US & GLOBAL
• Bursa saham global merosot dalam enam harinya sementara itu obligasi safe‐haven AS dan Jerman naik Rabu lalu karena meningkatnya kekhawatiran mengenai rapuhnya perbankan Spanyol dan kebuntuan politik di Yunani memperburuk ketakutan mengenai krisis utang zona euro.
• Permasalahan mengenai Eropa ditambah AS dan ekonomi global membuat pelemahan. Harga oil dan indeks Dow Jones industrial average melempem dalam rangkaian enam harinya. Penurunan pasar ekuitas hampir menghapus kenaikan tahun ini pasar saham Eropa.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup turun 97.03 poin, atau 0.75 persen, ke level 12,835.06. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> berkurang 9.14 poin, atau 0.67 persen, ke level 1,354.58. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> anjlok 11.56 poin, atau 0.39 persen, ke level 2,934.71.
• Spanyol akan meminta bank‐bank menyisihkan sekitar 35 milyar euro ($45 milyar) terhadap pinjaman untuk membantu sektor pembangunan, sumber keuangan mengatakannya. Bank besar anjlok setelah meningkatnya kekhawatiran bahwa negara tersebut kemungkinan membutuhkan international bailout.
• Indeks FTSE Eurofirst <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup turun 0.3 persen ke level 1,014.46 poin. Indeks telah melemah lebih dari 1 persen pada awal hariannya. Indeks MSCI's all‐country world equity <.MIWD00000PUS> anjlok 0.9 persen ke level 314.93, rangkaian penurunan enam harinya yang terakhir terjadi Februari lalu.
• Obligasi kemudian membagi kenaikannya. Obligasi bertenor 10‐tahun/U.S. Treasury <US10YT=RR> naik 3/32 pada harga dengan yield 1.83 persen.
• Euro anjlok terhadap dollar ke level terendah 3‐1/2‐bulan Rabu lalu, turun dari rangkaian delapan harinya dari permasalahan bahwa gejolak politik di Yunani mengancam langkah penyelamatan dan karena ketakukan mengenai resiko yang ditimbulkan oleh bank‐bank Spanyol. Euro merosot ke level terendahnya $1.2910, terendah sejak 23 Jan., sebelum menekan penurunannya untuk diperdagangkan pada level $1.2936 <EUR=>, berkurang 0.5 persen dalam hariannya.
• Terhadap yen, euro berada pada level 103.03 yen, anjlok 0.8 persen, setelah mencapai level terendah 102.73, terendah sejak 16 Feb.
• Emas melemah dibawah level $1,600 per ons pada volume perdagangan yang besar Rabu lalu, mendekati untuk hapus kenaikan tahun 2012 karena ketidakpastian politik di Yunani dan bank Spanyol menambah kekhawatiran investor untuk menjual emas dalam rangkaian pelemahan tiga harinya. Spot emas <XAU=> sempat berada pada level terendahnya dan turun 1 persen dalam harian ke level $1,589.26 per ons pada pukul 2:50 p.m. (1850 GMT). Emas mencapai level terendah empat bulannya 1,579.30, terendah sejak 3 Jan.
• Brent crude futures naik kembali ke area positif pada perdagangan terakhir Rabu lalu, menghapus pelemahan lima harinya setelah disetujuinya pembayaran bailout untuk Yunani yang menenangkan kekhawatiran mengenai permasalahan utang zona euro. ICE June Brent crude <LCOc1> di settled di London ke level $113.20 per barrel, naik 47 sen, setelah anjlok ke level terendah $111.31 pada awalnya. U.S. June crude <CLc1> turun 20 sen untuk ditutup ke level $96.81, anjlok dalam rangkaian enam harinya. Penurunan terbatas dengan mencapai support pada 200‐hari moving average di level $96.29.
GOLD & COMMODITIES
• Emas terkoreksi di bawah $1600 per ounce dalam perdagangan yang cukup ramai pada hari Rabu, hampir menghapus keuntungannya selama 2012 ini menyusul ketidakpastian situasi politik di Yunani dan kekhawatiran bank Spanyol telah mendorong investor untuk menjual emasnya dalam 3 hari perdagangannya secara berturut‐turut.
• Logam mulia telah turun lebih dari 3% sepanjang pekan ini akibat kekhawatiran terhadap masalah krisis utang Eropa karena adanya pergantian presiden di Perancis, rapuhnya kondisi perbankan Spanyol dan kemacetan politik di Yunani. Huru‐hara yang terjadi di Eropa sepekan terakhir ini telah menyurutkan minat investor untuk membeli emas.
• Harga emas spot berhasil rebound dari posisi terendahnya dan mencatat melemah 1% di $1,589.26 per ounce. Dalam perdagangan kemarin, emas mencatat intraday low di $1,579.30, level terendahnya sejak 3 Januari. Sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Juni tercatat turun $10.30 di $1,594.20 per ounce.
• Harga emas terlihat melemah dalam 2 bulan terakhir, sejak Kepala The Fed Ben Bernanke tidak memberikan indikasi bahwa bank sentral akan memulai putaran ketiga pelonggaran moneternya (pembelian obligasi pemerintah) atau yang lebih dikenal dengan istilah quantitative easing (QE).
• Membaiknya data ekonomi AS belakangan ini telah memperkuat indikasi bahwa langkah The Fed berikutnya adalah menaikkan suku bunga, kemungkinan dalam 6 hingga 9 bulan kedepan.
• Kenaikan emas di tahun 2012 mencapai total 14% di akhir Februari, namun saat ini kenaikannya hanya kurang dari 2%.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak berjangka turun dalam enam sesi berturut‐turut, tertekan oleh data yang menunjukkan stok minyak AS naik untuk 7 pekan berturut‐turut dan juga oleh perubahan peta politik di Eropa yang kemungkinan akan meningkatkan kembali kekhawatiran soal krisis utang kawasan.
• Stok minyak mentah AS naik melampaui perkiraan di pekan lalu, mencatat kenaikan 3.7 juta barel menjadi 379.5 juta barel, level tertingginya sejak Agustus 1990, berdasarkan laporan U.S. Energy Information Administration (EIA) semalam.
• Stok bensin turun 2.6 juta barel menjadi 207 juta barel, jauh lebih besar dari perkiraan, dan turun 25 juta dari posisi puncak 2012 di 232 juta barel yang tercatat di awal Februari.
• Sedangkan untuk stok destilate, termasuk di dalamnya minyak panas dan disel, turun 3.3 juta barel menjadi 120.8 juta, mencatat penurunan 7 pekan berturut‐turut.
• Brent crude futures berhasil menguat kembali kedalam teritorial positif di akhir sesi Rabu, mengakhiri serangkaian kerugiannya dalam 5 sesi terakhir setelah adanya persetujuan pembayaran bailout kepada Yunani telah mengurangi kekhawatiran seputar krisis utang kawasan. Kondisi oversold dalam beberapa hari terakhir akibat tekanan jual yang mengantarkan minyak berjangka turun 8.6% sejak 2 Mei juga turut memicu bargain hunters.
• ICE June Brent crude <LCOc1> di pasar London berada di level $113.20 per barel, naik 47 sen setelah turun ke level intraday low $111.31 di awal sesi. Sedangkan U.S. June crude <CLc1> turun 20 sen untuk ditutup di $96.81, mencatat penurunan 6 sesi berturut‐turut. Kerugian terbatas setelah menemukan areal support di sekitar SMA‐200 di $96.29. Dalam 6 sesi terakhir minyak mentah AS telah terkoreksi $9.25 atau 8.8%, kerugian 6 hari terbesarnya sejak 23 September tahun lalu.
EURO ZONE
• Euro melemah ke level terendah sejak 3‐bulan terakhir terhadap dolar AS seiring mencuatnya kekhawatiran bahwa gonjang‐ganjing politik di Yunani akan membahayakan kesepakatan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Turut memberatkan kinerja euro adalah meningkatnya resiko rentannya kondisi keuangan perbankan Spanyol. Pemerintah Spanyol menuntut perbankan untuk meningkatkan provisi dari portofolio propertinya senilai 35 miliar euro, kondisi mana menaikkan kemungkinan bahwa akan lebih banyak dana publik digunakan dalam penyelamatan perbankan.
• Euro juga turun ke level terendah sejak Januari terhadap yen setelah imbal hasil obligasi Spanyol naik diatas level 6 persen, merupakan indikasi bahwa investor memiliki kecemasa akan tingginya biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondi perbankan Spanyol. Namun demikian Euro berhasil bangkit dari pelemahan terendahnya sejak lebih dari 2‐1/2 bulan terakhir terhadap yen dtopang oleh rebound tipis bursa saham Amerika.
• Kekhawatiran pelaku pasar terhadap penanganan krisis hutang Uni‐Eropa diperkirakan masih akan membayangi sentimen dalam jangka menengah kedepan, karena belum ada kejelasan baik dari Presiden Perancis dan partai berkuasa di Yunani mengenai keberlangsungan kesepakatan penanganan krisis hutang.
• Dari sisi fundamental ekonomi, data memperlihatkan bahwa ekspor Jerman untuk periode Maret melampaui perkiraan, hal tersebut menguatkan harapan bahwa ekonomi terbesar Uni‐Eropa tersebut akan dapat menghindarkan diri dari potensi resesi. Data tersebut juga menegaskan posisi Jerman sebagai salah satu negara yang dapat bertahan menghadapi krisis Uni‐Eropa.
• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 0,52 persen terhadap dolar AS ke 1.2930, sementara itu euro juga turun 0,79 persen terhadap yen ke 103.00, euro juga melemah 0,36 persen terhadap sterling ke 0.8016 dan melemah tipis 0,02 persen terhadap Swiss franc di 1.2007
U.K.
• Penjualan ritel Inggris anjlok dalam fase tercepatnya yang lebih dari satu tahun pada April dan pertumbuhan jobs melambat, membawa perekonomian mendekati kontraksi pada kuartal ketiga dan menaikkan peluang untuk dorongan cash/stimulus moneter berikutnya dari bank sentral.
• Gambaran yang suram juga membawa perhatian pemerintah pada janji untuk melihat melalui langkah tidak populer pada austerity setelah dua koalisi berkuasa menunjukkan kinerja yang rendah dari pemilu lokal, menggambarkan keprihatinan pemilih mengenai kenaikan harga, pertumbuhan gaji yang rendah dan ketidakpastian mengenai pekerjaan.
• Bank of England akan menekan tanda‐tanda pelemahan ekonomi terakhir – sebagaimana gejolak yang muncul kembali di zona euro – melawan tingginya tingkat inflasi ketika keputusan Kamis ini mengenai tingkat suku bunga yang memberikan Inggris dosis lain stimulus moneter untuk melawan resesi.
JAPAN
• Yen menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya, ditopang oleh maraknya aksi beli terhadap aset berstatus safe haven ditengah mengerucutnya kekhawatiran pelaku pasar akan perkembangan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Terhadap dolar AS dan euro, yen menguat ke level tertinggi sejak akhir Februari silam, dan sterling turun ke level terendahnya terhadap yen sejak pertengahan April. Sedangkan Aussie dolar juga mencatat pelemahan tajam terhadap yen pasca merosot ke level terendah sejak awal Januari silam.
• Anggota senior partai berkuasa Jepang (Democratic Party of Japan) – Seiji Maehara menyatakan bahwa BOJ dapat lebih melebarkan durasi dari tenor obligasi pemerintah yang berada dalam skema pembelian aset mereka kedepannya, kondisi mana diperlukan jika bank sentral memerlukan pelonggaran moneter lanjutan dalam rangka memerangi kondisi deflasi yang saat ini menggerogoti perekonomian Jepang. Lebih lanjut, Maehara menegaskan pihaknya menyambut baik langkah pelonggaran moneter BOJ pada sidangnya akhir April lalu yang menaikkan pembelian aset pemerintah hingga 10 triliun yen.
• Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 0.26 persen terhadap yen di 79.66, sementara itu euro turun 0,79 persen terhadap yen ke 103.00. Sedangkan Aussie dolar tercatat melemah 1,1 persen terhadap yen 79.92 dan sterling juga turun 0,42 persen terhadap yen ke 128.46.
SWISS
• Swiss franc relatif stabil terhadap euro dan melanjutkan tekanannya terhadap dolar, ditengah kekhawatiran ketidakpastian politik di Yunani akan menghambat rencana penghematan yang ditujukan untuk mengatasi krisis utang kawasan.
• Investor menimbang ketidakpastian langkah selanjutnya di Yunani setelah pemimpin partai Koalisi Kiri negara itu, pada hari Selasa mengatakan komitmen negara untuk kesepakatan penyelamatan Uni Eropa / Dana Moneter Internasional menjadi batal demi hukum.
• Dua partai utama Yunani pro‐bailout telah gagal memenangkan suara mayoritas dalam pemilihan umum akhir pekan kemarin, meninggalkan pertanyaan atas kemampuan negara tersebut untuk mencegah kebangkrutan dan tetap menjadi bagian dari zona euro.
• Franc turun 0.5% terhadap dolar dan bergerak di sekitar 0.9284 franc dibandingkan penutupan New York hari Selasa. Sedangkan terhadap euro, Swiss franc bergerak stabil di sekitar 1.2009 franc.
AUSTRALIA
• Menteri Keuangan Australia Wayne Swan mengatakan perbaikan fiskal terbesar dalam tiga dekade yang diumumkan oleh pemerintah pada Selasa lalu meningkatkan peluang bagi bank sentral negara itu untuk menurunkan suku bunga untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
• Paket anggaran Swan termasuk pemotongan besar‐besaran untuk anggaran pertahanan, ditujukan untuk mencapai target surplus oleh partai Buruh menjelang pelaksanaan pemilu yang diperkirakan akhir tahun depan. Program militer dan bantuan luar negeri yang akan paling terpukul oleh 33.6 miliar dolar Australia langkah penghematan yang direncanakan.
• Pemerintah bermaksud untuk mengubah defisit anggaran sebesar A$44.4 milyar di tahun fiskal yang berakhir 30 Juni, menjadi surplus sebesar A$1.5 milyar di tahun depan.
• Pemerintah bermaksud untuk mengubah defisit anggaran sebesar A$44.4 milyar di tahun fiskal yang berakhir 30 Juni, menjadi surplus sebesar A$1.5 milyar di tahun depan.
• Reserve Bank of Australia telah memangkas suku bunganya sebesar 50 basis poin menjadi 3.75% di pekan lalu untuk mendongkrak pertumbuhan ekonominya. Pasar memprediksi RBA akan memangkas suku bunga sebesar 100 bps di tahun depan.
• Aussie melanjutkan koreksinya di hari Rabu menyusul ketidakpastian kondisi politik di Yunani telah mendorong investor untuk menjauhi aset‐aset beresiko dan memburu aset‐aset aman seperti obligasi Australia. Aussie melemah 0.8% ke sekitar $1.0037 setelah terkoreksi ke level intraday low $1.0022, level terendahnya sejak akhir Desember.
• Hari ini pasar akan mencermati data ketenagakerjaan Australia, dimana tingkat pengangguran diprediksi naik ke 5.3% di bulan April dengan jumlah pekerjaan berkurang sebanyak 5500.
Australia – Data tenaga kerja lebih optimis, AUDUSD rebound
Di luar dugaan, data tenaga kerja Australia periode April dirilis lebih optimis dari ekspektasinya. Daya serap
tenaga kerja Australia di bulan April melonjak 15.5k dari ekspektasi penurunan -5.5k, meskipun masih di bawah
periode Maret sebelumnya yang mencapai 44k.
Yang cukup mengejutkan adalah unemployment rate April yang merosot di luar dugaan menjadi 4.9% dari
ekspektasi peningkatan hingga 5.3% dibanding Maret sebelumnya 5.2%.
Namun jika dilihat lebih jauh, rilis data tenaga kerja Australia tersebut tidak terlalu menggembirakan, karena
ternyata data full-time employment April masih turun -10.5k dari periode sebelumnya 15.8k. Sehingga
disimpulkan bahwa peningkatan daya serap tenaga kerja Australia April tersebut banyak terdapat di tenaga
kerja kontrak paruh waktu (part-time).
Namun untuk jangka pendek ini, dapat dipahami bahwa data tenaga kerja Australia tidaklah seburuk yang
diperkirakan, yang artinya dapat meredam pesimisme pasar, serta meredam prospek kelanjutan pemangkasan
suku bunga RBA – yang diperkirakan akan terjadi pada pertemuan regulernya Juni mendatang.
AUDUSD rebound dari tekanannya untuk test-break ke atas level 1.0100an usai rilis data tenaga kerja Australia
tersebut. Kemarin AUDUSD merosot hampir menuju level parity-nya (1.0000) ke level terendahnya sejak akhir
Desember 2011, di 1.0017. Ini merupakan rangkaian penurunannya dari puncak Q2 di 1.0474 (27 Apr) yang
dipicu oleh pemangkasan suku bunga di luar dugaan sebesar 50 bps oleh RBA ke level 3.75% pada
pertemuannya 1 Mei pekan lalu.
Pada grafik intraday (4 jam) berikut menunjukkan bahwa rebound AUDUSD tidak hanya didukung oleh faktor
fundamental (rilis data tenaga kerja April Australia), namun juga oleh faktor technical, berupa pola reversal