title cover

title cover

Friday, April 13, 2012

Headline News 13.04.12




US & GLOBAL
Bursa saham  global  meningkat  dan  euro  naik  Kamis  lalu  setelah  menguat  dari  ekspektasinya  lelang  obligasi  Italia  yang  menenangkan  kekhawatiran  mengenai  krisis  utang  zona  euro  dan  pembicaraan  mengenai  pertumbuhan  ekonomi  Cina  yang  kemungkinan  dapat  melebihi perkiraannya yang memicu pada aset‐aset beresiko.   

Indeks‐indeks utama saham keduanya di AS dan Eropa naik lebih dari 1 persen. Trader mencatatkan pembicaraan bahwa Cina Jumat ini  kemungkinan  melaporkan  data  GDP  yang  akan  melebihi  perkiraan  8.3  persen.  Seorang  trader  mengatakan  bahwa  dikatakan  pertumbuhan dapat menjadi 9 persen.   

Euro menguat ke level tertingginya satu minggu terhadap dollar karena yield obligasi Italia dan Spanyol turun. Obligasi Italia dan Spanyol  menjadi pusat perhatian dari pemasalahan krisis utang zona euro yang masih belum terbendung.   

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 181.19 poin, atau 1.41 persen, ke level 12,986.58. Indeks Standard & Poor's 500  <.SPX> meningkat 18.86 poin, atau 1.38 persen, ke level 1,387.57. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 39.09 poin, atau 1.30  persen, ke level 3,055.55.    

Di Eropa, saham‐saham pertambangan memimpin kenaikan dari spekulasi mengenai Cina, sementara itu saham‐saham di New York yang  berbasis material memimpin kinerja terbaiknya karena euro naik terhadap dollar dan harga komoditas menguat.   

Pasar mengabaikan data AS yang pertama kali klaim dari jobless aid naik tidak seperti ekspektasi pada minggu lalu. Beberapa ekonom  menyalahkan libur Paskah dari kenaikan klaim dan diekspektasi aplikasinya untuk melemah trennya dalam minggu depan.     

Data  lainnya  menunjukkan  bahwa  defisit  perdagangann  AS  turun  12.4  persen  ke  tingkat  $46  milyar  pada  Februari,  penurunan  terbesarnya sejak Mei 2009, Commerce Department mengatakannya karena ekspor mencatatkan level tertingginya.   

Harga obligasi AS melemah Kamis lalu karena pasar saham menguat yang menekan terhadap safe‐haven dari obligasi pemerintah AS.    

Euro  naik  ke  level  tertinggi  satu  minggunya  $1.3186  <EUR=>  dan  terakhir  diperdagangkan  ke  level  $1.3188,  naik  0.6  persen  dalam  hariannya. Euro mencapai level tertingginya 106.80 <EURJPY=> dan terakhir diperdagangkan pada level 106.66, meningkat 0.6 persen  dalam hariannya, menurut data Reuters.      

Harga spot emas naik lebih dari 1 persen Kamis lalu, dengan terjadinya technical buying, menguatnya euro dan harapan untuk stimulus  the  Fed  terhadap  perekonomian  AS  karena  dapat  mendorong  recovery  pada  logam  mulia,  yang  mana  telah  anjlok  pada  awal  perdagangannya. Spot emas <XAU=> bertambah 1.07 persen ke level $1,675.14 per oz pada pukul 5:00 p.m. EDT (2100 GMT), menuju  kenaikan mingguan terbesarnya dalam enam minggu. Gold futures untuk pengiriman Juni <GCv1> pada Comex di settled naik 1.2 persen  ke level $1,680.60, yang ditutup pada level intraday high $1,681.3.   

Harga minyak mentah naik untuk rangkaian dua harinya dari spekulasi Cina dan karena pelemahan dollar yang memicu aksi beli dari aset‐ aset beresiko. ICE Brent crude oil futures kontrak untuk pengiriman Mei <LCOc1>, yang expires Jumat ini, di settled naik $1.53 ke level  $121.71. U.S. May crude <CLc1> di settled meningkat 94 sen ke level $103.64. 

GOLD & COMMODITIES
Harga emas spot melonjak lebih dari 1% pada hari Kamis, dipicu technical buying seiring menguatnya euro dan indikasi bahwa The Fed  akan meluncurkan stimulus lanjutan untuk memacu percepatan pemulihan ekonominya. 

Seiring rebound euro terhadap dolar, emas juga rebound dari level intraday low di sekitar $1,650 per ounce. Rilis mengecewakan data  jobless claims AS semalam telah memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan melanjutkan program pembelian aset putaran ketiga, atau  yang dikenal dengan istilah quantitative easing (QE). Jika QE3 dijalankan, maka akan memberi tekanan pada dolar karena The Fed dipaksa  untuk mencetak dolar lebih banyak lagi yang akan berakibat turunnya nilai mata uangnya. 

Harga  emas  spot  naik  1.05%  di  $1,674.86  per  ounce,  mencatat  kenaikan  mingguan  terbesarnya  dalam  6  pekan  terakhir.  Keyakinan  mengenai pemulihan ekonomi zona euro mengalami pukulan minggu ini di tengah kekhawatiran yang meningkat tentang Spanyol dan  Italia.  Harga  emas  berjangka  untuk  pengiriman  Juni  (GCv1)  pada  divisi  COMEX  tercatat  naik  $20  per  ounce  di  level  $1,680.30.    Emas  berpotensi melanjutkan rally‐nya menuju resistance di sekitar $1,685 per ounce. 

Rilis mengecewakan data jobless claims AS semalam yang menembus level tertinggi sejak Januari, kian menambah keprihatinan bahwa  pasar tenaga kerja AS masih suram. Sementara yield obligasi Spanyol melonjak hampir 6%, sebuah level yang dipandang unsustainable.  

Pasar  hari  ini  tengah  menantikan  data  GDP‐Q1  Cina  dan  CPI  Amerika  Serikat  untuk  melihat  perkembangan  prospek  ekonomi  global  kedepannya. Inflasi inti AS, diluar harga makanan dan energi, diprediksi naik 2.2% di periode Maret. Sedangkan GDP‐Q1 Cina diprediksi  menunjukkan pertumbuhan 8.3%, dibandingkan 8.9% pertumbuhannya di kuartal sebelumya.