US & GLOBAL
• Kekhawatiran tentang prospek ekonomi dunia kembali menekan kinerja bursa saham global pada sesi Kamis, diiringi penurunan euro ke level terendah dalam kurun 2‐tahun terahadap dolar AS yang mendorong naiknya minat pada aset safe haven seperti obligasi Amerika. Imbal hasil obligasi Amerika mendekati level terendah dalam sejarah pasca penjualan obligasi senilai 13 miliar USD untuk tenor 30‐tahun mengalami kesuksesan.
• Kegelisahan tentang krisis ekonomi zona euro akan berdampak pada keuntungan korporasi melemahkan bursa Wall Street, meskipun saham‐saham berhasil keluar dari posisi terendah mereka pasca kenaikan saham Procter & Gamble.Terdapat beberapa dukungan pada pasar, diantaranya data jobless claims Amerika yang turun ke posisi terendah empat tahun. Para analis mengatakan bahwa data tersebut belum mengubah pandangan akan prospek ekonomi Amerika yang masih redup.
• Jika rilis laporan keuangan triwulan kedua AS lebih rendah dari perkiraan, dan dikombinasikan dengan ekspektasi perlambatan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara maju dunia, akan meningkatkan harapan bahwa The Federal Reserve akan melanjutkan kebijakan QE3.
• Pemangkasan suku bunga oleh Korea Selatan pada sesi Kamis yang diikuti pemangkasan suku bunga 50‐basis poin oleh Brazil pada Rabu malam juga menggarisbawahi dampak perlambatan pertumbuhan yang melanda dunia. Tetapi kurangnya pelonggaran moneter oleh Bank of Japan pada hari Kamis dan terbatasnya petunjuk dari minutes The Fed untuk periode Juni, menunjukkan bank sentral masih berhati‐hati tentang perlunya pelonggaran lebih lanjut.
• Euro <EUR=> turun 0,3 persen menjadi 1,2205, setelah sempat anjlok hingga level terendah sejak Juni 2010 di 1,2165. Dolar AS menguat, terlihat pada kenaikan indeks dolar, yang naik ke 83.829 yang merupakan level tertinggi sejak Juli 2010. Indeks FTSE 300 EUROFIRST<FTEU3.> berakhir turun 1 persen, sedangkan indeks MSCI <MIWD00000PUS.> turun 1,1 persen.
• Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> turun 31,26 poin atau 0,25 persen, ke 12,573.27. Indeks Standard & Poor 500 <. SPX> turun 6,69 poin atau 0,50 persen, ke 1,334.76. Nasdaq Composite Index <IXIC.> melemah 21,79 poin atau 0,75 persen, ke 2,866.19. Saham teknologi tercatat sebagai sektor dengan kinerja terburuk, terpukul oleh profit warning dari perusahaan seperti Advanced Micro Devices Inc dan Applied Materials Inc. Untuk bulan ini, sektor teknologi S&P <GSPT.> turun 3,5 persen dan sektor semikonduktor PHLX < SOX> merosot 8,2 persen.
• Harga minyak berbalik dalam akhir perdagangan Amerika, dimana minyak mentah Brent naik di atas 101 USD per barel setelah Amerika Serikat mengumumkan pengetatan sanksi terhadap Iran. Minyak mentah Brent <LCOc1> melonjak ke session high 101,36 USD. Sedangkan minyak mentah AS <CLc1> berakhir naik 27 sen ke 86,08 USD per barel.
• Tapi emas gagal mendapatkan keuntungan dari maraknya aksi beli investor terhadap aset safe haven, terpengaruh pesatnya penguatan dolar AS. Spot emas <XAU=> turun 0,6 persen ke 1,567.02 USD per troy ounce.
• Emas melemah hampir 1 persen Kamis lalu setelah minutes the Fed dari meeting baru‐baru ini tidak mengindikasikan bahwa pengambil kebijakan AS menaikkan tindakan tambahan untuk menstimulasi pertumbuhan, mengurangi peluang untuk mendorong harga logam mulia.
• Minutes Rabu lalu menunjukkan the Fed membuka pembelian lebih banyak obligasi untuk menstimulasi perekonomian tetapi kemudian bahwa recovery kemungkinan butuh untuk melemah bagi konsensus dalam membangun.
• Kekecewaan bahwa minutes tidak menunjukkan pada hasrat yang kuat terhadap QE, bersamaan dengan data yang menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengisi klaim terbaru untuk pengangguran turun ke level terendahnya dalam empat tahun, mendorong dollar ke level tertingginya dalam dua tahun terhadap euro.
• Korelasi antara emas dan dollar index disekitar area negatif dalam dua tahunnya.
OIL & COMMODITIES
• Crude oil futures naik Kamis lalu karena pemerintah AS mengumumkan bahwa akan memperketat sanksi terhadap Iran yang memicu rally dari penurunan awalnya terhadap kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.
• Sempat mengalami penurunan yang dipangkas setelah laporan bahwa jobless claims mingguan AS turun ke level terendahnya dalam empat tahun, yang memicu beberapa harapan terhadap perjuangan pasar tenaga kerja AS.
• Oil mendapat tekanan pada awalnya setelah International Energy Agency mengatakan perlambatan perekonomian global dapat membawa tekanan pada harga oil meskipun terdapat resiko bahwa "nasty supply surprises" dapat memicu kembali rally pasar.
• Pertumbuhan ekonomi Cina kemungkinan melambat kedepannya dalam kuartal kedua menjadi 7.6 persen, level terendahnya sejak tahun 2008 krisis keuangan karena investasi, factory output dan penjualan ritel melemah diseluruh dunia, polling Reuters menunjukkannya.
U.K.
• Sterling melemah ke level terendah sejak 5‐pekan terakhir terhadap dolar AS terdesak laporan data jobless claims Amerika yang mengalami penurunan ke level terendah sejak 4 tahun terakhir dan meredanya ekspektasi pemberlakuan QE3 dari The Fed pasca minutes sidang The Fed untuk periode Juni. Sterling juga melemah terhadap euro, beranjak dari level tertinggi sejak 3‐1/2 tahun yang sempat ditorehkan pada pertengahan pekan ini di 78.68 euro per sterling. Sementara itu yen Jepang menguat lebih dari 1 persen terhadap sterling setelah Bank of Japan menahan diri dari pelonggaran moneter lanjutan.
• Analis dari HSBC – Daragh Maher mengingatkan bahwa sterling bisa saja kehilangan peran sebagai mata uang safe haven ditengah krisis hutang Uni‐Eropa, yang sementara ini berkembang. Dalam beberapa bulan terakhir, sterling menguat terhadap euro karena investor menilai kondisi ekonomi Uni Eropa lebih buruk daripada Inggris. Namun demikian menurut Maher, dengan besarnya peranan Uni Eropa sebagai partner dagang Inggris, maka pelemahan ekonomi kawasan tersebut akan berdampak langsung pada perekonomian Inggris.
AUSTRALIA
• Australian dollar telah anjlok kembali dibawah level 102 sen AS yang didukung pelemahan data job.
• Pada pukul 1700 AEST Kamis lalu Australian dollar diperdagangkan pada level 101.64 sen AS, merosot dari level 102.23 sen AS Rabu sebelumnya.
• Foreign exchange dealer CMC Markets Tim Waterer mengatakan Australian dollar merosot setelah rilis data resmi yang menunjukkan naiknya tingkat pengangguran menjadi 5.2 persen pada bulan Juni, dari 5.1 persen pada Mei lalu.
• "We saw movement after traders raised the likelihood of August RBA (Reserve Bank of Australia cash rate) cuts on the basis of those numbers," Mr Waterer mengatakannya.
• Cina akan mempublikasikan data pertumbuhan ekonomi Jumat ini dan terdapat ekspektasi pasar bahwa angkanya tidaklah sekuat yang diperkirakan.
• Harga Australian bond future menguat setelah data resmi yang menunjukkan penurunan pada pasar tenaga kerja.
SWISS
• Euro memperluas penurunannya untuk anjlok ke level terendahnya dalam dua tahun terhadap dollar Kamis lalu dengan the greenback didukung oleh the Fed minutes yang mana menekan spekulasi dari kedepannya aksi ambil untung dan investor berhati‐hati terhadap mata uang tunggal tersebut.
• Dollar juga naik ke level tertingginya dalam 19‐bulan terhadap Swiss franc <CHF=>.
• Euro <EUR=> melorot ke level terendahnya dalam dua tahun ke level $1.2208 dalam platform EBS, level terendahnya dalam pertengahan 2010 dan turun 0.2 persen dalam hariannya.
• Dollar naik ke level 0.98362 francs <CHF=>, level tertingginya sejak awal Desember 2010 dan naik 0.2 persen dalam hariannya.
• Hari ini rilis data pada siang harinya adalah producer/ import prices untuk bulan Juni.