US & GLOBAL
• Yen merosot untuk hari ketiga secara berturutan terhadap dolar dan euro pada hari Senin menyusul BOJ memulai kebijakan moneter egresif dalam upaya untuk mengatasi deflasi, sebuah langkah yang mendorong naiknya bursa saham dunia, dengan bursa AS menguat menjelang musim laporan earnings yang diprediksi akan menunjukkan pertumbuhan yang tipis.
• Dolar terapresiasi terhadap yen ke level tertinggi sejak Mei 2009, di atas 99 yen, dan euro menembus level tertinggi 3 tahun terhadap yen setelah BoJ melakukan pembelian obligasi pertamanya sejak mengumumkan langkah pelonggaran moneter baru pekan lalu.
• Wall Street awalnya sempat melemah menjelang dimulainya musim laporan earnings kuartalan, namun kemudian berhasil ditutup menguat. Laba S&P 500 diprediksi naik hanya 1.6% dari tahun lalu,berdasarkan data Thomson Reuters, turun dari 4.3% proyeksinya di bulan Januari. Saham telah mengalami rally kuat tahun ini dengan indeks saham utama menembus level tertingginya.
• Dow Jones industrial average <.DJI> naik 48.23 poin atau 0.33% di 14,613.48. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 9.79 poin atau 0.63% di 1,563.07. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 18.41 poin atau 0.57% di 3,222.26. Adapun saham yang paling rame diperdagangkan adalah Advanced Micro Devices <AMD.N> yang berhasil melonjak 13% ke $2.59 dan merupakan komponen S&P 500 yang mencatat prosentase kenaikan terbesarnya.
• Di Tokyo, indeks Nikkei <.N225> melonjak setinggi 3.1% ke level tertinggi sejak Agustus 2008, setelah Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda pada hari Kamis lalu menjanjikan akan menyuntikkan dana sekitar $1.4 trilyun kedalam perekonomian selama kurang dari 2 tahun. Sejak itu, yen mengalami koreksi lebih dari 6% terhadap dolar dan juga euro, sementara bursa saham Jepang menguat. Dolar diperdagangkan di 99.32 yen, naik 1.5%, sementara euro bertambah 1.9% ke sekitar 129.13 yen. BOJ mengatakan pihaknya akan membeli 1 trilyun yen obligasi pemerintah dengan masa jatuh tempo (tenor) antara 5 dan 10 tahun, dan 200 milyar yen obligasi dengan tenor lebih dari 10 tahun.
• MSCI's world equity index <.MIWD00000PUS> naik 0.4% ke 356.91 setelah mencatat pekan terburuknya tahun ini pada hari Jumat dengan mencatat kerugian selama 5 hari sebesar 1.26%. Pekan lalu, S&P 500 mencatat koreksi mingguan terbesarnya tahun ini. Namun demikian, S&P 500 naik hampir 9% sepanjang tahun ini, sementara Dow naik sedikit di bawah 11%.
• Bursa saham Eropa menguat, dipimpin oleh naiknya saham sektor kesehatan, setelah investor kembali beraktifitas di bursa setelah mengalami koreksi tajam pada hari Jumat akibat buruknya data ketenagakerjaan AS. FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup naik 0.2% di 1,164.79 poin. Sedangkan Euro STOXX 50 <.STOXX50E> naik 0.2% ke 2,589.25 poin.
• Prospek bahwa investor Jepang akan menjauhi pasar obligasi domestik akibat langkah BOJ yang membeli obligasi secara besar‐besaran telah mendorong naiknya obligasi Eropa dan juga Treasury AS. Adapun Treasury AS untuk tenor 10 tahun mencatat yield turun tajam pekan lalu ditengah respon untuk langkah kebijakan baru BOJ, namun menguat di hari Senin ke 1.748 persen seiring aksi ambil untung traders dan dealers menjelang lelang pekan ini senilai $66 milyar untuk Treasury dengan tenor lebih lama. Di Eropa, obligasi Perancis mendapat keuntungan besar dengan yield obligasi tenor 10 tahun menembus rekor terendahnya.
• Harga minyak naik tajam setelah menembus level terendah 8 bulan pada hari Jumat akibat kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi global. Harga minyak Brent naik ke level intraday high di $105.55 sebelum akhirnya bergerak di sekitar $104.95, atau naik 0.6%. Sedangkan harga minyak mentah AS naik 86 sen menjadi $93.55 per barel setelah mencatat kerugian mingguan terbesarnya selama lebih dari 6 bulan di pekan lalu.
• Naiknya ekuitas telah memicu aksi ambil untung investor yang menyebabkan melemahnya emas pasca rally‐nya di sesi sebelumnya. Harga emas turun 0.6% ke $1,572.75 per ons, setelah di hari Jumat lalu mencatat kenaikan hampir 2%, yang merupakan kenaikan harian terbesarnya selama 5 bulan terakhir pasca rilis data ketenagakerjaan AS yang buruk.
GOLD & COMMODITIES
• Emas melemah Senin lalu karena penguatan kinerja ekuitas AS dan kenaikan dollar yang mendorong investor untuk aksi ambil untung setelah rally dalam beberapa harinya.
• Sentimen pasar logam mulia juga melemah setelah pemodal jutawan George Soros mengatakan emas telah gagal sebagai safe heven asset, meskipun bank sentral melakukan aksi beli yang seharusnya mendukung harga emas.
• "We are going to hold here until that next catalyst comes. On the upside, the funds appear done liquidating, and gold should move its way back up once the liquidation is done," said Phillip Streible, senior commodities broker pada futures brokerage RJ O'Brien.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak meningkat tipis pada sesi perdagangan Senin, harga minyak terangkat akibat meningkatnya gasoline futures dan penjualan yang cukup besar antara spread Brent crude dan U.S. crude.
• Brent's premium untuk kontrak berjangka menengah U.S. West Texas ditutup dengan nilai 11,30 dollar per barel, mendekati nilai kontrak pada sesi perdagangan sore di level 11 dollar per barel, level penutupan perdagangan terendah sejak bulan Juni.
• "(The spread) probably starts to widen out at this point. Just off the technicals, the spread is overdone," ucap Bill Baruch, senior market strategist di iitrader.com, Chicago.
• Pergerakan harga minyak cukup berfluktuatif, dengan kontrak berjangka Brent crude periode Mei ditutup meningkat 54 sen dengan nilai 104,95 dollar per barel, setelah menyentuh level pergerakan harga tertinggi pada sesi perdagangan Senin dengan nilai 105,55 dollar
• Brent mencapai level penutupan perdagangan terendah delapan bulan dengan nilai 103,62 dollar per barel pada hari Jumat setelah data pekerjaan AS mengecewakan, dan traders mengatakan down trend bisa terus berlanjut setelah pergerakan harga pasar terjadi konsolidasi.
• Kontrak berjangka U.S crude periode Mei ditutup meningkat 86 sen dan ditutup dengan nilai 93,58, yang puncak nya berada pada level 93,75 dollar di Senin pagi setelah dari minggu ke minggu tercatat melemah pad sesi perdagangan Jumat.
EURO ZONE
• Sentimen zona euro melemah dalam rangkaian dua bulannya pada bulan April berkenaan dengan permasalahan dari bailout Siprus, grup riset Sentix mengatakannya.
• Sentix mengatakan indeks bulanan yang mencatatkan sentimen investor pada 17‐negara blok tersebut melemah ‐17.3 bulan ini, level terendahnya sejak akhir November dan dibawah perkiraan konsensus Reuters untuk April dari ‐13.1. Indeks berada pada level ‐10.6 pada bulan Maret.
• industrial output Jerman naik secara moderat pada bulan Februari karena kenaikan pada barang‐barang modal dan produksi energi yang mengimbangi pelemahan sektor konstruksi, dalam tanda‐tanda negara dengan ekonomi terbesar di Eropa recovery‐nya melambat setelah suramnya pada akhir tahun 2012.
• Menteri Keuangan Perancis Pierre Moscovici mengatakan dia akan merevisi perkiraan pertumbuhan turun, bersamaan dengan perkiraan Komisi Eropa, karena negara dengan ekonomi terbesar kedua di Eropa untuk mencapai target ekonomi.
• Pemerintahan Portugal akan memangkas pembelanjaan untuk mencapai target yang disetujui lenders‐nya setelah pengadilan membalikkan langkah‐langkah austerity, Perdana Menteri Pedro Passos Coelho mengatakannya.
U.K.
• Sterling kembali jatuh terhadap dolar dan juga euro pada hari Senin karena investor masih khawatir dengan prospek ekonomi Inggris dan juga prospek pelonggaran moneter lebih lanjut oleh BoE.
• Dolar mendapat dukungan dari penguatannya terhadap yen, setelah Bank Sentral Jepang (BOJ) memulai pembelian obligasi pemerintah sebagai bagian dari kebijakan stimulus agresifnya untuk menangkal deflasi. Sterling mencatat turun 0.5% di sekitar $1.5250 dibandingkan posisi penutupan New York Jumat lalu.
• Euro naik 0.6% terhadap sterling di 0.8525 pound, bertahan jauh di atas level terendah 2‐1/2 bulan di 0.8411 yang dicapai 1 April lalu. Investor Jepang sedang memburu aset berimbal hasil lebih tinggi, dimana telah memicu koreksi tajam pada harga obligasi di Italia dan Spanyol dan membantu mengangkat euro. Namun demikian, sterling masih berpotensi mendapat dukungan positif jika kondisi ekonomi dan politik di zona euro terlihat memburuk.
• Sterling masih berpeluang mengalami tekanan jual jika BoE memilih untuk mengekspansi program pemblian asetnya dalam upaya untuk mencegah perekonomian tergelincir kedalam resesi ketiganya selama kurang dari 5 tahun terakhir. Untuk itu pasar tengah menantikan hasil minutes dari sidang terkini BoE yang akan dirilis minggu depan.
• Adapun lembaga pemeringkat Standard and Poor's pada Jumat lalu memperingatkan kemungkinan Inggris kehilangan peringkat kredit AAA jika performa ekonomi tetap buruk dan minimnya kemajuan dalam mengatasi defisit anggarannya. Sejauh ini S&P masih mempertahankan peringkat kredit Inggris dengan outlook negatif.
JAPAN
• Survey yang dilakukan pihak kabinet menunjukkan pada hari Senin bahwa service sector sentiment index Jepang menguat dengan nilai 57,3 pada bulan Maret, meningkat dalam lima bulan terakhir secara beruntun, menunjukkan bahwa melemahnya yen dan peningkatan harga saham‐saham terbantu oleh pemerintahan yang tengah berkonsentrasi terhadap kebijakan fiskal dan moneter yang cukup ambisius, cukup meningkatkan consumer confidence.
• Survei yang dilakukan terhadap para pekerja seperti taxi drivers, hotel workers dan restaurant staff – yang lebih dikenal dengan nama "economy watchers" karena keterkaitannya dengan konsumen dan retail trends – menunjukkan tingkat kepercayaan tentang kondisi perekonomian saat ini yang tengah menguat dengan nilai 53,2 dari bulan Februari sebelumnya.
• Current account Jepang saat ini dirilis surplus untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir di bulan Februari seiring melemahnya yen mendorong pendapatan investasi luar negeri untuk mengimbangi defisit neraca perdagangan akibat dari impor bahan bakar yang tinggi dan masih melemahnya nilai ekspor Jepang.
• Data yang dirilis oleh kementerian keuangan mencatatkan bahwa terjadi surplus dengan nilai 637,4 milyar yen pada bulan Februari, lebih dari ekspektasi sebesar 466,3 milyar yen yang dilakukan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.
• Data neraca perdagangan dirilis tetap defisit seiring melemahnya nilai yen secara langsung didorong oleh peningkatan biaya dari impor bahan bakar sementara dampaknya terhadap ekspor akan cukup memakan waktu untuk terlihat dampaknya dengan jelas.
• "The yen's weakness is expected to support exports during the summer, but it is hard to forecast at the moment when it would significantly boost exports," ucap Yuichi Kodama, chief economist di Meiji Yasuda Life Insurance.
• "The pace of export recovery is slow and it has not been clearly felt in the economy because of sluggish recovery in China's economy and higher imports on energy.".
AUSTRALIA
• Dalam setiap negara di dunia dimana mobil‐mobil dibuat, pemerintah menawarkan beberapa bentuk bantuan.
• Kemungkinan terdapat hambatan tarif, pembatasan pada impor, manipulasi pada mata uang lokal atau cash handouts.
• Tetapi produsen lokal Australia melanjutkan untuk berjuang dan mendorong jobs/lapangan kerja, menanyakan setiap orang yang meminta apakah atau tidak jutaan dollar dari uang pembayar pajak yang diserahkan sebenarnya layak/bernilai.
• Pemangkasan tingkat suku bunga menstimulasi perekonomian dan terdapat lemahnya harapan data jobs minggu ini akan menunjukkan memburuknya pasar tenaga kerja domestik.
• Survei rutin bulanan ANZ job ads yang dirilis Senin lalu menunjukkan lebih sedikit job advertisements yang dicatatkan pada bulan Maret, newspaper ads lebih kuat dan jumlah posisi yang tersedia masih diatas level terendah yang terlihat akhir tahun 2012.
• Para ekonom saat ini menunggu untuk melihat bagaimana untuk diterjemahkan dalam pekerjaan sesungguhnya ketika Australian Bureau of Statistics merilis laporan labour force bulan Maret Kamis ini.
SWISS
• Franc Swiss bergerak realtif stabil terhadap dolar namun terlihat melemah terhadap euro pada perdagangan hari Senin kemarin, meskipun risk aversion masih membuat pelaku pasar berlaku hati‐hati.
• Eskalasi ketegangan di Korut masih memicu investor untuk menjauhi aset beresiko dan mata uang berimbal hasil lebih tinggi, dimana rebound pada euro nampaknya tidak akan bertahan lama.
• Dolar bergerak stabil terhadap franc Swiss di sekitar 0.9350 franc, namun euro berhasil menguat sekitar 0.2% terhadap franc Swiss di sekitar 1.2160 franc.
• Hari ini data inflasi Swiss akan dicermati pasar, disamping juga data tingkat penganggurannya untuk periode Maret. Data inflasi nampaknya akan menunjukkan kondisi stabil.