US & GLOBAL |
• |
Investor menjual saham-saham teknologi pada perdagangan perdana pekan ini, dimana Nasdaq diindikasikan berada pada level |
teknikal penting menyusul ketidakpastian atas lonjakan harga minyak yang berpotensi mendorong volatilitas pada perdagangan |
dalam beberapa hari kedepan. Indeks Nasdaq <.IXIC> turun 1,4% di 2.745.63 diatas level |
moving average |
50-hariannya, level |
teknis yang jika berhasil ditembus diprediksi akan memicu koreksi lebih dalam lagi. Indeks Dow Jones <.DJI> turun 79,85 poin atau |
0,66% ke 12,090.03, S&P500 <. SPX> turun 11,02 poin atau 0,83 persen, ke 1,310.13. |
• |
Euro melemah pada akhir sesi perdagangan AS akibat kembalinya kekhawatiran akan kondisi hutang negara-negara di kawasan |
Uni-Eropa, meskipun tingginya ekspektasi kenaikan suku bunga ECB masih berpotensi mendukung kinerja mata uang tunggal zona |
eropa tersebut. Setelah sempat menguat hingga level 1.4037 terhadap dollar AS yang merupakan level tertinggi dalam kurun 4- |
bulan terakhir, euro beringsut melemah setelah dimulainya perdagangan sesi London dan turunnya likuiditas di bursa New York. |
Euro <EUR=> tercatat ditutup melemah 0.1% ke 1,3975. Masalah hutang negara-negara di kawasan Uni-Eropa - yang dalam |
beberapa bulan terakhir ini tidak lagi menonjol, kembali menyeruak setelah lembaga pemeringkat Moody's memangkas peringkat |
hutang Yunani sebanyak tiga derajat dan masih berpotensi mengalami pemangkasan lebih lanjut. |
• |
Pada saat yang sama, minat investor terhadap status |
safe haven |
yang dimiliki dollar AS telah berkurang meski eskalasi gejolak |
geopolitik masih berlanjut. Minimnya minat terhadap dollar AS ini merupakan dampak dari lonjakan harga minyak dunia yang |
berprospek menaikkan tekanan inflasi dan adanya ekspektasi bahwa laju suku bunga The Fed akan tertinggal dari ECB dan juga |
BoE. Sikap ECB sangat kontras dengan The Fed, yang diperkirakan akan menjaga kebijakan moneter yang longgar dalam beberapa |
waktu kedepan. Hal mana mencerminkan keprihatinan The Fed akan prospek pertumbuhan ekonomi AS seiring naiknya tekanan |
inflasi. Dollar tercatat stagnan terhadap yen ke 82.23 <JPY=>, sementara euro turun 0,1% terhadap yen ke 114,95 <EURJPY=> |
dan naik 0,1% terhadap 1,2944 Swiss franc <EURCHF=>. |
• |
Harga emas dunia mencatat kenaikan ke rekor tertingginya, ditunjang oleh meningkatnya kerusuhan di Libya dan adanya spekulasi |
bahwa Khadafi tengah mencari celah untuk meninggalkan negara itu. Sementara harga perak dunia naik lebih dari 1% setelah |
sempat menyentuh level tertinggi sejak 31-tahun terakhir seiring kuatnya permintaan fisik turunnya pasokan jangka pendek ke |
industri. Harga spot emas <XAU=> sempat mencapai rekor harga tertinggi di 1444.40 USD per troy ounce, dan tercatat ditutup |
naik 0.23% ke 1432.80 USD per troy ounce. |
• |
Sementara itu harga minyak mentah Brent berbalik melemah setelah sempat naik diatas 118 USD per barel, sedangkan harga |
minyak Crude AS melepas keuntungan di awal sesi setelah kekhawatiran tentang konflik Libya dan ancaman gangguan pasokan |
yang lebih luas di Timur Tengah sempat mengangkat ke level tertinggi sejak September 2008. Maraknya aksi ambil untung para |
pelaku pasar, kuat terindikasi dalam perdagangan perdana awal pekan ini, seiring naik tajamnya harga minyak dalam beberapa sesi |
terakhir. Minyak mentah Brent untuk pengiriman April <LCOc1> turun 93 sen ke 115,04 USD per barel, setelah sempat menguat |
hingga 118,50 USD per barel, sedangkan minyak mentah Crude AS untuk pengiriman April <CLc1> tercatat menguat 1,02 USD ke |
105,44 USD per barel, penutupan tertinggi sejak September 2008. |