title cover

title cover

Friday, April 20, 2012

Headline News 20.04.12


US & GLOBAL
Bursa saham global merosot dan harga obligasi pemerintah naik Kamis lalu setelah lelang obligasi Spanyol gagal untuk menghilangkan  kekhawatiran  mengenai  Spanyol  yang  dapat  menjadi  negara  Eropa  berikutnya  yang  membutuhkan  bailout  dan  karena  data  perekonomian AS membuat keraguan dari penguatan mengenai recovery (ekonomi).   

Jumlah orang Amerika yang mengklaim pengangguran untuk pertama kalinya turun sedikit dari ekspektasi minggu lalu, memperkirakan  perlambatan  dari  penciptaaan  lapangan  kerja.  Data  menunjukkan  aktivitas  factory  di  wilayah  Mid‐Atlantic  turun  tajam  bulan  ini  dan  home resales AS anjlok dalam bulan keduanya pada Maret.      

Ekuitas merosot yang berada ditengah penguatan musim earning di AS, mengkonfirmasi membaik dari ekspektasinya laporan dari Bank  of America Corp <BAC.N>, Morgan Stanley <MS.N> dan eBay Inc <EBAY.O>.   

Dengan  105  perusahaan  dari  S&P  500  yang  melaporkan  earning‐nya,  81.9  persen  telah  melampaui  ekspektasi  analis,  menurut  data  Thomson Reuters. Tetapi saham Apple <AAPL.O>, anjlok 3.4 persen, menekan pergerakan pasar, sebagaimana juga saham Priceline.com  Inc <PCLN.O>.   

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup turun 68.65 poin, atau 0.53 persen, ke level 12,964.10. Indeks Standard & Poor's 500  <.SPX>  berkurang  8.22  poin,  atau  0.59  persen,  ke  level  1,376.92.  Indeks  Nasdaq  Composite  <.IXIC>  melemah  23.89  poin,  atau  0.79  persen, ke level 3,007.56.   

Bursa  saham  global  yang  diukur  dari  indeks  MSCI's  all‐country  world  equity  <.MIWD00000PUS>  merosot  0.4  persen  ke  level  324.97.  Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup berkurang 0.5 persen ke level 1,040.79. Permasalahan utang zona euro membawa French CAC  <.FCHI> turun 2 persen dan Spanish IBEX <.IBEX> melorot 2.2 persen dengan flat‐nya indeks Inggris FTSE <.FTSE>.   

Obligasi bertenor 10‐tahun/U.S. Treasury note <US10YT=RR> naik 5/32, dengan yield 1.9612 persen.   

Euro pada awalnya mencatatkan kenaikan pada credit default swaps dan dari meluasnya yield spreads antara safe‐haven German bunds  dan rilis obligasi pada pelemahan obligasi negara seperti Spanyol dan Italia. Tetapi euro <EUR=> diperdagangkan pada sisi break‐even,  dan  terakhir  naik  0.1  persen  ke  level  $1.3120.  Dollar  naik  terhadap  mata  uang  mitra  utamanya,  dengan  U.S.  Dollar  Index  <.DXY>  bertambah 0.1 persen ke level 79.553.   

Emas  turun  hampir  sebagian  besar  hariannya  dari  kekhawatiran  utang  Eropa  dan  berkenaan  pasar  tenaga  kerja  AS,  tetapi  akhirnya  menguat pada perdagangan sore harinya. Spot emas <XAU=> naik 84 sen ke level $1,638.80 per ons, sementara itu U.S. gold futures  <GCM2> untuk pengiriman bulan Juni di settled menguat $1.80 per ons ke level $1,641.40.   

Brent crude oil futures mendapatkan kembali kenaikan awalnya, karena data ekonomi AS memicu kekhawatiran terkini dari permintaan  oil. Brent crude contract untuk Juni <LCOc1> di settled meningkat 3 sen ke level $118.00 per barrel. U.S. May crude <CLc1> anjlok 40 sen  untuk settle ke level $102.27 per barrel. (Research – Herie1) 

GOLD & COMMODITIES
Emas melemah pada hari Kamis menyusul berlanjutnya kekhawatiran terhadap perekonomian Eropa dan bursa tenaga kerja AS, yang  menjadikan  logam  mulia  terkoreksi  dalam  4  hari  berturut‐turut.  Sedangkan  harga  perak  naik,  setelah  kepala  riset  logam  mulia  dari  Thomson Reuters GFMS mengatakan penjualan perak untuk aplikasi industri, seperti halnya untuk perhiasan, koin, pernak‐pernik perak  dan fotograpi, diprediksi naik antara 3% hingga 5% dalam tahun ini. 

Emas,  yang  bergerak  searah  dengan  aset  beresiko,  membalik  keuntungan  awalnya  setelah  bursa  Wall  Street  anjlok  menyusul  rumor  pasar bahwa peringkat utang Perancis kemungkinan akan mengalami downgrade tahun ini ditambah rilis mengecewakan data jobless  claims AS. 

Emas  telah  kehilangan  sekitar  $150  per  ounce  sejak  akhir  Februari  setelah  rilis  optimis  data  ekonomi  AS  meredakan  ekspektasi  akan  berlanjutnya kebijakan moneter longgar oleh The Fed. Menurunnya volume transaksi belakangan ini juga mengisyaratkan melemahnya  minat investor pada perdagangan emas. 

Harga emas spot turun 0.2% di $1,638.80 per ounce, setelah mencatat intraday high di $1,654.90 per ounce.  Emas tercatat turun sekitar  2%  selama  5  sesi  penurunannya,  merupakan  penurunan  terlamanya  sejak  januari  2011.  Sementara  untuk  harga  emas  berjangka  pengiriman Juni berakhir naik $1.80 per ounce di $1,641.40. 

Pelaku  pasar  emas  saat  ini  tengah  menantikan  hasil  sidang  The  Fed  pekan  depan,  setelah  berakhirnya  kekhawatiran  seputar  lelang  obligasi Spanyol yang telah menekan emas dan aset‐aset lainnya.