• Bursa saham AS mengakhiri perdagangan kuartal pertama dengan solid, meskipun volume perdagangan masih tipis seiring penantian investor pada rilis data sektor ketenagakerjaan AS yang diharapkan akan memberikan katalis pendukung kenaikan indeks untuk mencapai level tertinggi tahunannya.
Tercatat menguat 5,4% pada kuartal pertama, indeks S&P500 berada dikisaran level 1.330, level teknis yang belum bisa dipecahkan lebih lanjut dalam beberapa bulan terakhir. Jika data Non-Farm Payrolls dirilis lebih tinggi dari perkiraan, maka bursa saham AS akan mendapat tambahan momentum penguatan lebih lanjut. Dow Jones <. DJI> turun 30,88 poin atau 0,25% ke 12,319.73, S&P500 <. SPX> melemah 2,43 poin atau 0,18% ke 1,325.83
sedangkan Nasdaq <IXIC.> naik tipis 4,28 poin atau 0,15% ke 2,781.07. Selama Maret, Dow naik tipis 0,76%, S&P turun 0,1% dan Nasdaq melemah 0,04%.
Sedangkan dalam kuartal pertama 2011, Dow naik 6,4%, S&P menguat 5,4% sementara Nasdaq naik 4,8%.
• Harga emas naik hampir 1%, mencatat kenaikan beruntun dalam 10-kuartal terakhir seiring pelemahan dollar AS dan maraknya demonstrasi di negara pengeskppor minyak yang meningkatkan daya tarik emas sebagai mekanisme lindung nilai terhadap inflasi. Kombinasi antara kebijakan moneter ultra-longgar oleh bank sentral, kekhawatiran kondisi hutang zona euro dan kerusuhan politik di Timur Tengah telah menjadi pendorong laju kenaikan emas, meskipun terbilang sebagai kenaikan kuartalan terkecil sejak 2008. Harga spot emas <XAU=> naik 0,8% ke 1,435.10 USD per troy ounce.
• Harga minyak mencatat penutupan tertinggi dalam 2-1/2 tahun terakhir dalam perdagangan akhir-kuartal yang tipis. Harga minyak Brent naik mendekati level tertinggi dalam satu kuartal terakhir dan naik 22 USD sejak Januari seiring meningkatnya konflik Libia dan kerusuhan di Timur Tengah yang mengancam pasokan minyak. Kinerja minyak mendapat dukungan dari meningkatnya risiko geopolitik Timur tengah dan mulai munculnya sinyal sejak akhir 2008 silam. Minyak pemulihan pertumbuhan ekonomi AS. Pergerakan minyak dalam kuartal pertama tercatat sebagai yang paling volatile mentah Brent untuk pengiriman Mei <LCOc1> naik 2,23 USD ke 117,36 USD per barel, penutupan tertinggi sejak Agustus 2008 dan mencetak penguatan 23,9% dalam Q1 2011. Sedangkan harga minyak Crude AS <CLc1> naik 2,45 USD ke 106,72 USD per barel, penutupan tertinggi sejak September 2008, dan mencatat kenaikan 16,8% selama Q1 2011.
• Euro berhasil mencatat penguatan terhadap dollar AS pada kuartal pertama 2011 yang didukung oleh ekspektasi kenaikan suku bunga zona euro. Namun sehubungan dengan masih berlanjutnya kekhawatiran pada kondisi hutang sebagian negara di kawasan tersebut, laju penguatan euro diperkirakan akan terhambat. Terlebih penting lagi, prospek fundamental ekonomi Uni-Eropa masih redup, terutama dibeberapa negara denagn taraf ekonomi kecil.
Tantangan terbaru untuk pemangku kebijakan di Uni-Eropa adalah hasil stress test perbankan di Irlandia yang mengindikasikan bahwa bank-bank negara
itu memerlukan modal senilai 24 miliar euro sebagai kompensasi menutup perkiraan kerugiannya. Menurut beberapa analis, persyaratan modal tersebut
akan sulit untuk dipenuhi dan pemerintah Irlandia harus merestrukturisasi industri perbankan secara keseluruhan. Kondisi inilah yang diperkirakan akan
memb ebani kinerja euro pada awal kuartal kedua.
• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat naik 0,4% ke 1,4178 <EUR=>. Euro tercatat menguat masing-masing 6% terhadap dolar dan 8% terhadap yen
pada kuartal pertama 2011, dimana penguatan tersebut disebabkan oleh ekspektasi kenikan suku bunga ECB mendhului The Fed dan Bank of Japan. Data inflasi Uni-Eropa yang dirilis lebih tinggi dari perkiraan semakin memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga ECB pekan depan. Pasar Interest Rate Futures
saat ini melihat kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 125 basis poin dalam 12-bulan kedepan. Terhadap yen, euro tercatat menguat 0.7% ke 117.90
<EURJPY=> setelah sempat mencapai level tertinggi 10-bulan terakhir di 117,90 yen. Dollar AS berakhir menguat 0.3% terhadap yen ke 83.13 <JPY=>.
Pelaku pasar saat ini menantikan rilis data Non-Farm Payrolls AS yang diperkirakan akan mengarahkan kinerja euro terhadap dollar AS dalam jangka dekat
kedepan. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan akan ada penambahan sekitar 190.000 pekerjaan (terangkum dalam data Non-Farm Payrolls ) pada bulan Maret setelah sebelumnya meningkat sebesar 192.000 pada Februari.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas naik hampir 1 persen pada hari Kamis, mencatat kenaikan kuartalan ke-10 secara berturut-turut, dipicu jatuhnyaa dolar dan naiknya harga minyak serta gandum sehingga menambah daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
• Kebijakan moneter yang sangat longgar oleh sejumlah bank sentral, kekhawatiran hutang zona euro dan kerusuhan politik di Timur Tengah telah menjadi faktor pendorong utama bagi emas, meskipun logam mulia tersebut hanya naik 1 persen, kenaikan kuartalan terkecil sejak 2008, sebelum krisis keuangan melanda.
• non-farm payrolls AS hari Jumat untuk periode Maret, Emas juga mencatat kenaikan harian terbesarnya selama hampir 2 pekan, sehari sebelum rilis data yang dianggap sebagai indikator kunci kesehatan ekonomi AS.
• Investor membeli emas untuk lindung nilai terhadap ketidakpastian yang terkait dengan laporan pekerjaan hari Jumat. Kekhawatiran terhadap inflasi juga menguntungkan emas seiring kenaikan harga minyak akibat kekhawatiran kurangnya pasokan dari Timur Tengah, dan juga melonjaknya harga gandum karena permintaan yang kuat. Emas diperkirakan akan terus melanjutkan rally -nya menuju level rekor $1500 per ounce.
• Emas juga didukung oleh penguatan euro atas dolar dipicu data inflasi yang meningkatkan peluang ECB untuk menaikkan suku bunganya, namun penguatan euro kemungkinan hanya sementara saja, karena masalah krisis utang kawasan masih menjadi faktor negatif di kuartal kedua tahun ini. Adapun kekhawatiran utang zona euro telah menjadi faktor utama kenaikan 30% harga emas di tahun lalu. Indikasi kemungkinan dilanjutkannya penurunan
peringkat utang negara zona euro oleh lembaga pemeringkat Moody’s pada hari Kamis kemarin juga masih berpotensi men-support emas lebih lanjut.
• tercatat sebesar 2,18 juta Namun indikasi kenaikan suku bunga oleh The Fed dan ECB telah menggerogoti beberapa daya tarik emas, dimana net outflow ons, atau 3,5 persen, dari dana yang diperdagangkan di bursa utama tahun ini.
• Sementara jika pasar tenaga kerja AS terus membaik, maka akan mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan semula, dan hal ini akan berpotensi menekan kembali harga emas.
• Harga emas naik hampir 1 persen pada hari Kamis, mencatat kenaikan kuartalan ke-10 secara berturut-turut, dipicu jatuhnyaa dolar dan naiknya harga minyak serta gandum sehingga menambah daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
• Kebijakan moneter yang sangat longgar oleh sejumlah bank sentral, kekhawatiran hutang zona euro dan kerusuhan politik di Timur Tengah telah menjadi faktor pendorong utama bagi emas, meskipun logam mulia tersebut hanya naik 1 persen, kenaikan kuartalan terkecil sejak 2008, sebelum krisis keuangan melanda.
• non-farm payrolls AS hari Jumat untuk periode Maret, Emas juga mencatat kenaikan harian terbesarnya selama hampir 2 pekan, sehari sebelum rilis data yang dianggap sebagai indikator kunci kesehatan ekonomi AS.
• Investor membeli emas untuk lindung nilai terhadap ketidakpastian yang terkait dengan laporan pekerjaan hari Jumat. Kekhawatiran terhadap inflasi juga menguntungkan emas seiring kenaikan harga minyak akibat kekhawatiran kurangnya pasokan dari Timur Tengah, dan juga melonjaknya harga gandum karena permintaan yang kuat. Emas diperkirakan akan terus melanjutkan rally -nya menuju level rekor $1500 per ounce.
• Emas juga didukung oleh penguatan euro atas dolar dipicu data inflasi yang meningkatkan peluang ECB untuk menaikkan suku bunganya, namun penguatan euro kemungkinan hanya sementara saja, karena masalah krisis utang kawasan masih menjadi faktor negatif di kuartal kedua tahun ini. Adapun kekhawatiran utang zona euro telah menjadi faktor utama kenaikan 30% harga emas di tahun lalu. Indikasi kemungkinan dilanjutkannya penurunan
peringkat utang negara zona euro oleh lembaga pemeringkat Moody’s pada hari Kamis kemarin juga masih berpotensi men-support emas lebih lanjut.
• tercatat sebesar 2,18 juta Namun indikasi kenaikan suku bunga oleh The Fed dan ECB telah menggerogoti beberapa daya tarik emas, dimana net outflow ons, atau 3,5 persen, dari dana yang diperdagangkan di bursa utama tahun ini.
• Sementara jika pasar tenaga kerja AS terus membaik, maka akan mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan semula, dan hal ini akan berpotensi menekan kembali harga emas.
Survey BOJ-Tankan menguat tipis di Q1
Sentimen di kalangan pebisnis manufaktur Jepang menguat tipis di kuartal pertama tahun ini,
namun analis pasar mengantisipasi k emungkinan terjadi penurunan kepercayaan dalam
tahun ini setelah Jepang dilanda gempa dahsyat, tsunami dan juga krisis nuklir, demikian
data BOJ-Tankan menerangkan.
Data menunjukkan indeks untuk sentimen manufaktur besar sebesar plus 6 di periode Maret,
naik dari plus 5 di periode Desember. Data Maret sedikit lebih rendah dari ekspektasi plus 7.
Namun data Tankan tersebut belum merefleksikan dampak dari bencana gempa bumi,
tsunami dan juga krisis nuklir, karena survey BOJ dilakukan sebelum bencana melanda
negeri Sakura tersebut.
Adapun indeks untuk periode Juni (Q2) diperkirakan akan sebesar plus 2, menggambarkan
bahwa perusahaan memprediksi kondisi bisnis akan memburuk dalam 3 bulan kedepan.
Data Tankan juga menunjukkan bahwa perusahaan-peruahaan s kala besar berencana untuk
memangkas belanja modal mereka sebesar 0,4% di tahun fiskal Maret mendatang, kontras
dengan ekspektasi kenaikan 1,8%.