,232.62.  Sedangkan  Standard  &  Poor's  500  Index  <.SPX>  naik  15.43  poin  atau  1.09%  di  1,427.59.  Sementara  Nasdaq  Composite  Index <.IXIC> bertambah 42.83 poin atau 1.44% di 3,020.06.  

Di Eropa, indeks FTSE Eurofirst <.FTEU3> berakhir naik 1.2% di 1,109.99. Meningkatnya aktifitas di Cina telah mendorong  minat pada produk otomotif Eropa. Indeks ekuitas global MSCI <.MIWD0000PUS> naik 0.8% ke 331.85.  

Harga Treasury AS turun oleh berita survey manufaktur PMI Cina, sementara bank sentral Cina juga memberikan suntikan  dana bersih yang terbesar dalam pekan ini. Langkah bank sentral tersebut mengisyaratkan tekadnya untuk menjaga kondisi  pasar uang realtif longgar dan mendukung pinjaman untuk ekonomi riil sebelum transisi politik dalam 1 dekade, mulai pada  8 November pada Kongres Partai ke‐18. Harga Treasury tenor 10 tahun turun 8/32 dengan yield 1.7207%. 

Euro  menyerahkan  keuntungannya  terhadap  dolar  setelah  sebuah  pengadilan  Yunani  memutuskan  reformasi  pensiun  negara  itu  yang  diminta  oleh  pemberi  pinjaman  asing  mungkin  tidak  konstitusional,  sehingga  memicu  kekhawatiran  tentang kemampuan Athena untuk menerapkan langkah‐langkah penghematan yang diperlukan guna mengamankan paket  bantuan. Euro turun 0.15% di $1.2939. 

Laporan U.S. Energy Information Administration (EIA) semalam menyebutkan stok minyak mentah AS turun 2.05 juta barel,  kontras  dengan  ekspektasi  terjadi  kenaikan  1.5  juta  barel.  Sedangkan  stok  minyak  suling  (distillate)  turun  hanya  93000  barel,  jauh  lebih  sedikit  dibanding  perkiraan  turun  1.3  juta  barel  dan  untuk  stok  bensin  naik  935000  barel,  melampaui  ekspektasi.  Brent  December  crude  <LCOc1>  turun  53  sen  ke  $108.17  per  barel,  setelah  turun  ke  level  intraday  low  di  $107.75. Minyak mentah AS untuk pengiriman Desember naik 85 sen di level $87.09 per barel. 

Harga  emas  turun  seiring  menguatnya  dolar,  namun  pergerakan  relatif  terbatas  karena  investor  menunggu  hasil  data  ketenagakerjaan AS nanti malam. Harga emas spot turun 0.3% di $1,713.89 per ounce. Sedangkan untuk emas berjangka  pengiriman Desember turun 0.2% atau $3.60, di $1,715.50.  

GOLD & COMMODITIES
Harga emas merosot Kamis lalu karena penguatan dollar, tetapi pergerakan teredam karena investor memfokuskan pada  data employment AS yang dirilis Jumat ini sebagai petunjuk pada kebijakan moneter.  

Bursa saham AS naik pada pembukaan, sementara itu bursa saham Eropa didukung oleh laporan earning yang membaik  dari  Royal  Dutch  Shell  <RDSa.L>.  Dollar  juga  tertekan  terhadap  mata  uang  utama  lainnya  setelah  data  jobless  claims  menekan ekspektasinya. 

Harga  emas  rally  untuk  mendekati  level  $1,800  per  ons  pada  awal  Oktober  setelah  the  Fed  mengumumkan  langkah  stimulus  terbaru,  yang  mana  cenderung  untuk  membantu  emas  dari  tekanan  kekhawatiran  dari  inflasi  dan  menjaga  tekanan dari tingkat suku bunga. 

Juga diuntungkan dari kekhawatiran bahwa AS dapat menghadapi suatu 'fiscal cliff' / tebing fiskal jika pengambil keputusan  gagal untuk mencegah dampak kenaikan pajak dan pemangkasan pada pembelanjaan publik, yang mana dirilis untuk terjadi  awal tahun depan. 


OIL & COMMODITIES
Harga minyak Brent diperdagangkan melemah pada hari Kamis menyusul dimulainya produksi minyak Laut Utara dan perhatian pada zona euro, sementara harga bensin AS bergerak fluktuatif , mendapat dukungan dari kurangnya suplai setelah badai Sandy mengimbangi  sentimen negatif akibat meningkatnya stok minyak. 

Minyak berjangka AS mendapat dukungan dari rilis optimis data ekonomi AS dan turunnya stok minyak mentah. 

Setelah Badai Sandy memporak‐porandakan wilayah pesisir timur AS, masalah logistik dari pemadaman listrik dan bahaya navigasi terus  mengancam pengiriman bahan bakar dan minyak mentah di wilayah New York, termasuk pengiriman New York Harbor untuk kontrak minyak berjangka New York Mercantile Exchange. 

Brent December crude <LCOc1> turun 53 sen ke $108.17 per barel, setelah turun ke level intraday low di $107.75. 

Perkiraan dimulainya produksi di ladang minyak Laut Utara Buzzard pada hari Kamis, setelah penundaan karena pemeliharaan sejak 4  September,  telah  menekan  harga  Brent  berjangka.  Kekhawatiran  mengenai  kondisi  Yunani  dan  ekonomi  zona  euro,  telah  memicu  melemahnya euro atas dolar, dan hal ini menambah tekanan pada harga minyak. Minyak mentah AS untuk pengiriman Desember naik 85  sen di level $87.09 per barel. 

Laporan  U.S.  Energy  Information  Administration  (EIA)  semalam  menyebutkan  stok  minyak  mentah  AS  turun  2.05  juta  barel,  kontras  dengan ekspektasi terjadi kenaikan 1.5 juta barel. Sedangkan stok minyak suling (distillate) turun hanya 93000 barel, jauh lebih sedikit  dibanding perkiraan turun 1.3 juta barel dan untuk stok bensin naik 935000 barel, melampaui ekspektasi. 

EURO ZONE
International Monetary Fund mengatakan Kamis lalu masalah financing masih merupakan halangan utama untuk beban utang Yunani yang menerima lebih banyak  dana bailout dari international lenders.  

Mendekati  bangkrut  Yunani  harus  mendorong  melalui  langkah  pemangkasan  pembiayaan  dan  pajak  senilai  13.5  milyar  euro  serta  reformasi  ekonomi  untuk  memuaskan IMF dan Uni Eropa dan mengamankan langkah bantuan berikutnya.  

Jeroen Dijsselbloem tampak disiapkan untuk menjadi Menteri keuangan Belanda setelah Perdana Menteri Mark Rutte, yang diekspektasi untuk mendukung austerity  dan ketatnya target defisit zona euro, pada meeting Kamis lalu. 

Portugal harus fokus untuk utamanya mengubah pengurangan defisit bujet melalui pemangkasan pembelanjaan struktural, Gubernur Bank of Portugal Carlos Costa  mengatakannya setelah parlemen menyetujui kenaikan pajak terberat dalam sejarah modern. 


U.K.
Sterling menguat ke level tertinggi dalam sebulan terhadap sejumlah rival utamanya Kamis kemarin setelah data survey manufaktur yang dirilis lebih rendah dari perkiraan tidak  banyak mengurangi optimisme terhadap prospek pemulihan ekonomi Inggris. Sterling juga terangkat oleh permintaan dari perusahaan Inggris untuk tujuan lindung nilai dan  juga investor uang riil Asia. Sterling's trade‐weighted index <=GBP> naik ke level intraday high 84.3, menyusul sterling menembus level tertinggi 2 pekan terhadap dolar dan  mendekatil level tertinggi 1 bulan terhadap euro. 

Sebelumnya,  data  aktifitas  manufaktur  Inggris  untuk  bulan  Oktober  tercatat  turun  ke  47.5,  di  bawah  ekspektasi  48.0  dan  kembali  berada  di  bawah  angka  50  yang  mengindikasikan sektor manufaktur mengalami kontraksi. Meskipun data tersebut menunjukkan adanya resiko pada prospek pemulihan ekonomi Inggris, namun investor masih  tertarik untuk memburu sterling setelah data PDB‐Q3 Inggris yang dirilis pekan lalu menunjukkan ekonomi telah keluar dari jurang resesi. 

Sterling  menguat  ke  level  intraday  high  $1.6176  terhadap  dolar,  mencatat  level  tertingginya  sejak  17  Oktober,  sebelum  kembali  melemah  dan  diperdagangkan  di  sekitar  $1.6120‐an. Sedangkan euro tercatat melemah 0.15% di 0.8019 pound, setelah mencatat intraday low di 0.8000 pound, sedikit di atas level low pekan lalu di 0.7997 pound. 

Komentar dari Deputi Gubernur BoE  Charlie Bean pada hari Rabu lalu juga turut mendukung penguatan sterling. Bean mengatakan bahwa lebih banyak bank‐bank skala kecil  yang sehat akan membuat sistem finansial Inggris menjadi lebih aman. Bean juga menyambut baik rilis data PDB‐Q3 Inggris yang mencatat pertumbuhan 1%. 

Investor saat ini akan mencermati data PMI sektor konstruksi pada hari Jumat ini dan PMI sektor jasa pada hari Senin depan untuk melihat prospek ekonomi Inggris di kuartal  keempat tahun ini. 


JAPAN
Regulator keuangan Jepang mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan untuk meminta bank dalam mempertahankan dukungan untuk perusahaan kecil yang  berjuang untuk menjalankan bisnisnya, meskipun setelah undang‐undang yang relevan terkait berakhirnya langkah penyelamatan. 

Pemerintah Jepang  siap untuk  menekan kesepakatan  dengan  oposisi dalam melewati  sebuah undang‐undang penting  untuk mencegah  sebuah pendanaan yang  mendesak dan hingga saat ini sampai kepada oposisi menguraikan kondisi tersebut, Vice Finance Minister Tsutomu Okubo mengatakannya.  

Okubo mengatakan pada Reuters dalam suatu wawancara yang mengamankan bagian dari undang‐undang tersebut, yang mana dibutuhkan untuk pembiayaan yang  mendekati setengah dari bujet tahunan negara, adalah prioritas utama bagi pemerintah, dan menyadari bahwa kegagalan melakukannya akan menjatuhkan Jepang  kepada versinya sendiri "fiscal cliff".   


AUSTRALIA
Australian  dan  New  Zealand  dollar  bertahan  menguat  kamis  lalu,  melewati  data  yang  menunjukkan  tanda‐tanda  recovery  pada  ekonomi  Cina  dengan  pasar  memperhatikan kedepannya laporan penting jobs AS yang dirilis akhir pekan ini.  

Aussie <AUD=D4> berada di level $1.0371, versus $1.0373 pada awal perdagangan, yang telah menghentikan flat untuk bulan Oktober.  

Data resmi Cina dan sektor swasta pada manufacturing PMIs mengatakan recovery pertumbuhan dari tren, meskipun salah atu tertekan.  

"The  reaction  was  mild.  The  data  was  pretty  close  to  what  the  market  was  expecting,"  ungkap  Greg  Gibbs,  seorang  strategist  pada  Royal  Bank  of  Scotland  di  Singapura.  

Harga Australian three‐year bond/obligasi bertenor tiga tahun mencapai level tertingginya karena berita ekonomi yang positif dari Cina dan kurangnya kinerja dari  saham lokal yang membawa pasar dalam arah yang berlawanan. 


SWISS
Sektor manufaktur Swiss kembali mengalami kontraksi untuk 7 bulan berturut‐turut di periode Oktober disebabkan menurunnya permintaan akibat krisis utang zona  euro, meskipun terdapat indikasi akan adanya perbaikan. Indeks PMI manufkatur naik ke 46.1 di bulan Oktober dari 43.6 di bulan September. Meskipun data dirilis  melampaui ekspektasi pasar di 44.5, namun angkanya masih di bawah 50 yang mengindikasikan sektor manufaktur masih mengalami kontraksi. 

Sementara  data  lainnya  menunjukkan  penjualan  ritel  Swiss  meningkat  5.4%  di  bulan  September  dari  setahun  lalu,  mengisyaratkan  konsumsi  swasta  akan  terus  mendukung pemulihan ekonomi. 

Ekonomi Swiss mengalami kontraksi tipis di kuartal kedua namun pemerintah memproyeksikan terjadi pertumbuhan 1% tahun ini. 

Dolar sempat menguat ke level intraday high 0.9344 franc, namun kemudian terkoreksi ke 0.9397 franc dan akhirnya bergerak stabil di sekitar 0.9320. Investor  nampaknya memilih bersikap menahan diri menjelang rilis data non‐farm payrolls AS malam nanti.