title cover

title cover

Thursday, June 14, 2012

Headline News 14.06.12


US & GLOBAL
Bursa saham global dan dollar merosot Rabu lalu karena pelemahan data ekonomi AS dan permasalahan mengenai lamanya krisis utang  Eropa yang menekan sentimen.   

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 77.42 poin, atau 0.62 persen, ke level 12,496.38. Indeks Standard & Poor's  500  <.SPX>  anjlok  9.30  poin,  atau  0.70  persen,  ke  level  1,314.88.  Indeks  Nasdaq  Composite  <.IXIC>  berkurang  24.46  poin,  atau  0.86  persen, ke level 2,818.61.   

Saham  JPMorgan  <JPM.N>  naik  diatas  level  $35  pada  suatu  waktu,  kontributor  kenaikan  terbesar  pada  indeks  S&P  500  pada  awal  hariannya.  Saham  JPMorgan's  memangkas  kenaikannya  untuk  diperdagangkan  naik  1.6  persen  ke  level  $34.30,  karena  tidak  adanya  berita yang memberatkan keluar dari testimoni Chief Executive Jamie Dimon's sebelum pertemuan Kongres dari kerugian perdagangan  jutaan dolar perusahaan tersebut.    

Di Eropa, indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama ditutup turun 0.3 persen ke level 990.18. Indeks MSCI's all‐country  world equity <.MIWD00000PUS> melorot 0.1 persen ke level 301.08.    

Investor mengekspektasi masih tertekannya kedepan dari pemilu Yunani hari Minggu ini dan ketakutan bahwa permasalahan keuangan  Spanyol  kemungkinan  menyebar  ke  Italia.  Pertanyaan  apakah  Yunani  masih  berada  dalam  zona  euro  setelah  pemilu  dan  potensi  pengaruh dari gejolak Eropa pada pertumbuhan (ekonomi) global ikut menekan sentimen. 

Harga Treasuries AS menghapus penurunan pada awalnya dan berbalik menguat karena pelemahan data yang menaikkan ekspektasi the  Fed  kemungkinan  memulai  pembelian  obligasi  yang  lebih  besar  untuk  mendukung  perekonomian,  pergerakan  yang  mendukung  permintaan swasta terhadap obligasi pemerintah.   

Euro  naik  terhadap  dollar  dan  yen  dalam  rangkaian  dua  harinya  Rabu  lalu  karena  investor  terbagi  dalam  bearish  positions  pada  optimisme mengenai pemilu Yunani, meskipun permasalahan mengenai yield obligasi Spanyol dan Italia dapat membatasi kenaikan. Pada  perdagangan  sore  harinya,  euro  <EUR=>  terakhir  diperdagangkan  naik  0.7  persen  ke  level  $1.2598,  kenaikan  tertingginya  dalam  mingguan. Berada diatas level terendahnya dalam dua tahun yang terjadi 1 Juni di level $1.2288, tetapi dibawah level tertingginya dalam  tiga minggu yang tercapai Senin sebelumnya di level $1.2671.   

Emas naik dalam rangkaian empat harinya Rabu lalu dari aksi safe‐haven bids berkenaan dengan ketidakpastian pada Eropa kedepannya  dari pemilu Yunani, tetapi logam mulia mengulangi kegagalannya untuk break diatas resistance utamanya yang dapat memicu technical  selling. Spot emas <XAU=> naik 0.5 persen ke level $1,617.70 per ons pada pukul 2:39 p.m. EDT (1839 GMT), yang sempat mencapai level  tertinggi pada awalnya $1,624.36.   

Brent crude oil futures ditutup mendekati flat dan U.S. crude merosot sekitar 1 persen pada perdagangan yang choppy Rabu lalu karena  pelemahan data ekonomi AS dan kekhawatiran mengenai keuangan zona euro melebihi penurunan cadangan minyak AS. Brent crude  <LCOc1> di settled turun 1 sen ke level $97.13 per barrel, dan U.S. crude <CLc1> di settled melemah 70 sen ke level $82.62 per barrel. 



GOLD & COMMODITIES
Emas menguat untuk keempat kalinya secara berturut‐turut di hari Rabu dipicu minat pada aset‐aset aman akibat ketidakpastian kondisi  ekonomi dan politik di Eropa menjelang digelarnya pemilu Yunani, namun kegagalan emas untuk menembus di atas resistance utama  berpotensi memicu technical selling

Emas awalnya melejit ke level $1,625 per ounce setelah rilis buruk data retail sales dan wholesale prices AS yang memperkuat ekspektasi  berlanjutnya kebijakan moneter longgar atau yang lebih dikenal dengan istilah quantitative easing oleh The Fed. 

Emas kembali gagal menembus level resistance $1,640 selama lebih dari sebulan terakhir meskipun beberapa kali mengalami rally

Harga emas spot naik 0.5% di $1,617.70 per ounce, setelah sebelumnya menembus level intraday high of $1,624.36. Sedangkan untuk  emas berjangka COMEX AS untuk pengiriman Agustus naik $5.60 ke level $1,619.40. 

Pasar  masih  menantikan  sidang  The  Fed  pekan  depan.  Jika  terindikasi  bank  sentral  AS  tersebut  akan  melanjutkan  QE‐3  maka  emas  berpotensi untuk melanjutkan rally‐nya.




OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  bergerak  cukup  fluktuatif  pada  perdagangan  hari  Rabu  menyusul  investor  mempertimbangkan  penarikan  stok  minyak  mentah AS terhadap data ekonomi yang lemah dan kekhawatiran tentang zona euro menjelang pertemuan kebijakan OPEC hari Kamis. 

Harga minyak sempat melejit di awal sesi setelah EIA melaporkan penurunan pada stok minyak di pekan lalu, penurunan kedua kalinya  secara berturut‐turut. 

ICE July Brent crude <LCOc1> naik 10 sen di $97.26 per barel, setelah terkoreksi ke $96.67. Harga mencatat intraday high di $98.38 usai  rilis data EIA. Brent telah terkoreksi tajam dari level tertinggi tahun ini di $128.40 yang dicapai pada bulan Maret lalu. 

Sedangkan untuk U.S. July crude <CLc1> turun 73 sen ke $82.59 per barel, setelah naik ke level intraday high di $84.01 usai rilis data EIA.  U.S. crude telah terkoreksi dari level tertinggi tahun ini di $110.55 yang juga dicapai pada bulan Maret. 

Stok minyak mentah AS turun di pekan lalu, sebuah penurunan yang lebih kecil dibandingkan perkiraan pasar sebelumnya, sementara  stok  bensin  dan  minyak  suling  (destillate)  dirilis  turun,  kontras  dengan  ekspektasi  terjadi  kenaikan,  menyusul  tingkat  pengilangan  meningkat ke level tertinggi selama hampir 5 tahun terakhir, demikian data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan. 

Stok minyak mentah turun 191.000 barel di pekan per 8 Juni, lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan turun 1.4 juta barel. Sedangkan  stok bensin turun 1.72 juta barel, kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan 1.1 juta barel, sementara untuk stok destillate, termasuk di  dalamnya minyak panas dan minyak disel, turun 63.000 barel dibandingkan dengan perkiraan terjadi kenaikan 1.3 juta barel. 

Pemanfaatan  kilang  (refinery  utilization)  naik  1%  menjadi  92%  dari  kapasitas,  tingkat  tertinggi  sejak  Agustus  2007.  Kondisi  tersebut  kontras dengan ekspektasi analis akan terjadi penurunan utilisasi 0.1%. 

Investor  akan  mengamati  setiap  kemungkinan  perubahan  dalam  pertemuan  Organisasi  Negara‐Negara  Pengekspor  Minyak  (OPEC)  di  Wina pada hari Kamis, dimana Arab Saudi diminta untuk mengendalikan kelebihan produksi. 
EURO ZONE
Euro menguat terhadap dolar dan yen pada sesi rabu dimana investor mengurangi posisi jual ditunjang oleh meningkatnya optimisme pada hasil pemilu Yunani,  meskipun kekhawatiran akan tingkat imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia diperkirakan masih akan membatasi kenaikan. Para investor menyambut baik berita dari  The  Financial  Times  yang  menyebutkan  mulai  berkembangnya  kesadaran  diantara  pemimpin  Uni  Eropa  untuk  mengendurkan tekanan  pada  persyaratan  bailout  untuk Yunani, yang dipandang sebagai kemajuan untuk penanganan hutang Yunani.  

Turut  menopang  kinerja  euro  adalah  janji  dari  pemimpin  partai  Syriza  –  Alexis  Tsipras  yang  menegaskan  komitmennya  untuk  tetap  berada  dalam  Uni  Eropa  meskipun  akan  tetap  bernegosiasi  kembali  dengan  pemimpin  Eropa  mengenai  bailout  dan  pemangkasan  anggaran.  Sementara  itu  berdasarkan  jajak  pendapat  terakhir, Partai Demokrat Baru (New Democratic Party) diperkirakan akan mengimbangi partai Syriza dalam pemilu akhir pekan ini. 

Namun demikian para analis mengingatkan bahwa posisi euro masih rentan terhadap tekanan, terutama dari imbal hasil obligasi Spanyol yang sempat naik ke level  tertinggi  sejak  1999  silam.  Saat  ini  Italia  yang  menjadi  sorotan,  dimana  Menteri  Keuangan  Jerman  menyatakan  penduduk  Italia  harus  menerima  program  pemangkasan anggaran dari pemerintahan Perdana Menteri Mario Monti untuk menghindarkan negara tersebut dari keterpurukan krisis hutang.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,39 persen terhadap dolar AS ke 1.2560, euro juga naik 0,20 persen terhadap yen ke 99.76 yen, dan melonjak  0,85 persen terhadap sterling ke 0.8099. Sedangkan terhadap Swiss franc, euro tercatat mengalami penurunan tipis 0,01 ke level 1.2008. 




U.K.
Eropa kemungkinan butuh untuk mengorbankan keanggotaan Yunani dari mata uang tunggal dalam meyakinkan Jerman untuk meletakkan lebih banyak  uang dalam menyelamatkan euro, Menteri keuangan Inggris George Osborne menyarankan dalam pernyataannya yang menimbulkan kemarahan pada  pemimpin zona euro.   

Sebagaimana negara dengan perekonomian terbesar Uni Eropa dan kontributor terbesar, Jerman memegang kunci bagaimana blok dapat diselamatkan  dari  permasalahannya,  melemahnya  perekonomian  dan  apakah  Eropa  dapat  menyetujui  banking  union  untuk  mengakhiri  gejolak  utang  dalam  2‐1/2  tahun.   

Inggris dan Uni Eropa telah bentrok berulang kali berkenaan dengan bagaimana untuk mengatasi krisis, dengan Inggris menolak secara terang‐terangan  mengambil bagian dalam euro zone banking union.   

"I ultimately don't know whether Greece needs to leave the euro in order for the euro zone to do the things necessary to make their currency survive,"  Osborne mengatakan dalam publikasi Rabu lalu pada The Times newspaper.   

"I just don't know whether the German government requires a Greek exit to explain to their public why they need to do certain things like a banking union,  euro bonds and things in common with that."   




JAPAN
Menteri  Keuangan  Jun  Azumi  menyatakan  terus  mengamati  pergerakan  kurs  yen  dan  akan  memberikan  respon  sewajarnya  untuk  menghindari  berlanjutnya  penguatan  yen  dengan  pergerakan  yang  spekulatif.  Azumi  juga  percaya  bahwa  Dana  Moneter  International  (IMF)  memiliki  kesepahaman  dengan pemerintah Jepang mengenai apresiasi yen belakangan ini dan penyikapannya.  

Sementara itu Gubernuyr BOJ – Masaaki Shirakawa menyatakan pihaknya akan melakukan penilaian menyeluruh terhadap dampak dari krisis hutang Uni  Eropa  dan  penguatan  yen  terhadap  ekonomi  Jepang  pada  sidang  BOJ  pekan  ini.  Penguatan  yen  menurunkan  sentimen  pelaku  bisnis  Jepang  dan  menurunkan pendapatan eksportir yang merupakan motor penggerak utama ekonomi Jepang. BOJ sendiri diperkirakan belum akan melakukan perubahan  kebijakan moneternya dalam sidang Juni.  

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 0,21 persen terhadap yen di 79.41, sementara itu euro naik 0,20 persen terhadap yen ke 99.76  yen. Sedangkan Aussie dolar tercatat melemah 0,44 persen terhadap yen di 78.90 dan sterling juga turun 0,62 persen terhadap yen ke 123.14. 




AUSTRALIA
Sebuah  barometer  kepercayaan  konsumen  Australia  hanya  meningkat  tipis  di  bulan  Juni  setelah  langkah  pemangkasan  suku  bunga  oleh  RBA  dan  meningkatnya  pertumbuhan  ekonomi  telah  gagal  untuk  menghilangkan  kekhawatiran  mengenai  prospek  ekonomi  di  masa  mendatang  seiring  masih  suramnya kondisi ekonomi global, demikian survey menunjukkan. 

Survey terhadap 1200 orang oleh Westpac Bank <WBC.AX> and the Melbourne Institute menunjukkan indeks sentimen konsumen naik 0.3% di bulan Juni ke  95.6, hanya mencatat kenaikan tipis dibandingkan bulan Mei pada saat mencatat kenaikan 0.8%. 

Reserve  Bank  of  Australia  (RBA)  pekan  lalu  memangkas  suku  bunga  sebesar  25  basis  poin  menjadi  3.5%,  pemangkasan  kedua  kalinya,  sebagian  untuk  meredam sentimen dari kekhawatiran tentang krisis utang Eropa dan pertumbuhan global. 

Sejumlah  data  dalam  negeri  juga  dirilis  optimis  dengan  angka  resmi  menunjukkan  ekonomi  secara  mengejutkan  tumbuh  1,3%  pada  kuartal  pertama  sementara jumlah pekerjaan yang tersedia melampaui semua ekspektasi di bulan Mei. Sementara itu, barometer untuk pandangan konsumen terhadap  prospek kondisi ekonomi dalam 12 bulan kedepan turun 0.2%, sementara untuk prospek 5 tahun kedepan turun 3.8%. 

Ditengah kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi global dan prospek pemilu Yunani, Aussie pada perdagangan Rabu kemarin berhasil naik sedikit di  atas  paritasnya  terhadap  dolar  meskipun  kemudian  kembali  melemah  dan  bergerak  relatif  flat  dibandingkan  penutupan  New  York  hari  Selasa.  Aussie  mencatat intraday high di $1.0001 dan kemudian bergerak di sekitar $0.9935.




SWISS
Sebuah  data  ekonomi  Swiss  menunjukkan  harga  impor  dan  produsen  turun  di  bulan  Mei,  tertekan  oleh  kuatnya  nilai  tukar  franc  dan  menegaskan  perhatian bank sentral terhadap resiko deflasi, sehari sebelum sidang reguler SNB. 

Indeks kombinasi PPI tersebut tercatat turun 2.3% y/y di bulan Mei, sedikit di atas proyeksi pasar 2.2%. Sedangkan dalam basis bulanan, indeks turun  0.2%, demikian dilaporkan Federal Statistics Office. 

Sementara untuk harga produsen tercatat turun 1.2% y/y dan harga impor turun 4.5% 

Untuk  mencegah  resiko  deflasi  maka  SNB  mematok  nilai tukar  Swiss  franc  pada  level  maksimum  1.20  franc  per  euro  pada  6  September  2011  setelah  buruknya kondisi ekonomi Eropa telah mendorong naiknya Swiss franc sekitar 20% dalam beberapa bulan. 

SNB diprediksi akan menekankan komitmennya untuk strategi pembatasan penguatan nilai tukarnya tersebut pada sidang SNB hari Kamis ini. SNB juga  diprediksi akan menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan proyeksi inflasi yang secara umum stabil. 

Swiss franc bergerak relatif stabil baik terhadap dolar maupun euro pada hari Rabu menyusul investor cenderung menahan diri menjelang dilakukannya  penjualan obligasi Italia pada hari Kamis ini dan pemilu Yunani di akhir pekan yang dapat menentukan nasib mata uang tunggal. 

Euro tertekan di sesi sebelumnya akibat keprihatinan pada masalah yang tengah dihadapi perbankan Spanyol yang telah mendorong yield obligasi Spanyol  ke level tertinggi era euro. Jika penjualan obligasi tidak berjalan lancar, maka akan meningkatkan ketidakamanan pada euro lebih lanjut. 

Swiss franc naik 0.3% terhadap dolar  di sekitar 0.9560 franc dan bergerak stabil terhadap euro di sekitar 1.2008 franc.