title cover

title cover

Monday, April 25, 2011

Headline News 25.04.11

US & GLOBAL
 
• Indeks dolar masih berada di areal terendahnya 3 tahun Jumat lalu dan berpotensi melanjutkan penurunannya di perdagangan minggu ini.
Sementara penguatan yen akibat lemahnya dolar AS memicu koreksi Nikkei menghambat rebound di tengah tipisnya volume perdagangan akhir minggu tersebut. Harga emas berlanjut menembus new‐record high di $1.512/ons, melanjutkan rally dalam 6 sesi berturut‐turut akibat lemahnya dolar menyebabkan investor memburu aset‐aset yang minim ketergantungan terhadap ekonomi AS.
 
• Indeks dolar stabil (terhadap mata uang utama dunia) berada di sekitar 74 di penutupan perdagangan minggu lalu setelah tergelincir ke titik terendah sejak pertengahan 2008 pada hari Kamis, di 73,735, terbebani oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve masih akan mempertahankan suku bunga sebesar rekor terendah dan belum tuntasnya pembahasan parlemen mengenai rencana pemerintah AS memangkas defisit $14 trilyunnya dalam program 2 tahun.
 
• Pelemahan indeks dolar AS diproyeksikan akan berlanjut dengan potensi menuju rekor terendah 70,698 yang pernah dicapai Maret 2008.
Alasan terbesar di balik kejatuhan dolar AS saat ini adalah berkurang kepercayaan investor pada aset AS. Pasar sepertinya mulai menyadari fakta bahwa masalah fiskal (krisis utang) bukan hanya milik negara‐negara ‘pinggiran’ Eropa.
 
• Perdagangan diperkirakan tetap tipis di awal minggu karena mayoritas pasar utama dunia masih tutup hari Senin, merayakan Hari Raya Paskah sejak Jumat akhir minggu lalu.
 
• Menambah tekanan pada dolar, data pada Kamis menunjukkan ekonomi AS belum cukup meraih momentumnya kembali. Indeks manufaktur negara bagian Atlantik Tengah AS melambat tajam pada bulan April, klaim pengangguran mingguan turun tidak sebanyak yang diproyeksikan dan laporan lain menunjukkan penurunan tajam harga rumah pada bulan Februari. Untuk itu banyak yang memperkirakan data GDP Q1 AS pada 27 April ini akan menunjukkan indikasi pertumbuhan ekonomi AS yang melambat secara signifikan.
 
• Indeks Nikkei Jepang mengakhiri perdagangan minggu lalu dengan koreksi 0,04% setelah berhasil meredam tekanan di sesi awal dipengaruhi oleh berita bahwa perusahaan Renesas Electronics, pemasok utama chip untuk industri otomotif, akan kembali mengoperasikan pabriknya yang dilanda gempa‐tsunami besar lebih cepat di luar dugaan. Mayoritas tekanan bursa saham Tokyo di perdagangan awal Jumat dipicu oleh tekanan USD/JPY.
 
• Di Seoul, salah satu pasar Asia yang buka pada hari Jumat, indeks saham Kospi <. KS11> beringsut turun 0,03% dari penguatan tajam minggu lalu, sedangkan indeks Shanghai <SSEC.> turun 0,7%, mengabaikan kenaikan bursa Wall Street Kamis sebelumnya, yang merupakan penguatan mingguan pertama dalam 3 minggu terakhir. Namun penguatan Wall Street nampaknya akan terbatas karena maraknya rilis laporan keuangan perusahaan‐perusahaan yang listing dalam indeks S&P500 minggu ini.
 
• Mata uang yuan China mencapai rekor tinggi, diperdagangkan di 6,5096 terhadap dolar Jumat sore lalu karena bank sentral Cina masih mempertahankan level mid point di titik tertingginya. Seperti yang banyak negara Asia lakukan tahun ini, pemerintah China berupaya menjinakkan inflasi impor dengan cara memperkuat mata uangnya. Tapi analis tidak mengatakan bahwa pengawasan nilai tukar oleh bank sentral China saat ini sebagai langkah awal sebelum melakukan revaluasi mata uang.
 
• Harga minyak rebound dari tekanannya terkait dengan lemahnya data ekonomi AS dan dolar AS. Harga minyak mentah AS tipe kontrak Juni <CLc1> naik ke $ 112,35/barel.
 
• Pasar keuangan AS ditutup Jumat memperingati Paskah, sementara pasar Inggris akan ditutup baik Jumat dan Senin ini untuk perayaan tersebut.
 
GOLD & COMMODITIES
 
• Spot gold meningkat ke level tertingginya sepanjang masa Jumat lalu dalam volume perdagangan yang tipis, mencapai level tertingginya dalam rangkaian enam harinya dari pelemahan dollar AS dan dibayangi faktor‐faktor dari permasalahan ketidakpastian geopolitik hingga inflasi.
 
• Silver juga mencapai level terhebatnya dalam 31 tahun, mencatatkan puncak dalam tujuh harinya dan melampaui kenaikan mingguan emas oleh besarnya marjin.
 
• Berlanjutnya krisis sovereign debt zona euro, gejolak di Timur Tengah dan Afrika Utara, naiknya inflasi global, dan meningkatnya kekhawatiran berkenaan stabilitas fiskal AS yang mendorong rally yang mencapai level tertingginya pada precious metals.
 
• Spot gold <XAU=> naik untuk mencatatkan rekor tertingginya $1512,50 per ons, sebelum melemah ke level $1507,69 pada pukul 0853 GMT, yang tercatat dalam mingguannya telah naik 1.5 persen – kenaikan dalam enam minggunya.
 
• Spot silver/perak <XAG=> mencapai level $46.69 per ons, level puncaknya sejak tahun 1980, dengan kenaikan mingguannya hingga 8.4 persen, penguatan tertinggi mingguannya dalam dua bulan.
 
• Perak telah meningkat 51 persen hingga tahun ini, dan gold 6 persen. Perbandingan sama dengan 1 persen kenaikan tembaga pada harga London Metal Exchange, the bellwether pada industrial metals complex.