title cover

title cover

Wednesday, January 5, 2011

Headline News 05.01.11

AS & GLOBAL :
 

. Indeks S&P dan Nasdaq melemah tipis sementara Dow Jones berhasil menguat pasca rilis minutes sidang The Fed Desember lalu yang memperlihatkan
bahwa mayoritas anggota The Fed merasakan pemulihan ekonomi AS saat ini masih belum cukup untuk melakukan perubahan terhadap program
pembelian surat hutang The Fed senilai 600 miliar USD yang diluncurkan kuartal keempat 2010 silam. Indeks Dow Jones <. DJI> menguat 20,43 poin
atau 0,18% ke 11,691.18, S&P500 <SPX.> melemah 1,67 poin atau 0,13% ke 1,270.20 dan Nasdaq <IXIC.> turun 10,27 poin atau 0,38% ke 2,681.25.
 

. Investor meninggalkan saham]saham komoditas dan kekhawatiran pada rendahnya pendapatan supermarket AS turut menekan saham pengecer
makanan, faktor]faktor tersebut menekan kinerja indeks S&P dan Nasdaq.Namun demikian volume perdagangan meningkat seiring penataan kembali
portofolio para investor pada awal tahun 2011, dan para analis mengatakan daya tarik ekuitas masih tetap stabil.
 

. Dollar AS berhasil rebound terhadap euro dari level terendahnya dalam kurun 3]pekan terakhir menyusul rilis data ekonomi AS yang membaik.
Performa dollar AS diperkirakan masih akan mengkilap sebagai antisipasi dari penjualan obligasi dari zona euro secara masif. Data Factory Orders
untuk bulan November naik menjadi 0.7% yang merupakan kenaikan terbesar dalam kurun 8]bulan terakhir. Hingga akhir sesi New York, dollar AS
tercatat menguat 0,4 terhadap yen ke 82,00 dan naik 1,55% terhadap Swiss franc ke 0,9483. Sementara itu euro turun 0,4% terhadap dollar ke 1.3305
<EUR=> setelah sempat mencapai level tertinggi dalam kurun 3]pekan terakhir di 1,3435.
 

. Penurunan harga minyak mentah dunia turut menyokong performa dollar AS terhadap mata uang yang berkaitan erat dengan komoditas, diantaranya
dollar AS naik 0,5 ke 0,9985 terhadap Canadian dollar <CAD=>. Sementara itu, hasil miutes rapat The Fed pada sidang 14 Desember 2010
memperlihatkan bahwa anggota FOMC menganggap pemulihan ekonomi AS saat ini masih belum cukup untuk melakukan perubahan terhadap
program pembelian surat hutang The Fed senilai 600 miliar USD yang diluncurkan kuartal keempat 2010 silam. Terhadap yen, euro turun 0,06% ke
109,05 <EURJPY=R>.
 

. Dalam dua bulan kedepan, diperkirakan sekitar 150 hingga 200 miliar euro obligasi pemerintah negara]negara di kawasan Uni]Eropa akan dirilis,
dimana saat ini beberapa negara tersebut tengah menghadapi tingginya defisit anggaran dan naiknya biaya peminjaman. Portugis, Spanyol dan Italia
masing]masing menghadapi jadwal refinancing untuk 2011, dengan total obligasi di atas 500 miliar euro yang dijadwalkan akan diluncurkan pada
2011. Aussie dollar terpuruk akibat banjir parah di timur laut Australia yang diperkirakan akan menghambat produksi batubara, yang selama ini
menjadi penyumbang utama perekonomian. Aussie dollar turun 1,1% ke 1,0050 <AUD=D4>.
 

. Emas turun lebih dari 2% membukukan performa harian terburuk terhitung sejak awal November silam, menyusul membaiknya sinyal perbaikan
ekonomi AS yang mengurangi minat investor pada aset yang berstatus safe]haven. Sementara itu harga perak <XAG=> juga anjlok hingga 3% ke 29.78
USD per ounce sementara platinum merosot akibat aksi ambil untung pelaku pasar menyusul penguatan tajamnya akhir Desember silam. Harga spot
emas <XAU=> turun 2,4% menjadi 1,380.10 USD per troy ounce.
 

. Harga minyak turun lebih dari 2%, anjlok dibawah level 90 USD per barel, menyusul maraknya aksi ambil untung pelaku pasar terhadap komoditas
dunia menyusul penguatan tajamnya menjelang awal tahun 2011. Tekanan tambahan terhadap kinerja minyak juga berasal dari rebound dollar AS
terhadap mata uang utama dunia seiring membaiknya outlook ekonomi AS. Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Februari <CLc1> turun 2,17
USD atau 2,37% ke 89,38 USD per barel.
 

. Outlook (Rabu, 05/Jan./2011): Bursa saham Asia diperkirakan akan dibuka melemah seiring aksi jual investor terhadap saham]saham komoditas pada
perdagangan di bursa Wall Street yang ditutup beragam. Kondisi tersebut diprediksi akan memicu aksi ambil untung terhadap saham]saham yang
menguat sepanjang akhir tahun 2010.