title cover

title cover

Tuesday, April 9, 2013

Headline News 09.04.13


US & GLOBAL
Yen merosot untuk hari ketiga secara berturutan terhadap dolar dan euro  pada hari Senin menyusul BOJ memulai kebijakan moneter  egresif dalam upaya untuk mengatasi deflasi, sebuah langkah yang mendorong naiknya bursa saham dunia, dengan bursa AS menguat  menjelang musim laporan earnings yang diprediksi akan menunjukkan pertumbuhan yang tipis. 

Dolar terapresiasi terhadap yen ke level tertinggi sejak Mei 2009, di atas 99 yen, dan euro menembus level tertinggi 3 tahun terhadap yen  setelah BoJ melakukan pembelian obligasi pertamanya sejak mengumumkan langkah pelonggaran moneter baru pekan lalu. 

Wall  Street  awalnya  sempat  melemah  menjelang  dimulainya  musim  laporan  earnings  kuartalan,  namun  kemudian  berhasil  ditutup  menguat. Laba S&P 500 diprediksi naik hanya 1.6% dari tahun lalu,berdasarkan data Thomson Reuters, turun dari 4.3% proyeksinya di  bulan Januari. Saham telah mengalami rally kuat tahun ini dengan indeks saham utama menembus level tertingginya. 

Dow Jones industrial average <.DJI> naik 48.23 poin atau 0.33% di 14,613.48. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index  <.SPX> naik 9.79  poin atau 0.63% di 1,563.07. Sementara Nasdaq Composite Index  <.IXIC> naik 18.41 poin atau 0.57% di 3,222.26.  Adapun saham yang  paling rame diperdagangkan adalah Advanced Micro Devices <AMD.N> yang berhasil melonjak 13% ke $2.59 dan merupakan komponen  S&P 500 yang mencatat prosentase kenaikan terbesarnya.  

Di Tokyo,  indeks Nikkei  <.N225> melonjak setinggi  3.1% ke  level tertinggi sejak Agustus 2008,  setelah Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda  pada hari Kamis lalu menjanjikan akan menyuntikkan dana sekitar $1.4 trilyun kedalam perekonomian selama kurang dari 2 tahun. Sejak  itu, yen mengalami koreksi lebih dari 6% terhadap dolar dan juga euro, sementara bursa saham Jepang menguat. Dolar diperdagangkan di  99.32  yen,  naik  1.5%,  sementara  euro  bertambah  1.9%  ke  sekitar  129.13  yen.  BOJ  mengatakan  pihaknya  akan  membeli  1  trilyun  yen  obligasi pemerintah dengan masa jatuh tempo (tenor) antara 5 dan  10  tahun, dan 200 milyar yen obligasi  dengan tenor lebih dari  10  tahun. 

MSCI's world equity index <.MIWD00000PUS> naik 0.4% ke 356.91 setelah mencatat pekan terburuknya tahun ini pada hari Jumat dengan  mencatat kerugian selama 5 hari sebesar 1.26%. Pekan lalu, S&P 500 mencatat koreksi mingguan terbesarnya tahun ini. Namun demikian,  S&P 500 naik hampir 9% sepanjang tahun ini, sementara Dow naik sedikit di bawah 11%. 

Bursa  saham  Eropa  menguat,  dipimpin  oleh  naiknya  saham  sektor  kesehatan,  setelah  investor  kembali  beraktifitas  di  bursa  setelah  mengalami  koreksi  tajam  pada  hari  Jumat  akibat  buruknya  data  ketenagakerjaan  AS.  FTSEurofirst  300  <.FTEU3>  ditutup  naik  0.2%  di  1,164.79 poin. Sedangkan Euro STOXX 50 <.STOXX50E> naik 0.2% ke 2,589.25 poin.   

Prospek bahwa investor Jepang akan menjauhi pasar obligasi domestik akibat langkah BOJ yang membeli obligasi secara besar‐besaran  telah  mendorong  naiknya  obligasi  Eropa  dan  juga  Treasury  AS.  Adapun Treasury  AS  untuk  tenor  10 tahun  mencatat  yield  turun  tajam  pekan lalu ditengah respon untuk langkah kebijakan baru BOJ, namun menguat di hari Senin ke 1.748 persen seiring aksi ambil untung  traders  dan  dealers menjelang  lelang  pekan  ini  senilai  $66  milyar  untuk  Treasury  dengan  tenor  lebih  lama.  Di  Eropa,  obligasi  Perancis  mendapat keuntungan besar dengan yield obligasi tenor 10 tahun menembus rekor terendahnya. 

Harga  minyak  naik  tajam  setelah  menembus  level  terendah  8  bulan  pada  hari  Jumat  akibat  kekhawatiran  mengenai  pertumbuhan  ekonomi global. Harga minyak Brent naik ke level intraday high di $105.55 sebelum akhirnya bergerak di sekitar $104.95, atau naik 0.6%.  Sedangkan harga minyak mentah AS naik 86 sen menjadi $93.55 per barel setelah mencatat kerugian mingguan terbesarnya selama lebih  dari 6 bulan di pekan lalu. 

Naiknya ekuitas telah memicu aksi ambil untung investor yang menyebabkan melemahnya emas pasca rally‐nya di sesi sebelumnya. Harga  emas  turun  0.6%  ke  $1,572.75  per  ons,  setelah  di  hari  Jumat  lalu  mencatat  kenaikan  hampir  2%,  yang  merupakan  kenaikan  harian  terbesarnya selama 5 bulan terakhir pasca rilis data ketenagakerjaan AS yang buruk.    



GOLD & COMMODITIES
Emas melemah  Senin lalu  karena penguatan kinerja ekuitas AS dan kenaikan dollar yang mendorong investor  untuk aksi ambil untung  setelah rally dalam beberapa harinya.  

Sentimen  pasar  logam  mulia  juga  melemah  setelah  pemodal  jutawan  George  Soros  mengatakan  emas  telah  gagal  sebagai  safe  heven  asset, meskipun bank sentral melakukan aksi beli yang seharusnya mendukung harga emas. 

"We are going to hold here until that next catalyst comes. On the upside, the funds appear done liquidating, and gold should move its way  back up once the liquidation is done," said Phillip Streible, senior commodities broker pada futures brokerage RJ O'Brien.  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak meningkat tipis pada sesi perdagangan Senin, harga minyak terangkat akibat meningkatnya gasoline futures dan penjualan  yang cukup besar antara spread Brent crude dan U.S. crude

Brent's premium untuk kontrak berjangka menengah U.S. West Texas ditutup dengan nilai 11,30 dollar per barel, mendekati nilai kontrak  pada sesi perdagangan sore di level 11 dollar per barel, level penutupan perdagangan terendah sejak bulan Juni. 

"(The spread) probably starts to widen out at this point. Just off the technicals, the spread is overdone," ucap Bill Baruch, senior market  strategist di iitrader.com, Chicago.  

Pergerakan harga minyak cukup berfluktuatif, dengan kontrak berjangka Brent crude periode Mei ditutup meningkat 54 sen dengan nilai  104,95 dollar per barel, setelah menyentuh level pergerakan harga tertinggi pada sesi perdagangan Senin dengan nilai 105,55 dollar 

Brent mencapai level penutupan perdagangan terendah delapan bulan dengan nilai  103,62 dollar per barel pada hari Jumat setelah data  pekerjaan AS mengecewakan, dan traders mengatakan down trend bisa terus berlanjut setelah pergerakan harga pasar terjadi konsolidasi. 

Kontrak berjangka U.S crude periode Mei ditutup meningkat 86 sen dan ditutup dengan nilai 93,58, yang puncak nya berada pada level  93,75 dollar di Senin pagi setelah dari minggu ke minggu tercatat melemah pad sesi perdagangan Jumat.


EURO ZONE
Sentimen zona euro melemah dalam rangkaian dua bulannya pada bulan April berkenaan dengan permasalahan dari bailout Siprus, grup riset Sentix mengatakannya.  

Sentix  mengatakan  indeks  bulanan  yang  mencatatkan  sentimen  investor  pada  17‐negara  blok  tersebut  melemah  ‐17.3  bulan  ini,  level  terendahnya  sejak  akhir  November dan dibawah perkiraan konsensus Reuters untuk April dari ‐13.1. Indeks berada pada level ‐10.6 pada bulan Maret.  

industrial output  Jerman naik secara moderat pada bulan  Februari karena kenaikan pada  barang‐barang modal  dan  produksi energi yang mengimbangi pelemahan  sektor konstruksi, dalam tanda‐tanda negara dengan ekonomi terbesar di Eropa recovery‐nya melambat setelah suramnya pada akhir tahun 2012.  

Menteri Keuangan Perancis Pierre Moscovici mengatakan dia akan merevisi perkiraan pertumbuhan turun, bersamaan dengan perkiraan Komisi Eropa, karena negara  dengan ekonomi terbesar kedua di Eropa untuk mencapai target ekonomi. 

Pemerintahan Portugal akan memangkas pembelanjaan untuk mencapai target yang disetujui lenders‐nya setelah pengadilan membalikkan langkah‐langkah austerity,  Perdana Menteri Pedro Passos Coelho mengatakannya. 


U.K.
Sterling kembali jatuh terhadap dolar dan juga euro pada hari Senin karena investor masih khawatir dengan prospek ekonomi Inggris dan juga prospek pelonggaran  moneter lebih lanjut oleh BoE.  

Dolar mendapat dukungan dari penguatannya terhadap yen, setelah Bank Sentral Jepang (BOJ) memulai pembelian obligasi pemerintah sebagai bagian dari kebijakan  stimulus agresifnya untuk menangkal deflasi. Sterling mencatat turun 0.5% di sekitar $1.5250 dibandingkan posisi penutupan New York Jumat lalu. 

Euro  naik  0.6%  terhadap  sterling  di  0.8525  pound,  bertahan  jauh  di  atas  level  terendah  2‐1/2  bulan  di  0.8411  yang  dicapai  1  April  lalu.  Investor  Jepang  sedang  memburu aset berimbal hasil lebih tinggi, dimana telah memicu koreksi tajam pada harga obligasi di Italia dan Spanyol dan membantu mengangkat euro. Namun  demikian, sterling masih berpotensi mendapat dukungan positif jika kondisi ekonomi dan politik di zona euro terlihat memburuk. 

Sterling masih berpeluang mengalami tekanan jual jika BoE memilih untuk mengekspansi program pemblian asetnya dalam upaya untuk mencegah perekonomian  tergelincir kedalam resesi ketiganya selama kurang dari 5 tahun terakhir. Untuk itu pasar tengah menantikan hasil minutes dari sidang terkini BoE yang akan dirilis  minggu depan. 

Adapun lembaga pemeringkat Standard and Poor's pada Jumat lalu memperingatkan kemungkinan Inggris kehilangan peringkat kredit AAA jika performa ekonomi  tetap buruk dan minimnya kemajuan dalam mengatasi defisit anggarannya. Sejauh ini S&P masih mempertahankan peringkat kredit Inggris dengan outlook negatif. 


JAPAN
Survey  yang  dilakukan  pihak  kabinet  menunjukkan  pada  hari  Senin  bahwa  service  sector  sentiment  index  Jepang  menguat  dengan  nilai  57,3  pada  bulan  Maret,  meningkat dalam lima bulan terakhir secara beruntun, menunjukkan bahwa melemahnya yen dan peningkatan harga saham‐saham terbantu oleh pemerintahan yang  tengah berkonsentrasi terhadap kebijakan fiskal dan moneter yang cukup ambisius, cukup meningkatkan consumer confidence

Survei yang dilakukan terhadap para pekerja seperti taxi drivers, hotel workers dan restaurant staff – yang lebih dikenal dengan nama "economy watchers" karena  keterkaitannya dengan konsumen dan retail trends – menunjukkan tingkat kepercayaan tentang kondisi perekonomian saat ini yang tengah menguat dengan nilai  53,2 dari bulan Februari sebelumnya. 

Current account Jepang saat ini dirilis surplus untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir di bulan Februari seiring melemahnya yen mendorong pendapatan  investasi luar negeri untuk mengimbangi defisit neraca perdagangan akibat dari impor bahan bakar yang tinggi dan masih melemahnya nilai ekspor Jepang. 

Data yang dirilis oleh kementerian keuangan mencatatkan bahwa terjadi surplus dengan nilai 637,4 milyar yen pada bulan Februari, lebih dari ekspektasi sebesar  466,3 milyar yen yang dilakukan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.  

Data  neraca  perdagangan  dirilis  tetap  defisit  seiring  melemahnya  nilai  yen  secara  langsung  didorong  oleh  peningkatan  biaya  dari  impor  bahan  bakar  sementara  dampaknya terhadap ekspor akan cukup memakan waktu untuk terlihat dampaknya dengan jelas. 

"The yen's weakness is expected to support exports during the summer, but it is hard to forecast at the moment when it would significantly boost exports," ucap Yuichi  Kodama, chief economist di Meiji Yasuda Life Insurance.  

"The  pace  of  export  recovery  is  slow  and  it  has  not  been  clearly  felt  in  the  economy  because  of  sluggish  recovery  in  China's  economy  and  higher  imports  on  energy.".


AUSTRALIA
Dalam setiap negara di dunia dimana mobil‐mobil dibuat, pemerintah menawarkan beberapa bentuk bantuan.  

Kemungkinan terdapat hambatan tarif, pembatasan pada impor, manipulasi pada mata uang lokal atau cash handouts.  

Tetapi produsen lokal Australia melanjutkan untuk berjuang dan mendorong jobs/lapangan kerja, menanyakan setiap orang yang meminta apakah atau  tidak jutaan dollar dari uang pembayar pajak yang diserahkan sebenarnya layak/bernilai.  

Pemangkasan  tingkat  suku  bunga  menstimulasi  perekonomian  dan  terdapat  lemahnya  harapan  data  jobs  minggu  ini  akan  menunjukkan  memburuknya  pasar tenaga kerja domestik.  

Survei rutin bulanan ANZ job ads yang dirilis Senin lalu menunjukkan lebih sedikit job advertisements yang dicatatkan pada bulan Maret, newspaper ads  lebih kuat dan jumlah posisi yang tersedia masih diatas level terendah yang terlihat akhir tahun 2012.  

Para  ekonom  saat  ini  menunggu  untuk  melihat  bagaimana  untuk  diterjemahkan  dalam  pekerjaan  sesungguhnya  ketika  Australian  Bureau  of  Statistics  merilis laporan labour force bulan Maret Kamis ini.  


SWISS
Franc  Swiss  bergerak  realtif  stabil terhadap  dolar  namun  terlihat  melemah  terhadap  euro  pada  perdagangan  hari  Senin  kemarin,  meskipun  risk  aversion  masih membuat pelaku pasar berlaku hati‐hati. 

Eskalasi ketegangan di Korut masih memicu investor untuk menjauhi aset beresiko dan mata uang berimbal hasil lebih tinggi, dimana rebound pada euro  nampaknya tidak akan bertahan lama. 

Dolar bergerak stabil terhadap franc Swiss di sekitar 0.9350 franc, namun euro berhasil menguat sekitar 0.2% terhadap franc Swiss di sekitar 1.2160 franc.  

Hari  ini  data  inflasi  Swiss  akan  dicermati  pasar,  disamping  juga  data  tingkat  penganggurannya  untuk  periode  Maret.  Data  inflasi  nampaknya  akan  menunjukkan kondisi stabil.