title cover

title cover

Tuesday, December 4, 2012

Headline News 04.12.12


US & GLOBAL
Bursa global dan harga minyak memangkas keuntungan yang telah dibuat di awal sesi dan kemudian diperdagangkan melemah pada hari  Senin setelah data manufaktur AS menembus level terendah selama 3 tahun di periode November, mengimbangi sentimen positif dari  rilis data manufaktur Cina. Ditengah indikasi upaya sektor manufaktur AS untuk bangkit dari keterpurukan, data semalam menunjukkan  indeks manufaktur dari Institute for Supply Management mencatat level terendahnya sejak Juli 2009, ketika ekonomi AS berupaya pulih  dari krisis keuangan. Namun pasar melihat buruknya data November kemungkinan banyak disebabkan oleh adanya Badai Sandy, yang  telah menyapu kawasan Pantai Timur AS di akhir Oktober, sejalan dengan ketidakpastian mengenai negosiasi anggaran di Washington. 

Wall Sreet terkoreksi, menyusul melemahnya pasar Eropa dan juga harga minyak Brent, meskipun rilis optimis data manufaktur Cina dan  kontraksi yang tipis pada sektor manufaktur Eropa. 

Tawar‐menawar politik di Washington mengenai “tebing fiskal” masih menjadi fokus utama investor. Jika kesepakatan tidak tercapai di  Kongres, maka pemangkasan anggaran dan kenaikan tajam pajak yang berpotensi menyerap dana hingga $600 milyar akan mulai berlaku  pada Januari 2013, yang berpotensi mendorong perekonomian AS kedalam zona resesi. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 59.98 poin atau 0.46% di 12,965.60. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> jatuh 6.72  poin atau 0.47% di 1,409.46. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 8.04 poin atau 0.27% di 3,002.20.  

Bursa saham Eropa menyerahkan keuntungan yang didapat di awal sesi akibat maraknya sell‐off, merosot dari level tertinggi 17 bulan  usai rilis data manufaktur AS dan kekhawatiran mengenai krisis anggaran pemerintah AS. FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> untuk saham‐ saham utama Eropa naik 0.16% dan ditutup di 1,121.15, setelah sempat menguat ke 1,128.65.  

Indeks ekuitas global MSCI turun 0.11% ke 332.26.  

Euro berhasil melonjak ke level tertinggi terhadap dolar dalam 6 pekan seiring meredanya kekhawatiran seputar masalah krisis utang  Yunani dan Spanyol, sementara data manufaktur Cina memberi dukungan positif. Euro menguat 0.50% di  $1.3049, sementara indeks  dolar jatuh 0.30% ke 79.914. 

Tembaga  mencatat  level  tertinggi  6  pekan  pasca  rilis  data  manufaktur  Cina,  sebagai  negara  konsumen  logam  utama  dunia.  Namun  kekhawatiran  terhadap  masih  suramnya  kondisi  ekonomi  global  telah  membatasi  penguatannya.  Harga  tembaga  pada  London  Metal  Exchange <CMCU3> menembus $8,045 per ton, level tertinggi  sejak  19 Oktober, sebelum akhirnya ditutup di $8,005, naik dari posisi  penutupan Jumat di $7,994. 

Emas juga menguat dipicu melemahnya dolar dan rilis optimis data manufaktur Cina. Harga emas naik 0.1% di $1,716.71 per ons. 

Harga  Treasury  AS  jatuh  dipicu  laporan  bahwa  Spanyol  akan  mencari  bantuan  untuk  mengatasi  sektor  perbankannya  yang  sedang  bermasalah,  sementara  data  manufaktir  Cina  juga  telah  mengurangi  permintaan  pada  obligasi  pemerintah.  Treasury  untuk  tenor  10  tahun turun 3/32 dengan yield 1.6233%. 

Harga minyak naik di atas $112 per barel, dipicu rilis optimis data ekonomi Cina sebelum akhirnya terjadi retracement, dengan North Sea  Brent kembali ke zona negatif. Harga minyak berjangka Brent turun 31 sen di $110.92 per barel, namun harga minyak mentah AS naik 18  sen di $89.09 per barel.    


GOLD & COMMODITIES
Harga emas naik pada Senin lalu dalam perdagangan yang sepi Senin lalu dari penurunan dollar dan data AS dan manufaktur Cina yang  beragam, sementara itu investor masih berhati—hati pada ketidakpastian berkenaan dengan hasil pembicaraan bujet AS. 

Dollar melemah terhadap euro, memperluas penurunan setelah data menunjukkan manufaktur AS tidak seperti ekspektasi mengalami  kontraksi  pada  November.  Suatu  pelemahan  dollar  membuat  harga‐harga  aset‐aset  dalam  U.S.  unit  lebih  murah  terhadap  pemegang  mata uang utama lainnya. 

"New contract month and new positions are helping gold. We have some bargain hunting on an improvement from China's PMI and after  last Wednesday's heavy selling," kata George Gero, vice president pada RBC Capital Markets.      


OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  Brent  melemah  di  hari  Senin  setelah  data  aktifitas  manufaktur  AS  dirilis  melemah  ke  level  terendah  3  tahun,  mengimbangi sentimen positif dari rilis optimis data manufaktur Cina. 

Manufaktur  di  AS,  sebagai  negara  importir  minyak  No.  1  di  dunia,  diluar  dugaan  mengalami  kontraksi  di  bulan  November  berdasrkan laporan dari Institute for Supply Management (ISM)

Data ISM muncul setelah rilis data manufaktur CIna, sebagai konsumen minyak terbesar No. 2 di dunia, yang mengalami ekspansi  di bulan November, dimana menambah optimisme tentang prospek pertumbuhannya di Cina setelah selama 7 kuartal berturut‐ turut ekspansinya melemah. 

Data Cina, ditambah dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah ‐ di mana PBB menghentikan operasi bantuan Suriah,  menyusul kondisi yang tidak aman ‐ telah membantu meningkatkan harga minyak pada awal sesi. 

Harga minyak berjangka Brent turun 31 sen di $110.92 per barel, sedangkan harga minyak mentah AS naik 18 sen di $89.09 per 
barel. 

EURO ZONE
Kontraksi terjadi pada aktivitas manufaktur zona euro yang melemah ke level terendahnya dalam delapan bulan pada bulan November, meskipun  berarti recovery masih terlihat jauh, sebuah survei menunjukkannya Senin lalu. 

Berkat  ekonomi  Jerman  yang  kuat  akan  mencapai  keseimbangan  pembiayaan  nasional  tahun  ini,  lebih  awal  daripada  rencananya,  seorang  jurubicara untuk Kementerian Keuangan mengatakan Senin lalu, mengkonfirmasi laporan dalam majalah berita Spiegel. 

Anggota dewan gubernur European Central Bank Christian Noyer mengatakan bahwa dia melihat tidak ada alasan saat ini untuk mengkhawatirkan  bahwa kenaikan tajam pada pasokan/arus uang ke dalam pasar oleh bank sentral utama terhadap inflasi, memperingatkan bahwa pertumbuhan  ekonomi global masih suram dan rapuh.  

Spanyol Senin lalu meminta secara formal pembayaran 39.5 milyar euro ($51.4 milyar) dari dana Eropa untuk merekapitalisasi sektor perbankan  yang sakit, Menteri Perekonomian mengatakannya.  


U.K.
Sterling  menembus  level  tertinggi  1  bulan  terhadap  dolar  pada  perdagangan  hari  Senin  dipicu  maraknya  permintaan  dari  korporasi  dan  pemerintah,  meskipun kemungkinan adanya statement semesteranyang pesimis mengancam untuk tertekannya kembali sterling. 

Sterling  mencatat  intraday  high  di  $1.6115,  level  tertingginya  sejak  2  November,  sebelum  akhirnya  bergerak  di  sekitar  $1.6090,  atau  naik  0.5%  dibandingkan penutupan New York hari Jumat. 

Menteri  Keuangan Inggris George  Osborne akan memberikan  "autumn  statement" ke  parlemen pada  hari Rabu, setelah mengatakan  pada hari Minggu  bahwa Inggris akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menangani tumpukan utang dan bahwa pemulihan akan berjalan lamban. 

Kalangan  ekonom  berspekulasi  bahwa  Independent  Office  for  Budget  Responsibility  akan  menurunkan  proyeksi  pertumbuhan  ekonomi  dan  juga  akan  memprediksi Inggris akan gagal mencapai target pengurangan defisitnya. Kondisi ini bisa membuat Inggris terancam kehilangan peringkat kredit triple A  yang telah menyokong penguatan sterling belakangan ini, ditengah kondisi ekonomi Eropa yang tengah dilanda krisis. 

Bank of England's Monetary Policy Committee (MPC) akan memutuskan pada hari Kamis mengenai apakah akan meningkatkan skema pembelian aset bank,  yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (QE), walaupun sebagian besar ekonom memprediksi BoE kemungkinan akan menundanya. 

Sektor  manufaktur  Inggris  tercatat  masih  mengalami  kontraksi  di  bulan  November  meskipun  kondisinya  terlihat  membaik,  demikian  sebuah  survey  menunjukkan.  Markit/CIPS  Purchasing  Managers'  Index  untuk  sektor  manufaktur  melonjak  ke  49.1,  level  tertingginya  sejak  Agustus,  dari  revisi  turun  periode Oktober di 47.3. Data November melampaui ekspektasi di 48.0. 


JAPAN
Perusahaan‐perusahaan  Jepang  menaikkan  pembelanjaan  pada  pabrik  dan  peralatan  pada  bulan  Juli‐September,  naik  dalam  rangkaian  empat  kuartalan, yang merupakan tanda‐tanda terakhir bahwa ekonomi terbesar ketiga dunia tersebut kemungkinan telah memburuk dari pelemahan  permintaan global.  

Kenaikan  2.2  persen  pada  tahunan  dalam  pembelanjaan  modal  mengikuti  7.7  persen  kenaikan  pada  April‐Juni  sementara  itu  memperluas  penurunan dalam penjualan dan keuntungan dipersempit pada kuartal terakhir.  

Pejabat puncak Jepang mengatakan Senin lalu tidak akan menyuarakan kebijakan untuk menunggu ekonomi untuk naik pada kenaikan pajak dan  mengejar konsolidasi fiskal, mengingat apa yang terjadi pada negara‐negara Eropa seperti Yunani.  

"Once interest rates start increasing, it will have a very damaging impact on the economy and on (Japan's) fiscal situation," Takehiro Nakao, vice  finance minister untuk urusan internasional, mengatakan dalam suatu seminar.  


AUSTRALIA
Australian  dollar  merosot  Senin  lalu  setelah  data  menunjukkan  penjualan  ritel  yang  melemah,  anjloknya  permintaan  tenaga  kerja  dan  turunnya  inflasi  menambah ekspektasi pada pemangkasan tingkat suku bunganya minggu ini.  

Aussie <AUD=D4> pada awalnya melorot sepertiga sen  ke level terendah satu minggunya di level $1.0395 setelah penjualan ritel mengalami flat untuk  bulan Oktober versus ekspektasi kenaikan 0.4 persen.   

Ditambah tekanan penurunan pada job advertisements lokal dalam delapan bulannya dan penilaian swasta terhadap inflasi menunjukkan penurunan.   

Tetapi Aussie kemudian mengalami recovery dari beberapa penurunannya dari kedepannya tanda‐tanda stabilisasi pada perekonomian Cina, pasar ekspor  utama Australia, dengan hasil final dari HSBC PMI naik menjadi 50.5 pada bulan November. 

Eksepektasi bisnis menurunkan penjualan tetapi keuntungan yang sangat besar dalam tiga bulan pertamanya tahun 2013.  

Harga Australian bond futures telah rally  dari ekspektasi Reserve Bank of Australia akan memangkas tingkat suku bunga Selasa ini.  


SWISS
Produksi  industri  Swiss  mencatat  pertumbuhan  terpesatnya  sejak  awal  2011  di  bulan  November  menyusul  meningkatnya  permintaan,  sebuah  indikasi  ekonomi  terus  berupaya  bangkit  dari  tekanan  global.  Namun  demikian,  pasar  melihat  masih  terlalu  dini  untuk  bank  sentral  Swiss  (SNB),  yang  akan  menggelar  sidangnya  13  Desember  mendatang,  untuk  menaikkan  plafon  (batas  atas)  untuk  nilai  tukar  Swiss  yang  telah  ditetapkan  setahun  lalu  untuk  mencegah ekonomi jatuh kedalam resesi dan deflasi. 

Indeks, yang dirilis oleh Swiss SVME purchasing managers'  association and Credit Suisse, menunjukkan naik ke 48.5 poin di bulan November dari 46.1 poin  di  bulan  Oktober  sebelumnya,  mencatat  level  tertingginya  sejak  Juli  dan  sekaligus  melampaui  ekspektasi  pasar  di  47.0.  Namun  demikian  indeks  masih  berada di bawah angka 50 sejak Maret yang mengindikasikan sektor manufaktur Swiss masih mengalami kontraksi. 

Data pekan lalu menunjukkan ekonomi Swiss tumbuh lebih pesat dari perkiraan di 0.6% di kuartal ketiga. Namun bukti penguatan ekonomi Swiss belum  begitu kuat setelah rilis data barometer utama ekonomi KOF yang turun ke 1.50 poin di bulan November, yang juga adalah penurunan keduakalinya secara  berturut‐turut dan penurunan yang lebih tajam dari perkiraan. 

Sementara data lain yang dirilis Senin kemarin adalah data retail sales yang mencatat naik 2.7% di bulan Oktober dibandingkan setahun lalu, namun turun  0.4% dibandingkan bulan sebelumnya. 

Organisation  for  Economic  Co‐operation  and  Development  di  pekan  lalu  melaporkan  ekonomi  Swiss  akan  memulih  di  semester  keddua  2013  dan  SNB  sebaiknya tetap mempertahankan suku bunga untuk sementara waktu ini. 

Franc Swiss menembus level tertinggi 6 pekan terhadap dolar di awal sesi Senin, seiring menguatnya euro setelah rilis optimis data manufaktur Cina yang  mana telah menaikkan minat investor pada aset‐aset beresiko, dan mendorong menguatnya euro atas dolar. Namun franc kemudian bergerak relatif stabil  terhadap  dolar  di  sekitar  0.9260  franc.  Sedangkan  euro  melanjutkan  penguatannya  dan  naik  mendekati  level  tertinggi  1  bulan  terhadap  franc  Swiss  ke  1.2095 franc, level tertinggi sejak 7 November, dan mencatat nai 0.3% dalam perdagangan Senin.