• Bursa saham ditutup dalam penutupan terbesarnya delapan bulan pada bulan Mei dan komoditas juga mendapat tekanan setelah serentetan kekhawatiran mengenai data ekonomi AS Kamis lalu yang menekan pasar dari permasalahan utang Eropa. Bursa saham AS merosot Kamis lalu karena indeks S&P 500 ditutup pada kinerja terburuk bulanannya sejak bulan September, ditandai oleh ketakutan berkenaan memuncaknya permasalahan utang Eropa.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> melemah 26.41 poin, atau 0.21 persen, ke level 12,393.45. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> turun 3.00 poin, atau 0.23 persen, ke level 1,310.32. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 10.02 poin, atau 0.35 persen, ke level 2,827.34.
• Yield obligasi AS melorot ke level terendahnya karena ketakutan mengenai permasalahan perbankan Spanyol dan kemungkinan Yunani keluar dari zona euro yang memacu perkembangan global pada aset‐aset yang lebih aman/safe assets.
• Kebanyakan investor mengaitkan putaran dari risk aversion Jumat ini dengan laporan payrolls bulanan dari pemerintah AS yang berisi turunnya jumlah dari rilis data jobs sebelumnya Kamis lalu.
• Bursa saham Eropa <.FTEU3> merosot 7 persen untuk bulan Mei dan indeks saham global <.MIWD00000PUS> turun 10 persen – yang juga mencatatkan kinerja terburuknya sejak September.
• Euro merosot Kamis lalu terhadap dollar AS pada perdagangan yang volatile ditandai oleh keprihatinan sektor perbankan Spanyol dan kekecewaan data ekonomi AS yang merupakan tekanan yang membawa mata uang tunggal ke level terendah dalam 23‐ bulan. Euro juga tertekan ke level terendah 11‐1/2‐tahun terhadap rally Japanese yen.
• Emas ditutup kedalam rangkaian penurunan empat bulannya pada bulan Mei, tetapi penutupan perdagangan Kamis lalu dengan kenaikan tipis harian karena makin dalamnya krisis zona euro yang mendorong investor untuk berbalik pada emas ditengah aksi melepas aset‐aset beresiko. Spot emas <XAU=> sedikit naik 0.2 persen ke level $1,564.30 per ons pada pukul 3:30 p.m. EDT (1930 GMT). Penurunan logam mulia 6 persen dalam bulanan ditandai penurunan besar sejak aksi jual akhir Desember yang membawa kegoyahan menuju bear market.
• Crude oil futures anjlok Kamis lalu lebih dari 1 persen, menutup bulan Mei dengan penurunan terbesar bulanan yang lebih dari tiga tahun karena membengkaknya cadangan AS dan pelemahan data ekonomi yang menambah kekhawatiran mengenai krisis utang zona euro, yang semuanya menekan prospek permintaan pada oil. Front‐month Brent melorot 14.7 persen dalam bulanannya, penurunan terbesar bulanannya sejak Desember 2008, setelah anjlok 3 persen Rabu sebelumnya. Brent telah melorot lebih dari 21 persen dari level tertinggi tahun 2012 ke level $128.40 yang tercapai Maret lalu. U.S. crude untuk pengiriman bulan Juli <CLc1> di settled ke level $86.53, anjlok $1.29, dan menandai level terendah U.S. front‐month sejak 20 Okt.
GOLD & COMMODITIES
• Emas menutup bulan Mei dengan mencatat koreksi bulanan keempat kalinya secara berturut‐turut, merupakan koreksi terbesarnya dalam 12 tahun terakhir, meskipun pada hari Kamis ditutup menguat tipis menyusul memburuknya kondisi krisis zona euro telah mendorong sejumlah investor untuk kembali memburu emas dan melepas aset beresiko mereka.
• Pada hari Rabu sebelumnya, emas naik $30 per ounce dalam sebuah rally yang dramatis setelah rebound dari level support‐nya di $1,530. Meskipun mengalami rebound, namun emas masih mencatat koreksi bulanan sebesar 6% di bulan Mei.
• Pelaku pasar melihat performa emas masih lebih baik dibandingkan aset‐aset lainnya seperti ekuitas dan minyak mentah, dan nampaknya saat ini emas akan kembali dipandang sebagai aset aman ditengah kondisi Eropa yang semakin buruk dan kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Harga emas spot naik 0.2% di sekitar $1,564.30 per ounce.
• Kekhawatiran terhadap krisis Eropa telah memberikan penawaran positif bagi emas, setelah Dow Jones melaporkan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) tengah mempertimbangkan sebuah pinjaman penyelamatan untuk Spanyol jika negara tersebut gagal memberikan bailout pada bank besarnya. Namun jurubicara IMF mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan pertemuan dengan Spanyol perihal laporan finansial tersebut, meskipun IMF akan pergi ke Madrid pekan depan untuk melakukan konsultasi ekonomi.
• Emas telah menguat 15% sebelumnya di tahun ini setelah The Federal Reserve mengatakan akan mempertahankan suku bunga mendekati 0% hingga 2014 mendatang dan berpeluang untuk melanjutkan program pembelian aset yang dikenal dengan quantitative easing (QE) untuk merangsang pertumbuhan ekonominya.
• Pasar akan mencermati data non‐farm payrolls AS yang akan dirilis hari Jumat, yang diperkirakan terjadi penambahan pekerjaan baru sebanyak 150.000 di bulan Mei. Jika data dirilis buruk maka berpotensi menambah volatilitas di pasar.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari 1% pada hari Kamis, mengakhiri bulan Mei dengan mencatat koreksi bulanan terbesarnya selama lebih dari 3 tahun terakhir, menyusul meningkatnya stok minyak AS dan buruknya data ekonomi ditambah dengan kekhawatiran terhadap krisis utang Eropa, kesemuanya telah melemahkan prospek permintaan minyak.
• Minyak memangkas koreksi tajamnya lebih dari 2% di sesi sore setelah Dow Jones melaporkan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) tengah mempertimbangkan sebuah pinjaman penyelamatan untuk Spanyol jika negara tersebut gagal memberikan bailout pada bank besarnya. Namun jurubicara IMF mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan pertemuan dengan Spanyol perihal laporan finansial tersebut, meskipun IMF akan pergi ke Madrid pekan depan untuk melakukan konsultasi ekonomi.
• Harga minyak mentah berjangka sempat anjlok ke level terendah 7 bulan setelah data menunjukkan jumlah stok minyak mentah AS meningkat di pekan lalu, menembus level tertingginya mendekati 22 tahun. Data dari U.S. Energy Information Administration (EIA) menunjukkan jumlah stok minyak mentah naik melampaui perkiraan dan menembus level tertingginya sejak Juli 1990 sekaligus mencatat kenaikan ke 10 kalinya secara berturut‐turut. Stok minyak domestik diluar Strategic Petroleum Reserve (SPR) atau cadangan minyak strategis, naik 2.2 juta barel menjadi 384.74 juta barel di pekan per 25 Mei dibandingkan dengan data pekan sebelumnya. Data dirilis melampaui ekspektasi terjadi penambahan 600.000 barel. Selama 10 pekan terakhir, stok minyak mentah AS telah meningkat lebih dari 38 juta barel.
• Euro melemah terhadap dolar ditengah kondisi perdagangan yang fluktuatif, menyentuh level terendah 23 tahun dipicu keprihatinan pada masalah perbankan Spanyol dan buruknya data ekonomi AS. kondisi btersebut telah mendorong investor untuk melepas kepemilikan mereka pada aset komoditas dan ekuitas yang beresiko.
• Di bursa London, harga minyak berjangka jenis Brent untuk pengiriman Juli berakhir di $101.87, turun $1.60, level penutupan terendahnya sejak 4 Oktober. Dalam sebulan, Brent tercatat telah turun 14.7%, koreksi bulanan terbesarnya sejak Desember 2008. Sementara untuk harga minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Juli berakhir di $86.53, turun $1.29 dan mencatat level penutupan terendahnya sejak 20 Oktober. Di bulan Mei, harga minyak telah turun 17.5%, koreksi bulanan terbesarnya sejak Desember 2008.
• Pasar akan mencermati data non‐farm payrolls AS yang akan dirilis hari Jumat, yang diperkirakan terjadi penambahan pekerjaan baru sebanyak 150.000 di bulan Mei. Jika data dirilis buruk maka berpotensi menambah volatilitas di pasar.
• Euro melemah mendekati level terendahnya sejak 2‐tahun terakhir terhadap dolar AS di 1.2335, dan anjlok ke level terendah sejak lebih dari 1‐dekade terakhir terhadap yen menyusul berlanjutnya kekhawatiran investor akan kondisi Spanyol dan rilis data ekonomi Amerika yang lebih buruk dari perkiraan. Imbal hasil obligasi Spanyol masih berkutat di level tertingginya seiring ekspektasi bahwa pada akhirnya pemerintah Spanyol akan mengajukan permintaan bail out.
• Ofisial Komisi Eropa – Oli Rehn mengingatkan bahwa euro bisa mengalami disintegrasi jika tidak ada mekanisme penanganan krisis yang kuat dan ketertiban fiskal yang mantap. Komentar serupa diserukan oleh Presiden ECB – Mario Draghi yang menegaskan bahwa diperlukan visi dan aksi bersama untuk memastikan kelangsungan Uni Eropa.
• Namun euro berhasil beranjak dari level terendahnya tersebut ditunjang oleh ekspektasi bahwa jajak pendapat di Irlandia pada akhirnya akan menyetujui pakta fiskal Uni Eropa. Euro tercatat melemah 6,6 persen sepanjang Mei, performa bulanan terburuk sejak September 2011.
• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 0,04 persen terhadap dolar AS ke 1.2362, euro juga kembali melemah 0,98 persen terhadap yen ke 96.85 yen, namun naik 0,41 persen terhadap sterling ke 0.8024 dan naik tipis 0,02 persen Swiss franc di 1.2009.
U.K.
• Deputi gubernur Bank of England Charlie Bean Kamis lalu memberikan tanda‐tanda yang paling eksplisit mengenai putaran stimulus berikutnya untuk perekonomian yang dapat terjadi, tetapi komentar baru‐baru ini dari pengambil kebijakan lainnya memperkirakan bank masih menjadi topik pada permasalahan tersebut.
• Tingkat consumer confidence untuk bulan Mei Kamis lalu juga sedikit membaik dari ekspektasi tetapi masih menunjukkan perekonomian terperosok pada perlambatan yang mengarahkannya pada resesi kedua dalam dua tahun.
JAPAN
• Yen menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya, setelah mencapai level tertinggi terhadap euro dalam kurun lebih dari 1‐dekade terakhir dan naik ke level tertinggi sejak Februari terhadap dolar AS. Penguatan yen ini ditunjang oleh maraknya aksi beli investor terhadap aset safe haven berkaitan ketidakpastian kondisi Uni Eropa dan rilis data ekonomi Amerika yang di bawah perkiraan para analis.
• Menanggapi penguatan yen akhir‐akhir ini Menteri Keuangan Jun Azumi menegaskan bahwa pihaknya terus mengamati dengan seksama pergerakan yen, sebuah indikasi yang meningkatkan ekspektasi intervensi untuk menahan penguatan yen. Azumi mengingatkan para speculator bahwa penguatan yen akhir‐akhir ini tidak merupakan refleksi dari kondisi fundamental ekonomi Jepang. Demikian juga Gubernur BOJ – Masaaki Shirakawa yang menyatakan pihaknya terus mengamati perkembangan yen karena mempengaruhi sentiment pelaku bisnis dan memiliki dampak negative terhadap ekonomi Jepang pada umumnya.
• Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 0,95 persen terhadap yen di 78.34, sementara itu euro turun 0,98 persen terhadap yen ke 96.85 yen. Sedangkan Aussie dolar tercatat anjlok 0,72 persen terhadap yen di 76.18 dan sterling juga melemah 1,41 persen terhadap yen ke 120.63.
AUSTRALIA
• Aussie berhasil rebound dari level terendahnya 6 bulan pada hari Kamis setelah rilis data domestic capital expenditure yang lebih baik dari perkiraan. Setelah sempat terkoreksi ke level intraday low di $0.9668, Aussie kemudian rebound dan mencatat intraday high di $0.9770 sebelum akhirnya bergerak di sekitar $0.9730, atau naik sekitar 0.2% dari posisi penutupan New York hari Rabu di sekitar $0.9708.
• Rebound terjadi setelah Biro Statistis Australia merilis data yang menunjukkan kenaikan 6.1% pada new private capital expenditure atau belanja modal swasta yang baru di kuartal pertama tahun ini. Data dirilis jauh melampaui ekspektasi terjadi kenaikan 4%. Namun kekhawatiran seputar masih suramnya kondisi ekonomi global, khususnya yang tengah terjadi di Spanyol, telah membatasi penguatan Aussie lebih lanjut.
• Di sesi overnight Komisi Eropa mengusulkan penggunaan dana bailout Eropa untuk mengatasi masalah dalam sistem perbankan Spanyol, yang diyakini tengah membutuhkan bantuan milyaran dolar dari pemerintah.
• Pasar akan mencermati data non‐farm payrolls AS yang akan dirilis hari Jumat, yang diperkirakan terjadi penambahan pekerjaan baru sebanyak 150.000 di bulan Mei. Jika data dirilis buruk maka berpotensi menambah volatilitas di pasar.
SWISS
• Swiss mencatat pertumbuhan PDB yang mengagumkan di permulaan tahun ini, menyusul langkah bank sentral yang membatasi penguatan franc telah melindungi ekonomi dari resiko resesi akibat memburuknya kondisi ekonomi di zona euro. Untuk melindungi ekonomi dari resiko deflasi dan resesi, maka pada September lalu bank sentral Swiss (SNB) mematok batasan penguatan untuk mata uang lokalnya terhadap euro karena krisis utang yang tengah melanda kawasan Eropa berpotensi mendorong anjloknya euro dan mengangkat Swiss franc.
• Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, PDB Swiss tercatat naik 0.7% di kuartal pertama, melampaui ekspektasi 0.0%. Sedangkan dalam basis tahunan, PDB naik 2%, juga jauh melampaui ekspektasi 0.9%. Wakil Ketua SNB Jean‐Pierre Danthine menegaskan dalam pidatonya pada hari Kamis, bahwa batas atas 1.20 telah berhasil mengurangi risiko deflasi dan resesi tetapi tekanan bisa muncul lagi jika franc, yang masih diperdagangkan di sekitar 1.20, melanjutkan penguatannya.
• Swiss franc terkoreksi ke level terendahnya lebih dari setahun terhadap dolar pada hari Kamis, dipicu meningkatnya keprihatinan terhadap kondisi perbankan Spanyol yang buruk dan naiknya biaya pinjaman. Swiss franc juga bergerak di sekitar level kritisnya (1.20 franc) terhadap euro karena masalah krisis utang Eropa yang masih terus menghantui investor.
• Euro terkoreksi ke level terendah sejak medio 2010 terhadap dolar dipicu kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi Spanyol, negara yang memiliki perekonomian lebih besar dibandingkan dengan penggabungan antara Yunani, Portugal dan Irlandia, dimana Spanyol kemungkinan akan membutuhkan bantuan luar untuk mengatasi rapuhnya perekonomian dan memperbaiki sektor perbankan yang membuatnya akan sulit untuk memangkas defisitnya.
• Swiss franc juga terkoreksi ke 0.9735 franc terhadap dolar, level terendahnya sejak 16 Februari 2011, sebelum akhirnya bergerak di sekitar 0.9710 franc. Sedangkan terhadap euro, Swiss franc bergerak relatif stabil di sekitar 1.2010 franc.
• Pasar akan mencermati data non‐farm payrolls AS yang akan dirilis hari Jumat, yang diperkirakan terjadi penambahan pekerjaan baru sebanyak 150.000 di bulan Mei. Jika data dirilis buruk maka berpotensi menambah volatilitas di pasar.