title cover

title cover

Tuesday, March 8, 2011

Headline News 08.03.11

US & GLOBAL

Investor menjual saham-saham teknologi pada perdagangan perdana pekan ini, dimana Nasdaq diindikasikan berada pada level
teknikal penting menyusul ketidakpastian atas lonjakan harga minyak yang berpotensi mendorong volatilitas pada perdagangan
dalam beberapa hari kedepan. Indeks Nasdaq <.IXIC> turun 1,4% di 2.745.63 diatas level
moving average
50-hariannya, level
teknis yang jika berhasil ditembus diprediksi akan memicu koreksi lebih dalam lagi. Indeks Dow Jones <.DJI> turun 79,85 poin atau
0,66% ke 12,090.03, S&P500 <. SPX> turun 11,02 poin atau 0,83 persen, ke 1,310.13.

Euro melemah pada akhir sesi perdagangan AS akibat kembalinya kekhawatiran akan kondisi hutang negara-negara di kawasan
Uni-Eropa, meskipun tingginya ekspektasi kenaikan suku bunga ECB masih berpotensi mendukung kinerja mata uang tunggal zona
eropa tersebut. Setelah sempat menguat hingga level 1.4037 terhadap dollar AS yang merupakan level tertinggi dalam kurun 4-
bulan terakhir, euro beringsut melemah setelah dimulainya perdagangan sesi London dan turunnya likuiditas di bursa New York.
Euro <EUR=> tercatat ditutup melemah 0.1% ke 1,3975. Masalah hutang negara-negara di kawasan Uni-Eropa - yang dalam
beberapa bulan terakhir ini tidak lagi menonjol, kembali menyeruak setelah lembaga pemeringkat Moody's memangkas peringkat
hutang Yunani sebanyak tiga derajat dan masih berpotensi mengalami pemangkasan lebih lanjut.

Pada saat yang sama, minat investor terhadap status
safe haven
yang dimiliki dollar AS telah berkurang meski eskalasi gejolak
geopolitik masih berlanjut. Minimnya minat terhadap dollar AS ini merupakan dampak dari lonjakan harga minyak dunia yang
berprospek menaikkan tekanan inflasi dan adanya ekspektasi bahwa laju suku bunga The Fed akan tertinggal dari ECB dan juga
BoE. Sikap ECB sangat kontras dengan The Fed, yang diperkirakan akan menjaga kebijakan moneter yang longgar dalam beberapa
waktu kedepan. Hal mana mencerminkan keprihatinan The Fed akan prospek pertumbuhan ekonomi AS seiring naiknya tekanan
inflasi. Dollar tercatat stagnan terhadap yen ke 82.23 <JPY=>, sementara euro turun 0,1% terhadap yen ke 114,95 <EURJPY=>
dan naik 0,1% terhadap 1,2944 Swiss franc <EURCHF=>.
Harga emas dunia mencatat kenaikan ke rekor tertingginya, ditunjang oleh meningkatnya kerusuhan di Libya dan adanya spekulasi
bahwa Khadafi tengah mencari celah untuk meninggalkan negara itu. Sementara harga perak dunia naik lebih dari 1% setelah
sempat menyentuh level tertinggi sejak 31-tahun terakhir seiring kuatnya permintaan fisik turunnya pasokan jangka pendek ke
industri. Harga spot emas <XAU=> sempat mencapai rekor harga tertinggi di 1444.40 USD per troy ounce, dan tercatat ditutup
naik 0.23% ke 1432.80 USD per troy ounce.

Sementara itu harga minyak mentah Brent berbalik melemah setelah sempat naik diatas 118 USD per barel, sedangkan harga
minyak Crude AS melepas keuntungan di awal sesi setelah kekhawatiran tentang konflik Libya dan ancaman gangguan pasokan
yang lebih luas di Timur Tengah sempat mengangkat ke level tertinggi sejak September 2008. Maraknya aksi ambil untung para
pelaku pasar, kuat terindikasi dalam perdagangan perdana awal pekan ini, seiring naik tajamnya harga minyak dalam beberapa sesi
terakhir. Minyak mentah Brent untuk pengiriman April <LCOc1> turun 93 sen ke 115,04 USD per barel, setelah sempat menguat
hingga 118,50 USD per barel, sedangkan minyak mentah Crude AS untuk pengiriman April <CLc1> tercatat menguat 1,02 USD ke
105,44 USD per barel, penutupan tertinggi sejak September 2008.