title cover

title cover

Wednesday, November 23, 2011

Headline News 23.11.11




US & GLOBAL 


• Bursa saham Amerika kembali melemah dalam 5‐sesi berturut‐turut, mengikuti pelemahan bursa saham eropa menyusul buruknya prospek pertumbuhan ekonomi Amerika. Sementara itu euro berakhir menguat ditunjang oleh upaya inisiatif dari IMF untuk menangani krisis hutang Uni‐Eropa. Data dari pemerintah Amerika memperlihatkan pertumbuhan ekonomi dalam basis antar tahun hanya bertumbuh sebesar 2% pada kuartal ketiga, dibawah estimasi sebesar 2,5%.  


• Euro menguat diatas level 1.35 setelah Dana Moneter Internasional – IMF menaikkan instrumen pinjamannya dan memberikan likuiditas dengan biaya rendah dalam kurun 6‐bulan kedepan untuk membantu negara‐negara yang mungkin akan terkena dampak dari krisis hutang Uni‐Eropa. Perdagangan euro berlangsung cukup volatile dimana para pelaku pasar melihat tingkat borrowing cost Spanyol dan Italia berada pada level yang tidak seimbang.  


• Perbankan Uni‐Eropa dilaporkan menaikkan tingkat pinjaman mereka pada ECB mencapai level tertinggi dalam kurun 2‐tahun terakhir.  


• Kekhawatiran pada ketidakmampuan para politisi dalam menangani besarnya hutang juga turut menekan pergerakan di bursa keuangan Amerika, setelah komite di kongres Amerika mengumumkan gagal tercapainya kesepakatan untuk meredam defisit keuangan Amerika. Investor khawatir bahwa kebuntuan tersebut akan menjadi semakin menyulitkan penerapan pemangkasan pajak penghasilan sebagai upaya untuk menstimulasi ekonomi


• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah 53.59 poin atau 0.46% ke 11,493.72, S&P500 <.SPX> merosot 4.94 poin atau 0.41% ke 1,188.04 dan Nasdaq <.IXIC> melemah 1.86 poin atau 0.07% ke 2,521.28. Sementara itu bursa saham eropa, FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 0.6% ke 914.19, sedangkan indeks dari bursa saham global, MSCI <.MIWD00000PUS> ditutup melemah 0.3%.


• Rilis minutes dari sidang The Fed untuk November tidak berdampak besar pada pergerakan di bursa keuangan. Minutes memperlihatkan bahwa mayoritas anggota mendukung pemberian informasi kepada publik mengenai proyeksi kebijakan moneter dan suku bunga, namun demikian anggota The Fed membantah anggapan bahwa mereka akan mulai menentukan target inflasi baru.  


• Harga produk tresuri Amerika meningkat seiring pelemahan bursa saham ditengah naiknya indikasi 
bahwa The Fed kembali mempertimbangkan untuk meluncurkan
stimulus keuangan tambahan. Obligasi Amerika bertenor 1‐tahun <US10YT=RR> naik  7/32, sementara imbal hasilnya turun menjadi 1.93% dari 1.95% pada Senin 21 November.  


• Harga komoditas menguat, ditunjang kenaikan harga minyak dunia seiring kemungkinan sanksi bagi Iran dan meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah yang menaikkan kekhawatiran akan berkurangnya pasokan. Harga minyak jenis U.S. crude oil <CLc1> ditutup di 98.01 USD per barrel, naik 1.09 USD atau 1.12%. Sementara itu harga tembaga <HGZ1> juga turut menguat ditengah maraknya aksi beli terutama dari kawasan Asia.  


• Emas menguat lebih dari 1% pada sesi Selasa 22 November ditunjang oleh aksi ambil untung pelaku pasar pasca penurunan tajamnya dalam beberapa sesi terakhir. Emas yang telah melemah sekitar 5% dalam kurun 5‐sesi terakhir mendapat sokongan seiring maraknya aksi beli investor berkaitan dengan jatuh temponya option pada bursa COMEX untuk kontrak Desember. Harga spot emas ditutup menguat 1,2% ke 1697.99 USD per troy ounce.


EURO ZONE 


• Euro menekan kenaikan pada awalnya dan anjlok Selasa lalu karena permasalahan utang di AS dan zona euro, ditambah dengan pelemahan dari ekspektasi pada data ekonomi AS, mendorong investor untuk mengarah pada risk averse.  


• Euro <EUR=> sedikit berubah ke level $1.3494, tetapi menghentikan level tertinggi hariannya $1.3568. Permintaan dari Timur Tengah telah mendorong mata uang tungal dari level terendah hariannya yang terjadi di Asia.  


• Italia dan Spanyol dapat menyelesaikan kembali permasalahan utang mereka tanpa bantuan dari luar, pengambil kebijakan European Central Bank Jens Weidmann mengatakannya Selasa lalu, menolak meningkatnya tekanan dari ECB untuk bertindak sebagai lender of last resort terhadap krisis yang memukul negara‐negara zona euro.   


• Permintaan perbankan zona euro untuk pendanaan dari European Central Bank meningkat ke level tertingginya dalam dua tahun Selasa lalu, karena cepatnya penyebaran kekhawatiran utang yang meninggalkan lending markets pada hakikatnya hampir membeku dan ECB hanya menyediakan pilihan pendanaan untuk beberapa institusi.   


• Intensifnya kekhawatiran mengenai tingkat kesehatan keuangan dari Italia dan Spanyol telah memukul kedepannya interbank money market selama dua minggu terakhir ini karena bank‐bank telah melanjutkan untuk menekan turun mitra mereka yang bersiap untuk mendapat pinjaman.    


• Mingguan ECB, membatasi pemberian dari pendanaan yang menekankan meluasnya permasalahan Selasa lalu dengan 178 bank meminta secara total senilai 247 milyar euro.