US & GLOBAL
• Euro mencatat penguatan pertamanya dalam 4 hari terakhir pada hari Kamis kemarin setelah IMF mengatakan ekonomi zona euro perlu waktu lebih lama untuk memangkas defisit anggarannya, sementara harga minyak naik menyusul eskalasi ketegangan antara Suriah dan Turki. Bursa saham Eropa dan AS terapresiasi setelah data menunjukkan berlanjutnya peningkatan di sektor tenaga kerja AS, meskipun Wall Street memangkas keuntungannya di akhir sesi New York semalam untuk ditutup melemah tipis. Rilis optimis data AS tersebut telah mengimbangi sentimen negatif akibat downgrade peringkat utang Spanyol oleh Standard & Poor's pada Rabu sebelumnya.
• Di pasar uang, euro menjadi mata uang yang paling diuntungkn oleh meningkatnya sentimen. Mata uang tunggal Eropa tersebut berhasil rebound dari level terendah lebih dari 1 pekan dan terakhir tercatat bergerak di sekitar $1.2926, atau naik 0.4%.
• Christine Lagarde, ketua IMF, mengatakan perlu diberikan lebih banyak waktu untuk Yunani dan Spanyol untuk mengurangi defisit anggaran mereka karena memotong terlalu jauh dan terlalu cepat akan memberikan dampak yang lebih berbahaya daripada baik. Komentar Lagarde terlihat mendukung stabilitas di zona euro. Salah satu perdebatan utama mengenai krisis utang zona euro adalah apakah pemotongan curam memang dibutuhkan untuk mendapatkan anggaran dengan mengorbankan pertumbuhan ekonomi.
• Yield obligasi Spanyol turun setelah mendekati 6% yang dipandang sebagai level unsustainable usai Standard & Poor's memangkas peringkat kreditnya menjadi BBB‐minus, setingkat di atas setatus “sampah”. Yield obligasi Spanyol tenor 10 tahun turun 5.4 basis poin menjadi 5.77%, setelah sempat mencatat 5.96% di awal sesi. Pasar memperkirakan Spanyol akan menjadi yang pertama dari "empat besar" ekonomi zona euro yang membutuhkan paket penyelamatan. Sementara untuk Treasury AS tenor 10 tahun naik 2/32 dengan yield sebesar 1.673%.
• Ketegangan di wilayah Timur Tengah telah mendorong Brent crude <LCOc1> naik $1.38 ke $115.71 per barel, sementara minyak berjangka AS naik 82 sen di $92.07 per barel. Kegiatan pemeliharan telah membatasi produksi minyak Laut Utara dan hal ini turut mendorong kenaikan harga minyak.
• Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan mengatakan sebuah pesawat penumpang Suriah dipaksa mendarat di Ankara karena membawa amunisi buatan Rusia yang ditujukan untuk kementerian pertahanan Suriah. Grounding pesawat adalah tanda lain dari ketegasan Ankara atas krisis peperangan yang telah merusak hubungan kedua negara yang bertetangga tersebut.
• Ekuitas awalnya menguat setelah data klaim pengangguran AS turun pekan lalu ke level terendah lebih dari 4,5 tahun. Namun melemahnya saham Apple Inc telah memaksa Wall Street memangkas keuntungannya dan berakhir melemah tipis di sesi sore New York. Dow Jones industrial average <.DJI> turun 18.58 poin atau 0.14% ke 13,326.39. Sedangkan S&P 500 <.SPX> naik 0.28 poin atau 0.02% ke 1,432.84. Sementara Nasdaq Composite <.IXIC> turun 2.37 poin atau 0.08% ke 3,049.41.
• Saham Apple anjlok 2% setelah pengadilan banding AS membatalkan perintah pengadilan awal atas penjualan Samsung Electronics Co Ltd smartphone Galaxy Nexus. Saham Sprint Nextel Corp menjadi saham yang paling marak diperdagangkan di New York Stock Exchange setelah tersiar kabar bahwa perusahaan akan menjual sahamnya ke operator ponsel Jepang, Softbank Corp. Saham Sprint melejit 14.2% dalam perdagangan kemarin.
• Sedangkan di bursa Eropa, FTSEurofirst 300 <.FTEU3> berakhir naik 0.8% sementara MSCI global index <.MIWD00000PUS> naik 0.4%.
• Harga emas diperdagangkan menguat berkat rilis optimis data klaim pengangguran AS. Namun emas berpeluang untuk mengalami konsolidasi setelah mengalami rally selama 4 bulan berturut‐turut. Rally emas telah mendorong harga logam mulia tersebut ke level tertinggi 11 bulan pada Jumat lalu, namun gagal untuk menembus di atas level $1,800 per ounce yang memicu terjadinya retracement (gerak balik). Harga emas spot naik 0.3% ke $1,767 per ounce. Emas telah jatuh lebih dari 2% selama 4 sesi terakhir, merupakan koreksi terlamanya sejak Juni.
GOLD & COMMODITIES
• Emas naik Kamis lalu, mencatatkan ekuitas AS yang naik dan juga komoditas lainnya yang menguat, karena penurunan tajam pada jumlah klaim pengangguran yang membantu metal menghentikan rangkaian penurunan empat harinya. Juga setelah euro mengabaikan penurunan peringkat kredit Spanyol.
• Lembaga pemeringkat Standard & Poor's memangkas peringkat kredit Spanyol satu tingkat untuk berada diatas junk (bond) karena pemasalahan resesi negara yang membatasi pilihan kebijakan pemerintah.
• Emas tidak membuat kenaikan sejauh ini pada bulan Oktober, yang telah naik mendekati 5 persen pada bulan September setelah the Fed AS mengatakan akan melakukan pembelian obligasi untuk menaikkan perekonomian karena anjloknya jumlah lapangan kerja.
• Kenaikan dollar terhadap low‐yielding yen tetapi merosot terhadap euro setelah data menunjukkan jumlah klaim terbaru AS untuk unemployment benefit turun minggu lalu ke level terendah yang lebih dari 4‐1/2 tahun, memperkirakan ekonomi kemungkinan akan membuat lebih banyak lapangan kerja.
• Tetapi analis memperingkatkan bahwa faktor‐faktor musiman kemungkinan akan memberikan tekanan penurunan.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak naik di hari Kamis ke level tertinggi dalam beberapa pekan terakhir dipicu meningkatnya ketegangan antara Suriah dan Turki, sementara kegiatan pemeliharaan di kilang minyak Laut Utara telah mendorong naiknya Brent crude Eropa ke level tertinggi 1 tahun.
• Turki telah dituduh oleh Moskow membahayakan kehidupan Rusia setelah memaksa turun sebuah pesawat penumpang Suriah dan merebut apa yang diduga adalah peralatan militer yang diangkut dari Rusia ke Suriah. Damaskus mengatakan mencegat pesawat Air Suriah adalah tindakan pembajakan, dan kejadian itu mengikuti peringatan sebelumnya oleh Kepala staf Turki bahwa Ankara akan menggunakan kekuatan yang lebih besar jika serangan dari Suriah terus menghantam wilayah Turki.
• Brent November crude <LCOc1> naik $1.38, atau 1.21% di $115.71, sedikit di bawah level intraday high. U.S. November crude <CLc1> naik 82 sen atau 0.9% di $92.07 per barel.
• Minyak mengalami tekanan akibat kekhawatiran menurunnya permintaan yang disebabkan kerlambatan pertumbuhan ekonomi, sementara resiko terhambatnya suplai minyak dari Timur Tengah dan penundaan pengiriman akibat adanya tindakan pemeliharaan di kilang minyak Laut Utara memberi dukungan untuk kenaikan harga minyak.
• Data dari EIA semalam menunjukkann stok minyak naik 1.67 juta barel di pekan lalu, 2 kali lebih besar dari perkiraan, namun penurunan tajam pada stok minyak suling dan minyak bensin telah menunjukkan minimnya suplai. Stok minyak suling (destillate) turun 3.18 juta barel, jauh lebih besar dari perkiraan turun 0.5 juta barel, sementara stok bensin turun 534.000.
• Adapun dukungan lainnya berasal dari rilis data klaim pengangguran AS yang mengalami penurunan ke level terendah selama lebih dari 4 tahun terakhir dan mendorong naiknya ekuitas AS di bursa Wall Street.
EURO ZONE
• Institut terkemuka Jerman melakukan gebrakan Kamis lalu pada rencana ECB untuk membeli obligasi negara zona euro yang lemah, mengatakan akan mengancam kebebasan bank‐bank dan merusak mata uang blok tersebut dengan dipicu oleh inflasi.
• Permasalahan mengenai program European Central Bank meluas di Jerman, dimana kekhawatiran mengenai kenaikan harga yang berakar pada jiwa nasionalis sejak hiperinflasi tahun 1920‐an, yang mana beberapa pendapat membantu membawa Nazi untuk berkuasa kurang dari 10 tahun kemudian.
• Tingkat pengangguran Yunani mencapai level terbarunya dalam bulan Juli dengan satu dari empat orang saat ini tidak bekerja, seperti di Spanyol, karena dilumpuhkan resesi dan berlanjutnya langkah austerity yang mempengaruhi pasar tenaga kerja.
• Tingkat pengangguran naik ke dalam rangkaian 35 bulannya menjadi 25.1 persen pada bulan Juli, dua kali dari rata‐rata zona euro dan naik dari revisi 24.8 persen pada Juni, statistics service Yunani ELSTAT mengatakannya Kamis lalu.
• Spanyol menghadapi tekanan terbaru untuk mengambil langkah politis yang memalukan untuk mencari bantuan sovereign Kamis lalu setelah lembaga pemeringkat kredit memangkas peringkat obligasinya mendekati junk/sampah, yang memicu pada naiknya borrowing costs.
U.K.
• Sterling menguat terhadap dolar setelah investor mencerna downgrade peringkat utang Spanyol justru malah akan mendorong negara tersebut untuk segera meminta bantuan dana talangan (bailout), sehingga mendorong minat pada aset beresiko. Namun dengan meningkatnya kembali minat terhadap aset beresiko secara luas telah memicu tekanan jual sterling terhadap euro. Mata uang tunggal Eropa sebelumnya mengalami tekanan sebagai akibat dari reaksi pasar dalam menanggapi downgrade peringkat utang Spanyol menjadi BBB‐minus oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor's, hanya setingkat di atas level status sampah.
• Sterling menguat 0.2% terhadap dolar ke $1.6030, jauh meninggalkan level terendah 1 bulan di $1.5975 yang dicapai pada hari Selasa, sebagai level terendah sejak 10 September. Sedangkan euro menguat 0.3% terhadap sterling ke 0.8066 pound, namun masih di bawah level puncaknya 0.8100 pound, yang dicapai pada hari Senin sebagai level terkuatnya selama 4 pekan terakhir. Mata uang beresiko seperti sterling dan euro diprediksi akan menguat terhadap dolar seiring permintaan bailout oleh Spanyol, menyusul pembelian obligasi oleh ECB akan menurunkan yield obligasi Spanyol.
• Dengan absennya rilis data ekonomi Inggris di hari Kamis, maka pandangan investor tertuju pada nasib Spanyol, sehingga pergerakan sterling akan lebih banyak terpengauh oleh perkembangan yang terjadi di zona euro.
• Minat pada aset beresiko juga meningkat setelah ketua Dana Moneter Internasional mengatakan negara zona euro yang berhutang harus memiliki lebih banyak waktu untuk memotong defisit anggaran.
• Keprihatinan terhadap kondisi ekonomi Inggris yang masih rapuh dan prospek dari Bank of England (BoE) yangh kemungkinan memilih opsi meluaskan program quantitative easing (QE) di bulan November, nampaknya akan membuat sterling terus mengalamin tekanan terhadap dolar dan menguat terbatas terhadap euro.
• Dewan kebijakan BoE Martin Weale mengatakan kepada surat kabar Daily Mail ia khawatir putaran lain QE mungkin tidak "kompatibel" dengan target inflasi BoE, tetapi ia juga memperingatkan Inggris menghadapi risiko resesi 'triple‐dip'.
JAPAN
• Core machinery orders Jepang merosot jauh dari ekspektasi bulan Agustus setelah kenaikan rangkaian dua bulannya, pertanda bahwa krisis utang Eropa dan pelemahan ekspor ke Cina mulai mempengaruhi keinginan perusahaan untuk berbelanja.
• Data menandai melemahnya perekonomian negara dengan ekonomi terbesar ketiga, yang mana telah tergantung pada keberadaan konsumsi swasta dan pembelanjaan modal untuk mendukung pertumbuhan meskipun perlambatan ekonomi global memukul ekspor.
• Tanda‐tanda penundaan yang cukup besar pada recovery ekonomi Jepang dan pelemahan harga mendorong pengambil kebijakan Bank of Japan kepada perluasan stimulus moneter bulan lalu dengan beberapa perkiraan pembelian banyaknya aset‐aset beresiko atau mencari cara untuk mempengaruhi pergerakan mata uang, minutes dari meeting menunjukkannya.
• Beberapa dari sembilan anggota dewan mengkhawatirkan bahwa penguatan yen dan jatuhnya harga saham dapat memukul pembelanjaan modal dan konsumsi swasta – yang mana telah sejauh ini bertahan dan mengimbangi beberapa tekanan penurunan dari ekspor – suatu tanda bank sentral kemungkinan sulit untuk melakukan tindakan meskipun setelah pelonggaran kebijakan moneter pada bulan September.
AUSTRALIA
• Australian dollar menguat ke level tertinggi satu minggunya Kamis lalu karena investor mengacu pada penguatan poin pada data jobs lokal, meskipun tidak melakukan apapun untuk meredam prospek dari pemangkasan tingkat suku bunga kedepannya.
• Australia menambah 14.500 jobs/lapangan kerja pada bulan September dan full‐time employment melonjak 31.200, yang memicu pada aksi beli. Tingkat pengangguran juga naik secara mengejutkan menjadi 5.4 persen, level tertinggi dua tahunnya, dari 5.1 persen pada bulan Agustus dan diatas perkiraan 5.3 persen.
• Pasar mengabaikan jumlah employment dan mendorong Aussie <AUD=D4> ke level $1.0293, dari pada awalnya di level $1.0223. Permintaan dari Eropa dan AS saat ini mencoba untuk test stops disekitar level $1.0280.
• Treasurer Wayne Swan telah bergabung dengan mintra internasional di Tokyo untuk meeting tahunan dari International Monetary Fund dan World Bank akhir pekan ini.
• Harga Australian bond futures menguat mengikuti penurunan peringkat kredit Spanyol dan data yang beragam dari jobs di Australia.
SWISS
• Swiss franc menguat ke level tertinggi 1 bulan terhadap euro setelah investor menjauhi aset beresiko akibat downgrade peringkat utang Spanyol dan suramnya kondisi ekonomi global. Standard & Poor's memangkas peringkat utang Spanyol sebesar 2 derajat menjadi BBB‐minus, setingkat di atas level sampah, menyusul dalamnya resesi ekonomi telah melemahkan kekuatan pemerintah untuk menahan badai krisis.
• Perburuan investor terhadap aset aman resiko akibat krisis utang zona euro telah mendorong Swiss franc ke rekor tertingginya di tahun 2011 terhadap mata uang tunggal, dan memaksa bank sentral Swiss (SNB) untuk membatasi penguatan franc di level 1.20 per euro untuk menangkal resesi.
• Setelah dalam beberapa bulan diuji dalam kisaran 1.20 per euro menyusul krisis utang zona euro yang berkelanjutan, maka franc terlihat melemah dalam beberapa pekan terakhir untuk diperdagangkan di kisaran 1.21 per euro, setelah ECB mengumumkan rencana pembelian obligasi yang baru. Namun ketidakpastian kapan Spanyol akan meminta dana bailout telah meresahkan pasar dan membuat euro dalam tekanan.
• Peringatan dari IMF mengenai memburuknya pelambatan ekonomi global dan proyeksi suram dari korporasi AS juga turut mengurangi minat investor pada aset beresiko. Franc menguat 0.2% terhadap euro ke 1.2084, setelah mencatat intraday high di 1.2057 franc yang sekaligus sebagai level tertingginya sejak 12 September. Sedangkan terhadap dolar, franc menguat 0.4% di sekitar 0.9345 franc.