title cover

title cover

Tuesday, September 3, 2013

Headline News 03.09.13

US & GLOBAL
• Kemungkinan ditundanya aksi militer AS di Suriah dan meningkatnya data ekonomi dari Cina dan Eropa telah mengangkat pasar saham di hari Senin dan memicu melemahnya obligasi pemerintah, emas dan yen Jepang. Harga minyak rebound seiring membaiknya prospek ekonomi, setelah awalnya jatuh menyusul keputusan Presiden AS Barack Obama mengesampingkan aksi militer terhadap Suriah sampai anggota parlemen memiliki kesempatan untuk memberikan suara pada rencana tersebut.

• Wall Street tutup berkenaan dengan perayaan Hari Buruh di AS dimana kondisi ini telah membatasi pergerakan di pasar global.
• Pelaku pasar saat ini tengah menantikan sidang bank‐bank sentral dalam pekan ini serta rilis data non‐farm payrolls AS untuk melihat kemungkinan langkah pengurangan stimulus moneter The Fed.

• Prospek ekonomi global terlihat membaik berdasarkan rilis data PMI sektor manufaktur untuk periode Agustus. Data PMI di Cina menunjukkan terjadi ekspansi terpesat di sektor manufaktur selama lebih dari setahun terakhir, mengurangi kekhawatiran pada investor mengenai terjadinya kejatuhan ekonomi di negara tersebut dalam tahun ini.

• Peningkatan serupa juga terlihat di Eropa, dimana kegiatan manufaktur meningkat pada level terpesatnya selama lebih dari 2 tahun terakhir, dan manufaktur di Spanyol tengah bertumbuh untuk pertama kalinya sejak April 2011. Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3> ditutup naik 1,8%, dalam lonjakan harian terbesarnya sejak awal Juli. Rilis optimis data manufaktur Inggris juga turut mengangkat sterling.

• Di AS, pasar saham berjangka menguat, dengan S&P 500 futures naik 16,5 poin, Dow Jones industrial average futures <DJc1> bertambah 117 poin dan Nasdaq 100 futures <NDc1> naik 35,5 poin.

• Sebaliknya, kondisi yang kontras terjadi di India, dimana kegiatan pabrikan di negara ekonomi terbesar ketiga di Asia tersebut malah mengalami penurunan di bulan Agustus untuk pertama kalinya selama lebih dari 4 tahun terakhir, melanjutkan tekanan pada rupee dan menambah kelesuan ekonomi negara. Data tersbeut telah menghambat rebound rupee, dimana melemah 0,4% ke 66 terhadap dolar dan tidak jauh dari posisi terendahnya di 68,80 yang tercipta di pekan lalu.

• Indeks ekuitas global naik 0,6% setelah mencatat penurunan dalam 4 pekan berturut‐turut disebabkan investor memposisikan diri untuk kemungkinan The Fed memulai langkah pengurangan stimulusnya, yang kemungkinan pada sidangnya bulan September ini.

• Membaiknya ekonomi CIna telah membantu aset emerging market dan mengangkat Aussie yang memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan Cina. Aussie tercatat menguat 0,9% di $0,8990.

Harga tembaga juga meningkat dipicu membaiknya ekonomi Cina sebagai konsumen utama, rebound 2% ke $7235 per ton setelah merosot dalam 4 hari berturut‐turut.



GOLD & COMMODITIES
Emas ditutup sedikit dibawah level $1.400 per ons Senin lalu karena kemungkinan ditundanya serangan militer AS terhadap Suriah dan membuktikan kondisi ekonomi yang membaik di Cina dan Eropa yang mendorong hasrat terhadap aset‐aset beresiko, yang mengurangi ketertarikan terhadap safe haven (seperti emas juga)

Dengan pengecualian silver/perak yang naik hingga 3,8 persen pada awalnya, diuntungkan dari data sektor manufaktur Cina bulan Agustus yang telah menunjukkan kinerja terbaiknya yang lebih dari satu tahun. Dimana salah satunya akan membutuhkan silver sebagai bahan baku utamanya.

Spot gold turun 0,3 persen ke level $1.391,51 per ons pada pukul 1543 GMT, setelah anjlok ke level terendah satu minggunya $1.374, 10 pada awalnya. Harga juga mencatatkan penurunan dalam rangkaian tiga harinya.

Para trader mengatakan volume penjualan kemungkinan untuk tipis dalam hariannya, dikarenakan pasar AS ditutup untuk liburan Labor Day.

Presiden AS Barack Obama mengatakan akan mencari dukungan otorisasi kongres untuk serangan militer terhadap Suriah, hampir menunda segala bentuk serangan hingga recess musim panas Washington berakhir 9 Sept.


OIL & COMMODITIES
Harga benchmark Brent crude oil mencatatkan kenaikan tipis hariannya Senin lalu, membalikkan penurunan tajam awalnya ditengah optimisme data ekonomi, gejolak output dari North Sea dan laporan dari Perancis terbaru pada serangan kimia yang digunakan di Suriah.

Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa dia akan mencari otorisasi kongres untuk tindakan militer terhadap Suriah, hampir pasti mendorong kembali serangan udara sampai recess musim panas Washington yang berakhir tanggal 9 Sept., dimana ini telah menekan harga oil anjlok lebih dari $2 per barrel pada pembukaan perdagangannya.

Tetapi mood pasar kembali berbalik bullish pada oil yang mendapatkan dorongan, dari membaiknya factory activity di Cina dan zona euro, yang memicu harapan kebangkitan dalam pertumbuhan ekonomi dan permintaan oil.

Berkenaan dengan peringatan libur Labor Day, pasar AS tidak akan mengeluarkan rilis harga settlement untuk hari Senin lalu.

Aktivitas factory Cina mengalami ekspansi kefase tercepatnya yang lebih dari satu tahun pada bulan Agustus dengan menguatnya new orders.

EURO ZONE
• Permintaan yang kuat terhadap barang‐barang manufaktur membantu euro zone factory activity menguat dan meningkat hingga menyentuh level tertinggi hingga lebih dari dua tahun pada bulan Agustus.

• Pemulihan perekonomian zona euro dapat terus meningkat seiring survey compiler Markit mengatakan kondisi perekonomian membaik termasuk Perancis sebagai negara utama zona euro.

• Indeks Markit Manufacturing Purchasing Managers '(PMI) naik menjadi 51,4 dari 50,3 pada bulan Juli – untuk pertama kalinya indeks berada di atas garis 50 yang menandakan ekspansi sejak Februari 2012.

"Although gains are still only modest, companies reported the strongest improvement in business conditions for just over two years, with a pick‐up in new orders growth suggesting the upturn will be sustained into September," ucap Chris Williamson, Markit's chief
economist.


U.K.
Pemulihan  ekonomi  Inggris  memperoleh  dukungan  ketika  sebuah  survey  menunjukkan  sektor  manufaktur  mencatat  ekspansi  lebih  pesat  dari  perkiraan. Markit/CIPS Manufacturing Purchasing Managers' Index (PMI) melonjak ke 57,2 bulan lalu dari 54,8 di bulan Juli sebelumnya, ekspansi  dalam 5 bulan berturut‐turut dan mencatat level tertinggi 2‐1/2 tahun. Sterling menguat ke level tertinggi 2 bulan terhadap euro dan berhasil  rebound terhadap dolar sementara yield obligasi pemerintah Inggris menembus level tertinggi 2 tahun. Kondisi ini nampaknya akan memberikan  pertimbangan baru bagi BoE dalam memandang prospek ekonomi setelah mengalami masa stagnasi yang panjang. 

Bulan lalu, BoE menegaskan akan mempertahankan suku bunga 0,5% hingga tingkat pengangguran turun menjadi 7%, sebuah target yang mungkin  akan dicapai pada akhir 2016. Namun  banyak investor memprediksi tingkat pengangguran akan turun lebih cepat. Inflasi juga memperlihatkan  sinyal kenaikan dipicu naiknya harga bahan mentah yang dimotori oleh naiknya harga minyak. BoE mengatakan akan menaikkan suku bunga jika  inflasi terindikasi akan menembus 2,5% dalam kurun 18‐24 bulan. 

Setelah  sidang  BoE  yang  akan  digelar  pada  hari  Kamis,  maka  pandangan  pasar  akan  tertuju  pada  data  pekerjaan  AS  di  hari  Jumat  untuk  mempertimbangkan kemungkinan pemangkasan stimulus moneter oleh The Fed. 

Meredanya kekhawatiran terhadap kemungkinan intervensi militer di Suriah juga turut mendukung apresiasi sterling setelah Presiden AS Barack  Obama mengatakan dia akan meminta persetujuan kongres untuk kemungkinan mengambil aksi militer terhadap rezim Assad. Obama dijadwalkan  akan bertemu dengan beberapa kepala DPR dan komite Senat kunci secara pribadi pada hari Selasa ini. 


JAPAN
Rilis data Capital expenditure beberapa perusahaan Jepang terdapat indikasi membaiknya perekonomian pada kuartal 2 periode bulan April hingga Juni dibandingkan dengan rilis data forecast resmi, dua pekan yang lalu – suatu perkembangan yang positif, dimana data yang telah dirilis menjadi pemicu akan rencana kenaikan pajak penjualan negara.

Corporate investment statistics melihat bahwa investasi menyumbang sekitar 10% terhadap PDB Jepang – rilis data ini sangat penting sebagai indicator tentang prospek perekonomian Jepang.

"Abenomics" ‐ Program moneter dan fiskal‐‐stimulus Perdana Menteri Shinzo Abe – dimana telah berhasil meningkatkan belanja konsumen dan ekspor, dimana sektor ekspor mendapat dampak positif dari melemahnya yen.


AUSTRALIA
Aussie dollar ditutup menguat Senin lalu dengan terjadi kenaikan 0.98 dengan mencatatkan level tertingginya 0.9013.

Dengan pasar AS ditutup Senin lalu berkenaan dengan libur nasional Labor Day, dengan analis mengatakan pergerakan minggu ini dari mata uang kemungkinan akan ditentukan oleh perkembangan dari data ekonomi minggu ini, termasuk yang utama adalah laporan tenaga kerja Jumat ini.

Dengan data non‐farm payrolls AS akan sangat diperhatikan dengan apakah mendukung ekspektasi bahwa the Fed AS akan memangkas kembali stimulus dibulan September.

Perekonomian Australia berjalan dengan baik, tetapi masih mendapatkan permasalahan dalam kuartal ketiganya.

Gambaran pendapatan nasional dari Australian Bureau of Statistics (ABS), yang dirilis Rabu ini, diekspektasi menunjukkan bahwa gross domestic product (GDP) bertumbuh 0.6 persen dalam kuartalan bulan Juni, menurut survei AAP dari 13 ekonom.

Approvals untuk konstruksi new homes melonjak diatas ekspektasi karena pengaruh dari tingkat suku bunga pada level terendahnya.

Harga obligasi Australia melemah didukung oleh penguatan yang melebih ekspektasinya data building approvals.

Building approvals diseluruh Australia naik 10.8 persen pada bulan, menurut gambaran dari Australian Bureau of Statistics Senin lalu, yang memperluas ekspektasi para ekonom dari empat persen kenaikan dalam bulanan.
  • Approvals naik 28.3 persen sepanjang tahun hingga bulan Juli.


SWISS
Sektor manufaktur Swiss mencatat ekspansi untuk kelima kalinya secara berturut‐turut di bulan Agustus, meskipun dalam level yang lebih rendah  dibanding data bulan sebelumnya, menyusul produksi dan stok penjualan jatuh yang mengisyaratkan pemulihan masih rentan tekanan. Indeks PMI  sektor manufaktur tercatat turun menjadi 54,6 di bulan Agustus dari 57,4 levelnya di bulan Juli sebelumnya. Data juga dirilis di bawah ekspektasi  pasar di 55,9. 

Meningkatnya  permintaan  domestik  telah  mengangkat  perekonomian  Swiss.  Namun  sektor  ekspor  masih  terkendala  seiring  menurunnya  permintaan  dari  Eropa,  sebagai  mitra  dagang  terbesar  Swiss.  Namun  demikian,  dengan  level  rata‐rata  untuk  pesanan  masih  meningkat  mengindikasikan produksi bakal naik di masa mendatang. 

Sementara  data  KOF  indicator  Swiss  yang  dirilis  Jumat  lalu  meningkat  ke  level  tertinggi  sejak  November,  mengindikasikan  ekonomi  akan  memperoleh momentumnya di bulan‐bulan mendatang seiring dengan membaiknya prospek ekonomi zona euro. 

Swiss franc melemah terhadap dolar dan euro pada hari Senin menyusul data makroekonomi meningkat dari Cina dan kekhawatiran surut tentang  serangan militer terhadap Suriah, sehingga mendorong investor menjauhi mata uang safe haven seperti franc dan yen.  

Data final untuk HSBC/Markit Purchasing Managers' Index (PMI) Cina menunjukkan meningkat ke 50,1 di bulan Agustus, naik tajam dari data bulan  Juli di 47,7, menunjukkan meningkatnya aktifitas pabrikan di Cina dalam 4 bulan terakhir. 


Kekhawatiran  tentang  kemungkinan  intervensi  militer  di  Suriah  seketika  menurun  setelah  Presiden  AS  Barack  Obama  mengatakan  dia  akan  meminta  persetujuan  kongres  untuk  kemungkinan  mengambil  aksi  militer  terhadap  rezim  Assad.  Obama  dijadwalkan  akan  bertemu  dengan  beberapa kepala DPR dan komite Senat kunci secara pribadi pada hari Selasa ini.