US
& GLOBAL
- Bursa saham global ditutup ke level terburuknya dalam kuartalan yang mendekati tiga tahunnya Jumat lalu dari permasalahan mengenai ekonomi dunia dan kurangnya solusi yang dapat dipercaya pada krisis utang Eropa.
- Euro dan kebanyakan harga komoditas juga anjlok karena investor mencari safety yang mendorong naik obligasi pemerintah dan dollar AS.
- Ditambah rangkaian dari data global yang telah menekan aset‐aset yang berhubungan dengan pertumbuhan dalam tiga bulan lalu, sektor manufaktur Cina mengalami kontraksi dalam rangkaian tiga bulannya pada September sementara itu penjualan ritel Jerman anjlok setelah penurunan tajamnya yang lebih dari empat tahun.
- Tidak seperti ekspektasi kenaikan pada inflasi zona euro bulan September juga moderatnya pembicaraan bahwa European Central Bank akan memangkas tingkat suku bunga. Dengan euro masih melemah tajam untuk ditutup pada kuartalan terburuknya terhadap dollar AS sejak pertengahan 2010.
- Bursa saham AS anjlok, ditutup dalam kuartalan terburuknya sejak ambruknya Lehman Brothers pada akhir 2008 dengan penurunan tajamnya.
- Jumat lalu indeks Dow Jones industrial average <.DJI> melemah 240.60 poin, atau 2.16 persen, untuk ditutup ke level 10,913.38. Indeks S&P 500 <.SPX> melemah 28.98 poin, atau 2.50 persen, untuk ditutup 1,131.42. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> turun 65.36 poin, atau 2.63 persen, ke level 2,415.40.
- Indeks MSCI All Country World <.MIWD00000PUS> melemah 18 persen dalam kuartalannya, dengan anjlok 2.3 persen Jumat lalu. Telah melemah sekitar $5.29 trilyun pada kapitalisasi pasar dalam kuartalan, menurut Thomson Reuters Datastream.
- Tresuri AS bertahan tetap stabil pada menguatnya level harga setelah the New York Fed mengumumkan jadwal awal dari program obligasi senilai $400 milyar, yang dikenal sebagai Operation Twist.
- Mata uang tunggal anjlok ke level terendahnya $1.3384 <EUR=EBS> dan terakhir ke level $1.3392, turun 1.5 persen dalam hariannya. Dalam bulan September, euro melemah 6.6 persen, kinerja terburuknya sejak November 2010.
- Sebaliknya, pengukuran dollar AS terhadap major currencies <.DXY> naik 0.9 persen.
- Harga emas meningkat Jumat lalu dari melemahnya kekhawatiran pada ekonomi global, dan harga emas mencatatkan kenaikan terbesar kuartalannya tahun ini setelah penurunan tajamnya yang tercapai bulan ini. Spot emas <XAU=> meningkat 0.4 persen ke level $1,620.60 per ons pada pukul 2:55 PM EDT (1855 GMT).
- Harga minyak mentah melorot Jumat lalu dari kekhawatiran terkini pada ekonomi global, menekan kembali Brent lebih dari 10 persen pada bulan ini yang merupakan penurunan kuartalan terbesarnya dalam lima kuartalan. Dalam kuartalan, Brent crude merosot $9.72, atau 8.64 persen, persentase pelemahan terbesarnya sejak kuartal kedua tahun 2010. Dalam sebulan, front‐month Brent turun $12.09, atau 10.53 persen, pelemahan terbesarnya sejak Mei 2010. <LCOc1> U.S. November crude <CLc1> di settled ke level $79.20 per barrel, melemah $2.94, setelah penurunan ke level intraday low $78.77.
GOLD
& COMMODITIES
·
- Selama September emas tercatat mengalami pelemahan sebesar 11% ke 1624.07 USD per troy ounce yang merupakan penurunan bulanan paling tajam dalam kurun 3‐tahun terakhir. Sementara pada kuartal ketiga tercatat menguat sebesar 8,3% yang merupakan penguatan kuartalan terbesar sepanjang 2011.
- Namun demikian dengan serangkaian faktor fundamental ekonomi yang masih mendukung proyeksi kenaikan emas kedepannya, analis memperkirakan emas akan terkoreksi lebih lanjut sebelum kembali mendekati atau bahkan menembus level all time high‐nya. Masih belum jelasnya penanganan secara menyeluruh pada krisis hutang Uni‐Eropa dan ancaman resesi yang dapat menimpa Amerika telah menekan tajam performa bursa saham dunia dan aset beresiko lainnya, hal tersebut berpotensi mengalihkan minat investor pada emas sebagai aset yang aman dari gejolak ekonomi dan inflasi maupun deflasi.
- Koreksi tajam yang terjadi sepanjang September didominasi oleh aksi ambil untung investor sebagai kombinasi untuk menutupi kerugian pada instrumen investasi lainnya seiring mencuatnya kekhawatiran pada kemungkinan resesi Uni‐Eropa dan Amerika.
- Data dari IMF memperlihatkan bahwa bank sentral terus menambah kepemilikan emasnya sepanjang Agustus, dimana bank sentral Thailand mencatat pembelian sebanyak 9,3 ton, Rusia menaikkan cadangan sebanyak 5,6 ton dan Bolivia sebesar 7 ton.
- Permintaan emas dalam bentuk fisik juga diperkirakan masih akan terus meningkat seiring musim festival tradisional di India yang akan mengangkat konsumsi emas pada negara konsumen emas terbesar dunia tersebut.
- Volatilitas sangat ekstrem berkembang selama September dimana harga bergerak dalam kisaran sangat lebar yaitu sebesar 400 USD setelah sempat mencapai level tertinggi sepanjang sejarah di 1920.30 USD per troy ounce pada 06 September silam.
- Meskipun kemudian koreksi tajam tersebut memikat para pembeli emas dalam bentuk fisik karena harga yang relatif lebih murah dibanding awal September lalu, namun fluktuasi tajam yang terjadi dalam sebulan terakhir membuat pembeli cenderung berhati‐hati dalam mengambil keputusan.
- Sementara itu perak tercatat melemah 27,8% sepanjang September ke 29.91 USD per troy ounce dan mengalami penurunan 13% pada kuartal ketiga ini.