title cover

title cover

Thursday, February 17, 2011

Headline News 17.02.11

US & GLOBAL 
• Indeks S&P500 mencatat kenaikan tertinggi sejak 2‐tahun terakhir ditopang membaiknya laporan earning Dell dengan prospek yang menjanjikan, meskipun tipisnya
volume perdagangan menggoyahkan ekspektasi berlanjutnya akselerasi. Pelaku pasar mengatasi kekhawatiran tentang ketegangan antara Israel dan Iran, dan indeks
perlahan‐lahan kembali menguat dan ditutup mendekati level tertingginya. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 61,53 poin atau 0,50% ke 12,288.17, S&P500 <. SPX> naik
8,31 poin atau 0,63% ke 1,336.32 dan Nasdaq <. IXIC> naik 21,21 poin atau 0,76% ke 2,825.56.
 

• Sementara itu dollar AS anjlok terhadap mata uang utama dunia lainnya setelah adanya berita kapal perang Iran dalam perjalanan menuju Suriah, yang menaikkan
ketegangan geopolitik di Timur Tengah, memicu lonjakan harga minyak dan meningkatkan minat investor pada mata uang safe haven tradisional terutama Swiss franc.
Faktor teknis dan reposisi investasi investor juga turut menekan dolar khususnya terhadap euro. Namun demikian pelemahan dollar diperkirakan tidak akan bertahan
lama dimana mata uang tersebut masih didukung oleh serentetan rilis data ekonomi AS yang positif. Secara umum, dollar AS cenderung turun ketika harga minyak
(yang berdenominasi dollar) naik, karena menjadi lebih murah bagi investor asing yang memegang mata uangnya untuk membeli minyak mentah. Harga minyak Brent
melonjak ke level tertinggi 2‐1/2‐tahun terakhir setelah berita Iran tersebut.
 

• Pada akhir sesi New York, euro tercatat naik 0,5% terhadap dolar ke 1,3562 <EUR=>, yang merupakan performa positif dalam 2‐sesi berturut‐turut. Swiss franc yang
berposisi sebagai mata uang dengan status safe haven secara tradisional, terutama pada saat kekacauan geopolitik meningkat, mendorong penurunan dollar AS
sebesar 0,8% ke 0,9597 franc <CHF=>. Franc sempat melonjak hampir 1% setelah berita ketegangan antara Iran dan Israel tersebut. Swiss franc juga naik tipis terhadap
euro <EURCHF=>, yang merosot 0,2% menjadi 1,3016 franc. Sementara itu penguatan beruntun dollar AS terhadap yen dalam kurun 2‐pekan terakhir mulai terhenti,
tertekan penurunan imbal hasil produk Treasury AS dan ketegangan di Timur Tengah. Pada akhir perdagangan New York, dollar AS tercatat turun 0,1% ke 83,67
<JPY=>.
 

• Sterling turun tajam karena investor merevisi ekspektasi kenaikan suku bunga setelah Bank of England menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam laporan
inflasi kuartalan. Sterling <GBP=> turun ke level terendahnya di 1.5985, dan tercatat melemah 0.2% ke 1.6086.
 

• Harga emas ditutup relatif stagnan setelah sempat menguat ke level tertinggi dalam kurun 1‐bulan terakhir berkaitan dengan meningkatnya tensi geopolitik di Timur
Tengah. Ketegangan antara Israel dan Iran menaikkan minat investor pada aset safe haven dalam hal inin emas. Harga spot emas <XAU=> mencapai tertinggi satu
bulan di 1,381.84 USD per troy ounce, dan ditutup menguat tipis 0,1% ke 1,374.20 USD per troy ounce.
 

• Harga minyak Brent melonjak mendekati level tertinggi dalam 2‐1/2 tahun menyusul naiknya ketegangan antara Israel dan Iran yang menambah tensi geopolitik sejak
berlangsungnya kerusuhan di kawasan Timur Tengah. Harga minyak mentah Brent Crude London <LCOc1> mencatat penutupan tertinggi sejak September 2008 di
103,78 USD per barel setelah sempat melonjak hingga 104,52 USD per barel, sementara Crude AS <CLc1> naik 67 sen ke 84,99 USD per barel.