US & GLOBAL
•Bursa saham global yang terpantau dari indeks MSCI naik 0,3%, membalikkan penurunan sebelumnya yang juga sebesar 0,3% tertekan pelemahan bursa
saham perbankan Eropa. Namun kemudian bursa saham global berbalik menguat didukung naiknya saham-saham AS, ditopang kenaikan saham-saham
teknologi dan energi. Volume perdagangan masih tipis, sehari setelah Wall Street mencatat volume terendah untuk 2011. Hanya sekitar 6,2 miliar saham
yang diperdagangkan dalam bursa New York Stock Exchange, NYSE Amex dan Nasdaq, yang kedua terlemah selama 2011 dan jauh di bawah rata-rata
perdagangan harian tahun lalu 8,47 miliar. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 81.13 poin atau 0,67% ke 12,279.01, S&P500 <. SPX> menguat 9,25 poin atau
0,71% ke 1,319.44 dan Nasdaq <. IXIC> naik 26,21 poin atau 0,96% ke 2,756.89.
•Harga emas kembali melemah dalam 4-sesi berturut-turut terdesak meningkatnya tanda-tanda pengetatan moneter bank sentral dibeberapa negara yang
memicu aksi jual. Namun demikian, emas masih mendapat sedikit dukungan menyusul berita pemangkasan peringkat kredit Portugal dan Yunani serta
data consumer confidence AS yang lebih rendah dari perkiraan. Harga spot emas <XAU=> turun 0,1% ke 1,417.46 per troy ounce, setelah sebelumnya jatuh
kelevel terendah 1,410.85 USD per troy ounce.
•Harga minyak mentah naik pada Selasa 30 Maret didukung oleh faktor teknis dan volume perdagangan yang tipis ditengah masih berlanjutnya pesimisme
bahwa produksi ekspor minyak Libya akan kembali seperti semula. Harapan untuk percepatan restorasi produksi minyak Libya semakin berkurang setelah
pasukan pro-Khadafi berhasil mengalahkan pemberontak di beberapa kawasan. Harga minyak Brent untuk pengiriman Mei <LCOc1> naik 36 sen ke 115,16
USD per barel, sementara Crude AS untuk pengiriman Mei <CLc1> naik 81 sen ke 104,79 USD per barel.
•Naiknya imbal hasil obligasi AS mengangkat dollar AS di atas 82 yen untuk pertama kalinya sejak intervensi gabungan akhir-akhir ini, indikator teknis
memungkinkan dorongan lanjutan bagi penguatan dollar AS dalam beberapa sesi mendatang. Euro juga naik ke level tertinggi terhadap yen sejak Mei
dimana pasar masih terpengaruh sentimen kenaikan suku bunga ECB. Namun mata uang tunggal Uni-Eropa tersebut tercatat stagnan terhadap dollar AS
setelah komentar terbaru dari petinggi The Fed mengindikasikan perlunya dimulai kembali pengetatan moneter.
•Dollar AS naik hingga 82,51 yen <JPY=>, level tertinggi dalam lebih dari 2-pekan terakhir. Euro sempat menyentuh session low di 1,4045 terhadap dolar AS,
namun kemudian tercatat menguat tipis 0.2% ke 1.4110 <EUR=>.Euro naik 1% terhadap yen ke 116,34 yen <EURJPY=R>, level tertinggi dalam kurun 10-
1/2-bulan terakhir.
•Kenaikan stabil imbal hasil AS mendapat dukungan dari pernyataan anggota The Fed yang mengatakan bank sentral harus mulai pengetatan kebijakan
moneter untuk menghindari inflasi. Para analis menyatakan bahwa pasar masih mengharapkan ECB akan mendahului The Fed dan BoE, sementara para
petinggi The Fed diperkirakan masih belum semuanya sepakat untuk melakukan pengetatan moneter. Sementara itu pemangkasan peringkat kredit
Portugal kembali terjadi, yang saat ini berdasarkan S&P memangkasn peringkat kredit Portugal hingga berada hanya satu tingkat di level " junk ", serta
menurunkan peringkat kredit Yunani dibawah level Mesir, kondisi mana semakin memperdalam kekhawatiran akan kondisi utang dua negara terlemah di zona euro.
GOLD & COMMODITIES
•Emas jatuh untuk keempat kalinya secara berturut-turut pada Selasa menyusul indikasi pengetatan moneter bank sentral telah mendorong aksi jual,
namun logam mulia mendapat support dari downgrade peringkat kredit di Portugal dan Yunani dan rilis pesimis data kepercayaan konsumen AS.
•Logam mulia gagal mencetak rekor puncak yang baru ditengah kuatnya volume transaksi dimana mengindikasikan investor mulai skeptis ketika bank
sentral hendak mengendalikan jumlah uang beredar untuk mencegah inflasi.
•Berkembangnya ekspektasi pengetatan moneter di AS dan zona euro juga membebani emas, setelah serangan udara Barat di Libya dan kerusuhan politik
di Timur Tengah dan Afrika Utara mendorong emas untuk mencetak rekor di $ 1,447.40 per ounce minggu lalu. Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice
mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintahan Obama tidak mengesampingkan kemungkinan mempersenjatai pemberontak Libya sebagai pilihan
untuk mencoba mengakhiri pemerintahan Muammar Gaddafi yang telah berlangsung selama 41 tahun.
•mendesak The Fed untuk mulai mengakhiri kampanye pelonggaran moneter, dimana hal itu bisa Kepala Federal Reserve St Louis James Bullard
mengatakan tingkat inflasi zona memangkas program pembelian obligasi $ 600 milyar sebesar $ 100 miliar, sementara kepala ECB Jean-Claude Trichet
euro "bertahan "di atas target bank.
•November lalu, The Fed memulai sebuah program pembelian obligasi $ 600 milyar - dijuluki QE2 karena putaran kedua pelonggaran kuantitatif - yang
dijadwalkan berakhir pada bulan Juni. Emas telah menjadi penerima manfaat utama sejak The Fed mempertahankan suku bunga jangka pendek
mendekati nol sejak Desember 2008.
•Dukungan positif emas lainnya adalah sinyal negatif dalam momentum ekonomi AS, seperti data kepercayaan konsumen yang turun di bulan Maret
peringkat utang Portugal dan Yunanai oleh Standard & Poor's juga turut menyusul kekhawatiran konsumen terhadap inflasi. Disamping itu, downgrade
bagi emas. memb erikan support
•Investor emas saat ini akan mencermati sejumlah rilis data ekonomi pekan ini, termasuk data non-farm payrolls AS hari Jumat, data pekerjaan sektor
swasta dari ADP pada hari Rabu dan factory orders pada hari Kamis. Jika data-data tersebut dirilis positif, maka akan semakin membuka peluang kenaikan
suku bunga oleh The Fed dan membaiknya ekonomi global, yang akan berdampak buruk pada prospek kenaikan harga emas.