title cover

title cover

Wednesday, January 30, 2013

Headline News 30.01.13


US & GLOBAL
Bursa  saham  global  menguat  dan  dolar  jatuh  ke  level  terendah  14  bulan  terhadap  euro  pada  perdagangan  hari  Selasa  menyusul meningkatnya minat pada aset beresiko seiring dimulainya sidang reguler The Fed yang akan berlangsung selama  2  hari  yang  diprediksi  akan  mempertahankan  kebijakan  moneter  longgar.  Laporan  mengenai  naiknya  harga  rumah  di  AS  (single‐family home prices) di bulan November turut mendorong naiknya saham dalam beberapa pekan terakhir. 

Pasar awalnya sempat tertekan setelah rilis data consumer confidence AS yang turun di bulan Januari ke level terendahnya  selama  lebih  dari  setahun  terakhir.  Namun  data  tersebut  tetap  mempertahankan  ekspektasi  bahwa  The  Fed  akan  mempertahankan kebijakan moneter ultra longgar untuk sementara waktu ini. 

Euro  melanjutkan  penguatannya  atas  dolar,  menembus  di  atas  level  resistance  ke  level  tertinggi  14  bulan.  Euro  terakhir  bergerak di sekitar $1.3491. 

Dow Jones industrial average <.DJI> naik 72.49 poin atau 0.52% di 13,954.42. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 7.66  poin atau 0.51% di 1,507.84. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 0.64 poin atau 0.02% di 3,153.66.   

Penguatan  saham  belakangan  ini  umumnya  dipicu  oleh  laporan  laba  yang  memuaskan,  dan  tren  penguatan  ini  berlanjut  pada perdagangan Selasa kemarin menyusul laporan positif dari Valero <VLO.N> dan Pfizer Inc <PFE.N>.  

Bursa saham Eropa mencatat level tertinggi 2 tahun, didukung oleh  menguatnya saham sektor  pertambangan, menyusul  optimisme  mengenai  pemulihan  ekonomi  yang  berkelanjutan  setelah  rilis  positif  data  harga  rumah  AS  dan  komentar  mengenai  pertumbuhan  ekonomi  di  negara  konsumen  logam,  Cina.  FTSEurofirst  300  index  <.FTEU3>  naik  0.4%.  indeks  tercatat telah naik 24% dari level terendah Juni. 

Bursa  Asia  terapresiasi  dipicu  oleh  penguatan  yang  signifikan  pada  bursa  saham  Australia,  dan  membantu  mengangkat  indeks ekuitas global MSCI 0.6% ke level tertinggi 20 bulan. 

Harga  Treasury  AS  tenor  10  tahun  turun  9/32  dengan  yield  di  1.9955%.  Harga  obligasi  awalnya  sempat  menggerus  kerugiannya dan berbalik menguat setelah data consumer confidence AS dirilis mengecewakan. 

Pasar saat ini menantikan hasil sidang The Fed yang akan berakhir hari Rabu atau Kamis dini hari. Meskipun hasil sidang  diprediksi  tidak  akan  membuat  perubahan  kebijakan,  namun  pasar  akan  mencermati  pergantian  posisi  anggota  dewan  kehormatan The Fed untuk melihat berbagai kemungkinan adanya perubahan kebijakan di tahun 2013 ini. 

Emas  mengakhir  pelemahannya  selama  4  hari  terakhir  dan  berhasil  ditutup  menguat  0.5%  di  sekitar  $1,662.60  per  ons,  namun  jika  terindikasi  The  Fed  tengah  mempertimbangkan  untuk  mengakhiri  kebijakan  moneter  longgar,  maka  akan  memicu pelemahan harga emas. 

Harga minyak mentah Brent dan minyak mentah AS naik setelah rilis data peruamahan AS. Brent crude <LCOc1> naik 72 ke  $114.20 per barel dan U.S. crude <CLc1> naik $1.01 ke $97.45 per barel.   



GOLD & COMMODITIES
Emas  menguat  Selasa  lalu,  membalikkan  rangkaian  penurunan  empat  harinya,  didorong  oleh  aksi  beli  dan  berlanjutnya  pelonggaran kebijakan moneter AS. 

Platinum  dan  palladium  juga  rebound  setelah  penurunannya  karena  kekhawatiran  pasokan  dan  harapan  untuk  recovery  permintaan memicu penguatannya. 

"What's going to come out of the Fed is more of the same, so we can just anticipate that (quantitative easing) is here at least  for a little while longer," kata Jeffrey Sica, chief investment officer pada SICA Wealth, yang mengelola lebih dari $1 milyar  dalam client assets.  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak mentah AS naik lebih dari 1% pada perdagangan hari Selasa, menembus kenaikan pada harga Brent, setelah  rilsi  optimis  pasar  perumahan  AS  menambah  kepercayaan  bahwa  pertumbuhan  ekonomi  dan  permintaan  minyak  akan  mengalami kenaikan. 

Pasar  keuangan  mengalami  rally  setelah  rilis  data  indeks  komposit  S&P/Case  Shiller  pada  20  wilayah  metropolitan  menunjukkan  single‐family  home prices  naik  di  bulan  November  untuk  ke‐10  kalinya  secara  berturut‐turut  dan  mencatat  kenaikan basis tahunan terbesarnya sejak Agustus 2006. 

Pelaku pasar minyak terus memonitor perkembangan data ekonomi untuk melihat indikasi peningkatan pada permintaan  minyak. 

Pasar akan menantikan hasil sidang The Fed disamping juga data rilis awal untuk PDB‐Q4 AS pada hari Rabu ini. 

Brent crude <LCOc1> naik 72 sen ke $114.20 per barel dan U.S. crude <CLc1> naik $1.01 ke $97.45 per barel. 

Sementara itu, laporan American Petroleum Institute (API)  menunjukkan stok minyak mentah AS naik 4.2 juta barel di pekan  lalu, melampaui ekspektasi pasar untuk kenaikan 2.6 juta barel berdasarkan jajak pendapat Reuters sebelum rilis data API  dan  Energy  Information  Administration  (EIA).  Sedangkan  stok  bensin  diprediksi  turun  100.000  barel  dan  stok  distillate  diprediksi turun 1.1 juta barel. EIA akan merilis data stok minyak mingguannya pada malam nanti sekitar pukul 22.30 wib. 


EURO ZONE
Consumer morale Jerman naik untuk pertama kalinya dalam empat bulan menuju bulan Februari karena ketenangan dalam badai zona euro  yang mendorong optimisme, market research group GfK mengatakannya Selasa lalu.  

Indikator sentimen konsumen yang melihat kedepan, berdasarkan survei sekitar 2.000 orang Jerman, naik hingga 5.8 pada bulan Februari  dari revisi kenaikan 5.7 pada bulan Januari, didorong tingginya ekspektasi pendapatan dan besarnya keinginan untuk melakukan pembelian. 

Consumer  confidence  Perancis  bertahan  pada  bulan  Januari  karena  kekhawatiran  dari  kehilangan  pekerjaan  yang  berkurang,  meskipun  kekhawatiran mengenai inflasi yang berlanjut menekan, mendorong permasalahan pada keuangan masa depan, data menunjukkannya.  

Spanyol mengatakan telah mencapai target pendapatan untuk tahun 2012 karena kenaikan pajak mengimbangi pelemahan ekonomi, dan  mengulangi  komitmen  untuk  memangkas  pembelanjaan  meskipun  Eropa  mengatakan  kemungkinan  untuk  memberikan  negara  lebih  banyak waktu untuk memangkas defisit berkenaan dengan resesi.  

U.K.
Aksi ambil untung investor telah mendorong rebound sterling setelah mengalami tekana jual belakangan ini. Namun keprihatinan terhadap kondisi  ekonomi  Inggris  yang  masih  suram  dan  prospek  untuk  dilanjutkannya  kebijakan  moneter  longgar  oleh  BoE  serta  kemungkinan  diturunkannya  peringkat kredit triple‐A Inggris telah membuat sterling rentan terhadap tekanan. 

Sterling  menguat  0.4%  terhadap  dolar  ke  $1.5758,  rebound  dari  $1.5674  levelnya  hari  Senin,  level  terendahnya  sejak  akhir  Agustus.  Dolar  melanjutkan koreksinya setelah rilis buruk data consumer confidence AS untuk periode Januari. 

Sterling juga menguat terhadap euro untuk pertama kalinya dalam 4 sesi terakhir. Euro turun 0.2% ke sekitar 0.8550 pound akibat tekanan jual  oleh investor asing, pasca terapresiasi ke 0.8586 pada hari Senin, level tertingginya sejak awal Desember 2011. 

Adapun folus perhatian investor pekan ini akan tertuju pada data PMI manufaktur Inggris yang akan dirilis pada hari Jumat, dimana diprediksi akan  menunjukkan ekspansi di kuartal pertama tahun ini.


JAPAN
Pemerintah Jepang menyetujui rancangan bujet $1.02 trilyun untuk tahun depan fiskal yang bertujuan untuk mendorong pendapatan pajak diatas  penjualan  obligasi baru untuk pertama kali dalam empat tahunnya, tetapi masih  tergantung pada pinjaman untuk menutupi 46.3 persen pada  pembelanjaan.  

Rancangan bujet tahun pertama disusun dibawah Perdana Menteri Shinzo Abe, yang memimpin Liberal Democratic Party yang berkuasa bulan lalu  dengan janji‐janji menghidupkan kembali perekonomian, ditandai membaik secara simbolik setelah bertahun‐tahun mengalami kemerosotan.  

Dengan  92.6  trilyun  yen  ($1.02  trilyun)  pada  pembelanjaan,  pemerintah  secara  efektif  memangkas  ukuran  dari  rancangan  bujet  dari  tahun  sebelumnya untuk pertama kali dalam tujuh tahun, yang mengambil rekening dana pemerintah untuk membayar pensiun.  

Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan dia berharap pelemahan yen baru‐baru ini membantu memperbaiki sentimen bisnis.  

"When business and consumer sentiment is cooling, money doesn't flow out (to the economy). Capital spending and private consumption won't  increase," Aso mengatakan pada konferensi berita, yang menekankan kebutuhnan untuk mengambil langkah politis dalam mencerahkan business  sentiment. 


AUSTRALIA
Aussie dan kiwi dollar menguat mendekati level terkuat dalam empat tahunnya versus yen Selasa lalu, sementara itu didorong karena penguatan  dalam business confidence di Australia dan surplus perdagangan yang mengejutkan yang mendorong kedua mata uang tersebut.  

Aussie  <AUD=D4>  meningkat  ke  level  $1.0470,  dari  level  $1.0412  pada  awalnya,  yang  telah  menyentuh  level  terendah  satu  bulannya  $1.0384  Senin sebelumnya. Telah naik momentum pada euro terhadap Aussie 0.2 persen dalam harian ke level A$1.2892 <EURAUD=R>, setelah merosot ke  level terendahnya sejak bulan Mei ke level A$1.2958.  

Telah membuat kenaikan besar terhadap yen dan terakhir terlihat dekati level puncak terbaru empat tahun di level 95.08 yen <AUDJPY=R> yang  terjadi minggu lalu. Terakhr telah berubah ke level 94.86.  

Aussie  telah  naik  15  persen  terhadap  yen  sejak  bulan  November  dengan  beberapa  analis  mengekspektasi  kenaikan  yang  berlanjut  diberikan  pemerintah Jepang tekad untuk melawan deflasi dan mata uang yang lebih rendah.  

Para  konsumen  terlihat  untuk  lebih  nyaman  mengenai  meminjam  uang  tetapi  masih  enggan  untuk  mengambil  pinjaman  rumah,  data  terbaru  melaporkannya. 


SWISS
Franc Swiss menguat terhadap euro dan juga dolar pada perdagangan hari Selasa setelah investor melakukan aksi ambil untung usai mata uang  tunggal Eropa mengalami rally dalam beberapa hari terakhir. 

Franc berpotensi mendapat dukungan positif dari rilis data indeks PMI Swiss yang akan dirilis hari Jumat yang diprediksi akan naik ke 50.5 di bulan  Januari dari 49.5 di bulan Desember sebelumnya. 

Sementara data KOF indicator akan dirilis hari Rabu ini yang diprediksi turun ke 1.16 di bulan Januari dari 1.28 di bulan Desember. Sedangkan UBS  consumption indicator untuk periode Desember akan dirilis pada hari yang sama. 

Euro terkoreksi 0.2% terhadap franc Swiss di sekitar 1.2430 franc. Sedangkan dolar turun 0.4% terhadap franc Swiss ke 0.9218 franc dibandingkan  penutupan New York hari Senin. 

Investor  akan  mencermati  reaksi  SNB  atas  pelemahan  franc  Swiss  belakangan  ini.  Kepala  SNB  Thomas  Jordan  pada  pekan  lalu  menegaskan  pihaknya akan melakuakn segala daya upaya untuk mengendalikan penguatan franc. Sedangkan wakil SNB Jean‐Pierre Danthine menggugurkan  spekulasi mengenai kemungkinan SNB akan menurunkan nilai patokan franc terhadap euro.