US
& GLOBAL
- Bursa ekuitas global menguat sekitar 2% diiringi kenaikan euro terhadap dollar AS setelah hasil voting di Italia mengenai reformasi ekonomi sedikit meredakan kekhawatiran akan kemungkinan gagal bayar negara ekonomi terbesar ketiga Uni‐Eropa itu. Dalam beberapa sesi terakhir Italia menjadi fokus seiring meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah hingga level 7%. Hal tersebut kemudian memicu kekhawatiran investor bahwa Italia akan menjadi negara berikutnya yang terpaksa meminta bailout.
- Senat Italia menyetujui paket pemangkasan anggaran progresif yang disyaratkan oleh Uni‐Eropa, paket tersebut kemudian akan diteruskan ke parlemen rendah yang diharapkan akan dapat disetujui pada Sabtu 12 November ini. Persetujuan pada parlemen rendah akan menjadi salah satu pemicu dari pengunduran diri Perdana Menteri Silvio Berlusconi.
- Mantan Komisioner Uni‐Eropa – Mario Monti luas diprediksi akan menjadi pemimpin pemerintahan koalisi, langkah yang nampaknya akan diterima oleh pelaku pasar. Turut mendukung optimisme pelaku pasar adalah perkembangan di Yunani dengan diangkatnya Lucas Papademos sebagai Perdana Menteri, Papademos juga diterima oleh pelaku pasar secara luas, dan dipercaya akan dapat melancarkan bailout untuk Yunani.
- Akhir pekan lalu euro menguat 1,1% ke 1.3750, sementara itu dalam sepekan terakhir euro masih tercatat melemah 0,5% terhadap dollar AS dalam pelemahan mingguan berturut‐turut dalam 2‐minggu terakhir. Sementara itu dollar AS melemah 1,4% terhadap yen yang merupakan pelemahan mingguan terbesar sejak pertengahan Agustus silam.
- Namun demikian ekonom mengingatkan meskipun minat terhadap aset beresiko mulai menguat, namun pesimisme dan dan beberapa kekhawatiran yang mendasar masih akan terus mempengaruhi volatilitas pergerakan harga. Salah satu yang akan menjadi ujian bagi sentimen pelaku pasar adalah lelang obligasi Italia bertenor 5‐tahun senilai 3 milar euro, apabila berhasil diterima dengan baik oleh pelaku pasar maka risk appetite potensial terus melaju.
- Indeks bursa eropa ‐ The FTSEurofirst 300 <.FTEU3> berakhir menguat 2,1% ke 984.62, ditunjang oleh kenaikan saham‐saham perbankan Italia. Sedangkan indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 259.89 poin atau 2.19% ke 12,153.68, indeks S&P500 <.SPX> naik 24.16 poin atau 1.95% ke 1,263.85 dan Nasdaq <.IXIC> naik 53.60 poin atau 2.04% ke 2,678.75.
- Saham‐saham sektor keuangan yang sebenarnya masih sangat rentan terhadap eksposur pada surat utang asal Uni‐Eropa, menguat ditunjang oleh kenaikan saham Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co, secara khusus indeks perbankan ‐ the KBW Bank index <.BKX> naik 2.1%. Sementara itu bursa saham global yang terangkum dalam MSCI's all‐country stock index <.MIWD00000PUS> naik 2.2%.
- Harga minyak menguat mengikuti sentimen positif di pasar lainnya, minyak jenis Brent crude untuk kontrak Desember <LCOc1> naik 45 cents ke 114.16 USD per barrel, sedangkan minyak jenis U.S. December crude <CLc1> naik 1.21 USD ke 98.99 USD per barrel.
- Harga emas menguat 1,5% pada sesi Jumat mengikuti penguatan bursa Wall Street seiring meredanya kekhawatiran akan kondisi Italia dan pembentukan pemerintahan baru Yunani. Dalam sepekan terakhir emas tercatat menguat 1,9% terhadap dollar AS ke 1787.75 USD per troy ounce.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas menguat 1,5% pada Jumat kemarin, mendorong naiknya bursa Wall Street, menyusul perkembangan positif di Italia dan terbentuknya pemerintahan baru di Yunani, sebuah kondisi yang memberi harapan akan membaiknya situasi di zona euro.
- Emas mencatat kenaikan mingguan ketiga kalinya secara berturut‐turut, kenaikan berturut‐turut terlamanya sejak Agustus, setelah Senat Italia menyetujui langkah‐langkah penghematan yang diminta oleh Uni Eropa yang saat ini akan dibawa ke majelis rendah (diperkirakan disahkan hari Sabtu, 12 November 2011 kemarin). Persetujuan di majelis rendah akan memicu pengunduran diri Perdana Menteri Silvio Berlusconi.
- Menambah optimisme tentang upaya Eropa untuk mengatasi krisis utang pada hari Jumat adalah mantan pejabat Bank Sentral Eropa Lucas Papademos dilantik sebagai perdana menteri Yunani, dan bertugas memenuhi ketentuan rencana bailout untuk mencegah kebangkrutan.
- Pekan ini banyak sekali data ekonomi AS yang akan dirilis dan investor akan mencermati data retail sales pada hari Selasa. Jika data dirilis positif maka berpotensi menambah minat terhadap aset‐aset beresiko (termasuk mata uang berimbal hasil lebih tinggi seperti Aussie) dan akan menekan dolar.
- Emas spot naik 1,6% ke $1787.04 per ons, mengakhiri koreksinya yang terjadi selama 3 hari terakhir. Sedangkan emas berjangka pengiriman Desember ditutup naik $28.50 di $1788.10 per ons. Perak naik 1,7% ke $34.65 per ons.
- Kemungkinan digulirkannya program likuiditas yang baru oleh ECB dapat memperburuk tekanan harga, membuat emas lebih menarik sebagai aset yang bernilai lebih baik ketimbang mata uang kertas selama masa inflasi tinggi.
- Harga emas diperkirakan naik ke $ 2.000 per ons, karena ECB akan harus membuat lebih banyak uang untuk membantu mengatasi beban utang di Eropa, dimana hal ini akan mednorong naiknya harga emas.
Jepang
– GDP Q3 dalam basis kuartalan mengalami ekspansi pertama kali tahun ini
- GDP Q3 Jepang dirilis relatif sesuai ekspektasi, yakni 1,5% (Q/Q) dan 6,0% (Y/Y) – sementara ekspektasinya masing-masing adalah 1,5% dan 6,1%.
- Untuk basis kuartalan, kenaikan GDP Q3 Jepang merupakan pertama kalinya sepanjang tahun ini yang merefleksikan aktifitas ekonomi pasca rekonstruksi gempa dan tsunami Maret 2011 lalu, serta kebangkitan wajar perekonomian pasca tekanan besarnya ditengarai oleh mulai menggeliatnya kembali produksi di mayoritas pabrik-pabrik Jepang pasca gempa/tsunami tersebut.
- Namun, di tengah tekanan ekonomi global karena ancaman krisis kredit Eropa dan kembali terganggunya rantai supply produksi Jepang karena bencana banjir di Thailand, membuat para pelaku pasar cenderung mengabaikan rilis positif data GDP Q3 Jepang tersebut dan akan lebih fokus melihat di Q4 nanti.
- USDJPY pagi ini masih diperdagangkan dalam kisaran sempit antara 77.10-77.27, setelah tertekan di mingu lalu hingga ke level terendah sejak intervensi besar 31 Oktober 2011 lalu, di 77.03 (Jumat 11 November 2011).
- Sementara Nikkei pagi ini menguat lebih dari 1,5% ke level 8655.31 dipengaruhi oleh kenaikan bursa Wall Street, menyusul redanya kembali kekhawatiran terhadap krisis Eropa.