title cover

title cover

Friday, July 13, 2012

Headline News 13.07.12


US & GLOBAL
Kekhawatiran  tentang  prospek  ekonomi  dunia  kembali  menekan  kinerja  bursa  saham  global  pada  sesi  Kamis,  diiringi  penurunan euro ke level terendah dalam kurun 2‐tahun terahadap dolar AS yang mendorong naiknya minat pada aset safe  haven  seperti  obligasi  Amerika.  Imbal  hasil  obligasi  Amerika  mendekati  level  terendah  dalam  sejarah  pasca  penjualan  obligasi senilai 13 miliar USD untuk tenor 30‐tahun mengalami kesuksesan.  

Kegelisahan tentang krisis ekonomi zona euro akan berdampak pada keuntungan korporasi melemahkan bursa Wall Street,  meskipun  saham‐saham  berhasil  keluar  dari  posisi  terendah  mereka  pasca  kenaikan  saham  Procter  &  Gamble.Terdapat  beberapa dukungan pada pasar, diantaranya data jobless claims Amerika yang turun ke posisi terendah empat tahun. Para  analis mengatakan bahwa data tersebut belum mengubah pandangan akan prospek ekonomi Amerika yang masih redup. 

Jika  rilis  laporan  keuangan  triwulan  kedua  AS  lebih  rendah  dari  perkiraan,  dan  dikombinasikan  dengan  ekspektasi  perlambatan  pertumbuhan  ekonomi  di  beberapa  negara  maju  dunia,  akan  meningkatkan  harapan  bahwa  The  Federal  Reserve akan melanjutkan kebijakan QE3. 

Pemangkasan  suku  bunga oleh Korea  Selatan pada sesi  Kamis yang  diikuti  pemangkasan  suku  bunga  50‐basis  poin oleh  Brazil pada Rabu malam juga menggarisbawahi dampak perlambatan pertumbuhan yang melanda dunia. Tetapi kurangnya  pelonggaran moneter oleh Bank of Japan pada hari Kamis dan terbatasnya petunjuk dari minutes The Fed untuk periode  Juni, menunjukkan bank sentral masih berhati‐hati tentang perlunya pelonggaran lebih lanjut. 

Euro <EUR=> turun 0,3 persen menjadi 1,2205, setelah sempat anjlok hingga level terendah sejak Juni 2010 di 1,2165. Dolar  AS menguat, terlihat pada kenaikan indeks dolar, yang naik ke 83.829 yang merupakan level tertinggi sejak Juli 2010. Indeks   FTSE 300 EUROFIRST<FTEU3.> berakhir turun 1 persen, sedangkan indeks MSCI <MIWD00000PUS.> turun 1,1 persen. 

Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> turun 31,26 poin atau 0,25 persen, ke 12,573.27. Indeks Standard & Poor 500 <. SPX>  turun  6,69  poin  atau  0,50  persen,  ke  1,334.76.  Nasdaq  Composite  Index  <IXIC.>  melemah  21,79  poin  atau  0,75  persen, ke 2,866.19. Saham teknologi tercatat sebagai sektor dengan kinerja terburuk, terpukul oleh profit warning dari  perusahaan seperti Advanced Micro Devices Inc dan Applied Materials Inc. Untuk bulan ini, sektor teknologi S&P <GSPT.>  turun 3,5 persen dan sektor semikonduktor PHLX < SOX> merosot 8,2 persen. 

Harga minyak berbalik dalam akhir perdagangan Amerika, dimana minyak mentah Brent naik di  atas 101 USD per barel  setelah  Amerika  Serikat  mengumumkan  pengetatan  sanksi  terhadap  Iran.  Minyak  mentah  Brent  <LCOc1>  melonjak  ke  session high 101,36 USD. Sedangkan minyak mentah AS <CLc1> berakhir naik 27 sen ke 86,08 USD per barel. 

Tapi  emas  gagal  mendapatkan  keuntungan  dari  maraknya  aksi  beli  investor  terhadap  aset  safe  haven,  terpengaruh  pesatnya penguatan dolar AS. Spot emas <XAU=> turun 0,6 persen ke 1,567.02 USD per troy ounce.   


GOLD & COMMODITIES
Emas  melemah  hampir  1  persen  Kamis  lalu  setelah  minutes  the  Fed  dari  meeting  baru‐baru  ini  tidak  mengindikasikan  bahwa  pengambil  kebijakan  AS  menaikkan  tindakan  tambahan  untuk  menstimulasi  pertumbuhan,  mengurangi  peluang  untuk mendorong harga logam mulia.  

Minutes  Rabu  lalu  menunjukkan  the  Fed  membuka  pembelian  lebih  banyak  obligasi  untuk  menstimulasi  perekonomian  tetapi kemudian bahwa recovery kemungkinan butuh untuk melemah bagi konsensus dalam membangun.  

Kekecewaan  bahwa  minutes  tidak  menunjukkan  pada  hasrat  yang  kuat  terhadap  QE,  bersamaan  dengan  data  yang  menunjukkan jumlah orang Amerika yang  mengisi klaim terbaru untuk  pengangguran turun ke level terendahnya dalam  empat tahun, mendorong dollar ke level tertingginya dalam dua tahun terhadap euro. 

Korelasi antara emas dan dollar index disekitar area negatif dalam dua tahunnya. 




OIL & COMMODITIES
Crude  oil  futures  naik  Kamis  lalu  karena  pemerintah  AS  mengumumkan  bahwa  akan  memperketat  sanksi  terhadap  Iran  yang memicu rally dari penurunan awalnya terhadap kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global. 

Sempat  mengalami  penurunan  yang  dipangkas  setelah  laporan  bahwa  jobless  claims  mingguan  AS  turun  ke  level  terendahnya dalam empat tahun, yang memicu beberapa harapan terhadap perjuangan pasar tenaga kerja AS.   

Oil mendapat tekanan pada awalnya setelah International Energy Agency mengatakan perlambatan perekonomian global  dapat membawa tekanan pada harga oil meskipun terdapat resiko bahwa "nasty supply surprises" dapat memicu kembali  rally pasar.   

Pertumbuhan  ekonomi  Cina  kemungkinan  melambat  kedepannya  dalam  kuartal  kedua  menjadi  7.6  persen,  level  terendahnya  sejak  tahun  2008  krisis  keuangan  karena  investasi,  factory  output  dan  penjualan  ritel  melemah  diseluruh  dunia, polling Reuters menunjukkannya. 




U.K.
Sterling  melemah  ke  level  terendah  sejak  5‐pekan  terakhir  terhadap  dolar  AS  terdesak  laporan  data  jobless  claims  Amerika  yang  mengalami  penurunan ke level terendah sejak 4 tahun terakhir dan meredanya ekspektasi pemberlakuan QE3 dari The Fed pasca minutes sidang The Fed  untuk  periode  Juni.  Sterling  juga  melemah  terhadap  euro,  beranjak  dari  level  tertinggi  sejak  3‐1/2  tahun  yang  sempat  ditorehkan  pada  pertengahan pekan ini di 78.68 euro per sterling. Sementara itu yen Jepang menguat lebih dari 1 persen terhadap sterling setelah Bank of Japan  menahan diri dari pelonggaran moneter lanjutan. 

Analis dari HSBC – Daragh Maher mengingatkan bahwa sterling bisa saja kehilangan peran sebagai mata uang safe haven ditengah krisis hutang  Uni‐Eropa,  yang  sementara  ini  berkembang.  Dalam  beberapa  bulan  terakhir,  sterling  menguat  terhadap  euro  karena  investor  menilai  kondisi  ekonomi Uni Eropa lebih buruk daripada Inggris. Namun demikian menurut Maher, dengan besarnya peranan Uni Eropa sebagai partner dagang  Inggris, maka pelemahan ekonomi kawasan tersebut akan berdampak langsung pada perekonomian Inggris. 




AUSTRALIA
Australian dollar telah anjlok kembali dibawah level 102 sen AS yang didukung pelemahan data job.  

Pada pukul 1700 AEST Kamis lalu Australian dollar diperdagangkan pada level  101.64 sen AS, merosot dari level 102.23 sen AS Rabu sebelumnya.  

Foreign  exchange  dealer  CMC  Markets  Tim  Waterer  mengatakan Australian  dollar merosot  setelah rilis  data  resmi  yang  menunjukkan  naiknya  tingkat pengangguran menjadi 5.2 persen pada bulan Juni, dari 5.1 persen pada Mei lalu.  

"We saw movement after traders raised the likelihood of August RBA (Reserve Bank of Australia cash rate) cuts on the basis of those numbers," Mr  Waterer mengatakannya.  

Cina  akan  mempublikasikan  data  pertumbuhan  ekonomi  Jumat  ini  dan  terdapat  ekspektasi  pasar  bahwa  angkanya  tidaklah  sekuat  yang  diperkirakan.  

  Harga Australian bond future menguat setelah data resmi yang menunjukkan penurunan pada pasar tenaga kerja. 




SWISS
Euro memperluas penurunannya untuk anjlok ke level terendahnya dalam dua tahun terhadap dollar Kamis lalu dengan the greenback didukung  oleh the Fed minutes yang mana menekan spekulasi dari kedepannya aksi ambil untung dan investor berhati‐hati terhadap mata uang tunggal  tersebut.  

Dollar juga naik ke level tertingginya dalam 19‐bulan terhadap Swiss franc <CHF=>.  

Euro <EUR=> melorot ke level terendahnya dalam dua tahun ke level $1.2208 dalam platform EBS, level terendahnya dalam pertengahan 2010  dan turun 0.2 persen dalam hariannya.  

Dollar naik ke level 0.98362 francs <CHF=>, level tertingginya sejak awal Desember 2010 dan naik 0.2 persen dalam hariannya.  

Hari ini rilis data pada siang harinya adalah producer/ import prices untuk bulan Juni.