US & GLOBAL
• Bursa global dan harga minyak memangkas keuntungan yang telah dibuat di awal sesi dan kemudian diperdagangkan melemah pada hari Senin setelah data manufaktur AS menembus level terendah selama 3 tahun di periode November, mengimbangi sentimen positif dari rilis data manufaktur Cina. Ditengah indikasi upaya sektor manufaktur AS untuk bangkit dari keterpurukan, data semalam menunjukkan indeks manufaktur dari Institute for Supply Management mencatat level terendahnya sejak Juli 2009, ketika ekonomi AS berupaya pulih dari krisis keuangan. Namun pasar melihat buruknya data November kemungkinan banyak disebabkan oleh adanya Badai Sandy, yang telah menyapu kawasan Pantai Timur AS di akhir Oktober, sejalan dengan ketidakpastian mengenai negosiasi anggaran di Washington.
• Wall Sreet terkoreksi, menyusul melemahnya pasar Eropa dan juga harga minyak Brent, meskipun rilis optimis data manufaktur Cina dan kontraksi yang tipis pada sektor manufaktur Eropa.
• Tawar‐menawar politik di Washington mengenai “tebing fiskal” masih menjadi fokus utama investor. Jika kesepakatan tidak tercapai di Kongres, maka pemangkasan anggaran dan kenaikan tajam pajak yang berpotensi menyerap dana hingga $600 milyar akan mulai berlaku pada Januari 2013, yang berpotensi mendorong perekonomian AS kedalam zona resesi.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 59.98 poin atau 0.46% di 12,965.60. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> jatuh 6.72 poin atau 0.47% di 1,409.46. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 8.04 poin atau 0.27% di 3,002.20.
• Bursa saham Eropa menyerahkan keuntungan yang didapat di awal sesi akibat maraknya sell‐off, merosot dari level tertinggi 17 bulan usai rilis data manufaktur AS dan kekhawatiran mengenai krisis anggaran pemerintah AS. FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> untuk saham‐ saham utama Eropa naik 0.16% dan ditutup di 1,121.15, setelah sempat menguat ke 1,128.65.
• Indeks ekuitas global MSCI turun 0.11% ke 332.26.
• Euro berhasil melonjak ke level tertinggi terhadap dolar dalam 6 pekan seiring meredanya kekhawatiran seputar masalah krisis utang Yunani dan Spanyol, sementara data manufaktur Cina memberi dukungan positif. Euro menguat 0.50% di $1.3049, sementara indeks dolar jatuh 0.30% ke 79.914.
• Tembaga mencatat level tertinggi 6 pekan pasca rilis data manufaktur Cina, sebagai negara konsumen logam utama dunia. Namun kekhawatiran terhadap masih suramnya kondisi ekonomi global telah membatasi penguatannya. Harga tembaga pada London Metal Exchange <CMCU3> menembus $8,045 per ton, level tertinggi sejak 19 Oktober, sebelum akhirnya ditutup di $8,005, naik dari posisi penutupan Jumat di $7,994.
• Emas juga menguat dipicu melemahnya dolar dan rilis optimis data manufaktur Cina. Harga emas naik 0.1% di $1,716.71 per ons.
• Harga Treasury AS jatuh dipicu laporan bahwa Spanyol akan mencari bantuan untuk mengatasi sektor perbankannya yang sedang bermasalah, sementara data manufaktir Cina juga telah mengurangi permintaan pada obligasi pemerintah. Treasury untuk tenor 10 tahun turun 3/32 dengan yield 1.6233%.
• Harga minyak naik di atas $112 per barel, dipicu rilis optimis data ekonomi Cina sebelum akhirnya terjadi retracement, dengan North Sea Brent kembali ke zona negatif. Harga minyak berjangka Brent turun 31 sen di $110.92 per barel, namun harga minyak mentah AS naik 18 sen di $89.09 per barel.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas naik pada Senin lalu dalam perdagangan yang sepi Senin lalu dari penurunan dollar dan data AS dan manufaktur Cina yang beragam, sementara itu investor masih berhati—hati pada ketidakpastian berkenaan dengan hasil pembicaraan bujet AS.
• Dollar melemah terhadap euro, memperluas penurunan setelah data menunjukkan manufaktur AS tidak seperti ekspektasi mengalami kontraksi pada November. Suatu pelemahan dollar membuat harga‐harga aset‐aset dalam U.S. unit lebih murah terhadap pemegang mata uang utama lainnya.
• "New contract month and new positions are helping gold. We have some bargain hunting on an improvement from China's PMI and after last Wednesday's heavy selling," kata George Gero, vice president pada RBC Capital Markets.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak Brent melemah di hari Senin setelah data aktifitas manufaktur AS dirilis melemah ke level terendah 3 tahun, mengimbangi sentimen positif dari rilis optimis data manufaktur Cina.
• Manufaktur di AS, sebagai negara importir minyak No. 1 di dunia, diluar dugaan mengalami kontraksi di bulan November berdasrkan laporan dari Institute for Supply Management (ISM).
• Data ISM muncul setelah rilis data manufaktur CIna, sebagai konsumen minyak terbesar No. 2 di dunia, yang mengalami ekspansi di bulan November, dimana menambah optimisme tentang prospek pertumbuhannya di Cina setelah selama 7 kuartal berturut‐ turut ekspansinya melemah.
• Data Cina, ditambah dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah ‐ di mana PBB menghentikan operasi bantuan Suriah, menyusul kondisi yang tidak aman ‐ telah membantu meningkatkan harga minyak pada awal sesi.
• Harga minyak berjangka Brent turun 31 sen di $110.92 per barel, sedangkan harga minyak mentah AS naik 18 sen di $89.09 per
barel.
EURO ZONE
• Kontraksi terjadi pada aktivitas manufaktur zona euro yang melemah ke level terendahnya dalam delapan bulan pada bulan November, meskipun berarti recovery masih terlihat jauh, sebuah survei menunjukkannya Senin lalu.
• Berkat ekonomi Jerman yang kuat akan mencapai keseimbangan pembiayaan nasional tahun ini, lebih awal daripada rencananya, seorang jurubicara untuk Kementerian Keuangan mengatakan Senin lalu, mengkonfirmasi laporan dalam majalah berita Spiegel.
• Anggota dewan gubernur European Central Bank Christian Noyer mengatakan bahwa dia melihat tidak ada alasan saat ini untuk mengkhawatirkan bahwa kenaikan tajam pada pasokan/arus uang ke dalam pasar oleh bank sentral utama terhadap inflasi, memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi global masih suram dan rapuh.
• Spanyol Senin lalu meminta secara formal pembayaran 39.5 milyar euro ($51.4 milyar) dari dana Eropa untuk merekapitalisasi sektor perbankan yang sakit, Menteri Perekonomian mengatakannya.
U.K.
• Sterling menembus level tertinggi 1 bulan terhadap dolar pada perdagangan hari Senin dipicu maraknya permintaan dari korporasi dan pemerintah, meskipun kemungkinan adanya statement semesteranyang pesimis mengancam untuk tertekannya kembali sterling.
• Sterling mencatat intraday high di $1.6115, level tertingginya sejak 2 November, sebelum akhirnya bergerak di sekitar $1.6090, atau naik 0.5% dibandingkan penutupan New York hari Jumat.
• Menteri Keuangan Inggris George Osborne akan memberikan "autumn statement" ke parlemen pada hari Rabu, setelah mengatakan pada hari Minggu bahwa Inggris akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menangani tumpukan utang dan bahwa pemulihan akan berjalan lamban.
• Kalangan ekonom berspekulasi bahwa Independent Office for Budget Responsibility akan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan juga akan memprediksi Inggris akan gagal mencapai target pengurangan defisitnya. Kondisi ini bisa membuat Inggris terancam kehilangan peringkat kredit triple A yang telah menyokong penguatan sterling belakangan ini, ditengah kondisi ekonomi Eropa yang tengah dilanda krisis.
• Bank of England's Monetary Policy Committee (MPC) akan memutuskan pada hari Kamis mengenai apakah akan meningkatkan skema pembelian aset bank, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (QE), walaupun sebagian besar ekonom memprediksi BoE kemungkinan akan menundanya.
• Sektor manufaktur Inggris tercatat masih mengalami kontraksi di bulan November meskipun kondisinya terlihat membaik, demikian sebuah survey menunjukkan. Markit/CIPS Purchasing Managers' Index untuk sektor manufaktur melonjak ke 49.1, level tertingginya sejak Agustus, dari revisi turun periode Oktober di 47.3. Data November melampaui ekspektasi di 48.0.
JAPAN
• Perusahaan‐perusahaan Jepang menaikkan pembelanjaan pada pabrik dan peralatan pada bulan Juli‐September, naik dalam rangkaian empat kuartalan, yang merupakan tanda‐tanda terakhir bahwa ekonomi terbesar ketiga dunia tersebut kemungkinan telah memburuk dari pelemahan permintaan global.
• Kenaikan 2.2 persen pada tahunan dalam pembelanjaan modal mengikuti 7.7 persen kenaikan pada April‐Juni sementara itu memperluas penurunan dalam penjualan dan keuntungan dipersempit pada kuartal terakhir.
• Pejabat puncak Jepang mengatakan Senin lalu tidak akan menyuarakan kebijakan untuk menunggu ekonomi untuk naik pada kenaikan pajak dan mengejar konsolidasi fiskal, mengingat apa yang terjadi pada negara‐negara Eropa seperti Yunani.
• "Once interest rates start increasing, it will have a very damaging impact on the economy and on (Japan's) fiscal situation," Takehiro Nakao, vice finance minister untuk urusan internasional, mengatakan dalam suatu seminar.
AUSTRALIA
• Australian dollar merosot Senin lalu setelah data menunjukkan penjualan ritel yang melemah, anjloknya permintaan tenaga kerja dan turunnya inflasi menambah ekspektasi pada pemangkasan tingkat suku bunganya minggu ini.
• Aussie <AUD=D4> pada awalnya melorot sepertiga sen ke level terendah satu minggunya di level $1.0395 setelah penjualan ritel mengalami flat untuk bulan Oktober versus ekspektasi kenaikan 0.4 persen.
• Ditambah tekanan penurunan pada job advertisements lokal dalam delapan bulannya dan penilaian swasta terhadap inflasi menunjukkan penurunan.
• Tetapi Aussie kemudian mengalami recovery dari beberapa penurunannya dari kedepannya tanda‐tanda stabilisasi pada perekonomian Cina, pasar ekspor utama Australia, dengan hasil final dari HSBC PMI naik menjadi 50.5 pada bulan November.
• Eksepektasi bisnis menurunkan penjualan tetapi keuntungan yang sangat besar dalam tiga bulan pertamanya tahun 2013.
• Harga Australian bond futures telah rally dari ekspektasi Reserve Bank of Australia akan memangkas tingkat suku bunga Selasa ini.
SWISS
• Produksi industri Swiss mencatat pertumbuhan terpesatnya sejak awal 2011 di bulan November menyusul meningkatnya permintaan, sebuah indikasi ekonomi terus berupaya bangkit dari tekanan global. Namun demikian, pasar melihat masih terlalu dini untuk bank sentral Swiss (SNB), yang akan menggelar sidangnya 13 Desember mendatang, untuk menaikkan plafon (batas atas) untuk nilai tukar Swiss yang telah ditetapkan setahun lalu untuk mencegah ekonomi jatuh kedalam resesi dan deflasi.
• Indeks, yang dirilis oleh Swiss SVME purchasing managers' association and Credit Suisse, menunjukkan naik ke 48.5 poin di bulan November dari 46.1 poin di bulan Oktober sebelumnya, mencatat level tertingginya sejak Juli dan sekaligus melampaui ekspektasi pasar di 47.0. Namun demikian indeks masih berada di bawah angka 50 sejak Maret yang mengindikasikan sektor manufaktur Swiss masih mengalami kontraksi.
• Data pekan lalu menunjukkan ekonomi Swiss tumbuh lebih pesat dari perkiraan di 0.6% di kuartal ketiga. Namun bukti penguatan ekonomi Swiss belum begitu kuat setelah rilis data barometer utama ekonomi KOF yang turun ke 1.50 poin di bulan November, yang juga adalah penurunan keduakalinya secara berturut‐turut dan penurunan yang lebih tajam dari perkiraan.
• Sementara data lain yang dirilis Senin kemarin adalah data retail sales yang mencatat naik 2.7% di bulan Oktober dibandingkan setahun lalu, namun turun 0.4% dibandingkan bulan sebelumnya.
• Organisation for Economic Co‐operation and Development di pekan lalu melaporkan ekonomi Swiss akan memulih di semester keddua 2013 dan SNB sebaiknya tetap mempertahankan suku bunga untuk sementara waktu ini.
• Franc Swiss menembus level tertinggi 6 pekan terhadap dolar di awal sesi Senin, seiring menguatnya euro setelah rilis optimis data manufaktur Cina yang mana telah menaikkan minat investor pada aset‐aset beresiko, dan mendorong menguatnya euro atas dolar. Namun franc kemudian bergerak relatif stabil terhadap dolar di sekitar 0.9260 franc. Sedangkan euro melanjutkan penguatannya dan naik mendekati level tertinggi 1 bulan terhadap franc Swiss ke 1.2095 franc, level tertinggi sejak 7 November, dan mencatat nai 0.3% dalam perdagangan Senin.