US & GLOBAL
• Bursa saham Wall Street menguat dan euro merosot ke level terendahnya versus dollar AS dalam dua minggu Selasa lalu, karena mengimbangi aksi technical buying terhadap biaya obligasi Spanyol yang mendekati tiga kali lipatnya dari keraguan pada European summit yang dapat menenangkan krisis utang regional.
• Di AS, data mencatatkan penguatan yang mengejutkan pada naiknya home prices bulan April, yang mendorong saham‐ saham AS. Gambaran pada angka‐angka yang mendorong pada perumahan ditekan oleh tanda‐tanda dari penurunan consumer confidence, yang mana memicu mengenai perlambatan pertumbuhan (ekonomi) AS.
• Pada penutupannya, indeks Dow Jones industrial average <.DJI> sedikit naik 32.47 poin, atau 0.26 persen, ke level 12,535.13. Indeks S&P 500 <.SPX> menguat 6.32 poin, atau 0.48 persen, ke level 1,320.04. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 17.90 poin, atau 0.63 persen, ke level 2,854.06.
• Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup naik 0.02 persen ke level 986.63 poin, menekan kenaikan pada awalnya 0.4 persen. Indeks MSCI's world equity <.MIWD00000PUS> menguat 0.33 persen ke level 1,192.32, membalikkan rangkaian penurunan dalam tiga harinya.
• Para menteri keuangan dari empat negara dengan ekonomi terbesar pada zona euro menyelenggarakan pembicaraan terakhirnya di Paris Selasa lalu untuk mencoba mempersempit perbedaan pada bagaimana untuk menangani krisis. Summit mendiskusikan rencana untuk membuat obligasi zona euro yang mana dapat menerbitkan obligasi regional yang didukung sebagaimana langkah terakhir pada fiscal union tetapi dengan pengenalan ini kemungkinan membutuhkan waktu tahunan untuk diimplementasikan.
• Pada pasar currency, euro <EUR=> melemah ke level $1.2440, level terendahnya yang lebih dari dua minggu terhadap dollar, sebelum menekan penurunannya untuk ditutup turun 0.09 persen ke level $1.2491.
• Dollar sempat menguat terhadap mata uang utama lainnya karena pelemahan euro. Dollar index <.DXY> turun 0.16 persen ke level 82.361, yang menghapus kenaikannya.
• Harga Treasuries AS turun Selasa lalu karena investor mendorong harga pada konsesi dalam lelang obligasi terbaru minggu ini, meskipun arus safe‐haven terbatas pada penurunan hariannya.
• Emas melemah dalam perdagangan yang terbatas Selasa lalu setelah kenaikan hari sebelumnya, ditekan turun oleh kekhawatiran mengenai deflasi ditengah kekecewaan data consumer confidence AS dan tanda‐tanda memburuknya krisis utang Eropa. Spot emas XAU= merosot 0.7 persen ke level $1,573.20 per ons pada pukul 2:30 p.m. (1830 GMT).
• Brent crude oil untuk pengiriman Agustus <LCOQ2> di settled naik $2.01 atau 2.21 persen ke level $93.02 per barrel. U.S. oil futures <CLc1> di settled menguat 15 sen atau 0.19 persen ke level $78.36 per barrel.
GOLD & COMMODITIES
• Emas jatuh pada hari Selasa ditengah kekhawatiran deflasi disebabkan oleh data kepercayaan konsumen AS yang mengecewakan dan berlanjutnya krisis utang Eropa. Naiknya imbal hasil obligasi pemerintah Spanyol juga turut memberi tekanan pada emas. Hal ini terjadi sehari setelah Spanyol menjadi negara ke‐5 zona euro yang meminta bantuan bailout dari Uni Eropa.
• Melemahnya data kepercayaan konsumen AS ke level terendah 5 bulan merupakan sinyal melemahnya kondisi ekonomi.
• Tekanan jual emas terakselerasi setelah Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada salah satu partai dalam koalisinya bahwa dia tidak berpikir Eropa akan berbagi kewajiban untuk mengatasi total utang dalam hidupnya. Komentar Merkel datang menjelang KTT Uni Eropa selama 2 hari yang dimulai pada hari Kamis di Brussel dengan tujuan untuk mengatasi krisis utang kawasan yang telah berlangsung selama 2‐1/2 tahun.
• Harga emas spot turun 0.7% di $1,572.50 per ounce, seangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun $15.20 per ounce di $1,573.20.
• Permintaan fisik emas dari India masih rendah setelah harga emas menguat lebih dari 5% sejak Maret menyusul melemahnya rupee ke level terendahnya pekan lalu, sehingga mendorong investor untuk enggan membeli emas.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak berjangka Brent kembali naik di atas $91 per barel pada hari Selasa, dipicu aksi mogok pekerja minyak telah mengancam berkurangnya suplai minyak dari Laut Utara.
• Perkiraan bahwa stok minyak AS turun 700.000 barel pekan lalu telah memberi dukungan positif pada minyak berjangka. Namun kenaikan harga minyak terlihat terbatas menjelang KTT Uni Eropa yang diperkirakan tidak akan menemukan solusi untuk mengatasi krisis utang kawasan.
• Harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus naik 50 sen di $91.51 per barel setelah menguat ke level intraday high di $92.44.
• Sedangkan untuk harga minyak berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun 52 sen di $78.69 per barel. Harga minyak sempat naik ke level intraday high di $79.68 per barel di awal sesi berkat ekspektasi akan turunnya stok minyak, dan kemudian kembali melemah akibat kekhawatiran seputar krisis utang zona euro.
• Pada awal perdagangan, meningkatnya ketegangan antara Suriah dan Turki membantu mengangkat harga minyak. Negara anggota NATO mengecam Suriah atas aksi penembakan jet militer Turki pekan lalu dan Ankara memperingatkan Damaskus terhadap setiap gerakan militer lebih lanjut.
• Di Norwegia, eksportir minyak terbesar ke‐8 dunia, Statoil <STL.OL>, mengatakan pihaknya menutup empat platform minyak di Laut Utara karena aksi mogok yang dimulai pada hari Minggu. Pemogokan awalnya menutup Oseberg Field Centre yang terdiri dari fasilitas pengolahan dan fasilitas pengeboran. Sejauh ini, aksi mogok tersebut telah memotong produksi minyak Norwegia sebesar 150.000 barel per hari dan produksi gas sebesar 4 persen. Serikat buruh Norwegia mengatakan mereka akan memutuskan pada hari Jumat apakah akan meningkatkan aksi mogok yang telah melibatkan 700 pekerja lepas pantai terkait masalah pensiun.
• Euro melemah terhadap dolar AS ke level terendahnya sejak 2‐pekan terakhir menyusul naiknya imbal hasil obligasi Spanyol dan meredupnya hawapan akan progress dari European summit dalam penanganan krisis hutang kawasan. Kondisi ini diperburuk oleh minimnya prospek penanganan krisis dengan pembentukan banking union atau juga dengan penerbitan obligasi Uni Eropa, dimana Kanselir Angela Merkel menegaskan bahwa dengan membagi bersama tanggung jawab terhadap hutang kawasan merupakan sebuah langkah yang disebutnya “kontra produktif”.
• Dalam lelang obligasi Spanyol, borrowing cost obligasi jangka pendek meningkat tiga kali lipat, sehari setelah pemerintah Spanyol secara resmi mengajukan permintaan bantuan dari Uni Eropa. Pemerintah Italia juga melakukan pelelangan obligasi dengan imbal hasil yang mencapai level tertinggi sejak Desember silam.
• Krisis hutang Uni Eropa semakin menyebar, setelah pemerintah Siprus menjadi negara ke‐5 dari Uni Eropa yang mengajukan permintaan bantuan keuangan menyusul sektor perbankan negara tersebut yang terpukul akibat besarnya eksposur pada surat hutang Yunani.
• Sementara itu consumer morale Jerman secara tak terduga mengalami perbaikan pada periode Juli, berdasarkan survey dari lembaga Gfk, meskipun kekhawatiran akan kondisi krisis Uni Eropa diperkirakan akan meredam konsumsi dalam beberapa bulan ke depan. Namun demikian, konsumen lebih pesimis terhadap proyeksi ekonomi Jerman, dimana ekspektasi turun 16.6 poin ke 3.0 pada Juni, level terendahnya sejak Desember 2011.
• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 0,06 persen terhadap dolar AS ke 1.2491, euro juga anjlok 0,32 persen terhadap yen ke 99.27 yen, dan melemah 0,51 persen terhadap sterling ke 0.7985. Sedangkan terhadap Swiss franc, euro tercatat stagnan di 1.2008.
U.K.
• Outlook ekonomi Inggris telah memburuk ditandai hanya dalam enam minggu berkenaan makin mendalamnya krisis utang zona euro dan ditandai bahwa perlambatan (ekonomi) global berawal dari AS dan emerging markets, Bank of England mengatakannya Selasa lalu.
• Gubernur BoE Mervyn King mengatakan pada anggota parlemen bahwa dunia belumlah setengah jalan melalui krisis keuangan yang dimulai tahun 2008, dan bahwa Inggris beresiko penurunan spiral karena berlanjutnya bisnis untuk menunda investasi berkenaan dengan kekacauan pada zona euro.
• Pinjaman pemerintah Inggris lebih dari ekspektasi pada bulan Mei setelah penerimaan pajak pendapatan melorot dan naiknya pembelanjaan, sebagai pertanda koalisi Conservative‐Liberal Democrat kemungkinan berjuang untuk menyesuaikan target austerity tahun ini karena krisis utang zona euro yang bergejolak.
• Perekomian Inggris melemah kedalam resesi keduanya dalam empat tahun yang dimulai tahun 2012, dan Menteri keuangan George Osborne telah menerima rencana pengurangan defisitnya yang akan terjadi dalam dua tahun dari yang direncanakan karena pelemahan pada ekspektasi perekonomian.
JAPAN
• Resiko dari kekekcewaan investor akan proyeksi hasil europan summit pekan ini dan meningkatnya aksi risk aversion di kalangan investor turut menopang kinerja yen yang kembali menjauh dari level terendahnya sejak 2‐bulan terhadap dolar AS. Yen menjadi salah satu primadona dikalangan pemburu safe haven selain dolar AS ditengah mengerucutnya krisis hutang Uni Eropa dan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi Cina.
• Namun demikian analis mengingatkan kemungkinan pelemahan yen dari ketidakpastian politik yang saat ini melanda Jepang berkaitan kenaikan pajak konsumsi. Majelis Rendah Jepang menyetujui kenaikan pajak penjualan hingga 2‐kali lipat untuk membantu mengatasi tingginya hutang negara tersebut, meskipun dari dalam lingkup Partai Demokrat terjadi perpecahan antara kubu yang setuju dan yang tidak.
• Apabila semakn banyak jumlah anggota Partai Demokrat yang tidak menyetujui kenaikan pajak, maka akan berdampak pada kemungkinan diajukannya pemilu sehubungan turunnya dukungan parlemen terhadap Perdana Menteri Yoshihiko Noda.
• Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 0,28 persen terhadap yen di 79.45, sementara itu euro anjlok 0,32 persen terhadap yen ke 99.27 yen. Sedangkan Aussie dolar tercatat menguat 0,34 persen terhadap yen di 79.94 dan sterling juga menguat 0,19 persen terhadap yen ke 124.26.
AUSTRALIA
• Aussie masih mampu bertahan di atas level paritasnya terhadap dolar, menjelang KTT Uni Eropa pekan ini. Aussie terakhir tercatat bergerak di sekitar $1.0055, naik 0.5% dari level penutupan New York hari Senin.
• Namun demikian, Aussie masih berpotensi mengalami tekanan dan kembali terkoreksi di bawah paritasnya jika hasil KTT Uni Eropa ternyata mengecewakan pasar, dan tidak adanya kemajuan yang didapat dalam upaya mengatasi krisis utang zona euro.
• Kanselir Jerman Angela Merkel memupuskan harapan di pasar keuangan pada hari Senin setelah mengatakan bahwa upaya Eropa untuk menerbitkan obligasi umum zona euro untuk membantu negara‐negara berhutang, disebut sebagai gagasan "ekonomi yang salah" dan "kontra‐produktif."
SWISS
• Dolar menembus level tertinggi 2 pekan terhadap Swiss franc di 0.9641 franc dan terakhir tercatat naik 0.3% di sekitar 0.9635 franc, setelah imbal hasil obligasi Spanyol Selasa kemarin naik dan meredupnya harapan KTT Uni Eropa pekan ini akan memberikan kemajuan dalam upaya mengatasi krisis utang kawasan.
• Kanselir Jerman Angela Merkel memupuskan harapan di pasar keuangan pada hari Senin setelah mengatakan bahwa upaya Eropa untuk menerbitkan obligasi umum zona euro untuk membantu negara‐negara berhutang, disebut sebagai gagasan "ekonomi yang salah" dan "kontra‐produktif."
• Setelah investor menjauhkan diri dari krisis zona euro, mendorong franc dari satu rekor tertinggi ke rekor tertinggi yang lain di tahun lalu, Swiss National Bank kemudian menetapkan batas di 1.20 franc per euro pada tanggal 6 September untuk mencoba dan mencegah Swiss dari ancaman resesi dan deflasi.
• Data ekonomi belakangan ini menunjukkan bahwa ekonomi Swiss tidak kebal terhadap pengaruh rapuhnya perekonomian zona euro. Pada indikasi ekonomi berikutnya terlihat ekonomi Swiss tengah kehilangan momentumnya, dimana UBS Swiss consumption indicator turun di bulan Mei, akibat melemahnya aktifitas bisnis di sektor ritel.