title cover

title cover

Tuesday, February 19, 2013

Headline News 19.02.13


US & GLOBAL
Yen kembali jatuh pada hari Senin setelah Jepang mengisyaratkan akan mendorong pemulihan ekonomi dengan memperluas kebijakan moneter  setelah sidang G20 akhir pekan kemarin terlihattidak memberikan tekanan pada Jepang soal kebijakannya tersebut. Industri logam juga melemah  dan saham Eropa terkoreksi ditengah keprohatinan pada prospek ekonomi kawasan. Sedangkan risiko atas hasil yang tidak meyakinkan dalam  pemilu  Italia  mendatang  menambah  kekhawatiran  investor.  Namun,  aktivitas  itu  dibatasi  oleh  penutupan  pasar  di  Amerika  Serikat  untuk  merayakan hari libur President's Day

Yen, yang telah terkoreksi 20% terhadap dolar sejak medio November, melemah lebih lanjut setelah para pemimpin dari G20 berjanji untuk tidak  mendevaluasi mata uang mereka untuk meningkatkan ekspor dan menghindari kritik langsung kepada Jepang. Dolar menguat 0,5% ke 93,95 yen,  mendekati  level  tertinggi  33  bulan  di  94,47  yen  yang  dicapai  pekan  lalu,  sedangkan  euro  naik  0,3%  ke  125,40  yen.  Yen  berpeluang  untuk  melanjutkan koreksinya dalam pekan ini, meskipun pelemahannya ini nampaknya tidak akan terlalu tajam hingga terjadi pergantian pimpinan BOJ  pada 19 Maret, untuk melihat langkah strategis apa yang akan diambil untuk mendongkrak perekonomian negara tersebut. 

Perdana  Menteri  Jepang  Shinzo  Abe  siap  untuk  mencalonkan  gubernur  baru  dalam  beberapa  hari  ke  depan.  Sementara  sejumlah  sumber  mengatakan kepada Reuters bahwa mantan birokrat keuangan Toshiro Muto, yang dianggap cenderung kurang radikal dibandingkan  kandidat  lainnya, terlihat mengungguli lawan‐lawannya. 

Sementara itu, euro melemah tipis terhadap dolar ketika Presiden ECB Mario Draghi mengatakan penguatan euro belakangan ini belum memicu  kenaikan  inflasi  yang  tajam  dan  menambahkan  bahwa  ia  belum  melihat  adanya  perbaikan  ekonomi  zona  euro.  Komentarnya  tersebut  telah  memicu koreksi euro 0,2% ke $1,3334. 

Sementara itu, sterling menembus level terendah 7 bulan terhadap dolar, tertekan oleh saran salah seorang dewan kebijakan bahwa mata uang  lokal perlu untuk mengalami pelemahan, dan juga oleh rilis data ekonomi belakangan ini yang buruk yang memperkuat dugaan terjadinya resesi di  Inggris. Karena Bank Sentral Inggris (BoE) terlihat nyaman dengan pelemahan sterling, maka mata uang tersebut berpotensi untuk terdepresiasi  lebih lanjut. Sterling terkoreksi ke $1,5438, level terendahnya sejak 13 Juli, sebelum  akhirnya memangkas kerugiannya dan bergerak melemah  0,3% di sekitar $1,5472.   

Buruknya data ekonomi negara‐negara maju telah menekan aset beresiko menyusul kontraksi ekonomi kuartal keempat di zona euro dan Jepang,  bersamaan dengan rilis buruk data manufaktur AS pada hari Jumat lalu. 

Di pasar Eropa, perhatian pasar akan tertuju pada data PMI sektor jasa dan manufaktur untuk periode Februari serta data sentimen Jerman pada  hari  Jumat  yang  berpeluang  memberikan  harapan  pada  pemulihan  ekonomi  tahun  ini.  Data  indeks  PMI  Eropa  yang  akan  dirilis  hari  Kamis,  diprediksi membrikan indikasi stabil di sejumlah negara Eropa yang tengah dilanda resesi, dimana akan memberikan harapan  pada  pemulihan  ekonomi di semester kedua 2013 ini. 

Kekhawatiran terhadap hasil pemilu Italia yang kurang meyakinkan telah menambah suram prospek pemulihan ekonomi. Kondisi tersebut telah  memicu investor untuk kembali memburu aset‐aset aman resiko seperti obligasi pemerintah Jerman pada hari Senin dengan yield untuk Bund  tenor 10 tahun turun 3,5 basis poin ke sekitar 1,63%. Sedangkan yield obligasi pemerintah Italia naik 4 basis poin menjadi 4,41%. 

Pasar ekuitas Eropa mengalami tekanan menyusul laporan laba yang merefleksikan rapuhnya kondisi ekonomi kawasan. Perusahaan bir Denmrk,  Carlsberg, yang menghasilkan lebih dari 60 persen dari penjualan di Eropa Barat, menjadi perusahaan terakhir yang melaporkan hasil perolehan  labanya, mengirimkan sahamnya ke level terendahnya selama hampir sebulan terakhir. Koreksi saham sekitar 5,8% pada perusahaan bir terbesar  ke‐4  dunia  tersebut  telah memicu  tekanan  pada  FTSEurofirst  300 index  <.FTEU3> untuk  melemah 0,2%. Sedangkan  Germany's  DAX <.GDAXI>,  France's CAC‐40 <.FCHI> dan Britain's FTSE‐100 <.FTSE> bergerak dikisaran antara naik 0,4% dan turun 0,15%. 

Sebelumnya,  pernyataan  G20  dan  komentar  berikutnya  dari  Perdana  Menteri  Abe  menunjukkan  adanya  dukungan  baru  untuk  merangsang  perekonomian Jepang dan berhasil mengangkat indeks saham Nikkei <N225.> sebesar 2,1 persen, mendekati ke level tertinggi sejak September  2008. 

Indeks ekuitas dunia MSCI bergerak flat menyusul berlanjutnya fase konsolidasi. Namun permintaan pada pasar ekuitas masih tetap kuat, dengan  investor menggelontorkan dana hingga $1,81 milyar kedalam saham keuangan. 

Sementara  itu,  di  pasar  komoditas  investor  nampaknya  masih  enggan  bertransaksi  usai  libur  panjang  di  pasar  Cina  pekan  lalu,  dengan  kekhawatiran pada prospek ekonomi masih menyelimuti pasar. Tembaga, dimana Cina sebagai konsumen terbesar dunia, turun mendekati level  terendah 3 pekan di $8.125,25 per ton di pasar London. Sedangkan untuk timah dan nikel juga menembus level terendah 3 pekan. Namun harga  emas berhasil rebound dari level terendah 6 bulan menyusul kembali aktifnya investor Cina usai merayakan libur Imlek. Namun dengan minimnya  permintaan dari pasar AS telah membuat emas untuk kembali terkoreksi tipis 0,1% ke $1.607,04 per ons. 

Pasar  minyak  secara  umum  stabil  pasca  rilis  buruk  data  produksi  industri  AS  hari  Jumat  lalu,  sementara  tekanan  dari  Timur  Tengah  masih  membsrikan  support.  Harga  minyak  Brent  turun  20  sen  ke  $117,46  per  barel  setelah  mencatat  koreksi  mingguan  pertamanya  sejak  semester  pertama Januari, sedangkan harga minyak mentah AS turun 24 sen ke $95,62.  



GOLD & COMMODITIES
Emas  bergerak melemah Senin lalu,  dengan  volume  perdagangan  yang turun  karena  pasar  AS yang  libur  untuk  Presidents’  Day,  sementara itu  penurunan euro dan saham‐saham Eropa yang flat juga menekan ketertarikan investor. 

Pembelian fisik dari Asia,dengan partisipasi Cina membalikkan pasar dari liburan satu minggunya, membantu harga recovery dari level terendah  enam bulannya Jumat lalu. 

"There is no much happening this afternoon because of the holiday in the United States, but it looks like gold wants to test more downside than  upside on lack of investor buying in the near term, even as we saw a bounce back above $1,600," Deutsche Bank precious metal trader Michael  Blumenroth mengungkapkannya.   


OIL & COMMODITIES
Brent  crude  oil  ditutup  di  bawah  $  118  per  barel  pada  Hari  Senin,  didukung  oleh  ekspektasi  peningkatan  pertumbuhan  global  dan  ketegangan  yang  berlanjut di Timur Tengah. 

Para analis berpendapat bahwa volume perdagangan telah dibatasi oleh tutupnya pasar AS karena libur the Presidents' Day 'dan seiring dimulainya pekan  International Petroleum (IP) , sebuah pertemuan profesional industri di London. 

"With the U.S. holiday and the start of the IP Week, a lot of people will be away from their desks," ucap Olivier Jakob, seorang analis pada Switzerland‐based  Petromatrix.  

Di  Timur  Tengah,  ketegangan  atas  program  nuklir  Iran  terus  memicu  kekhawatiran  akan  berkurangnya  jumlah  pasokan  minyak  yang  berada  di  wilayah  penghasil minyak utama tersebut. 

Pembicaraan antara Iran dan kekuatan utama dunia tetap menemui jalan buntu seiring para investor melihat ke depan bahwa ada pertemuan lain pada  tanggal 26 Februari guna setiap tanda‐tanda kemajuan akan hasil pertemuan.  

Jacob berpendapat bahwa "At the end of this week you might start seeing positions being reviewed in view of next week's talks,".  

Pengurangan yang signifikan pada hasil produksi crude Saudi Arabia dan ekspor juga telah mendukung Brent.



EURO ZONE
Nilai  tukar  euro  tidak  seharusnya  didramatisasi  dengan  pembicaraan  mengenai  currency  wars,  pengambil  kebijakan  European  Central  Bank  Ewald  Nowotny  mengatakannya, yang mencatatkan mata uang bergerak dalam kisarannya.  

Euro mencapai level tertingginya dalam 15‐bulan terhadap dollar pada awal bulan ini, rumitnya pengambil kebijakan ECB yang tugasnya mendorong pada pertumbuhan  yang melebihi ekspektasi bahwa kemungkinan mengambil langkah kebijakan terkini meskipun beberapa anggota dewan ECB menentangnya.  

Bank‐bank Jerman yang menggunakan dana krisis European Central Bank anjlok hingga sepertiga pada bulan Januari dari bulan sebelumnya, tanda‐tanda kedepannya  bahwa bank‐bank dipusat zona euro kembali ke pasar uang setelah tekanan kredit tahun lalu.  

Perekonomian  Jerman  harusnya  bertumbuh  dalam  kuartal  pertama  dan  melangkah  naik  tahun  ini  tetapi  kenaikan  yang  optimis  pada  pasar  keuangan  tidak  harus  menyembunyikan kebutuhan untuk reformasi dimanapun dalam zona euro, Bundesbank mengatakannya.  

U.K.
Sterling menembus level terendah 7 bulan terhadap dolar pada hari Senin, tertekan oleh saran salah seorang dewan kebijakan bahwa mata uang lokal perlu untuk mengalami  pelemahan, dan juga oleh rilis data ekonomi belakangan ini yang buruk yang memperkuat dugaan terjadinya resesi di Inggris. Karena Bank Sentral Inggris (BoE) terlihat nyaman  dengan pelemahan sterling, maka mata uang tersebut berpotensi untuk terdepresiasi lebih lanjut. 

Sterling terkoreksi ke $1,5438, level terendahnya sejak 13 Juli, sebelum akhirnya memangkas kerugiannya dan bergerak melemah 0,3% di sekitar $1,5472. Adapun level support  berikutnya menuju level low 13 Juli 2012 di $1,5414, dan jika level tersebut berhasil dipecahkan, maka akan menuju ke level low 1 Juni di $1,5269.  Sedangkan euro naik 0,3% di sekitar 0,8632 pound, mendekati level tertinggi 15 bulan di 0,8717 yang dicapai 1 Februari lalu. 

Sterling mengalami tekanan setelah dewan kebijakan senior BoE Martin Weale pada hari Sabtu lalu mengatakan mata uang perlu melemah lebih lanjut untuk menyeimbangkan  ekonomi Inggris. 

Pekan lalu, sterling mengalami koreksi mingguan terbesarnya sejak awal Juni 2012 setelah rilis data retail sales periode Januari yang buruk yang menambah pandangan suram  terhadap prospek ekonomi Inggris.  Sterling juga tertekan oleh laporan inflasi kuartalan BoE pada hari Rabu, yang memproyeksikan naiknya inflasi dan melambatnya ekonomi. Gubernur Mervyn King mengatakan  BoE siap untuk mentolerir naiknya inflasi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. 

Adapun fokus pasar berikutnya akan tertuju pada BoE Monetary Policy Committee minutes yang akan dirilis hari Rabu besok, dimana pasar akan mencermati indikasi apakah  dewan kebijakan akan terus mentolerir inflasi yang berada di atas target, dan kemungkinan adanya referensi lainnya untuk pelemahan sterling belakangan ini.  


JAPAN
Lembaga  pemeringkat  Standard  &  Poor  tetap  berhati‐hati  tentang  kebijakan  Perdana  Menteri  Jepang  Shinzo  Abe  untuk  menstimulasi  pertumbuhan perekonomian dan mengakhiri deflasi, dan mempertahankan outlook negatif pada utang Jepang. 

Lembaga  pemeringkat  mengatakan  bahwa  tindakan  yang  pada  akhirnya  bisa  mengarah  pada  reflation  dalam  perekonomian  Jepang,  namun  keuangan  publik  kemungkinan  besar  tetap  lemah  bahkan  jika  pemerintah  tetap  melanjutkan  rencananya  untuk  menaikkan  5  persen pajak penjualan. 

Lembaga pemeringkat mengatakan dalam sebuah pernyataan, "We believe the measures adopted by the new Abe administration at the  beginning of its term will be critical if it is to arrest what we see as a prolonged decline in Japan's sovereign credit standing,". 

"Even with full control of parliament, it will take time to see whether the Abe administration's policies are effective."


AUSTRALIA
New Zealand dan Australian dollar naik mendekati level puncak empat tahunnya terhadap meluasnya pelemahan yen Senin lalu setelah Jepang luput dari kritikal  langsung dari mitra G20 mengenai rencana reflationary agresif yang telah menekan mata uangnya.  

Sebagai hasilnya, investor melanjutkan aksi jual mata uang Jepang, yang membawa Aussie ke level tertinggi 96.87 yen <AUDJPY=R> dari level terendah 96.13 Jumat  lalu. Telah berada pada level 96.78, penutupan ke level puncak empat tahunnya 97.42 yang terjadi awal bulan ini.  

Usah kecil di Australia menghadapi kondisi dan menyelesaikan tahun 2012 dengan pesimistik meskipun rangkaian dari pemangkasan tingkat suku bunga.  

Survei pada National Australia Bank's quarterly Small and Medium Enterprise (SME's) menunjukkan keduanya kondisi confidence dan perdagangan melemah dalam  tiga bulan terakhir tahun 2012.  


SWISS
Franc  Swiss  bergerak  di  level  terendah  selama  hampir  3  pekan  terhadap  dolar  di  sesi  Senin  kemarin,  menyusul tertekannya  euro akibat  masih  suramnya  kondisi  ekonomi kawasan. Komentar dari Presiden ECB Mario Draghi semalam yang mengatakan bahwa penguatan euro beresiko untuk menekan inflasi dan juga prospek  pertumbuhan ekonomi, kian menambah tekanan jual pada mata uang tunggal Eropa tersebut. 

Sebuah  janji  dari  negara  G20  untuk  menghindari perang  mata uang telah  menghindarkan  kritik  langsung  kepada  Jepang,  yang  saat  ini  memberlakukan kebijakan  moneter dan fiskal secara agresif untuk mengembalikan kondisi ekonomi seperti sedia kala, dan telah membantu pelemahan yen sekitar 20 persen tahun ini. Para  analis mengatakan posisi G20 juga bisa menguntungkan zona euro. 

Franc turun 0,3% terhadap dolar ke sekitar 0,9235 franc. Sedangkan terhadap euro, franc melemah 0,1% di sekitar 1,2322 franc per euro.