US & GLOBAL
• Bursa saham di Amerika Serikat dan Eropa pada hari Senin berakhir melemah karena investor mulai mempertanyakan apakah kebijakan oleh ECB dan The Fed akan cukup untuk dapat kembali menghidupkan pertumbuhan ekonomi global. Di zona euro, imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia naik sementara imbal hasil obligasi Jerman jatuh. Namun euro melemah, menjauhi level tertinggi 4‐bulannya terhadap dolar AS yang sempat tercapai setelah keputusan terbaru oleh ECB dan The Fed yang secara efektif menyatakan diri sebagai lender of last resort. Harga komoditas turun, dimana harga minyak mentah jatuh sekitar 3 persen dan emas juga gagal melanjutkan penguatannya.
• The Dow Jones industrial average <DJI.> berakhir turun 40,27 poin, atau 0,3 persen, ke 13,553.10. Indeks The Standard & Poor 500 <. SPX> turun 4,58 poin, atau 0,31 persen, ke 1,461.19. The Nasdaq Composite Index <IXIC.> melemah 5,28 poin, atau 0,17 persen, ke 3,178.67. Saham Wall Street melonjak hingga mendekati level tertingginya dalam 5‐tahun terakhir pasca keputusan The Fed untuk membeli obligasi tanpa batas waktu dan mendukung pertumbuhan ekonomi Amerika sampai dengan tingkat pengangguran mereda.
• Indeks saham Eropa terkemuka The FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup turun 0,3 persen. Indeks saham global <MIWD00000PUS.> turun 0,42 persen.
• Namun data EPFR mengenai aliran dana menunjukkan ekuitas Eropa mencatat net inflows terbesarnya sejak awal Mei pasca pengumuman kebijakan ECB yang mendukung lebih banyak investor untuk mengalihkan investasinya pada ekuitas yang lebih beresiko, dan keluar dari utang yang konservatif.
• Komoditas ‐ termasuk minyak mentah Brent <LCOc1>, emas <XAU=> dan tembaga <CMCU3> ‐ melemah pada sesi Senin pasca penguatan tajam akhir pekan lalu. Minyak mentah Brent sempat jatuh lebih dari 5 USD per barel dan kemudian ditutup melemah 2,87 USD ke 113,79 USD per barel. Mayoritas pelaku pasar mengatakan aksi jual tampaknya dipicu oleh adanya masalah pada program perdagangan komputer otomatis.
• Euro ditutup melemah terhadap dolar AS <EUR=> ke kisaran 1,3110, setelah sempat anjlok ke session low di 1,3082. Dolar AS diproyeksikan masih akan berada di bawah tekanan dalam beberapa minggu kedepan sebagai dampak dari rencana stimulus Amerika. Dolar AS tetap berada mendekati level terendah dalam tujuh bulan terakhir terhadap sekelompok mata uang utama dunia <DXY.>, dolar AS juga meneruskan kerugian terhadap yen <JPY=>.
• Pelemahan dolar AS dalam beberapa sesi terakhir berkebalikan dengan performa euro yang yang telah menjadi mata uang dengan performa terkuat diantara mata uang global.
• Di pasar Treasury AS, obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya naik 10/32, dengan imbal hasil ke 1,8345 persen.
GOLD & COMMODITIES
• Emas anjlok Senin lalu, outperform anjloknya pasar crude oil dan gandum karena ketidakpastian ekonomi yang dihubungkan peluncuran stimulus moneter oleh the Fed yang mendorong ketertarikan pada safe heaven metal.
• Metal sebagai lindung nilai inflasi secara tradisional anjlok lebih dari 1 persen meskipun oil merosot lebih dari $5 dalam beberapa menit Senin sebelumnya dalam cepatnya aksi jual.
• Dollar sempat merosot terhadap euro setelah langkah manufaktur regional AS untuk awal bulan September yang dibawah ekspektasi, yang mana menambah dukungan tambahan pada harga emas.
• The Fed mengatakan minggu lalu akan mempertahankan tingkat suku bunga mendekati nol hingga pertengahan tahun 2015, menambah keberadaannya untuk menjaga sebelumnya pada level ini 2014, yang memicu kenaikan 2‐persen dari harga emas dalam harian.
• Bank sentral juga berkomitmen untuk membeli senilai $40 milyar dalam bulanan pada mortgage‐backed securities sepanjang pertumbuhan job masih anjlok untuk menjaga borrowing rates rendah untuk homebuyers dan menjaga pinjaman masuk melalui sistem keuangan.
OIL & COMMODITIES
• Brent crude futures merosot mendekati $3 Senin lalu, pada perdagangan yang fluktuatif, dengan brent anjlok lebih dari $5, tingginya volume penjualan sebelum menekan penurunan karena pasar mencari penjelasan untuk tiba‐tiba terjadinya crash.
• "I've been doing this for 14 years and that's the fastest move I've ever seen," kata John Gretzinger, energy risk manager pada INTL‐FCStone di Kansas City.
• "I think it was too fast to be anything but HFT (high‐frequency trading) or other algos," katanya, mengacu pada perdagangan dalam algoritma. "We just don't know right now, but that's my gut feeling."
• Protes berlanjut berkenaan dengan film yang menghina Nabi Muhammad yang telah melancarkan sentimen gelombang Anti‐Barat pada Muslim dan wilayah, yang membawa kekhawatiran mengenai gangguan pasokan oil sebagai fokus
EURO ZONE
• Dolar bergerak mendekati level terendah 7 bulan terhadap sejumlah rival utamanya setelah The Fed mengumumkan pelonggaran moneter agresif pekan lalu yang memperburuk prospek ekonomi AS. Namun demikian, peluang untuk dolar mengalami rebound masih terbuka,karena koreksinya yang sudah cukup tajam sebesar 3% selama bulan ini. Pelemahan dolar tersebut telah mendorong euro untuk menguat ke level tertinggi 4 bulan terhadap dolar dan yen ke level tertinggi 7 bulan.
• Pekan lalu The Fed berjanji akan melanjutkan program pembelian obligasi hingga pengangguran mengalami penurunan yang signifikan. Langkah agresif The Fed ini terjadi sepekan setelah ECB mengumumkan program pembelian obligasi untuk mengatasi krisis utang kawasan.
• Indeks dolar, yang merupakan barometer untuk melihat nilai tukar dolar terhadap sejumlah rival utamanya, bergerak di sekitar 78.888, tidak jauh dari 78.601 level terendah akhir Februari yang tercatat di hari Jumat.
• Euro turun 0.1% ke $1.3110 ditengah kondisi perdagangan yang cukup fluktuatif, setelah mencatat intraday high di $1.3169, level tertinggi awal Mei, usai rebound dari level intraday low $1.3082.
• Euro telah tercatat naik 9% sejak menembus level terendah 2 tahun di $1.2040 di bulan Juli. Investor nampaknya enggan untuk mendorong penguatan euro lebih lanjut karena levelnya saat ini yang terbilang sudah cukup tinggi, namun koreksi yang mungkin terjadi pada euro juga nampaknya hanya akan terbatas.
• Pasar tengah menunggu untuk melihat apakah Spanyol akan meminta bantuan dana untuk mengatasi krisis di negaranya. Kalangan analis pasar melihat Madrid tampaknya membuka jalan untuk meminta bantuan tersebut setelah mengatakan akan menetapkan tenggat waktu yang jelas untuk reformasi struktural di akhir bulan.
U.K.
• Awal pekan ini sterling kembali melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS sejak April silam, ditunjang oleh ekspektasi pelemahan dolar AS setelah The Fed memutuskan menempuh kebijakan pelonggaran moneter agresif. Sterling sempat mencapai level tertinggi sejak April di 1.6273. Hingga akhir sesi New York sterling tercatat ditutup menguat 0,09 persen terhadap dolar AS ke 1.6245.
• Sterling berhasil bangkit terhadap euro, setelah pada akhir pekan lalu sempat mencapai level terendahnya sejak Juni 2012 di 1.2318 sterling per euro. Penguatan sterling terhadap euro pada awal pekan ini ditunjang oleh maraknya aksi jual euro oleh korporasi seiring naiknya imbal hasil obligasi kawasan Uni Eropa. Para analis memperkirakan sterling masih potensial melanjutkan penguatannya terhadap euro karena data ekonomi Uni Eropa akhir‐akhir ini menguatkan ekspektasi bahwa pelemahan ekonomi kawasan tersebut masih terus berlangsung.
• Perhatian pelaku pasar pada sesi ini akan tertuju pada rilis data inflasi Inggris, dimana analis memperkirakan tekanan inflasi di tataran konsumen Inggris untuk periode Agustus akan kembali mengendur. Namun apabila ternyata inflasi meningkat melebihi ekspektasi, maka hal tersebut akan menyulitkan BoE untuk kkembali melakukan pelonggaran moneter guna menopang pemulihan ekonomi.
JAPAN
• Yen melemah secara umum, dengan euro menguat 0.3% ke 103.24 yen dan dolar naik 0.3% ke 78.66 yen setelah mencapai level tertinggi 1 pekan di 78.92 yen.
• Bank sentral Jepang (BOJ) pekan lalu memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya untuk kedua kalinya secara berturut‐turut, menambah tekanan pada bank sentral untuk kembali melonggarkan kebijakan moneternya, paling tidak untuk melemahkan yen. Adapun sidang 2 hari BOJ akan berakhir pada hari Rabu besok.
• Investor juga akan mencermati bagaimana sikap otoritas moneter Jepang dalam merespon penguatan yen terhadap dolar, terkait oleh langkah The Fed yang mengumumkan pelonggaran moneter agresif.
• Pekan lalu The Fed berjanji akan melanjutkan program pembelian obligasi hingga pengangguran mengalami penurunan yang signifikan. Langkah agresif The Fed ini terjadi sepekan setelah ECB mengumumkan program pembelian obligasi untuk mengatasi krisis utang kawasan.
• Indeks dolar, yang merupakan barometer untuk melihat nilai tukar dolar terhadap sejumlah rival utamanya, bergerak di sekitar 78.888, tidak jauh dari 78.601 level terendah akhir Februari yang tercatat di hari Jumat.
• Pasar mengantisipasi kemungkinan terjadinya intervensi penjualan yen oleh otoritas moneter Jepang yang mana telah membantu membatasi pelemahan dolar pekan lalu.
AUSTRALIA
• Australian dan New Zealand dollar bertahan tidak jauh dari level tertinggi enam bulannya terhadap dollar AS Senin lalu, masih menguntungkan dari membaiknya sentimen global dalam kebangkitan dari rencana peluncuran stimulus agresif the Fed AS minggu lalu. Untuk kemudian anjlok dalam hariannya ke level terendah 1.0456.
• Aussie <AUD=D4> mengalami konsolidasi baru‐baru ini dari tingginya kenaikan di level $1.0539, dari $1.0545 pada awal perdagangan. Telah melonjak ke level $1.0625 Jumat sebelumnya, level tertinggi yang hampir dalam enam bulan sebelum berlanjut pada menekan level resistance.
• Mata uang lokal telah naik mengesankan empat sen dalam tujuh harinya hingga Jumat lalu, membawa beberapa analis untuk mengatakan rally kemungkinan terjadi.
• Harga Australian bond futures ditutup turun mengikuti beberapa hari dari kejatuhan pada kejadian global.
SWISS
• Euro naik ke level tertinggi dalam delapan bulan terhadap Swiss franc Senin lalu, memperluas kenaikan setelah Swiss National Bank minggu lalu yang mempertahankan batasan Swiss franc dilevel 1.20 per euro tetapi menekan inflasi dan perkiraan pertumbuhan.
• Euro <EURCHF=R> naik ke level 1.21831 francs pada platform EBS, level terkuatnya sejak awal Januari. Para trader mencatatkan pembicaraan pada option barrier dilevel 1.22 francs.
• Euro telah naik tajam pada hari‐hari sebelumnya terhadap the franc, dengan para trader mencatatkan spekulasi SNB kemungkinan menaikkan level batas 1.20 franc untuk euro dalam upaya untuk mendukung pertumbuhan.