US & GLOBAL
• Bursa saham AS menguat pada sesi Selasa 18 Januari meskipun rilis laporan keuangan Citigroup yang lemah dan kekhawatiran mengenai CEO Apple ‐ Steve Jobs yang
menderita sakit cukup serius. Investor terfokus pada target kenaikan saham Google, yang akan merilis laporan keuangan akhir pekan ini, dan juga Caterpillar yang baru
akan merilis laporan earning pekan depan. Optimisme pada positifnya rilis earning korporasi telah mengangkat kinerja bursa dalam beberapa minggu terakhir, dimana
S&P500 membukukan kenaikan mingguan beruntun dalam 7‐pekan berturut‐turut. Indeks Dow Jones <. DJI> naik 50,55 poin atau 0,43% ke 11,837.93, indeks S&P500
<. SPX> menguat 1,78 poin atau 0,14% ke 1,295.02 dan Nasdaq <. IXIC> naik 10,55 poin atau 0,38% ke 2,765.85.
• Euro naik ke level tertinggi dalam satu bulan terakhir terhadap dollar AS terdongkrak maraknya pembelian dari bank‐bank sentral Asia dan ditopang sentimen investor
di Jerman. Euro mencapai puncaknya di 1,3467 <EUR=>, meskipun dengan minimnya proyeksi kemajuan pada pertemuan dwi‐harian mengenai krisis hutang Eropa
yang kemudian membebani mata uang tersebut pada akhir sesi New York dan hanya mencatat penguatan 0,66% ke 1,3380.
• Sementara itu nilai tukar yuan Cina di pasar spot mencapai level terkuat sejak 2005 silam <CNY=CFXS> menyusul kunjungan tiga hari Presiden Cina Hu Jintao ke AS.
Sementara itu, dollar AS turun 0,1% kelevel 82,62 yen <JPY=> sementara sterling mencapai level tertinggi dalam kurun 8‐pekan terakhir di 1,6060 <GBP=D4> ditopang
naiknya data inflasi Inggris yang melebihi perkiraaan dimana kemudian menaikkan ekspektasi kenaikan suku bunga setidaknya pada sidang BoE Mei mendatang.
• Media memberitakan dukungan dari pembelian obligasi Uni‐Eropa oleh institusi asal Timur Tengah telah membantu mengangkat kinerja euro yang tercatat anjlok ke
level terendah dalam kurun 4‐bulan terakhir dilevel 1,29 pada pekan lalu. Sementara itu Menteri Keuangan Rusia Alexei Kudrin mengatakan bahwa negara tersebut
mendukung upaya zona euro untuk mengakhiri krisis utang dan menyatakan kemungkinan akan membeli obligasi baru European Financial Stability Facility (EFSF).
Pemerintah Jepang juga telah menyatakan minatnya untuk obligasi baru dari EFSF tersebut, sementara Cina mengatakan akan membeli utang pemerintah zona euro
seperti Yunani, Portugal dan Spanyol.
• Harga emas berhasil menguat menyusul naiknya permintaan fisik dari Asia dan melemahnya dollar AS. Pedangan emas asal Cina dilaporkan marak melakukan
pembelian emas batangan menjelang libur Tahun Baru Imlek pada awal Februari. Emas juga mendapat sokongan dari melemahnya nilai tukar dollar AS terhadap euro
meskipun mata uang tunggal Uni‐Eropa tersebut masih memiliki banyak faktor yang membebani kinerjanya kedepan. Harga spot emas <XAU=> naik 0,2% kelevel
1,367.80 USD per troy ounce, sementara harga spot perak <XAG=> naik 1,7% ke 28,75 USD per ounce.
• Harga minyak AS <CLc1> turun 0,27% kelevel 91,29 USD per barel setelah adanya pernyataan dari petinggi IEA bahwa sebenarnya beberapa anggota OPEC diam‐diam
menaikkan produksi minyaknya meskipun disisi lain tetap meyakinkan bahwa suplai ke pasar masih tercukupi. Sementara itu pengiriman minyak melalui rute pasokan
utama Amerika Utara, yaitu jalur pipa Trans‐Alaska, telah kembali dimulai.
• Outlook (Rabu, 19/Jan./2011): Bursa saham Asia diperkirakan akan dibuka menguat terinspirasi kenaikan bursa saham Wall Street yang kembali menorehkan rekor
tertinggi tahunannya. Saham‐saham Asia juga akan terdongkrak kenaikan harga komoditas dunia, membaiknya sentimen pada kondisi hutang Uni‐Eropa dan rilis
earning korporasi AS yang meningkat.
• Pada sesi ini pelaku pasar akan mengamati sejumlah rilis earning dari perusahaan‐perusahaan ternama asal AS yang didominasi perusahaan sektor keuangan, dimana
diantaranya adalah laporan earning Q4 untuk Goldman Sachs, Northern Trust, US Bancorp dan Weels Fargo. Investor juga akan mengamati hasil dari pertemuan
Presiden Cina Hu Jintao dan Presiden AS yang diharapkan akan membahas masalah‐masalah yang berkaitan dengan perkembangan nilai kurs dan perdagangan antara
kedua negara.
title cover
Wednesday, January 19, 2011
Gold firm on physical demand, platinum at 30-month high
By Clarence Fernandez
SINGAPORE | Tue Jan 18, 2011 9:22pm EST SINGAPORE (Reuters) - Spot gold prices firmed a touch on Wednesday, supported by steady physical demand in Asia and strength in the euro currency, while platinum hit a 30-month high on the improved economic outlook.
FUNDAMENTALS
* Spot gold rose by 0.4 percent to $1,372.6 an ounce by 0056 GMT.
* U.S. gold futures gained 0.3 percent to $1,372.
* Spot platinum rose to $1,832 an ounce, its highest since July 2008, before easing to $1,830.74.
* Strong data from Germany sent the euro to a one-month high on Tuesday, and the single currency stood on a firm footing. The dollar index .DXY edged lower.
* German investors are increasingly optimistic about the economy and half expect higher interest rates by July, a survey showed, highlighting the two-speed euro zone recovery and the dilemma it creates for the ECB.
* Holdings in the SPDR Gold Trust, the world's largest gold-backed exchange-traded fund, fell 2.428 tonnes to 1,256.897 tonnes by Jan 18.
* Holdings in the iShares Silver Trust, the world's largest silver-backed exchange-traded fund, fell more than one percent to 10,585.95 tonnes by Jan 18, lowest since early November.
* Spot silver rose by nearly one percent to $29.11.
MARKET NEWS
* U.S. stocks gained on Tuesday, overcoming weak Citigroup results and concerns circling Apple after news of Chief Executive Steve Jobs' medical leave. .
Subscribe to:
Posts (Atom)