title cover

title cover

Friday, April 26, 2013

Headline News 26.04.13


US & GLOBAL
Bursa saham global menguat dan harga obligasi jatuh pada hari Kamis menyusul data menunjukkan pasar tenaga AS masih menjanjikan  meskipun sinyal belakangan ini mengisyaratkan adanya pelemahan pertumbuhan ekonomi, sementara laporan earnings yang lebih baik  dari perkiraan turut menambah sentimen positif di pasar. 

Wall Street dibuka menguat, menyusul kenaikan di bursa Eropa, sementara pasar terangkat oleh tumbuhnya ekspektasi bahwa ECB akan  segera memangkas suku bunganya. 

Sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menyebutkan jumlah klaim warga AS untuk memperoleh dana kesejahteraan bagi kaum  pengangguran  mengalami  penurunan  di  pekan  lalu  sebesar  16000.  Laporan  tersebut  telah  mengobati  kekecewaan  atas  indikasi  melemahnya pertumbuhan ekoniomi AS di bulan Maret dan awal April. 

Treasury AS untuk tenor  10 tahun turun sebanyak 7/32 sebagai reaksi atas rilis data jobless claims. Harga obligasi  kemudian  bergerak  melemah 2/32 dengan yield 1,7097 persen. 

Data  ekonomi  global  yang  buruk  belakangan  ini,  termasuk  data  pengangguran  terburuknya  di  Spanyol  pada  hari  Kamis,  telah  memperbesar kemungkinan adanya tambahan stimulus dari bank sentral. 

Bursa saham AS menguat dipicu oleh naiknya saham material, termasuk saham produsen bijih besi Cliffs Natural Resources Inc <CLF.N>.   Saham Cliffs melonjak 15% ke $20,95 setelah memberikan laporan earnings di akhir Rabu yang lebih baik dari perkiraan. Indeks material  S&P 500naik 1,04%. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 24,50 poin atau 0,17% di 14700,80. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik  6,37 poin atau 0,40% ke 1585,16. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 20,33 poin atau 0,62% ke 3289,99.    

Ekspektasi mengenai kemungkinan ECB akan memangkas suku bunganya telah mendorong naiknya saham dan menempatkan euro berada  di sekitar level terendah 3 pekan terhadap dolar. FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> naik 0,74% untuk ditutup di 1200,64, mendekati level  puncak di 1209,05 yang dicapai pada petengahan Maret. 

Indeks ekuitas global yang tergabung dalam indeks MSCI naik 0,64% ke 365,22. 

Dolar  terapresiasi  terhadap  euro  menyusul  membaiknya  pasar  tenaga  kerja  AS,  dimana  kalangan  analis  pasar  optimis  dolar  akan  melanjutkan penguatannya. Euro terakhir bergerak di sekitar $1,3006, turun 0,07%. Terhadap yen, dolar terakhir diperdagangkan di 99,37  yen  atau  turun  0,1%.  Sterling  melonjak  ke  level  tertinggi  2  bulan  terhadap  dolar  dan  tertinggi  3  bulan  terhadap  euro  setelah  data  menunjukkan ekonomi Inggris mampu menghindari resesi di kuartal pertama. 

PDB Inggris kuartal pertama tercatat mengalami ekspansi 0,3% q/q, jauh di atas ekspektasi 0,1%, setelah ekonomi berhasil rebound pasca  kontraksinya sebesar 0,3% di akhir 2012 lalu. 

Harga minyak Brent naik di atas $103 per barel, ditopang oleh melemahnya dolar. Brent crude <LCOc1> naik $1,68 ke $103,41 per barel,  sedangkan U.S. crude <CLc1> naik $2,21 dan ditutup di $93,64 per barel. 

Emas naik 2,5%, kenaikan harian terbesarnya sejak Juni, dipicu aksi bargain hunting investor pasca koreksinya ke level terendah 2 tahun  pada  15  April  lalu.  Aksi  beli  juga  dipicu  oleh  pandangan  bullish  milyader  John  Paulson  terhadap  emas.  Sentimen  positif  pasar  juga  terangkat  pada  akhir  Rabu  ketika  data  menunjukkan  bank  sentral  Rusia  dan  bank  lainnya  membeli  emas  di  bulan  Maret.  Harga  emas  menembus level tertinggi 10 hari di $1468,60 per ons, dan terakhir tercatat bergerak di $1465,75 per ons, atau naik sekitar 2,4% dan  sekitar 11% di atas level terendah 2 tahun di $1321,35 yang dicapai pekan lalu. 


GOLD & COMMODITIES
Emas naik 2,5 persen Kamis lalu, kenaikan terbesar hariannya sejak bulan Juni, karena pembelian fisik menjaga untuk terus merangsek  naik pada logam mulia pada gambaran harga yang tertekan sebelumnya ke level terendahnya dalam dua tahun pada 15 April.   

Perak mengalami rally 5 persen dalam hariannya, dan grup logam platinum naik 2 persen. 

Logam mulia menelusuri kembali setengah dari penurunannya setelah merosot pada kombinasi kenaikan $225 per ons dalam dua harinya  bulan April. 

"It was due for a bounce after that devastating move earlier in the month," kata Sean McGillivray, kepala dari asset allocation pada Great  Pacific Wealth Management.  


OIL & COMMODITIES
Harga Brent crude oil meningkat ke level tertinggi selama lebih dari sepekan, mencoba menembus level $103/barel, pada Kamis kemarin setelah terjadi penurunan  persediaan  bensin  AS,  sementara  kemungkinan  pemakaian  senjata  kimia  oleh  Suriah  seperti  dikatakan  oleh  menteri  pertahanan  AS,  Chuck  Hagel,  serta  harapan  peningkatan demand musim panas di sejumlah negara‐negara konsumen minyak terkemuka dunia, juga turut mendukung kenaikan harga. 

Selain itu ekspektasi bahwa ECB akan memangkas suku bunganya dalam waktu dekat, juga menjadi dukungan lain bagi kenaikan harga – yang terdukung dari potensi  meningkatnya demand di Eropa. 

Kenaikan harga Brent crude <LCOc1> terakselerasi hingga mencoba level $103/barel setelah data weekly jobless claims AS membaik. Dan diikuti dengan kenaikan  harga crude oil <CLc1> mencoba menembus areal $92/barel. 

Sejak awal hingga pertengahan April ini, Brent crude dan crude oil AS telah mengalami tekanan besar, ditandai dengan harga Brent crude yang sempat menembus ke  bawah areal $100, yang merupakan level kunci bagi para anggota OPEC untuk potensi menambah produksinya kembali serta secara technical saat menembus level  tersebut  indikator  RSI‐14  telah  menunjukkan  sinyal  oversold  sehingga  mengundang  aksi  bargain  hunting  yang  mendongkraknya  kembali  ke  atas  $100  sejak  awal  pekan ini. Di saat yang hampir bersamaan, harga crude oil juga sempat tertekan hingga areal $85an/barel di pertengahan April ini. 

Kekhawatiran keberatan OPEC terhadap penurunan harga Brent di bawah $100/barel yang potensial memicu penambahan produksi minyak, serta aksi beli di harga  rendah karena kondisi technical yang oversold, dan di pertengahan pekan ini diikuti dengan penurunan di luar dugaan persediaan bensin mingguan AS serta spekulasi  bakal  turunnya  persediaan  minyak  yang  melimpah  di  depot  minyak  Cushing,  Oklahoma,  menyebabkan  bangkitnya  harga  Brent  crude,  dan  juga  crude  oil,  dari  tekanannya masing‐masing. 

Concern terhadap prospek pemulihan ekonomi AS dan juga tekanan data ekonomi Cina – 2 negara konsumen minyak terbesar dunia – menjadi pemicu tekanan harga  minyak  dunia  tersebut.  Bahkan  Rabu  kemarin  data  durable  goods  orders  Maret  AS  masih  menunjukkan  tekanan,  mengikuti  indikasi  tekanan  data  ekonomi  (Ifo  business sentiment) Jerman, yang belakangan ini mulai mengundang perhatian investor dan meningkatkan kembali prospek pemangkasan suku bunga Eropa.  

Apakah kekhawatiran terhadap data ekonomi AS, Cina dan Eropa (sebagai konsumen minyak terbesar dunia) masih akan terus berlanjut sehingga mengundang reaksi  untuk  pemangkasan  pasokan  dunia?  Jika  ya,  maka  kenaikan  harga  minyak  saat  ini  masih  akan  memperoleh  dukungan.  Selain  itu  juga,  bila  pesimisme  data‐data  ekonomi mendukung kelanjutan pelonggaran moneter global maka akan turut mendukung kenaikan harga minyak. 

ECB dijadwalkan akan bersidang Kamis pekan depan, sementara OPEC dijadwalkan akan melangsungkan pertemuannya di Vienna pada 31 Mei 2013 mendatang. Saat  ini ada kewaspadaan bahwa OPEC akan menyelenggarakan pertemuan darurat untuk menyikapi tekanan harga minyak sejak awal April ini. 

Secara  technical,  dalam  grafik harian Brent  crude,  saat ini  rebound  harganya  menghadapi  resistance  103.09‐103.40,  yang  apabila  berhasil ditembus  akan  semakin  membuka  peluang  untuk  me‐retrace  penurunannya  tahun  2013  ini  (119.17‐96.75),  dengan  target  minimum  di  areal  $105.  Namun  sebaliknya,  perlu  diwaspadai  rebound sulit untuk mengatasi 103.09‐103.40, maka akselerasi penurunan yang sempat mencapai 96.75 (18/April lalu) belum berakhir. Tembus level 96.75 tersebut  akan membuka peluang akselerasi hingga 88.49 (low 22/Jun./2012). 


EURO ZONE
Jerman akan bertumbuh dengan sedikit pada 0.5 persen tahun ini, pemerintah mengatakannya, menaikkan perkiraan dengan 0.1 poin persentase karena kurangnya  investasi dan melemahnya ekspor yang berlanjut untuk menekan ekonomi terbesar di Eropa tersebut.  

Menteri Perekonomian Jerman menjaga perkiraan tahun 2014 dengan kuatnya pertumbuhan pada 1.6 persen dan mengatakan optimisme dari ekonomi global mulai  untuk mendapatkan kembali traksi dan krisis yang melanda negara zona euro yang membuat kemajuan dengan reformasinya.  

"There is every reason to look to the future with optimism. The German economy is picking up again and is successfully leaving an economic weak phase behind it,"  Menteri Perekonomian Jerman Philipp Roesler mengatakan dalam pernyataannya.  

Tingkat pengangguran di Spanyol melonjak yang mencatatkan level 27.2 persen, data menunjukkannya, yang mendorong perdebatan Eropa berkenaan dengan apakah  untuk arah kebijakan austerity dan beralih untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.  

Lebih dari 6 juta orang Spanyol keluar dari pekerjaan dalam tiga bulan pertama tahun ini, meningkatkan laju pada negara keempat terbesar ketingkat pencatatan sejak  dimulai tahun 1970‐an.   

Harga  obligasi  Italia  dan  Spanyol  melemah  karena  aksi  ambil  untung  mengguan  dari  penguatannya  tetapi  analis  mengatakan  aksi  jual  terbatas  oleh  melimpahnya  likuiditas dari bank sentral pada sistem keuangan.  


EURO ZONE
Jerman akan bertumbuh dengan sedikit pada 0.5 persen tahun ini, pemerintah mengatakannya, menaikkan perkiraan dengan 0.1 poin persentase karena kurangnya investasi dan melemahnya ekspor yang berlanjut untuk menekan ekonomi terbesar di Eropa tersebut.  

Menteri Perekonomian Jerman menjaga perkiraan tahun 2014 dengan kuatnya pertumbuhan pada 1.6 persen dan mengatakan optimisme dari ekonomi global mulai  untuk mendapatkan kembali traksi dan krisis yang melanda negara zona euro yang membuat kemajuan dengan reformasinya.  

"There is every reason to look to the future with optimism. The German economy is picking up again and is successfully leaving an economic weak phase behind it,"  Menteri Perekonomian Jerman Philipp Roesler mengatakan dalam pernyataannya.  

Tingkat pengangguran di Spanyol melonjak yang mencatatkan level 27.2 persen, data menunjukkannya, yang mendorong perdebatan Eropa berkenaan dengan apakah  untuk arah kebijakan austerity dan beralih untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.  

Lebih dari 6 juta orang Spanyol keluar dari pekerjaan dalam tiga bulan pertama tahun ini, meningkatkan laju pada negara keempat terbesar ketingkat pencatatan sejak  dimulai tahun 1970‐an.   

Harga  obligasi  Italia  dan  Spanyol  melemah  karena  aksi  ambil  untung  mengguan  dari  penguatannya  tetapi  analis  mengatakan  aksi  jual  terbatas  oleh  melimpahnya  likuiditas dari bank sentral pada sistem keuangan.  

JAPAN
Membaiknya data weekly jobless claims AS, mengikuti optimisme data GDP Q1 Inggris, mempertahankan pelemahan yen terhadap mata uang global. 

Yen masih berada dalam areal pelemahan terutama terhadap dolar AS dan euro, meskipun masih dibayangi kemampuannya menembus level psikologis 100 per dolar AS.  

Sempat  tes  areal  98.99,  USDJPY  ternyata  masih  mampu  bertahan  di  atas  areal  99an  –  meskipun,  seperti  yang  banyak  disebut‐sebut  belakangan  ini,  masih  sulit  berupaya  menembus level psikologis 100 yen. Sementara EURJPY juga masih bertahan di areal 129an, namun masih sulit mengatasi areal 130. 

JUmat ini BoJ akan melangsungkan sidang moneternya kembali, yang mungkin tidak akan banyak memberikan perubahan dari pertemuan sebelumnya, yang telah memutuskan  perubahan besar di kebijakan moneternya. Namun di tengah sentimen yang banyak tertuju pada hasil putusan kebijakan moneter BoJ belakangan ini, nampaknya pertemuan  Jumat tersebut bisa saja mengundang reaksi di pasar. 

Catatan khusus dari pergerakan pasar forex kemarin adalah bahwa pesimisme data ekonomi Jerman, maupun Eropa belakangan ini tidak banyak mengundang reaksi dari para  investor, karena dibarengi perkembangan positif lain di Eropa, yakni prospek solusi kebuntuan politik di Italia pasca terpilihnya kembali presiden Giorgio Napolitano, dan kemarin  telah menyebut nama Enrico Letta, wakil ketua Partai Demokrat, untuk membentuk pemerintahan koalisi baru. Perkembangan positif politik di negara terbesar ketiga Uni Eropa  tersebut, pasca berbulan‐bulan dalam kebuntuan, memberikan ‘tawaran’ pada para investor yang ingin kembali berinvestasi di sana. 

Kekhawatiran  yang  mulai  kembali  melebar  ke  Eropa,  yang  kali  ini  justru  tertuju  ke  Jerman,  negara  ekonomi  terbesar  di  regional  tersebut,  banyak  mengundang  ekspektasi  pemangkasan suku bunga Eropa dalam sidang moneter yang dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis pekan depan. Jika ini terjadi, atau untuk saat ini jika ekspektasi tersebut  kian berkembang, maka akan membatasi kenaikan euro secara global, yang pada gilirannya juga akan membatasi pelemahan yen atas euro. 

Demikian pula halnya dengan AS, di sisa pekan ini nampaknya pelaku pasar masih terlebih dahulu ingin menantikan rilis data GDP Q1. Setelah weekly jobless claims, optimisme  rilis GDP Q1 AS bukan tidak mungkin akan menjadi faktor lain yang mendukung pelemahan yen menembus 100 per dolar AS dan 130 per euro. 


AUSTRALIA
Australia Dollar naik terhadap yen Kamis pagi lalu pada pasar mata uang Tokyo, membalikkan aksi jual Rabu sebelumnya yang utamanya didorong oleh  spekulasi berkenaan dengan pemangkasan tingkat suku bunga. 

Nomura Securities Co. mengatakan pelaku pasar membeli mata uang Australia karena ekspektasi untuk pemangkasan tingkat suku bunga yang memudar. 
  • Aussie dollar diperdagangkan pada rentang 102.31‐35 yen pada pagi hari setempat, sempat naik 0,26 dibandingkan pada 5 p.m. hari Rabunya.  


SWISS
Franc Swiss terkoreksi ke level terendah 6 pekan terhadap euro pada hari Kamis setelah investor membeli mata uang tunggal untuk meng‐cover posisi jual  euro/dollar pasca rilis buruk data sentimen bisnis Jerman. Namun franc kemudian berhasil rebound dan ditutup menguat terhadap euro di akhir sesi New  York. 

Pasar masih berspekulasi bahwa Bank Sentral Swiss (SNB) akan menaikkan batasan minimum nilai tukar euro/franc Swiss yang saat ini berada di 1,20 franc  per euro, yang telah diberlakukan sejak 19 bulan lalu guna mencegah terjadinya resesi, dimana kondisi ini telah memberi tekanan pada franc. Meskioun  demikian, SNB tidak mau berkomentar terhadap spekulasi tersebut. 

Euro terkoreksi 0,2% terhadap franc Swiss ke sekitar 1,2300 franc dibandingkan posisi penutupan New York hari Rabu. Sedangkan dolar gagal melanjutkan  penguatannya dan berbalik melemah terhadap franc Swiss. Dolar terakhir tercatat di sekitar 0,9445 franc, atau turun 0,2%. 

Pekan  ini  pasar  akan  mencermati  data  KOF  Swiss,  yang  merupakan  barometer  untuk  mengukur  kinerja  ekonomi  Swiss  dalam  6  bulan  kedepan.  Data  diprediksi melemah di bulan April, setelah di bulan Maret sebelumnya dirilis turun di bawah ekspektasi.