title cover

title cover

Wednesday, August 28, 2013

Headline News 28.08.13

US & GLOBAL
Ketidakpastian geopolitik seputar kemungkinan AS memimpin serangan militer terhadap pasukan Presiden Bashar al‐Assad telah mendorong naiknya harga minyak ke level tertinggi 6 bulan pada hari Selasa dan memicu koreksi tajam pada bursa global. Harga minyak Brent dan crude AS keduanya naik lebih dari $3 per barel menyusul kekhawatiran memuncak bahwa intervensi Barat akan memicu ketidakstabilan lebih lanjut di wilayah Timur Tengah, yang memproduksi sepertiga dari minyak dunia.

Bursa saham AS dan Eropa mencatat kinerja terburuk sejak Juni. Kekhawatiran investor tercermin pada lonjakan hampir 12% pada CBOE volatility index <.VIX>, yang juga disebut sebagai barometer kecemasan Wall Street.

Sejumlah negara dan kelompok, seperti Inggris, Perancis, Kanada dan Liga Arab, bergabung dengan Amerika Serikat dalam mendorong respon tegas kepada pemerintah Bashar al‐Assad dan mengatakan dunia tidak akan dapat berdiri jika menggunakan senjata kimia. Rusia, sekutu utama Suriah dan pemasok senjata, menentang aksi militer.

Sumber‐sumber Barat yang menghadiri pertemuan di Istanbul mengatakan "tindakan untuk mencegah penggunaan lebih lanjut senjata kimia oleh rezim Assad bisa terjadi secepatnya dalam beberapa hari ke depan."

Turut menambah aksi jual, Menteri Keuangan AS Jack Lew mengatakan adalah penting bagi Kongres untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah pada pertengahan Oktober atau negara akan menghadapi gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kenaikan pada harga obligasi pemerintah AS dan menguatnya mata uang Swiss dan Jepang mengindikasikan meningkatnya minat pada aset aman resiko. Treasury AS tenor 10 tahun naik 20/32 dengan yield 2,7123 persen.

Mata uang safe‐haven seperti yen dan franc Swiss menguat sedangkan mata uang beresiko seperti Aussie dan kiwi melemah seiring meningkatnya tekanan geopolitik. Dolar terakhir kali terlihat diperdagangkan melemah 1,5% terhadap yen, di 97,04 yen, tidak jauh dari level terendah 1 pekan di 96,97 yen yang dicapai sebelumnya dan jauh meninggalkan level tertinggi selama hampir 3 pekan di 99,15 yen yang dicapai pada hari Jumat. Euro juga tertekan terhadap yen, terkoreksi 1,3% ke 129,94 yen. Terhadap franc Swiss, dolar merosot 0,6% ke 0,9178 franc, sementara euro turun 0,5% di 1,2286 franc. Aussie turun 0,4% di $0,8994, sementara terhadap yen, Aussie melemah 1,8% ke 87,28 yen. Dolar Selandia Baru atau kiwi tercatat melemah 2,1% terhadap yen ke 75,74 yen.

Harga emas terapresiasi lebih dari 1% ke $1423,41, level tertingginya selama lebih dari 3 bulan.

Mata uang negara berkembang seperti lira Turki dan rupee India mengalami tekanan akibat situasi di 
Suriah. Rupee India anjlok sebanyak 2,5% ke level rekor terendah 65,93 per dolar, sedangkan lira Turki turun ke 2,03 terhadap dolar, juga rekor terendahnya. Sedangkan indeks saham Turki tersungkur ke level terendah dalam setahun terakhir.

Indeks S&P 500 turun di bawah MA‐100 untuk pertama kalinya sejak 24 Juni, sebuah sinyal pelemahan dalam jangka pendek kedepan. Penurunan ini sebagai respon lanjutan atas ketidakpastian seputar kapan kiranya The Fed akan mulai untuk mengurangi kebijakan stimulus moneternya.

Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir melemah 170,33 poin atau 1,14% di 14776,13. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 26,30 poin atau 1,59% di 1630,48. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 79,05 poin atau 2,16% di 3578,52.

Brent crude futures <LCOc1> berakhir di $114,36 per barel, naik $3,63 atau 3,28%, prosentase kenaikan harian terbesarnya sejak awal Mei. Sementara U.S. crude <CLc1> ditutup di $109,01 per barel, naik $3,09 atau 2,92%.

Rubel Rusia, yang biasanya diuntungkan dari harga minyak yang lebih kuat, mencapai titik terendah empat tahun terhadap sejumlah rival dolareuro akibat kekhawatiran atas situasi di Suriah.

Rusia telah mendesak Washington untuk tidak menggunakan kekuatan militer terhadap pemerintah Assad. Para pedagang mengatakan responnya terhadap setiap tindakan AS terhadap Suriah akan menjadi kunci untuk melihat apakah beralihnya minat pada aset‐aset aman resiko akan menjadi sebuah gelombang besar.

Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> berakhir melemah 1,7% di 1202,36, memangkas 
keuntungannya yang dicapai sejak awal Juli menjadi 4,4%.

Pasar saham Asia merosot 1,2%, sementara indeks Nikkei berakhir melemah 0,7%. Sedangkan indeks ekuitas dunia MSCI turun 1,4%.


GOLD & COMMODITIES
Pergerakan harga emas menguat 1 persen menyentuh level tertinggi penutupan perdagangan lebih dari tiga bulan pada hari Selasa, seiring investor mencari solusi yang aman dari dampak meningkatnya ketegangan geopolitik, dimana kekuatan Barat akan menyerang Suriah.

Pasukan Barat bisa menyerang Suriah dalam beberapa hari, Amerika Serikat dan sekutunya telah memberitahukan kepada pemberontak yang melawan Presiden Bashar al‐Assad, membuka risiko baru dengan peperangan dimana akan menyebar kebencian di Timur Tengah.

"The possibility of U.S. military action against Syria is driving demand for safe‐haven assets including gold," ucap Jeffrey Sherman, commodities portfolio manager di DoubleLine.

U.S. home prices menguat pada bulan Juni, namun peningkatan keuntungan sedikit melambat, akibat 
suku bunga KPR yang lebih tinggi.

Data ekonomi AS yang mengecewakan baru‐baru ini ditambah kebingungan tentang keputusan Fed tentang keputusan kebijakan yang akan mengurangi stimulus pembelian obligasi, telah berdampak terhadap suku bunga AS yang mendekati rekor terendah dan meningkatkan daya tarik hard assets.

Harga spot emas menguat 0,9 persen di level 1,417.10 dollar/ounce, setelah pada sesi perdagangan sebelumnya mencapai nilai 1,423.41 dollar/ounce, yang menyentuh level penutupan perdagangan tertinggi sejak 15 Mei.

Emas berjangka AS untuk periode Desember <GCZ3> ditutup naik 27,10 dollar di level 1,420.20 dollar/ounce. telah terjadi transaksi perdagangan sebesar 156.000 lot, sekitar 20 persen di bawah rata‐rata 30‐hari.

Sentiment beli semakin membaik setelah data dari Dana Moneter Internasional menunjukkan Turki, Rusia dan Azerbaijan meningkatkan cadangan emas mereka pada bulan Juli karena harga emas pulih dari level terendah selama tiga tahun.


OIL & COMMODITIES
Brent crude melonjak ke level tertinggi dalam enam bulannya Selasa lalu, naik lebih dari $3 dalam volume perdagangan yang besar untuk berada pada level tertinggi $114 per barrel karena kekuatan Barat mempertimbangkan serangan militer terhadap Suriah mengikuti dugaan serangan senjata kimia minggu lalu.

Crude AS juga naik lebih dari $3 per barrel karena kekhawatiran yang memuncak bahwa intervensi Barat dapat kedepannya tidak menstabilkan Timur Tengah, yang mana memasok lebih dari sepertiga minyak dunia.

"As the rhetoric ratchets up around Syria, the geopolitical risk premium in the price of oil is once again widening," Dominick Chirichella dari Energy Management Institute mengatakannya.

EURO ZONE
• Sebuah peningkatan di sektor manufaktur memberikan dampak positif terhadap sentimen bisnis Jerman, meningkat ke level tertinggi dalam 16 bulan pada bulan Agustus, menambah bukti bahwa negara terbesar di Eropa memiliki tingkat perekonomian yang kembali membaik.

• Pada hari Selasa indeks iklim bisnis, berdasarkan survei bulanan sekitar 7.000 perusahaan, naik lebih baik dari perkiraan 107,5 pada bulan Agustus, level tertinggi sejak April 2012.

• Indeks iklim bisnis naik dari 106,2 pada bulan Juli dan membaik tepat di bawah perkiraan tertinggi dalam jajak pendapat Reuters dari 33 ekonom sebesar 107,8.

"The German economy moved up a gear," ucap Kai Carstensen, Ifo economist. "Companies are more satisfied with their current business situation. Their optimism regarding future business developments ‐ although slightly cautious ‐ also grew."

European Central Bank interest rates akan dijaga untuk tetap rendah "atau lebih rendah" dalam jangka waktu tertentu, anggota penentu pembuat kebijakan ECB Benoit Coeure mengatakan pada Selasa karena bank Dewan Pemerintahan bersiap untuk bertemu pekan depan.

"The Governing Council of ECB has been very clear in saying that rates ... will remain at the current level or lower for an extended period of time," Coeure mengatakan dalam sebuah diskusi meja bundar di Gothenburg.


U.K.
Dalam  3  bulan  terakhir,  perusahaan  sektor  jasa  Inggris  telah  menikmati  kenaikan  tercepat  dalam  volume  bisnis  sejak  booming  di  tahun  2007  dan  memprediksi  terjadi  pertumbuhan  yang  berkelanjutan  di  tahun  ini,  demikian  sebuah  survey  menunjukkan.  Jajak  pendapat  yang  dilakukan  oleh  Confederation  of  British  Industry  (CBI),  yang  juga  menemukan adanya peningkatan optimisme dalam sektor utama ekonomi, turut menambah serangkaian tanda‐tanda baru bahwa pemulihan Inggris sedang terus digalakan. 

Sterling  tergelincir  ke  level  terendah  dalam  sepekan  terhadap  dolar  dan  euro  pada  hari  Selasa  ditengah  ekspektasi  bahwa  Gubernur  BoE  Mark  Carney  kemungkinan  akan  mencoba untuk menghentikan pembicaraan mengenai kenaikan tajam tingkat suku bunga pasar Inggris, dan menegaskan kembali janjinya untuk mempertahankan suku bunga  rendah hingga akhir 2016. Carney dijadwalkan akan memberikan testimoninya di Nottingham pada hari Rabu ini. 

Tekanan jual pada sterling juga terkait oleh masalah konflik di Suriah, menyusul masalah ini telah menyedot perhatian investor sehingga mendorong tertekannya mata uang  beresiko. Laporan data ekonomi seperti survey sentimen bisnis Jerman (Ifo index) diabaikan investor karena mereka fokus pada konflik di Timur Tengah. 

Berita terkini menyebutkan Amerika Serikat mengatakan bakal menyerbu Suriah paling cepat lusa (Kamis) pekan ini. Seorang pejabat senior militer mengatakan di Gedung Putih  menyusul tekanan Internasional atas penggunaan senjata kimia di negara Presiden Basyar al‐Assad itu. 

Sterling melemah 0,3% di $1,5537, setelah menembus $1,5482 yang merupakan level terendah sejak medio Agustus. 

Diawal Agustus Carney berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah hingga tingkat pengangguran turun menjadi 7%, yang nampaknya akan sulit dicapai dalam kurun  waktu 3 tahun, namun membaiknya data ekonomi telah menguatkan ekspektasi bahwa suku bunga akan dinaikkan lebih cepat dari yang diperkirakan. 

Sementara di hari Senin kemarin, Wakil Gubernur BoE Charlie Bean menjelaskan bahwa BoE sedang memberikan “sinyal jelas” bahwa suku bunga belum akan dinaikkan dalam  waktu dekat.

JAPAN
Jepang mengekspektasi untuk membelanjakan senilai $257 milyar untuk layanan debt selama tahun fiskal berikutnya, sebuah dokumen diperoleh oleh Reuters menunjukkannya, menggarisbawahi besarnya beban yang dibuat oleh borrowing pemerintah.

Jumlah yang dialokasikan untuk debt‐servicing untuk setahun yang dimulai pada 1 April mendekati besaran yang sama dengan gross domestic product dari Singapura, yang mana World Bank meletakkan $275 milyar pada akhir tahun 2012.

Japan's Ministry of Finance (MOF)/ Kementerian Keuangan Jepang, dibebankan dengan penyusunan bujet negara dan mengeluarkan obligasi pemerintah, yang akan meminta 25.3 trilyun yen ($257 milyar) dalam biaya debt‐servicing dibawah bujet, dokumen menunjukkan Selasa lalu.

Itu akan naik 13.7 persen dari sejumlah yang disisihkan untuk tahun fiskal, merefleksikan rencana kementerian untuk menjaga terhadap besaran kenaikan dalam suku bunga jangka panjang.

Menteri Perekonomian Jepang Akira Amari mengatakan Selasa lalu bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe telah memberikan instruksi untuk memikirkan pemotongan pajak perusahaan dinegara tersebut.

Amari membuat pernyataan dalam konferensi berita setelah meeting kabinet reguler.

Pejabat pemerintah telah mengatakan pemangkasan pajak perusahaan kemungkinan diantara pilihan dari administrasi Abe yang dipertimbangkan untuk melonggarkan tekanan dari ekspektasi kenaikan dalam pajak penjualan yang dimulai tahun depan.


AUSTRALIA
Sebuah data federal government yang baru rilis seperti pertumbuhan upah perusahaan yang telah dibuat dalam suatu kesepakatan terakhir,memberikan sebuah ancaman kepada prospek inflasi.

Departemen Pendidikan, Ketenagakerjaan dan Workplace Relations data yang dirilis hari Selasa menunjukkan kenaikan upah tahunan rata‐rata melalui perjanjian bersama selama kuartal di bulan Juni adalah 3,4 persen, turun dari 3,8 persen dalam tiga bulan sebelumnya.

Tingkat tahunan bagi sektor swasta turun 0,2 poin persentase menjadi 3,5 persen pada kuartal bulan September, sementara public sector agreements turun sebesar 0,7 poin menjadi 3,2 persen.

Secara keseluruhan, tingkat kenaikan upah sejalan dengan perkiraan Reserve Bank of Australia's untuk kuartal yang sama.

Pada kuartal bulan Juni, data indeks tentang tingkatan nilai upah, yang dirilis awal bulan Agustus oleh Biro Statistik Australia, sebesar 2,9 persen ‐ jauh di bawah 4,5 persen, level yang dianggap biasa dan dinilai mengancam prospek inflasi.


SWISS
Konflik di Suriah telah menyedot perhatian investor sehingga mendorong menguatnya mata uang aman resiko seperti franc Swiss dan yen, menyusul negara‐negara  Barat siap untuk mengambil tindakan militer terhadap pemerintah Suriah. 

Laporan data ekonomi seperti survey sentimen bisnis Jerman (Ifo index) diabaikan investor karena mereka fokus pada konflik di Timur Tengah. 

Berita terkini menyebutkan Amerika Serikat mengatakan bakal menyerbu Suriah paling cepat lusa (Kamis) pekan ini. Seorang pejabat senior militer mengatakan di  Gedung Putih menyusul tekanan Internasional atas penggunaan senjata kimia di negara Presiden Basyar al‐Assad itu. 

Sebagai mata uang aman resiko, franc Swiss dan yen diuntungkan oleh kondisi geopolitik yang tidak menentu dan tekanan pada pasar finansial. 


Dolar merosot 0,5% di sekitar 0,9180 franc, sementara dolar anjlok lebih dari 1% terhadap yen setelah tercatat bergerak di sekitar 97,05 yen, dibandingkan posisi  penutupan New York hari Senin.