US
& GLOBAL
- Bursa saham Amerika dan harga minyak mentah menguat seiring optimisme bahwa otoritas Uni‐Eropa akan melakukan upaya penguatan sektor perbankan. Sementara data‐data Amerika juga turut memberikan harapan bahwa ekonomi masih bertumbuh meskipun lebih lambat dari sebelumnya.
- Euro berhasil rebound menjelang akhir sesi New York setelah Jerman menyatakan kesiapannya untuk membantu perbankan dalam negeri dan membuka kemungkinan untuk menggunakan dana bailout regional guna memperkuat sistem perbankan Uni‐Eropa. Euro kemudian ditutup di kisaran level 1.3370.
- Aksi risk aversion pelaku pasar sedkit menyurut setelah data aktifitas sektor jasa Amerika meredakan kekhawatiran investor akan resesi.
- Bursa saham Wall Street menguat dan bursa Eropa naik lebih dari 3% ditunjang oleh saham‐saham perbankan, sementara itu harga minyak dunia menguat lebih dari 2% diatas level 102 USD per barel.
- Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 131.24 poin atau 1.21% ke 10,939.95, indeks S&P500 <.SPX> naik 20.09 poin atau 1.79% ke 1,144.04 sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> menguat 55.69 poin atau 2.32% ke 2,460.51.
- Saham‐saham material dan energi menguat seiring kenaikan harga komoditas global, sementara saham‐saham teknologi melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya.
- Di eropa, indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup naik lebih dari 3.3% ke 916.62 poin, sedangkan MSCI's all‐country world index <.MIWD00000PU> naik 2.0% ke 277.49.
- Kepercayaan investor mulai bertumbuh setelah menteri‐menteri keuangan Uni‐Eropa menyetujui program perlindungan sistem perbankan seiring kekhawatiran gagal bayar Yunani. Sementara Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pemerintah Jerman siap untuk membantu perbankan jika diperlukan.
- Saham perusahaan keuangan kerjasama Belgia‐Perancis, Dexia <DEXI.BR> naik 1.3% setelah pemerintah Perancis dan Belgia menyiapkan program penyelamatan perbankan. Saham Dexia terhitung anjlok lebih dari 38% dalam beberapa sesi terakhir ke level terendah sepanjang sejarah akibat kekhawatiran akan besarnya eksposur pada obligasi Yunani.
- Harga minyak dunia menguat, menutupi pelemahan pada 3‐sesi sebelumnya ditunjang oleh data cadangan minyak Amerika yang memperlihatkan penurunan dan langkah penyelamatan perbankan Uni‐Eropa.
- Harga minyak Brent crude <LCOc1> naik 2.94 USD ke 102.73 USD per barrel, sementara harga minyak U.S. crude futures naik 4.01 USD ke 79.68 USD per barrel. Sementara itu harga emas ditutup menguat 1% ditunjang oleh menguatnya harga komoditas lain serta penguatan bursa Wall Street. Hingga akhir sesi New York, harga spot emas <XAU=> naik 16.25 USD ke 1,639.60 USD per troy ounce.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas naik 1% ditengah kondisi perdagangan yang tipis dan fluktuatif Rabu kemarin, dipengaruhi oleh resiko rally pada komoditas dan ekuitas, namun pasar mengatakan bahwa korelasi antara emas dengan volatilitas saham dapat memicu aksi jual lebih lanjut.
- Penguatan emas di sesi sore New York dipicu oleh rally Wall Street dan merosotnya dolar, menyusul indikasi para pemimpin Eropa berupaya untuk menopang sektor perbankan, menyusul krisis utang yang melanda kawasan.
- Data ISM sektor jasa dan tenaga kerja sektor swasta (ADP Employment) dibarengi oleh rilis mengecewakan data PMI sektor jasa Eropa turut memicu pergerakan mata uang yang volatile, menyusul investor berdebat mengenai apakah emas menjadi tempat investasi yang aman atau merupakan taruhan yang spekulatif.
- Harga emas spot naik 1% di level $1636.79 per ounce, setelah sempat tersungkur di bawah $1600.
- Pada hari Selasa, emas merosot sekitar 3% akibat kekhawatiran default Yunani dan komentar suram The Fed mengenai prospek ekonomi AS.
- Korelasi antara emas dan S & P 500 telah tidak menentu sepanjang tahun, menunjukkan hubungan terbalik lemah antara emas dan ekuitas.
- Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik $25.60 di level $1641.60 per ounce. Rally emas juga dipicu oleh kenaikan pada komoditas berkat naiknya harga minyak mentah dan gandum.
- Meskipun emas telah turun sebanyak 20% dari level rekor tertingginya, gold‐backed exchange‐traded funds (ETF) belum melihat adanya outflow secara signifikan, yang mengisyaratkan investor ETF tidak memainkan peran penting dalam kemerosotan emas.
- Penurunan dolar untuk hari kedua karena optimisme tentang solusi potensial untuk mengakhiri krisis utang Eropa juga mendorong emas.