title cover

title cover

Friday, February 18, 2011

Headline News 18.02.11

US & GLOBAL 
• Bursa saham Wall Street melanjutkan penguatannya ke level tertinggi dalam kurun 2‐tahun terakhir, investor menggunakan momentum rilis data
ekonomi AS yang negatif sebagai kesempatan untuk membeli saham‐saham terkemuka. Pasar saham terus mengabaikan niat Iran untuk mengirim
kapal angkatan laut dua melalui Terusan Suez ke Mediterania yang disebut Israel sebagai sebuah "provokasi". Indeks Dow Jones <. DJI> naik 29,97
poin atau 0,24% ke 12,318.14, S&P500 <SPX.> naik 4,11 poin atau 0,31% ke 1,340.43 dan Nasdaq <. IXIC> menguat 6,02 poin atau 0,21% ke
2,831.58.
 

• Swiss franc sebagai mata uang berstatus safe‐haven kembali menguat pada sesi Kamis, terangkat oleh merebaknya ketegangan Timur Tengah,
sementara dollar AS turun didorong oleh penurunan imbal hasil obligasi AS dan juga tekanan dari faktor teknis. Franc, yang tradisional akan diburu
dalam periode ketegangan geopolitik, diproyeksikan akan berlanjut menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya jika ketegangan di Timur
Tengah meningkat. Dollar AS, di sisi lain berpotensi terus melemah, karena investor mengkonsolidasikan kenaikan terhadap yen dan euro. Hingga
akhir sesi New York, euro <EURCHF=> turun 0,7% terhadap Swiss franc ke 1,2917 franc, sementara dollar turun 1,0% ke 0,9493 franc <CHF=>.
Pelaku pasar mata uang juga terus mengawasi imbal hasil obligasi AS, yang mengalami penurunan pada sesi Kamis 17 Februari seiring keprihatinan
investor akan kondisi Timur Tengah. Imbal hasil obligasi AS bertenor 2‐tahun tuurn dibawah 0,8%.
 

• Rilis sejumlah data ekonomi AS membebani sentimen pasar keuangan. The Fed seksi Philadelphia menyebutkan bahwa kegiatan usaha Mid‐
Atlantic meningkat tajam selama bulan Februari, sementara itu inflasi AS dan klaim mingguan untuk manfaat pengangguran naik lebih tinggi dari
yang diharapkan. Hingga akhir sesi New York, Euro naik 0,2% ke 1,3605 <EUR=>. Spanyol dan Perancis cukup sukses dalam penjualan obligasi
gabungan senilai 11.87 miliar euro. Keberhasilan lelang obligasi Spanyol tersebut membantu mengangkat euro dari level terendahnya terhadap
dollar AS, meskipun investor masih berfokus pada kerapuhan sektor perbankan Uni‐Eropa. Dollar AS melemah terhadap yen dalam 2‐sesi, turun
0.4% ke 83,33 <JPY=>.
 

• Harga emas tercatat menguat seacara beruntun dalam 4‐sesi terakhir seiring meningkatnya data CPI AS yang menaikkan perhatian investor pada
tekanan inflasi. Kondisi tersebut menambah dukungan pada minat beli investor terhadap emas setelah sebelumnya terdongrak kondisi geopolitik
di kawasan Timur Tengah. Harga spot emas <XAU=> naik 0.7% ke 1384.19 USD per troy ounce setelah sempat mencapai level tertinggi dalam 5‐
pekan terakhir di 1,384.65 USD per troy ounce.
 

• Sementara itu harga minyak mentah berjangka AS naik tajam pada sesi Kamis menyusul merebaknya unjuk rasa di beberapa negara Timur Tengah
penghasil minyak yang berpotensi mengganggu pasokan minyak. Minyak mentah Crude AS untuk pengiriman Maret <CLc1> 1,37 USD ke 86,36 USD
per barel, menguat 1,6% yang merupakan kenaikan terbesar dalam 2‐ minggu terakhir. Minyak mentah Brent untuk pengiriman April <LCOc1>
turun 1,19 USD ke 102,59 USD per troy ounce.