title cover

title cover

Monday, April 9, 2012

Headline News 09.04.12


US & GLOBAL
Bursa saham dunia terlihat untuk anjlok pada awal minggu depan dan safe‐haven harga obligasi pemerintah rally setelah  gambaran employment  AS turun dibawah ekspektasi Jumat lalu.   

Indeks MSCI All‐County World <.MIWD00000PUS> melemah 2.9 persen setelah mencapai level tertinggi delapan bulannya pada 27 Maret lalu.  

Permasalahan mengenai melambatnya pertumbuhan (ekonomi) AS dan Cina, bersamaan dengan berkembangnya kekhawatiran mengenai krisis  utang zona euro, telah mengurangi hasrat terhadap saham.   

Fokus minggu depan kemungkinan pada beberapa poin penting rilis ekonomi dari Cina dan dimulainya musim earnings (perusahaan‐perusahaan)  di AS.    

Stock futures AS anjlok lebih dari 1 persen dan harga Treasuries/obligasi pemerintah rally setelah payrolls AS tumbuh 120.000 bulan Maret, jauh  dibawah ekspektasi yang (diperkirakan) naik 203.000 jobs

Indeks  S&P  500  anjlok  dalam  minguannya  0.7  persen  yang  merupakan  penurunan  mingguan  terbesarnya  dalam  setahun  karena  yields  pada  obligasi Spanyol mencatatkan kenaikan dan pasar ekuitasnya diduga merosot yang tidak terlihat lagi ke level tertingginya dari krisis utang zona  euro tahun lalu.    

S&P  500  futures  <SPc1>  melemah  16.2  poin,  atau  1.2  persen,  ke  level  1374,  diperkirakan  melemah  pada  pembukaan  Senin  ini.  Nasdaq  100  futures <NDc1> turun 1.1 persen, atau 31.25 poin, ke level 2722.50 pada perdagangan yang tipis. Dow futures <DJc1> anjlok 137 poin, atau 1.1  persen, ke level 12,841.   

Krisis utang zona euro berkurang dari gambaran setelah dosis tinggi stimulus dari European Central Bank akhir tahun 2011.   

Dollar  AS  anjlok  secara  meluas  Jumat  lalu  pada  perdagangan  yang  tipis  dari  liburan  setelah  mengecewakannya  laporan  pasar  jobs  AS  yang  mempertahankan prospek dari besaran (pembelian obligasi) pada kebijakan moneter the Fed yang mendukung perekonomiannya. Dollar anjlok  terhadap euro untuk pertama kalinya dalam lima hari setelah data menunjukkan payrolls AS naik sedikit jauh dari ekspektasi bulan Maret. Euro  mencapai level tertingginya $1.3112 <EUR=> setelah laporan tersebut, rebound dari level terendah tiga minggunya $1.3033 yang dicapai Kamis  lalu. Terakhir diperdagangkan pada level $1.3094, naik 0.2 persen.    

Emas  <XAU=>  tercatat  menguat  ke  level  $1,637.99  per  ons  pada  perdagangan  yang  tipis  Jumat  lalu  tetapi  ditutup  turun  1.8  persen  dalam  seminggu. Logam mulia mencapai level terendah tiga bulannya $1,611.80 pada minggu ini. 

• Harga  minyak  mentah  naik  Kamis  lalu  setelah  rangkaian  penurunan  dua  harinya  dari  menguatnya  data  AS  dan  kekhawatiran  dari  Iran‐yang  berhubungan dengan gangguan pasokan. Brent crude futures <LCOc1> naik 0.89 persen untuk di settle ke level $123.43 per barrel, dan U.S. crude  <CLc1> bertambah 1.81 persen untuk di settle ke level $103.31. 

GOLD & COMMODITIES
Emas menguat tipis pada hari Jumat setelah data non‐farm payrolls AS dirilis mengecewakan dan meningkatkan spekulasi akan dilanjutkannya  langkah stimulus moneter oleh The Fed, namun kenaikan tersebut masih sangat kecil untuk menutup kerugian mingguan pertamanya dalam 3  pekan terakhir. 

Emas hanya bergerak terbatas menyusul libur pasar AS dan Eropa berkenaan dengan perayaan Jumat Agung (Paskah), dengan harga emas spot  bergerak di sekitar $1,637.99 per ounce, atau naik 0.5% dan sekitar $7 lebih tinggi dibanding levelnya sebelum rilis data non‐farm payrolls AS.  Dalam sepekan, emas telah tercatat melemah 1.8%. 

Dengan tutup pasar pada hari Jumat berkenaan dengan perayaan Jumat Agung (Paskah), maka hari Senin akan menjadi kesempatan pertama  bagi investor untuk melakukan transaksi setelah rilis laporan data pekerjaan AS. Namun pasar juga akan mencermati musim laporan earnings  kuartal pertama di pekan ini. Alcoa <AA.N> akan mulai melaporkan laba bersih perusahaan pada hari Selasa. Adapun sejumlah perusahaan yang  juga akan merilis earnings pekan ini diantaranya JPMorgan <JPM.N>, Wells Fargo <WFC.N> dan Google <GOOG.O>. 

Meskipun hasil rilis data non‐farm payrolls untuk periode Maret dirilis lebih rendah dari perkiraan yaitu hanya mencatat 120.000, lebih rendah  dari perkiraan 203.000, namun terdapat revisi naik untuk data periode Februari menjadi 240.000 dari laporan awalnya 227.000. Sedangkan untuk  tingkat pengangguran juga mengalami penurunan menjadi 8,2%, level terendah 3 tahun. 

Jika  laporan  earnings  menunjukkan  peningkatan  laba  perusahaan  yang  menggembirakan,  maka  berpotensi  meningkatkan  kembali  optimisme  pasar terhadap prospek ekonomi AS, karena pasar tampak semakin yakin The Federal Reserve dapat menuju pengetatan moneter sebelum Bank  Sentral Eropa. 

Kenaikan harga energi akan meningkatkan tekanan inflasi di bulan Maret. Producer Price Index (PPI), yang akan dirilis hari Kamis, diprediksi naik  0.3% setelah mencatat kenaikan 0.4% di bulan sebelumnya, namun untuk PPI inti, diluar harga energi dan makanan, diprediksi hanya naik 0.2%.  Sedangkan data Consumer Price Index (CPI) yang akan dirilis hari Jumat diprediksi naik 0.3% dengan CPI inti naik 0.2%. 

The Fed belakangan ini terlihat tidak merisaukan kondisi inflasi, dimana dalam minutes yang dirilis pekan lalu menyebutkan bahwa naiknya inflasi  akibat dampak dari kenaikan energi hanya bersifat sementara. 

Fed's  Beige  Book,  sebuah  survey  tentang  kondisi  ekonomi  AS  yang  akan  dirilis  hari  Rabu,  akan  memberikan  gambaran  apakah  pebisnis  dan  konsumen akan memangkas kembali belanja mereka untuk mengurangi biaya yang banyak keluar akibat naiknya harga energi.