US & GLOBAL
• Bursa saham global dan dollar merosot Rabu lalu karena pelemahan data ekonomi AS dan permasalahan mengenai lamanya krisis utang Eropa yang menekan sentimen.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 77.42 poin, atau 0.62 persen, ke level 12,496.38. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> anjlok 9.30 poin, atau 0.70 persen, ke level 1,314.88. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 24.46 poin, atau 0.86 persen, ke level 2,818.61.
• Saham JPMorgan <JPM.N> naik diatas level $35 pada suatu waktu, kontributor kenaikan terbesar pada indeks S&P 500 pada awal hariannya. Saham JPMorgan's memangkas kenaikannya untuk diperdagangkan naik 1.6 persen ke level $34.30, karena tidak adanya berita yang memberatkan keluar dari testimoni Chief Executive Jamie Dimon's sebelum pertemuan Kongres dari kerugian perdagangan jutaan dolar perusahaan tersebut.
• Di Eropa, indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama ditutup turun 0.3 persen ke level 990.18. Indeks MSCI's all‐country world equity <.MIWD00000PUS> melorot 0.1 persen ke level 301.08.
• Investor mengekspektasi masih tertekannya kedepan dari pemilu Yunani hari Minggu ini dan ketakutan bahwa permasalahan keuangan Spanyol kemungkinan menyebar ke Italia. Pertanyaan apakah Yunani masih berada dalam zona euro setelah pemilu dan potensi pengaruh dari gejolak Eropa pada pertumbuhan (ekonomi) global ikut menekan sentimen.
• Harga Treasuries AS menghapus penurunan pada awalnya dan berbalik menguat karena pelemahan data yang menaikkan ekspektasi the Fed kemungkinan memulai pembelian obligasi yang lebih besar untuk mendukung perekonomian, pergerakan yang mendukung permintaan swasta terhadap obligasi pemerintah.
• Euro naik terhadap dollar dan yen dalam rangkaian dua harinya Rabu lalu karena investor terbagi dalam bearish positions pada optimisme mengenai pemilu Yunani, meskipun permasalahan mengenai yield obligasi Spanyol dan Italia dapat membatasi kenaikan. Pada perdagangan sore harinya, euro <EUR=> terakhir diperdagangkan naik 0.7 persen ke level $1.2598, kenaikan tertingginya dalam mingguan. Berada diatas level terendahnya dalam dua tahun yang terjadi 1 Juni di level $1.2288, tetapi dibawah level tertingginya dalam tiga minggu yang tercapai Senin sebelumnya di level $1.2671.
• Emas naik dalam rangkaian empat harinya Rabu lalu dari aksi safe‐haven bids berkenaan dengan ketidakpastian pada Eropa kedepannya dari pemilu Yunani, tetapi logam mulia mengulangi kegagalannya untuk break diatas resistance utamanya yang dapat memicu technical selling. Spot emas <XAU=> naik 0.5 persen ke level $1,617.70 per ons pada pukul 2:39 p.m. EDT (1839 GMT), yang sempat mencapai level tertinggi pada awalnya $1,624.36.
• Brent crude oil futures ditutup mendekati flat dan U.S. crude merosot sekitar 1 persen pada perdagangan yang choppy Rabu lalu karena pelemahan data ekonomi AS dan kekhawatiran mengenai keuangan zona euro melebihi penurunan cadangan minyak AS. Brent crude <LCOc1> di settled turun 1 sen ke level $97.13 per barrel, dan U.S. crude <CLc1> di settled melemah 70 sen ke level $82.62 per barrel.
GOLD & COMMODITIES
• Emas menguat untuk keempat kalinya secara berturut‐turut di hari Rabu dipicu minat pada aset‐aset aman akibat ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik di Eropa menjelang digelarnya pemilu Yunani, namun kegagalan emas untuk menembus di atas resistance utama berpotensi memicu technical selling.
• Emas awalnya melejit ke level $1,625 per ounce setelah rilis buruk data retail sales dan wholesale prices AS yang memperkuat ekspektasi berlanjutnya kebijakan moneter longgar atau yang lebih dikenal dengan istilah quantitative easing oleh The Fed.
• Emas kembali gagal menembus level resistance $1,640 selama lebih dari sebulan terakhir meskipun beberapa kali mengalami rally.
• Harga emas spot naik 0.5% di $1,617.70 per ounce, setelah sebelumnya menembus level intraday high of $1,624.36. Sedangkan untuk emas berjangka COMEX AS untuk pengiriman Agustus naik $5.60 ke level $1,619.40.
• Pasar masih menantikan sidang The Fed pekan depan. Jika terindikasi bank sentral AS tersebut akan melanjutkan QE‐3 maka emas berpotensi untuk melanjutkan rally‐nya.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak bergerak cukup fluktuatif pada perdagangan hari Rabu menyusul investor mempertimbangkan penarikan stok minyak mentah AS terhadap data ekonomi yang lemah dan kekhawatiran tentang zona euro menjelang pertemuan kebijakan OPEC hari Kamis.
• Harga minyak sempat melejit di awal sesi setelah EIA melaporkan penurunan pada stok minyak di pekan lalu, penurunan kedua kalinya secara berturut‐turut.
• ICE July Brent crude <LCOc1> naik 10 sen di $97.26 per barel, setelah terkoreksi ke $96.67. Harga mencatat intraday high di $98.38 usai rilis data EIA. Brent telah terkoreksi tajam dari level tertinggi tahun ini di $128.40 yang dicapai pada bulan Maret lalu.
• Sedangkan untuk U.S. July crude <CLc1> turun 73 sen ke $82.59 per barel, setelah naik ke level intraday high di $84.01 usai rilis data EIA. U.S. crude telah terkoreksi dari level tertinggi tahun ini di $110.55 yang juga dicapai pada bulan Maret.
• Stok minyak mentah AS turun di pekan lalu, sebuah penurunan yang lebih kecil dibandingkan perkiraan pasar sebelumnya, sementara stok bensin dan minyak suling (destillate) dirilis turun, kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan, menyusul tingkat pengilangan meningkat ke level tertinggi selama hampir 5 tahun terakhir, demikian data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan.
• Stok minyak mentah turun 191.000 barel di pekan per 8 Juni, lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan turun 1.4 juta barel. Sedangkan stok bensin turun 1.72 juta barel, kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan 1.1 juta barel, sementara untuk stok destillate, termasuk di dalamnya minyak panas dan minyak disel, turun 63.000 barel dibandingkan dengan perkiraan terjadi kenaikan 1.3 juta barel.
• Pemanfaatan kilang (refinery utilization) naik 1% menjadi 92% dari kapasitas, tingkat tertinggi sejak Agustus 2007. Kondisi tersebut kontras dengan ekspektasi analis akan terjadi penurunan utilisasi 0.1%.
• Investor akan mengamati setiap kemungkinan perubahan dalam pertemuan Organisasi Negara‐Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina pada hari Kamis, dimana Arab Saudi diminta untuk mengendalikan kelebihan produksi.
EURO ZONE
• Euro menguat terhadap dolar dan yen pada sesi rabu dimana investor mengurangi posisi jual ditunjang oleh meningkatnya optimisme pada hasil pemilu Yunani, meskipun kekhawatiran akan tingkat imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia diperkirakan masih akan membatasi kenaikan. Para investor menyambut baik berita dari The Financial Times yang menyebutkan mulai berkembangnya kesadaran diantara pemimpin Uni Eropa untuk mengendurkan tekanan pada persyaratan bailout untuk Yunani, yang dipandang sebagai kemajuan untuk penanganan hutang Yunani.
• Turut menopang kinerja euro adalah janji dari pemimpin partai Syriza – Alexis Tsipras yang menegaskan komitmennya untuk tetap berada dalam Uni Eropa meskipun akan tetap bernegosiasi kembali dengan pemimpin Eropa mengenai bailout dan pemangkasan anggaran. Sementara itu berdasarkan jajak pendapat terakhir, Partai Demokrat Baru (New Democratic Party) diperkirakan akan mengimbangi partai Syriza dalam pemilu akhir pekan ini.
• Namun demikian para analis mengingatkan bahwa posisi euro masih rentan terhadap tekanan, terutama dari imbal hasil obligasi Spanyol yang sempat naik ke level tertinggi sejak 1999 silam. Saat ini Italia yang menjadi sorotan, dimana Menteri Keuangan Jerman menyatakan penduduk Italia harus menerima program pemangkasan anggaran dari pemerintahan Perdana Menteri Mario Monti untuk menghindarkan negara tersebut dari keterpurukan krisis hutang.
• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,39 persen terhadap dolar AS ke 1.2560, euro juga naik 0,20 persen terhadap yen ke 99.76 yen, dan melonjak 0,85 persen terhadap sterling ke 0.8099. Sedangkan terhadap Swiss franc, euro tercatat mengalami penurunan tipis 0,01 ke level 1.2008.
U.K.
• Eropa kemungkinan butuh untuk mengorbankan keanggotaan Yunani dari mata uang tunggal dalam meyakinkan Jerman untuk meletakkan lebih banyak uang dalam menyelamatkan euro, Menteri keuangan Inggris George Osborne menyarankan dalam pernyataannya yang menimbulkan kemarahan pada pemimpin zona euro.
• Sebagaimana negara dengan perekonomian terbesar Uni Eropa dan kontributor terbesar, Jerman memegang kunci bagaimana blok dapat diselamatkan dari permasalahannya, melemahnya perekonomian dan apakah Eropa dapat menyetujui banking union untuk mengakhiri gejolak utang dalam 2‐1/2 tahun.
• Inggris dan Uni Eropa telah bentrok berulang kali berkenaan dengan bagaimana untuk mengatasi krisis, dengan Inggris menolak secara terang‐terangan mengambil bagian dalam euro zone banking union.
• "I ultimately don't know whether Greece needs to leave the euro in order for the euro zone to do the things necessary to make their currency survive," Osborne mengatakan dalam publikasi Rabu lalu pada The Times newspaper.
• "I just don't know whether the German government requires a Greek exit to explain to their public why they need to do certain things like a banking union, euro bonds and things in common with that."
JAPAN
• Menteri Keuangan Jun Azumi menyatakan terus mengamati pergerakan kurs yen dan akan memberikan respon sewajarnya untuk menghindari berlanjutnya penguatan yen dengan pergerakan yang spekulatif. Azumi juga percaya bahwa Dana Moneter International (IMF) memiliki kesepahaman dengan pemerintah Jepang mengenai apresiasi yen belakangan ini dan penyikapannya.
• Sementara itu Gubernuyr BOJ – Masaaki Shirakawa menyatakan pihaknya akan melakukan penilaian menyeluruh terhadap dampak dari krisis hutang Uni Eropa dan penguatan yen terhadap ekonomi Jepang pada sidang BOJ pekan ini. Penguatan yen menurunkan sentimen pelaku bisnis Jepang dan menurunkan pendapatan eksportir yang merupakan motor penggerak utama ekonomi Jepang. BOJ sendiri diperkirakan belum akan melakukan perubahan kebijakan moneternya dalam sidang Juni.
• Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 0,21 persen terhadap yen di 79.41, sementara itu euro naik 0,20 persen terhadap yen ke 99.76 yen. Sedangkan Aussie dolar tercatat melemah 0,44 persen terhadap yen di 78.90 dan sterling juga turun 0,62 persen terhadap yen ke 123.14.
AUSTRALIA
• Sebuah barometer kepercayaan konsumen Australia hanya meningkat tipis di bulan Juni setelah langkah pemangkasan suku bunga oleh RBA dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi telah gagal untuk menghilangkan kekhawatiran mengenai prospek ekonomi di masa mendatang seiring masih suramnya kondisi ekonomi global, demikian survey menunjukkan.
• Survey terhadap 1200 orang oleh Westpac Bank <WBC.AX> and the Melbourne Institute menunjukkan indeks sentimen konsumen naik 0.3% di bulan Juni ke 95.6, hanya mencatat kenaikan tipis dibandingkan bulan Mei pada saat mencatat kenaikan 0.8%.
• Reserve Bank of Australia (RBA) pekan lalu memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3.5%, pemangkasan kedua kalinya, sebagian untuk meredam sentimen dari kekhawatiran tentang krisis utang Eropa dan pertumbuhan global.
• Sejumlah data dalam negeri juga dirilis optimis dengan angka resmi menunjukkan ekonomi secara mengejutkan tumbuh 1,3% pada kuartal pertama sementara jumlah pekerjaan yang tersedia melampaui semua ekspektasi di bulan Mei. Sementara itu, barometer untuk pandangan konsumen terhadap prospek kondisi ekonomi dalam 12 bulan kedepan turun 0.2%, sementara untuk prospek 5 tahun kedepan turun 3.8%.
• Ditengah kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi global dan prospek pemilu Yunani, Aussie pada perdagangan Rabu kemarin berhasil naik sedikit di atas paritasnya terhadap dolar meskipun kemudian kembali melemah dan bergerak relatif flat dibandingkan penutupan New York hari Selasa. Aussie mencatat intraday high di $1.0001 dan kemudian bergerak di sekitar $0.9935.
SWISS
• Sebuah data ekonomi Swiss menunjukkan harga impor dan produsen turun di bulan Mei, tertekan oleh kuatnya nilai tukar franc dan menegaskan perhatian bank sentral terhadap resiko deflasi, sehari sebelum sidang reguler SNB.
• Indeks kombinasi PPI tersebut tercatat turun 2.3% y/y di bulan Mei, sedikit di atas proyeksi pasar 2.2%. Sedangkan dalam basis bulanan, indeks turun 0.2%, demikian dilaporkan Federal Statistics Office.
• Sementara untuk harga produsen tercatat turun 1.2% y/y dan harga impor turun 4.5%
• Untuk mencegah resiko deflasi maka SNB mematok nilai tukar Swiss franc pada level maksimum 1.20 franc per euro pada 6 September 2011 setelah buruknya kondisi ekonomi Eropa telah mendorong naiknya Swiss franc sekitar 20% dalam beberapa bulan.
• SNB diprediksi akan menekankan komitmennya untuk strategi pembatasan penguatan nilai tukarnya tersebut pada sidang SNB hari Kamis ini. SNB juga diprediksi akan menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan proyeksi inflasi yang secara umum stabil.
• Swiss franc bergerak relatif stabil baik terhadap dolar maupun euro pada hari Rabu menyusul investor cenderung menahan diri menjelang dilakukannya penjualan obligasi Italia pada hari Kamis ini dan pemilu Yunani di akhir pekan yang dapat menentukan nasib mata uang tunggal.
• Euro tertekan di sesi sebelumnya akibat keprihatinan pada masalah yang tengah dihadapi perbankan Spanyol yang telah mendorong yield obligasi Spanyol ke level tertinggi era euro. Jika penjualan obligasi tidak berjalan lancar, maka akan meningkatkan ketidakamanan pada euro lebih lanjut.
• Swiss franc naik 0.3% terhadap dolar di sekitar 0.9560 franc dan bergerak stabil terhadap euro di sekitar 1.2008 franc.