title cover

title cover

Wednesday, June 20, 2012

Headline News 20.06.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  dunia  naik  dan  euro  menguat  Selasa  lalu  ditengah  optimisme  bank  sentral  utama  dunia  yang  akan  memberikan  lebih  banyak stimulus ekonomi karena memburuknya krisis utang zona euro.   

The Fed Selasa lalu memulai meeting dua harinya, dengan investor memfokuskan pada apakah akan memperkenalkan lagi stimulus untuk  mendorong lemahnya recovery (ekonomi).   

Para analis mengekspektasi the Fed untuk memperluas pembelian obligasi jangka panjang melalui "Operation Twist" hingga beberapa  bulan yang direncanakan hingga akhir Juni. Ekspektasi dari stimulus berikutnya dari the Fed menekan dollar AS.  

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> naik 95.66 poin, atau 0.75 persen, ke level 12,837.48. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX>  melejit 13.22 poin, atau 0.98 persen, ke level 1,358.00. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 34.43 poin, atau 1.19 persen, ke  level 2,929.76.    

Indeks  MSCI's  all‐country  world  equity  <.MIWD00000PUS>  melonjak  1.3  persen.  Indeks  pan‐European  FTSEurofirst  300  <.FTEU3>  menguat 1.6 persen sementara itu Spain's IBEX <.IBEX> naik 2.7 persen.  

Euro <EUR=> meningkat 0.9 persen ke level $1.2683 setelah mencapai level tertinggi hariannya $1.2730 pada data Reuters, sebagian  dibantu oleh permintaan dari Timur Tengah.  

Harga  Treasury  AS  turun  Selasa  lalu  karena  naiknya  pasar  saham  yang  meredam  aksi  beli  pada  safe‐haven  obligasi  sehari  sebelum  pernyataan the Fed yang kemungkinan memperkenalkan langkah terkini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.   

Harga emas melorot Selasa lalu untuk pertama kalinya dalam delapan hari karena aksi beli tertahan dari kedepannya policy meeting the  Fed yang akan menandai stimulus moneter terkini, suatu pergerakan yang kemungkinan akan memperkuat rally‐nya baru‐baru ini. Spot emas <XAU=> turun 0.5 persen ke level $1,620.31 per ons pada pukul 3:04 p.m. EDT (1904 GMT). Sebelum hari Selasa, logam mulia telah naik sekitar 3 persen selama rangkaian kenaikan tujuh harinya.  

Brent crude sedikit melorot Selasa lalu dari  gambaran negosiasi meredanya perselisihan program nuklir Iran yang membawa rencana  untuk pembicaraan teknis pada bulan Juli, sementara itu harapan untuk stimulus moneter dari the Fed membuat tekanan pada crude AS.  Di London, ICE Brent crude untuk pengiriman Agustus <LCOQ2> ditutup merosot 29 sen, atau 0.30 persen, ke level $95.76 per barrel,  level terendah settlement untuk front‐month Brent sejak 25 Jan., 2011. U.S. crude futures rebound pada optimisme mengenai stimulus  the Fed berikutnya. NYMEX crude untuk pengiriman Juli <CLN2> di settled ke level $84.03 per barrel, naik 76 sen.  





GOLD & COMMODITIES
Emas bergerak bergerak melemah untuk pertama kalinya dalam 7 sesi terakhir pada hari Selasa menyusil investor menunggu hasil sidang  The Fed yang diprediksi akan memberikan sinyal stimulus moneter yang baru, sebuah langkah yang berpotensi mendorong rally emas  lebih lanjut. 

Logam mulia telah mengalami rally selama 7 hari setelah investor mencari tempat yang aman untuk berlindung dari memburuknya krisis  utang zona euro.  

Spanyol pada Selasa kemarin telah menjual obligasi tenor 12 dan 18 bulan dengan imbal hasil (yield) diatas 5%, dibandingkan dengan  level yield yang sedikit di bawah 3% pada lelang sebelumnya di bulan Mei. Spanyol akan menjual obligasi antara 1 milyar dan 2 milyar  euro pada hari Kamis. 

The  Fed  akan  mengumumkan  keputusan  kebijakan  moneternya  pada  hari  Rabu  malam  nanti  dan  sejumlah  pelaku  pasar  berspekulasi  bank  sentral  akan  menggulirkan  kebijakan  moneter  longgar  putaran  ketiga  atau  dikenal  dengan  istilah  quantitative  easing  jilid  3,  menyusul krisis finansial di Eropa beresiko memperburuk kondisi ekonomi Amerika Serikat. Jika hal ini terjadi, maka akan berpengaruh  buruk pada nilai tukar dolar dan akan mendorong menguatnya emas lebih lanjut. 

Emas spot melemah 0.6% di sekitar $1,617.60 per ounce dibandingkan dengan penutupan New York hari Senin. Sedangkan untuk emas  berjangka untuk pengiriman Agustus turun $3.80 per ounce di sekitar $1,623.20. 




OIL & COMMODITIES
Harga minyak mentah berjangka AS rebound pada hari Selasa setelah investor berspekulasi bahwa The Fed, yang mengadakan sidang 2  harinya sejak Selasa‐Rabu, kemungkinan akan menyetujui untuk memberikan stimulus lanjutan untuk memacu pertumbuhan ekonomi  dan data stok minyak akan menunjukkan kondisi yang stabil. 

Harapan bahwa Yunani akan segera membentuk pemerintahan koalisi dan akan segera dilakukan negosiasi ulang untuk pemberian paket  bailout akan memberikan sentimen positif di pasar. 

Harga minyak berjangka AS untuk pengiriman Juli tercatat di level $84.03 per barel, naik 76 sen atau 0.91%. Sedangkan harga minyak  jenis Brent turun dipicu oleh berlimpahnya suplai minyak Eropa dan masih adanya konflik seputar dana penyelamatan Eropa. 

Sementara  dengan  beredarnya  berita  bahwa  Iran  berharap  untuk  diadakan  putaran  baru  pembicaraan  dengan  kekuatan  dunia  atas  program nuklirnya setelah negosiasi terbaru menemui jalan buntu, juga membantu menarik harga lebih rendah. 

ICE Brent crude untuk pengiriman Agustus ditutup turun 29 sen atau 0.30% di level $95.76 per barel, level penutupan terendahnya sejak  25 Januari 2011.




EURO ZONE
Euro menguat terhadap dolar dan yen pada sesi Selasa ditunjang berita positif bahwa para partai pemenang pemilu tengah mendiskusikan kemungkinan  koalisi. MInat terhadap euro juga ditunjang penguatan bursa saham Amerika yang turut mendukung meningkatnya kinerja aset beresiko.  

Para negosiator dari 3‐partai politik di Yunani masih melakukan pembicaraan untuk pembentukan koalisi pemerintahan baru Yunani guna menghindarkan  negara tersebut dari kebangkrutan. Partai konservatif Demokrasi Baru yang memenangkan pemilu pada Minggu lalu tengah mendiskusikan kemungkinan  pembentukan pemerintah dengan partai PASOK dan partai Demokratik Kiri.  

Sementara itu media Inggris melaporkan bahwa Kanslir Jerman Angela Merkel memberikan sinyal akan menyetujui penggunaan dual system bailout yang  biasa disebut dengan EFSF dan ESM, dalam pembelian obligasi pemerintah Italia dan Spanyol.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,86 persen terhadap dolar AS ke 1.2686,  euro juga naik 0,61 persen terhadap yen ke 100.12 yen, dan  menguat 0,51 persen terhadap sterling ke 0.8067. Sedangkan terhadap Swiss franc, euro tercatat mengalami penurunan tipis 0,02 ke level 1.2009.
U.K.
Inflasi Inggris melemah tidak seperti ekspektasi pada bulan Mei ke level terendahnya dalam dua setengah tahun berkenaan dengan melambatnya  kenaikan  harga  untuk  makanan  dan  bahan  bakar,  memperkuat  peluang  dari  membesarnya  stimulus  Bank  of  England  karena  perekonomian  semakin merasakan panasnya krisis utang zona euro.  

Inggris memasuki resesi keduanya sejak 2007‐2009 krisis keuangan disekitar pergantian tahun, dan tanda‐tanda bahwa krisis utang zona euro  makin  mendalam  yang  mendorong  pengambil  kebijakan  minggu  lalu  untuk  mengumumkan  rencana  membanjiri  sistem  keuangan  dengan  milyaran pound untuk membuat bergeraknya recovery.  

Ditambahkannya    Gubernur    BoE  Mervyn  King  mengisyaratkan  bahwa  quantitative  easing  kemungkinan  terjadi,  dan  peluang  bahwa  program  tersebut akan dimulai bulan depan yang telah didorong oleh gambaran laporan resmi inflasi Selasa lalu.  

Target  defisit  Irlandia  2012  berada  dibawah  target  bailout  IMF/Uni  Eropa  yang  "easily  achievable,"  Menteri  Keuangan  Michael  Noonan  mengatakannya Selasa lalu.   

Irlandia mencapai defisit target 2011 hingga satu poin persentase dan berada pada target defisit 2012 di level 8.6 persen pada GDP, Noonan  mengatakannya dalam konferensi di Dublin. 




JAPAN
Ekonomi Jepang diperkirakan akan mengungguli negara industry maju lainnya pada tahun 2012 ini. Pembangunan pasca gempa dan tsunami tahun lalu  dan membaiknya consumer spending akan menopang ekonomi Jepang lebih lanjut, demikian berdasarkan jajak pendapat terakhir yang dilansir reuters  terhadap  para  analis.  Berdasarkan  polling  tersebut  ekonomi  Jepang  diperkirakan  akan  bertumbuh  sebesar  2,3  persen,  mengungguli  ekspektasi  sebelumnya sebesar 2,0 persen.  

Jajak  pendapat  tersebut  memperlihatkan  ekonomi  Jepang  diprediksi  akan  tumbuh  0,4  persen  pada  triwulan  2‐2012,  namun  masih  terdapat  ancaman  resesi dengan kemungkinan 30 persen, jika perlambatan ekonomi Cina berlanjut dan krisis hutang Uni Eropa terus menyebar. Dari jajak pendapat tersebut  para analis memperkirakan BOJ akan mempertahankan suku bunga hingga setidaknya periode Januri‐Maret 2014.  

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 0,21 persen terhadap yen di 78.93, sementara itu euro naik 0,61 persen terhadap yen ke 100.12  yen. Sedangkan Aussie  dolar tercatat menguat  0,41  persen terhadap yen di 80.40 dan  sterling juga  naik  0,12 persen terhadap yen ke  124.15. 




AUSTRALIA
Bank sentral Australia mengatakan Selasa kemarin bahwa keputusan untuk menurunkan suku bunga pada awal Juni adalah "sangat seimbang,"  dimana hal ini diperlukan karena latar belakang ekonomi global telah memburuk secara signifikan dalam beberapa pekan sebelumnya. 

Reserve Bank of Australia (RBA) mengatakan bahwa sementara berita ekonomi domestik cukup beragam, terdapat "bukti jelas yang menunjukkan  perlambatan pada kondisi ekonomi global, dan meningkatnya ketidakpastian tentang masa depan Eropa. 

Berita  acara  (minutes)  pertemuan  dewan  bank  sentral  pada  tanggal  5  Juni  tidak  banyak  memberikan  komentar  berarti,  tetapi  RBA  memang  mengatakan bahwa mereka memprediksi pengaruh dari penurunan suku bunga akan mengalir kedalam ekonomi domestik pada bulan mendatang.  Komentarnya tersebut mengisyaratkan RBA akan menahan diri dari aksi pemangkasan suku buga lebih lanjut, setelah memangkas sebesar 75 basis  poin dari bulan Mei dan Juni. 

Hasil minutes tersebut telah mendorong menguatnya Aussie terhadap dolar dan hal ini berlanjut hingga sesi New York didukung oleh kekhawatiran  akan dilanjutkannya program quantitative easing jilid 3 oleh The Fed. 

The Fed akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada hari Rabu malam nanti dan sejumlah pelaku pasar berspekulasi bank sentral  akan menggulirkan kebijakan moneter longgar putaran ketiga atau dikenal dengan istilah quantitative easing jilid 3, menyusul krisis finansial di  Eropa beresiko memperburuk kondisi ekonomi Amerika Serikat. Jika hal ini terjadi, maka akan berpengaruh buruk pada nilai tukar dolar dan akan  mendorong naiknya nilai tukar mata uang lainnya seperti Aussie. 

Aussie  terapresiasi  hingga  mencatat  intraday  high  di  $1.0201  sebelum  akhirnya  bergerak  di  sekitar  1.0185  atau  menguat  0.6%  dari  posisi  penutupan New York hari Senin di sekitar $1.0120.




SWISS
Swiss franc menguat terhadap dolar pada hari Selasa mendekati level tertinggi 1 bulan, menyusul investor khawatir dengan resiko setelah yield  obligasi Spanyol naik tajam. 

Euro sempat rally pada hari Senin terhadap dolar, setelah pemungutan suara di Yunani menegaskan kembali komitmennya terhadap kesepakatan  bailout  internasional.  Tapi  imbal  hasil  obligasi  Spanyol  mulai  meningkat,  merongrong  kemampuan  Madrid  untuk  mendanai  pemerintahannya  sendiri,  kurang  dari  dua  minggu  setelah  meminta  bantuan  asing  untuk  meringankan  kesulitan  yang  dihadapi  sektor  perbankannya.  Kondisi  tersebut telah memicu koreksi euro hingga akhirnya ditutup melemah. 

Namun  pada  perdagangan  Selasa,  euro  berhasil  rebound  meskipun  belum  berhasil  menembus  level  tertinggi  hari  sebelumnya.  Hal  ini  juga  mendorong Swiss  franc  untuk  menguat  terhadap  dolar  setelah  bergerak  searah  dengan  euro  sejak SNB mematok  nilai  penguatan  maksimum  Swiss franc pada 1.20 franc per euro untuk melindungi ekonomi dari resiko deflasi dan resesi. 

Sementara itu, data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Swiss yang menakjubkan di kuartal pertama tahun ini, namun SNB mengingatkan pada  review kebijakan Kamis lalu bahwa momentum berpotensi melemah secara signifikan dalam beberapa bulan kedepan. 

Indeks sentimen investor ZEW untuk bulan Juni akan dirilis pada pukul 16.00 wib hari Rabu ini, sementara data perdagangan untuk periode Mei  akan dirilis pukul 13.00 hari Kamis besok. 

Swiss  franc  menguat  0.9%  terhadap  dolar  ke  sekitar  0.9464  franc  dibandingkan  penutupan  New  York  hari  Senin  di  sekitar  0.9547  franc.  Sedangkan terhadap euro, Swiss franc masih bergerak relatif stabil di sekitar 1.2006 franc. 

Sementara  itu  The  Fed  akan  mengumumkan  keputusan  kebijakan  moneternya  pada  hari  Rabu  malam  nanti  dan  sejumlah  pelaku  pasar  berspekulasi bank sentral akan menggulirkan kebijakan moneter longgar putaran ketiga atau dikenal dengan istilah quantitative easing jilid 3,  menyusul krisis finansial di Eropa beresiko memperburuk kondisi ekonomi Amerika Serikat. Jika hal ini terjadi, maka akan berpengaruh buruk  pada nilai tukar dolar dan akan mendorong naiknya nilai tukar mata uang lainnya seperti Swiss franc.