title cover

title cover

Friday, June 1, 2012

Headline News 01.06.12



US & GLOBAL
Bursa saham ditutup dalam penutupan terbesarnya delapan bulan pada bulan Mei dan komoditas juga mendapat tekanan setelah  serentetan  kekhawatiran  mengenai  data  ekonomi  AS  Kamis  lalu  yang  menekan  pasar  dari  permasalahan  utang  Eropa.  Bursa  saham AS merosot Kamis lalu karena indeks S&P 500 ditutup pada kinerja terburuk bulanannya sejak bulan September, ditandai  oleh ketakutan berkenaan memuncaknya permasalahan utang Eropa.     

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> melemah 26.41 poin, atau 0.21 persen, ke level 12,393.45. Indeks Standard & Poor's  500 <.SPX> turun 3.00 poin, atau 0.23 persen, ke level 1,310.32. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 10.02 poin, atau  0.35 persen, ke level 2,827.34.     

Yield obligasi AS melorot ke level terendahnya karena ketakutan mengenai permasalahan perbankan Spanyol dan kemungkinan  Yunani keluar dari zona euro yang memacu perkembangan global pada aset‐aset yang lebih aman/safe assets.   

Kebanyakan investor mengaitkan putaran dari risk aversion Jumat ini dengan laporan payrolls bulanan dari pemerintah AS yang  berisi turunnya jumlah dari rilis data jobs sebelumnya Kamis lalu.   

Bursa saham Eropa <.FTEU3> merosot 7 persen untuk bulan Mei dan indeks saham global <.MIWD00000PUS> turun 10 persen –  yang juga mencatatkan kinerja terburuknya sejak September.   

Euro merosot Kamis lalu terhadap dollar AS pada perdagangan yang volatile ditandai oleh keprihatinan sektor perbankan Spanyol  dan  kekecewaan  data  ekonomi  AS  yang  merupakan  tekanan  yang  membawa  mata  uang  tunggal  ke  level  terendah  dalam  23‐ bulan. Euro juga tertekan ke level terendah 11‐1/2‐tahun terhadap rally Japanese yen.     

Emas ditutup kedalam rangkaian penurunan empat bulannya pada bulan Mei, tetapi penutupan perdagangan Kamis lalu dengan  kenaikan tipis harian karena makin dalamnya krisis zona euro yang mendorong investor untuk berbalik pada emas ditengah aksi  melepas aset‐aset beresiko. Spot emas <XAU=> sedikit naik 0.2 persen ke level $1,564.30 per ons pada pukul 3:30 p.m. EDT (1930  GMT). Penurunan logam mulia 6 persen dalam bulanan ditandai penurunan besar sejak aksi jual akhir Desember yang membawa  kegoyahan menuju bear market.   

Crude oil futures anjlok Kamis lalu lebih dari 1 persen, menutup bulan Mei dengan penurunan terbesar bulanan yang lebih dari  tiga tahun karena membengkaknya cadangan AS dan pelemahan data ekonomi yang menambah kekhawatiran mengenai krisis  utang  zona  euro,  yang  semuanya  menekan  prospek  permintaan  pada  oil.  Front‐month  Brent  melorot  14.7  persen  dalam bulanannya,  penurunan  terbesar  bulanannya  sejak  Desember  2008,  setelah  anjlok  3  persen  Rabu  sebelumnya.  Brent  telah  melorot  lebih  dari  21  persen  dari  level  tertinggi  tahun  2012  ke  level  $128.40  yang  tercapai  Maret  lalu.  U.S.  crude  untuk  pengiriman bulan Juli <CLc1> di settled ke level $86.53, anjlok $1.29, dan menandai level terendah U.S. front‐month sejak 20 Okt.  




GOLD & COMMODITIES
Emas  menutup  bulan  Mei  dengan  mencatat  koreksi  bulanan  keempat  kalinya  secara  berturut‐turut,  merupakan  koreksi  terbesarnya dalam 12 tahun terakhir, meskipun pada hari Kamis ditutup menguat tipis menyusul memburuknya kondisi krisis zona  euro telah mendorong sejumlah investor untuk kembali memburu emas dan melepas aset beresiko mereka. 

Pada hari Rabu sebelumnya, emas naik $30 per ounce dalam sebuah rally yang dramatis setelah rebound dari level support‐nya di  $1,530. Meskipun mengalami rebound, namun emas masih mencatat koreksi bulanan sebesar 6% di bulan Mei. 

Pelaku pasar melihat performa emas masih lebih baik dibandingkan aset‐aset lainnya seperti ekuitas dan  minyak mentah, dan  nampaknya  saat  ini  emas  akan  kembali  dipandang  sebagai  aset  aman  ditengah  kondisi  Eropa  yang  semakin  buruk  dan  kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Harga emas spot naik 0.2% di sekitar $1,564.30 per ounce. 

Kekhawatiran terhadap krisis Eropa telah memberikan penawaran positif bagi emas, setelah Dow Jones melaporkan bahwa Dana  Moneter  Internasional  (IMF)  tengah  mempertimbangkan  sebuah  pinjaman  penyelamatan  untuk  Spanyol  jika  negara  tersebut  gagal memberikan bailout pada bank besarnya. Namun jurubicara IMF mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan pertemuan  dengan Spanyol perihal laporan finansial tersebut, meskipun IMF akan pergi ke Madrid pekan depan untuk melakukan konsultasi  ekonomi. 

Emas telah menguat 15% sebelumnya di tahun ini setelah The Federal Reserve mengatakan akan mempertahankan suku bunga  mendekati  0%  hingga  2014  mendatang  dan  berpeluang  untuk  melanjutkan  program  pembelian  aset  yang  dikenal  dengan  quantitative easing (QE) untuk merangsang pertumbuhan ekonominya. 

Pasar akan mencermati data non‐farm payrolls AS yang akan dirilis hari Jumat, yang diperkirakan terjadi penambahan pekerjaan  baru sebanyak 150.000 di bulan Mei. Jika data dirilis buruk maka berpotensi menambah volatilitas di pasar. 




OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  mentah  berjangka  turun  lebih  dari  1%  pada  hari  Kamis,  mengakhiri  bulan  Mei  dengan  mencatat  koreksi  bulanan  terbesarnya selama lebih dari 3 tahun terakhir, menyusul meningkatnya stok minyak AS dan buruknya data ekonomi ditambah dengan  kekhawatiran terhadap krisis utang Eropa, kesemuanya telah melemahkan prospek permintaan minyak. 

Minyak memangkas koreksi tajamnya lebih dari 2% di sesi sore setelah Dow Jones melaporkan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF)  tengah mempertimbangkan sebuah pinjaman penyelamatan untuk Spanyol jika negara tersebut gagal memberikan bailout pada bank  besarnya. Namun jurubicara IMF mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan pertemuan dengan Spanyol perihal laporan finansial  tersebut, meskipun IMF akan pergi ke Madrid pekan depan untuk melakukan konsultasi ekonomi. 

Harga  minyak  mentah  berjangka  sempat  anjlok  ke  level  terendah  7  bulan  setelah  data  menunjukkan  jumlah  stok  minyak  mentah  AS  meningkat  di  pekan  lalu,  menembus  level  tertingginya  mendekati  22  tahun.  Data  dari  U.S.  Energy  Information  Administration  (EIA)  menunjukkan jumlah stok minyak mentah naik melampaui perkiraan dan menembus level tertingginya sejak Juli 1990 sekaligus mencatat  kenaikan  ke  10  kalinya  secara  berturut‐turut.  Stok  minyak  domestik  diluar  Strategic  Petroleum  Reserve  (SPR)  atau  cadangan  minyak  strategis, naik 2.2 juta barel menjadi 384.74 juta barel di pekan per 25 Mei dibandingkan dengan data pekan sebelumnya. Data dirilis  melampaui ekspektasi terjadi penambahan 600.000 barel. Selama 10 pekan terakhir, stok minyak mentah AS telah meningkat lebih dari  38 juta barel. 

Euro  melemah  terhadap  dolar  ditengah  kondisi  perdagangan  yang fluktuatif,  menyentuh  level  terendah  23  tahun dipicu keprihatinan  pada  masalah  perbankan  Spanyol  dan  buruknya  data  ekonomi  AS.  kondisi  btersebut  telah  mendorong  investor  untuk  melepas  kepemilikan mereka pada aset komoditas dan ekuitas yang beresiko. 

Di  bursa  London,  harga  minyak  berjangka  jenis  Brent  untuk  pengiriman  Juli  berakhir  di  $101.87,  turun  $1.60,  level  penutupan  terendahnya sejak 4 Oktober. Dalam sebulan, Brent tercatat telah turun 14.7%, koreksi bulanan terbesarnya sejak Desember 2008.  Sementara  untuk  harga  minyak  mentah  berjangka  AS  untuk  pengiriman  Juli  berakhir  di  $86.53,  turun  $1.29  dan  mencatat  level  penutupan terendahnya sejak 20 Oktober. Di bulan Mei, harga minyak telah turun 17.5%, koreksi bulanan terbesarnya sejak Desember  2008. 

Pasar akan mencermati data non‐farm payrolls AS yang akan dirilis hari Jumat, yang diperkirakan terjadi penambahan pekerjaan baru  sebanyak 150.000 di bulan Mei. Jika data dirilis buruk maka berpotensi menambah volatilitas di pasar. 




EURO ZONE
Euro melemah mendekati level terendahnya sejak 2‐tahun terakhir terhadap dolar AS di 1.2335, dan anjlok ke level terendah sejak lebih dari 1‐dekade terakhir  terhadap yen menyusul berlanjutnya kekhawatiran investor akan kondisi Spanyol dan rilis data ekonomi Amerika yang lebih buruk dari perkiraan. Imbal hasil obligasi  Spanyol masih berkutat di level tertingginya seiring ekspektasi bahwa pada akhirnya pemerintah Spanyol akan mengajukan permintaan bail out.  

Ofisial Komisi Eropa – Oli Rehn mengingatkan bahwa euro bisa mengalami disintegrasi jika tidak ada mekanisme penanganan krisis yang kuat dan ketertiban fiskal  yang  mantap.  Komentar  serupa  diserukan  oleh  Presiden  ECB  –  Mario  Draghi  yang  menegaskan  bahwa  diperlukan  visi  dan  aksi  bersama  untuk  memastikan  kelangsungan Uni Eropa. 

Namun euro berhasil beranjak dari level terendahnya tersebut ditunjang oleh ekspektasi bahwa jajak pendapat di Irlandia pada akhirnya akan menyetujui pakta  fiskal Uni Eropa. Euro tercatat melemah 6,6 persen sepanjang Mei, performa bulanan terburuk sejak September 2011. 

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 0,04 persen terhadap dolar AS ke 1.2362, euro juga kembali melemah 0,98 persen terhadap yen ke 96.85 yen,  namun naik 0,41 persen terhadap sterling ke 0.8024 dan naik tipis 0,02 persen Swiss franc di 1.2009.




U.K.
Deputi gubernur Bank of England Charlie Bean Kamis lalu memberikan tanda‐tanda yang paling eksplisit mengenai putaran stimulus berikutnya  untuk perekonomian yang dapat terjadi, tetapi komentar baru‐baru  ini dari pengambil  kebijakan lainnya memperkirakan bank masih menjadi  topik pada permasalahan tersebut.   

Tingkat  consumer  confidence  untuk  bulan  Mei  Kamis  lalu  juga  sedikit  membaik  dari  ekspektasi  tetapi  masih  menunjukkan  perekonomian  terperosok pada perlambatan yang mengarahkannya pada resesi kedua dalam dua tahun.   




JAPAN
Yen menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya, setelah mencapai level tertinggi terhadap euro dalam kurun lebih dari 1‐dekade terakhir dan naik ke level  tertinggi sejak Februari terhadap dolar AS. Penguatan yen ini ditunjang oleh maraknya aksi beli investor terhadap aset safe haven berkaitan ketidakpastian kondisi  Uni Eropa dan rilis data ekonomi Amerika yang di bawah perkiraan para analis.  

Menanggapi penguatan yen akhir‐akhir ini Menteri Keuangan Jun Azumi menegaskan bahwa pihaknya terus mengamati dengan seksama pergerakan yen, sebuah  indikasi yang meningkatkan ekspektasi intervensi untuk menahan penguatan yen. Azumi mengingatkan para speculator bahwa penguatan yen akhir‐akhir ini tidak  merupakan  refleksi  dari  kondisi  fundamental  ekonomi  Jepang.  Demikian  juga  Gubernur  BOJ  –  Masaaki  Shirakawa  yang  menyatakan  pihaknya  terus  mengamati  perkembangan yen karena mempengaruhi sentiment pelaku bisnis dan memiliki dampak negative terhadap ekonomi Jepang pada umumnya. 

Hingga  akhir  sesi  New  York,  dolar  AS  tercatat  melemah  0,95  persen  terhadap  yen  di  78.34,  sementara  itu  euro  turun  0,98  persen  terhadap  yen  ke  96.85  yen.  Sedangkan  Aussie  dolar  tercatat  anjlok  0,72  persen  terhadap  yen  di  76.18  dan  sterling  juga  melemah  1,41  persen  terhadap  yen  ke  120.63.    




AUSTRALIA
Aussie berhasil rebound dari level terendahnya 6 bulan pada hari Kamis setelah rilis data domestic capital expenditure yang lebih baik dari perkiraan. Setelah sempat  terkoreksi ke level intraday low di $0.9668, Aussie kemudian rebound dan mencatat intraday high di $0.9770 sebelum akhirnya bergerak di sekitar $0.9730, atau  naik sekitar 0.2% dari posisi penutupan New York hari Rabu di sekitar $0.9708. 

Rebound terjadi setelah Biro Statistis Australia merilis data yang menunjukkan kenaikan 6.1% pada new private capital expenditure atau belanja modal swasta yang  baru di kuartal pertama tahun ini. Data dirilis jauh melampaui ekspektasi terjadi kenaikan 4%. Namun kekhawatiran seputar masih suramnya kondisi ekonomi global,  khususnya yang tengah terjadi di Spanyol, telah membatasi penguatan Aussie lebih lanjut. 

Di  sesi  overnight  Komisi  Eropa  mengusulkan  penggunaan  dana  bailout  Eropa  untuk  mengatasi  masalah  dalam  sistem  perbankan  Spanyol,  yang  diyakini  tengah  membutuhkan bantuan milyaran dolar dari pemerintah. 

Pasar akan mencermati data non‐farm payrolls AS yang akan dirilis hari Jumat, yang diperkirakan terjadi penambahan pekerjaan baru sebanyak 150.000 di bulan  Mei. Jika data dirilis buruk maka berpotensi menambah volatilitas di pasar. 




SWISS
Swiss mencatat pertumbuhan PDB yang mengagumkan di permulaan tahun ini, menyusul langkah bank sentral yang membatasi penguatan franc telah melindungi ekonomi dari  resiko resesi akibat memburuknya kondisi ekonomi di zona euro. Untuk melindungi ekonomi dari resiko deflasi dan resesi, maka pada September lalu bank sentral Swiss (SNB)  mematok batasan penguatan untuk mata uang lokalnya terhadap euro karena krisis utang yang tengah melanda kawasan Eropa berpotensi mendorong anjloknya euro dan  mengangkat Swiss franc. 

Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, PDB Swiss tercatat naik 0.7% di kuartal pertama, melampaui ekspektasi 0.0%. Sedangkan dalam basis tahunan, PDB naik 2%, juga  jauh melampaui ekspektasi 0.9%. Wakil Ketua SNB Jean‐Pierre Danthine menegaskan dalam pidatonya pada hari Kamis, bahwa batas atas 1.20 telah berhasil mengurangi risiko  deflasi dan resesi tetapi tekanan bisa muncul lagi jika franc, yang masih diperdagangkan di sekitar 1.20, melanjutkan penguatannya. 

Swiss franc terkoreksi ke level terendahnya lebih dari setahun terhadap dolar pada hari Kamis, dipicu meningkatnya keprihatinan terhadap kondisi perbankan Spanyol yang  buruk dan naiknya biaya pinjaman. Swiss franc juga bergerak di sekitar level kritisnya (1.20 franc) terhadap euro karena masalah krisis utang Eropa yang masih terus menghantui  investor.  

Euro terkoreksi ke level terendah sejak medio 2010 terhadap dolar dipicu kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi Spanyol, negara yang memiliki perekonomian lebih besar  dibandingkan  dengan  penggabungan  antara  Yunani,  Portugal  dan  Irlandia,  dimana  Spanyol  kemungkinan  akan  membutuhkan  bantuan  luar  untuk  mengatasi  rapuhnya  perekonomian dan memperbaiki sektor perbankan yang membuatnya akan sulit untuk memangkas defisitnya. 

Swiss franc juga terkoreksi ke 0.9735 franc terhadap dolar, level terendahnya sejak 16 Februari 2011, sebelum akhirnya bergerak di sekitar 0.9710 franc. Sedangkan terhadap  euro, Swiss franc bergerak relatif stabil di sekitar 1.2010 franc. 

Pasar akan mencermati data non‐farm payrolls AS yang akan dirilis hari Jumat, yang diperkirakan terjadi penambahan pekerjaan baru sebanyak 150.000 di bulan Mei. Jika data  dirilis buruk maka berpotensi menambah volatilitas di pasar.