US & GLOBAL
• Bursa saham global meningkat dan euro naik Kamis lalu setelah menguat dari ekspektasinya lelang obligasi Italia yang menenangkan kekhawatiran mengenai krisis utang zona euro dan pembicaraan mengenai pertumbuhan ekonomi Cina yang kemungkinan dapat melebihi perkiraannya yang memicu pada aset‐aset beresiko.
• Indeks‐indeks utama saham keduanya di AS dan Eropa naik lebih dari 1 persen. Trader mencatatkan pembicaraan bahwa Cina Jumat ini kemungkinan melaporkan data GDP yang akan melebihi perkiraan 8.3 persen. Seorang trader mengatakan bahwa dikatakan pertumbuhan dapat menjadi 9 persen.
• Euro menguat ke level tertingginya satu minggu terhadap dollar karena yield obligasi Italia dan Spanyol turun. Obligasi Italia dan Spanyol menjadi pusat perhatian dari pemasalahan krisis utang zona euro yang masih belum terbendung.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 181.19 poin, atau 1.41 persen, ke level 12,986.58. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> meningkat 18.86 poin, atau 1.38 persen, ke level 1,387.57. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 39.09 poin, atau 1.30 persen, ke level 3,055.55.
• Di Eropa, saham‐saham pertambangan memimpin kenaikan dari spekulasi mengenai Cina, sementara itu saham‐saham di New York yang berbasis material memimpin kinerja terbaiknya karena euro naik terhadap dollar dan harga komoditas menguat.
• Pasar mengabaikan data AS yang pertama kali klaim dari jobless aid naik tidak seperti ekspektasi pada minggu lalu. Beberapa ekonom menyalahkan libur Paskah dari kenaikan klaim dan diekspektasi aplikasinya untuk melemah trennya dalam minggu depan.
• Data lainnya menunjukkan bahwa defisit perdagangann AS turun 12.4 persen ke tingkat $46 milyar pada Februari, penurunan terbesarnya sejak Mei 2009, Commerce Department mengatakannya karena ekspor mencatatkan level tertingginya.
• Harga obligasi AS melemah Kamis lalu karena pasar saham menguat yang menekan terhadap safe‐haven dari obligasi pemerintah AS.
• Euro naik ke level tertinggi satu minggunya $1.3186 <EUR=> dan terakhir diperdagangkan ke level $1.3188, naik 0.6 persen dalam hariannya. Euro mencapai level tertingginya 106.80 <EURJPY=> dan terakhir diperdagangkan pada level 106.66, meningkat 0.6 persen dalam hariannya, menurut data Reuters.
• Harga spot emas naik lebih dari 1 persen Kamis lalu, dengan terjadinya technical buying, menguatnya euro dan harapan untuk stimulus the Fed terhadap perekonomian AS karena dapat mendorong recovery pada logam mulia, yang mana telah anjlok pada awal perdagangannya. Spot emas <XAU=> bertambah 1.07 persen ke level $1,675.14 per oz pada pukul 5:00 p.m. EDT (2100 GMT), menuju kenaikan mingguan terbesarnya dalam enam minggu. Gold futures untuk pengiriman Juni <GCv1> pada Comex di settled naik 1.2 persen ke level $1,680.60, yang ditutup pada level intraday high $1,681.3.
• Harga minyak mentah naik untuk rangkaian dua harinya dari spekulasi Cina dan karena pelemahan dollar yang memicu aksi beli dari aset‐ aset beresiko. ICE Brent crude oil futures kontrak untuk pengiriman Mei <LCOc1>, yang expires Jumat ini, di settled naik $1.53 ke level $121.71. U.S. May crude <CLc1> di settled meningkat 94 sen ke level $103.64.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas spot melonjak lebih dari 1% pada hari Kamis, dipicu technical buying seiring menguatnya euro dan indikasi bahwa The Fed akan meluncurkan stimulus lanjutan untuk memacu percepatan pemulihan ekonominya.
• Seiring rebound euro terhadap dolar, emas juga rebound dari level intraday low di sekitar $1,650 per ounce. Rilis mengecewakan data jobless claims AS semalam telah memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan melanjutkan program pembelian aset putaran ketiga, atau yang dikenal dengan istilah quantitative easing (QE). Jika QE3 dijalankan, maka akan memberi tekanan pada dolar karena The Fed dipaksa untuk mencetak dolar lebih banyak lagi yang akan berakibat turunnya nilai mata uangnya.
• Harga emas spot naik 1.05% di $1,674.86 per ounce, mencatat kenaikan mingguan terbesarnya dalam 6 pekan terakhir. Keyakinan mengenai pemulihan ekonomi zona euro mengalami pukulan minggu ini di tengah kekhawatiran yang meningkat tentang Spanyol dan Italia. Harga emas berjangka untuk pengiriman Juni (GCv1) pada divisi COMEX tercatat naik $20 per ounce di level $1,680.30. Emas berpotensi melanjutkan rally‐nya menuju resistance di sekitar $1,685 per ounce.
• Rilis mengecewakan data jobless claims AS semalam yang menembus level tertinggi sejak Januari, kian menambah keprihatinan bahwa pasar tenaga kerja AS masih suram. Sementara yield obligasi Spanyol melonjak hampir 6%, sebuah level yang dipandang unsustainable.
• Pasar hari ini tengah menantikan data GDP‐Q1 Cina dan CPI Amerika Serikat untuk melihat perkembangan prospek ekonomi global kedepannya. Inflasi inti AS, diluar harga makanan dan energi, diprediksi naik 2.2% di periode Maret. Sedangkan GDP‐Q1 Cina diprediksi menunjukkan pertumbuhan 8.3%, dibandingkan 8.9% pertumbuhannya di kuartal sebelumya.