title cover

title cover

Monday, February 4, 2013

Headline News 04.02.13


US & GLOBAL
Bursa  saham  global  menguat  ke  level  tertinggi  selama  hampir  2  tahun  pada  hari  Jumat,  dipicu  rilis  optimis  data  manufaktur  dan  ketenagakerjaan yang mengindikasikan berlanjutnya proses pemulihan ekonomi global. 

Euro  menguat  ke  level  tertinggi  terhadap  dolar  sejak  medio  November  2011  setelah  data  menunjukkan  sektor  manufaktur  zona  euro  mencatat kinerja bulanan terbaiknya di periode Januari selama hampir setahun terakhir. Yen terkoreksi ke level terendah 2‐1/2 tahun  terhadap dolar dan 33 bulan terendah terhadap euro, melanjutkan koreksinya belakangan ini seiring spekulasi bahwa bank sentral Jepang  (BOJ) akan melanjutkan kebijakan moneter longgar. 

MSCI  world  equity  index  <.MIWD00000PUS>  naik  0.7%,  ditopang  oleh  sebuah  survey  yang  mengindikasikan  kegiatan  pabrikan  di  Cina  mengalami  peningkatan,  sementara  produksi  industri  Jerman  mencatat  kinerja  bulanan  terbaiknya  selama  hampir  setahun  terakhir,  meskipun kondisi zona euro secara umum masih suram. 

Data ekonomi AS akhir pekan kemarin menunjukkan terjadi pertumbuhan pekerjaan di bulan Januari dan sektor manufaktur menembus  level tertinggi 9 bulan. Payrolls tercatat bertambah 157.000 di bulan Januari. Sedangkan selama periode November dan Desember, data  jumlah pekerjaan yang tersedia mengalami revisi naik sebesar 127.000 dibandingkan laporan awalnya. Data pekerjaan bulan Desember  direvisi  naik  menjadi  196.000  dari  155.000,  sedangkan  data  November  direvisi  naik  menjadi  247.000  dari  161.000  laporan  awalnya.  Sementara untuk tingkat pengangguran naik tipis menjadi 7.9% dari 7.8%. 

Sedangkan  data  lain  menunjukkan  Institute  for  Supply  Management  melaporkan  indeks  manufaktur  naik  ke  53.1  bulan  lalu,  level  tertingginya  sejak  April  dari  50.2  di  bulan  Desember  sebelumnya.  Data  lain  pada  hari  Jumat  juga  mengindikasikan  bahwa  kontraksi  ekonomi AS di kuartal keempat 2012 lalu adalah bersifat sementara, dan bukan merupakan tren pelemahan. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 149.21 poin atau 1.08% di 14,009.79. Standard & Poor's 500 Index  <.SPX> naik 15.06  poin atau 1.01% di 1,513.17. Sedangkan Nasdaq Composite Index  <.IXIC> berakhir naik 36.97 poin atau 1.18% di 3,179.10.    Indeks Dow industrials naik di atas 14,000 untuk pertama kalinya sejak medio Oktober 2007 dan S&P menembus level tertinggi sejak  Desember 2007. Kenaikan ekuitas di awal tahun tersebut adalah yang terpesat dalam 16 tahun terakhir.  

Bursa  saham  Eropa  berhasil  menguat  akibat  aksi  ambil  untung  investor  setelah  mengalami  koreksi  dalam  2  sesi  terakhir.  Kenaikan  ini  dipicu rilis optimis data manufaktur Cina, Eropa dan AS. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup naik 0.3% di 1,168.08. 

Euro menguat 0.6% di $1.3657, setelah mencatat intraday high di $1.3711. euro juga menembus level tertinggi terhadap yen sejak April  2010, dipicu rilis optimis data manufaktur Eropa yang mengindikasikan masa terburuk zona euro kemungkinan telah berakhir. 

Treasury AS tenor 10 tahun turun 13/32 dengan yield di 2.0321%, setelah bergerak fluktuatif selama sesi Jumat. 

Harga emas naik 0.3% di $1,667.39 per ons, meskipun memangkas keuntungannya usai rilis data payrolls AS. Perak naik 1.4% di $31.83 per  ons dan harga tembaga naik ke $8,310 per ton, level tertinggi sejak awal Oktober. 

Di pasar minyak, meningkatnya optimisme pada ekonomi global dan tekanan seputar kondisi di wilayah Timur Tengah telah menempatkan  Brent crude <LCOc1> mencatat kenaikan mingguan terbesarnya sejak medio November, sedangkan harga minyak mentah AS naik dalam 8  pekan  berturut‐turut.  Brent  oil  <LCOc1>  naik  0.9%  ke  $116.59  per  barel,  sementara  U.S.  crude  futures  <CLc1>  naik  15  sen  ke  $97.64. 

GOLD & COMMODITIES
Emas rebound dari tekanannya Kamis sebelumnya, untuk kembali test areal 1680, dengan intraday high di 1681.70 Jumat akhir pekan  kemarin. Meskipun kembali terkoreksi ke bawah areal 1670, namun emas relatif masih menguat dari penutupan bulan sebelumnya di  areal 1663 dan penutupan pekan sebelumnya di sekitar 1658. Sebuah indikasi positif di pembukaan perdagangan bulan baru (Februari  2013)   

Kenaikan harga emas Jumat kemarin terjadi setelah para pelakunya menyambut positif peningkatan data non‐farm payroll Januari AS.  

Namun sebenarnya perbaikan ekonomi AS berkorelasi menghambat kelanjutan program stimulus the Fed – pemicu bagi kenaikan emas.  Hal ini terlihat saat terjadi tekanan jual emas dari penguatannya setelah komentar dari Presiden The Fed St. Louis, James Bullard, yang  mengatakan  bahwa  perekonomian  AS  potensial  akan  mengalami  performansi  terbaiknya  tahun  ini  sehingga  dapat  membuat  the  Fed  menahan diri atau bahkan menghentikan program stimulusnya.    

Penguatan emas di awal tahun ini masih cenderung terbatas – masih di bawah level psikologis 1700 – akibat indikasi perbaikan di Eropa  menyebabkan  para  investor  cenderung  kembali  ke  aset‐aset  yang  lebih  beresiko.  Sementara  prospek  pertumbuhan  ekonomi  AS  yang  masih beragam, menyusul kontraksi pertumbuhan ekonominya di kuartal ke‐4 yang merupakan pertama kalinya sejak masa resesi 2007‐ 2009. 

Di tengah berkembangnya minat investor terhadap aset‐aset beresiko pasca stablitas di Eropa, dan masih berlanjutnya program stimulus  the Fed AS, penguatan emas yang terjadi awal Januari masih perlu diamati dengan seksama, apakah akan mampu menembus level $1700  per ons.


OIL & COMMODITIES
Meningkatnya optimisme pada ekonomi global dan tekanan seputar kondisi di wilayah Timur Tengah telah menempatkan  Brent crude <LCOc1> mencatat kenaikan mingguan terbesarnya sejak medio November, sedangkan harga minyak mentah AS  naik dalam 8 pekan berturut‐turut. Brent oil <LCOc1> naik 0.9% ke $116.59 per barel, sementara U.S. crude futures <CLc1>  naik 15 sen ke $97.64. 

Aksi bom bunuh diri telah menewaskan seorang penjaga keamanan Turki di kedutaan besar AS di Ankara pada hari Jumat.  Serangan itu meningkatkan ketegangan lebih lanjut di wilayah tersebut setelah Israel membom sasaran di Suriah awal pekan  ini.


EURO ZONE
Euro berlanjut naik ke level tertinggi terbarunya selama 14 bulan atas dolar AS Jumat kemarin setelah meningkatnya tingkat pengangguran AS Januari memperkuat ekspektasi  bahwa  the Fed masih akan mempertahakan program stimulusnya. Berlanjutnya penguatan euro juga sudah terlihat saat rilis positif data manufaktur Eropa ke level terbaiknya  selama hampir setahun. 

Membaiknya rilis sektor manufaktur periode Januari dari Eropa dan potensi bertahannya program stimulus The Fed AS tersebut memberikan dukungan minat terhadap aset‐aset  beresiko  lebih  lanjut,  dan  mendorong  kenaikan  EURUSD  lebih  lanjut  ke  level  intraday  high  1.3711,  semakin  mendekati  level  tertinggi  yang  dicapai  14  November  2011  lalu,  di  1.3811. 

Euro  juga  melanjutkan  kenaikannya  ke  level  tertinggi  terbarunya  atas  sterling  sejak  Desember  2011  di  0.8716,  menyusul  optimisme  rilis  data  manufaktur  zona  euro  semakin  memperkuat  indikasi  bahwa  hal‐hal  terburuk  di  zona  euro  sudah  lewat,  sementara  rilis  data  manufaktur  Januari  Inggris  yang  lebih  lemah  semakin  memperkuat  kekhawatiran  terhadap perekonomian Inggris.  

Kelanjutan kenaikan euro diproyeksikan masih akan berlanjut menyusul ekspektasi positif lelang obligasi Spanyol pada Kamis mendatang, serta sidang moneter ECB (yang juga hari  Kamis) yang diproyeksikan masih akan mempertahankan suku bunga dan kebijakan moneternya. Selama belum ada indikasi dari ECB untuk pelonggaran moneter lebih lanjut dan  keberatan  dari  pejabat  tinggi  bank  sentral  Eropa  tersebut  terhadap  penguatan  tajam  euro  belakangan  ini,  maka  masih  akan  ada  potensi  kelanjutan  kenaikan  euro  pekan  ini.  Khususnya di saat sejumlah bank sentral global (The Fed AS, BoJ Jepang, BoE Inggris, PBoC Cina dan bahkan RBA Australia) yang diproyeksikan masih akan melakuan pelonggaran  moneter (baik berupa penurunan suku bunga atau kelanjutan program stimulus masing‐masing). 

U.K.
Sterling jatuh ke level terendah 15 bulan terhadap euro pada hari Jumat setelah rilis yang lebih baik untuk data manufaktur zona euro membantu mata uang tunggal untuk  terapresiasi secara umum. Euro melonjak 1.7% ke level intraday high 0.8716 pound, level tertingginya sejak akhir Oktober 2011, setelah data manufaktur menunjukkan ekonomi  zona euro kemungkinan telah melewati masa terburuknya. 

Sementara untuk data manufaktur Inggris menunjukkan ekspansi yang wajar di bulan Januari, meskipun telah mengurangi ancaman untuk ekonomi kembali tersungkur kedalam  resesi, namun rilis yang lebih rendah dari perkiraan telah memicu tekanan jual pada sterling. 

Kekehawatiran mengenai kemungkinan Inggris kehilangan peringkat kredit tertingginya triple‐A akibat lemahnya kondisi ekonomi juga turut memberi tekanan pada sterling. 

Sterling juga terkoreksi terhadap dolar, dan terakhir tercatat melemah 0.9% di sekitar $1.5705, semakin mendekati level terendah 5 bulan di $1.5674 yang dicapai hari Senin  sebelumnya. 

Sterling  telah  tertekan  belakangan  ini  akibat  lemahnya  perekonomian  Inggris  dan  resiko  untuk  kembali  mengalami  resesi  setelah  data  pekan  lalu  menunjukkan  ekonomi  mengalami kontraksi di kuartal keempat 2012. 

Sebagian besar analis pasar memprediksi tren pelemahan sterling masih akan berlanjut dalam beberapa pekan kedepan. Namun setelah terkoreksi lebih dari 5% terhadap euro  selama bulan Januari, sterling berpotensi untuk mengalami rebound

Data  Purchasing  Managers'  Index  (PMI)  sektor  manufaktur  Inggris  dirilis  di  50.8  di  bulan  Januari,  di  bawah  ekspektasi  pasar  51.0  namun  masih  berada  di  atas  50  yang  mengindikasikan  sektor  mengalami  ekspansi.  Pasar  saat  ini  akan  mencermati  data  PMI  sektor  konstruksi  Inggris  yang  akan  dirilis  hari  Senin  ini.  Jika  data  dirilis  buruk  maka  berpotensi menekan sterling lebih lanjut. 


JAPAN
Mata uang dollar dan euro kembali menambah keunggulannya atas yen hingga akhir pekan kemarin, dipengaruhi oleh rilis positif data manufaktur periode Januari AS  ke level terbaiknya selama 9 bulan serta Eropa ke level terbaiknya selama hampir setahun. 

Menguatnya  anggapan  bahwa  the  Fed  masih  akan  mempertahankan  program  stimulus  setelah  naiknya  tingkat  pengangguran  AS  periode  Januari,  tidak  banyak  memberikan  tekanan  pada  USDJPY  –  yang  belakangan  ini  mengalami  penguatan  tajam  akibat  sikap  pemerintahan  baru  Jepang  di  bawah  PM  Shinzo  Abe  yang  menginginkan BoJ untuk mengambil langkah stimulus agresif untuk mencapai target inflasi, yang dinaikkan 2 kali lipat menjadi 2%. 

USDJPY  kembali  melanjutkan  kenaikan  ke  level  tertinggi  terbarunya  selama  2,5  tahun  Jumat  lalu,  ke  level  92.64.  EURJPY,  di  saat  yang  hampir  bersamaan,  juga  berlanjut naik ke level tertinggi terbarunya selama 33 bulan di 126.96. 

USDJPY potensial memasuki fase retracement terhadap major downtrend‐nya dari 124.16 (Juni 2007) ke 75.35 (Oktober 2011), yang berada di 94.00 (38,2%) dan  99.76 (50,0%). Sementara EURJPY sudah menembus 38,2% retracement terhadap major downtrend‐nya dari 169.98 (Juli 2008) ke 94.09 (Juli 2012) yang berada di  123.08, sementara level retracement 50%‐nya berada di 132.04.   


AUSTRALIA
Aussie dollar bergerak bolak‐balik di areal negatif dan positif Jumat kemarin setelah data manufaktur resmi Cina (NBS) periode Januari dirilis lebih lemah serta kontraksi data  manufaktur  Australia di periode yang sama. Sementara data manufaktur Cina dari HSBC di periode Januari justru direvisi positif dari rilis awalnya beberapa waktu lalu. 

AUDUSD tertekan terlebih dahulu ke level 1.0358 di sesi Eropa Jumat sebelum kemudian di sesi AS bergerak stabil di atas areal 1.0400an. 

Data manufaktur PMI yang dirilis oleh The Australian Industry Group untuk periode Januari menunjukkan kontraksi berkelanjutan selama 11 bulan beruntun ke level 40.2 akibat lambannya  gerak perekonomian dan nilai tukar Aussie yang dipandang masih kuat oleh para produsen di Australia.  

Sementara sebuah hasil polling dari Reuters menunjukkan bahwa sidang moneter bank sentral Australia (RBA) pada 5 Februari pekan ini masih akan mempertahankan suku bunga di level  3,00%  karena  kondisi  perekonomian  Australia  secara  keseluruhan  lebih  baik  dari  beberapa  bulan  lalu,  serta  mulai  bangkitnya  harga  bijih  besi  dari  tekanannya.  Di  bulan  Januari  ini,  harga  komoditas ekspor terbesar Australia tersebut naik drastis ke level tertingginya selama 15 bulan – yang mencerahkan prospek ekonominya kembali. 

Terakhir RBA memangkas suku bunganya adalah pada Desember 2012 lalu – dimana sepanjang tahun tersebut tercatat telah melakukan pemangkasan suku bunga hingga 125 bps (atau 1,25%)  akibat inflasi yang cenderung turun, lemahnya pasar tenaga kerja dan merosotnya harga bijih besi dan harga sejumlah komoditas ekspor utama Australia. 

Namun hasil polling tersebut juga mengindikasikan peluang pemangkasan suku bunga Australia masih akan terbuka tahun ini, dengan memproyeksikan pemangkasan 25 bps (0,25%) ke level  2,75% pada paruh kedua tahun 2013. Bahkan ekonom dari ANZ Bank bersama dengan Macquarie memproyeksikan pemangkasan suku bunga Australia hingga 100 bps (1,00%) sepanjang tahun  2013 ini ke level 2,00%. 

Dipertahankannya suku bunga Australia pada pertemuannya pekan ini nampaknya paling tidak dapat menghambat langkah penurunan AUDUSD yang belakangan terus mencoba menembus ke  bawah level 1.0400.. 

SWISS
Dolar jatuh ke level terendah 14 bulan terhadap euro setelah data pekerjaan AS menegaskan kembali bahwa The Fed akan mempertahankan kebijakan moneter longgarnya.  Penguatan euro juga berkembang setelah rilis data manufaktur zona euro yang mencatat kinerja bulan terbaiknya, selama hampir setahun terakhir. 

Melemahnya dolar atas euro juga telah memicu melemahnya dolar atas franc Swiss, menembus level terendah 9 bulan di 0.9023 franc. 

Sektor  manufaktur  Swiss  mencatat  pertumbuhan  untuk  pertama  kalinya  dalam  17  bulan  terakhir  di  periode  Januari,  mengindikasikan  perusahaan‐perusahaan  memperoleh  keuntungan dari melemahnya franc Swiss dan juga adanya peningkatan permintaan dari zona euro. 

Swiss purchasing managers' index naik ke 52.5 di bulan Januari dari level revisinya 49.2 di bulan Desember sebelumnya, berhasil melampaui  ekspektasi 50.5. Ini adalah kali  pertama sejak Agustus 2011, untuk indeks menembus di atas angka 50 yang menunjukkan sektor manufaktur mengalami ekspansi. 

Eksportir  Swiss,  yang  terpukul  oleh penguatan  franc  Swiss  sejak  awal  krisis  keuangan,  telah  berangsur  membaik  seiring  melemahnya  franc  Swiss  ke  level  terendah  22 bulan  terhadap euro di pekan lalu menyusul meningkatnya kepercayaan pada pemulihan ekonomi di zona euro. 

Data hari Jumat menunjukkan manufaktur zona euro mencatat bulan terbaiknya selama hampir setahun terakhir selama periode Januari, menambah indikasi bahwa masa tersulit  telah dilewati oleh zona euro.