title cover

title cover

Wednesday, November 14, 2012

Headline News 14.11.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  global  terkoreksi  di  sesi  Selasa,  melanjutkan  pelemahannya  setelah  bursa  AS  membalik  keuntungannya  akibat  kekhawatiran AS akan kembali tersungkur kedalam resesi akibat pemangkasan anggaran belanja pemerintah dan kenaikan pajak  jika Kongres tidak mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Obama, dan euro melemah setelah pemberian bailout kepada  Yunani mengalami penundaan. 

Euro  menembus  level  terendah  lebih  dari  2  bulan  terhadap  dolar  dan  level  terendah  1  bulan  terhadap  yen  dipicu  penundaan  pemberian bailout Yunani dan ketidakpastian apakah Spanyol akan meminta bailout. Kekhawatiran terhadap nasib Yunani dan  Spanyol telah memicu koreksi euro atas dolar dalam 7 dari 9 sesi terakhir. Sepanjang November ini, euro tercatat melemah 1.9%  terhadap dolar dan 1.7% terhadap yen. Di akhir sesi New York, euro melemah tipis ke $1.2704 setelah mencatat intraday low di  $1.2660, level terendahnya sejak 7 September. 

Para peminjam internasional memberi tambahan waktu untuk Yunani menyempurnakan keuangannya, meskipun mereka tidak  mengucurkan  bantuan  Yunani  dengan  harapan  untuk  membiayai  5  miliar  euro  utangnya  pada  hari  Jumat.  Sebuah  bentrokan  publik  antara  pemberi  pinjaman  internasional  Yunani  atas  bagaimana  Athena  dapat  membawa  utangnya  ke  tingkat  yang  berkelanjutan telah memicu kekhawatiran bahwa masalah Eropa bisa menyala lagi. 

Di pasar Wall Street, ekuitas mengalami tekanan jual di akhir sesi, dipicu oleh melemahnya saham Microsoft, meskipun sektor  ritel  menunjukkan  kinerja  positif  setelah  Home  Depot  menaikkan  outlook‐nya.  Masalah  “tebing  fiskal”  AS  masih  menghantui  pelaku pasar, sehingga memicu tekanan jual pada bursa saham. Dow Jones industrial average <.DJI> turun 58.90 poin atau 0.46%  di 12,756.18. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 5.50 poin atau 0.40% di 1,374.53. Sedangkan Nasdaq Composite Index  <.IXIC> turun 20.37 poin atau 0.70% di 2,883.89.   Sementara untuk indeks ekuitas dunia MSCI <.MIWD00000PUS> melemah 0.84% ke 321.96.  

The release of October U.S. retail sales on Wednesday is expected to offer key insights into how consumer spending is shaping up  for the fourth quarter, said Deutsche Bank Securities chief U.S. economist Joseph LaVorgna.  

Komponen Dow, Home Depot Inc <HD.N> menaikkan proyeksi laba tahunannya, mengutip peningkatan pada pasar perumahan.  Sahamnya tercatat naik 3.6% untuk ditutup di $63.38. Sementara saham Microsoft anjlok 3.2% ke $27.09. 

Risk aversion (keengganan investor untuk memburu aset beresiko) telah mendorong naiknya harga Treasury AS, dengan Treasury  tenor 10 tahun naik 6/32 dengan yield turun ke 1.59%. 

FTSEurofirst 300 <.FTEU3> pan‐European index berakhir naik 4.81 poin atau 0.44% di 1,099.16. Spain's IBEX index <.IBEX> naik  1.7% sementara yield obligasinya sedikit melemah, ditengah spekulasi Spanyol kemungkinan akan segera meminta bantuan dana  bailout.  

Brent  crude  oil  <LCOc1>  turun  $0.89  ke  $108.18  per  barel,  mencatat  koreksi  kedua  kalinya  akibat  kekhawatiran  maraknya  pertumbuha produksi minyak dan juga kondisi ekonomi AS dan Eropa yang tengah berjuang ditengah kondisi ekonomi mereka  yang rapuh.  

Harga emas spot turun 0.1% ke $1,725.94 per ounce.  Sedangkan untuk harga emas berjangka COMEX AS pengiriman Desember  berakhir melemah $6.10 di $1,724.80 per ounce. 


GOLD & COMMODITIES
Harga emas di pasar spot cenderung bertahan di atas areal $1720/oz, setelah (hanya seketika) mencapai intraday low 1717.69  Selasa kemarin. Para investor di pasar emas masih menantikan klarifikasi lebih jelas mengenai bantuan lanjutan ke Yunani. 

Tekanan di pasar emas terjadi seketika ketika pandangan Eropa dan IMF bertentangan terkait dengan rencana jangka panjang  bagi Yunani untuk mengurangi beban hutangnya ke level yang sustainable

Pada pukul 04.10 WIB pagi ini, emas di pasar spot <XAU=> diperdagangkan di 1724.44/5.66, lebih rendah dari penutupan Senin  sebelumnya.


OIL & COMMODITIES
Harga minyak Brent jatuh untuk hari kedua pada Selasa kemarin dipicu kekhawatiran menurunnya permintaan dan kondisi  AS dan Eropa yang tengah bergulat dengan ekonomi yang rapuh. 

Harga  minyak  mengalami  tekanan  setelah  International  Energy  Agency  memangkas  estimasi  untuk  permintaan  minyak  global di kuartal keempat tahun ini dan untuk pertumbuhannya di tahun 2013. IEA juga mengatakan produksi dan ekspor  minyak Iran kembali meningkat di ulan Oktober, meskipun mendapat sanksi dari pihak Barat, dimana menambah maraknya  jumlah minyak di pasar. 

Harga  minyak  berjangka  Brent  untuk  pengiriman  Desember  ditutup  melemah  81  sen  ke  $108.26  per  barel,  setelah  terkoreksi ke level intraday low di $107.38. sedangkan Harga minyak berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 19  sen di $85.38 per barel setelah sempat naik ke $85.95 di awal sesi. 

Tekanan lainnya datang dari rilis data sentimen investor dan anlis Jerman di bulan November menyusul krisis utang zona  euro mulai memukul perekonomian Jerman. 

EURO ZONE
Sentimen di kalangan analis dan investor Jerman merosot pada bulan November akibat meningkatnya kerentanannya terhadap krisis hutang Eropa, sebuah hal yang menambah  kekhawatiran bahwa perekonomian terbesar di Eropa tersebut bisa tergelincir ke dalam resesi dalam waktu dekat. 

Pesimisme di luar dugaan hasil survei lembaga ZEW Selasa kemarin mengikuti sejumlah rilis data ekonomi domestik lainnya belakangan ini yang menunjukkan kontraksi di sektor  swasta, anjloknya sentimen bisnis, meningkatnya pengangguran dan penurunan order industri. 

"For now, the ZEW looks broadly consistent with economic stagnation in Germany. But we think that the economy will slide back into recession next year as the peripheral debt  crisis intensifies and business and consumer confidence weaken further." Demikian menurut Jennifer McKeown, ekonom Eropa senior di Capital Economics. 

Beban Jerman untuk mempertahankan keutuhan Eropa di tengah krisis hutang yang terus meningkat, mulai dari negara‐negara pinggiran Eropa hingga merambah ke Spanyol dan  mengancam negara‐negara besar di regional tersebut, membuat polling bulanan ZEW untuk sentimen ekonomi merosot ke ‐15.7 dari ‐11.5 Oktober sebelumnya – jauh lebih  pesimis dari estimasi Reuters yang memperkirakan kemerosotan hingga ‐9,8 ‐ sehingga memberikan tekanan pada EURUSD ke level terendah terbarunya dalam 2 bulan dan  memicu akselerasi penurunan bursa saham Eropa. 

Pihak  Eropa  dan  IMF  kemarin  dilaporkan  memiliki  pandangan  yang  bertentangan  terkait  rencana  jangka  panjang  untuk  bagi  Yunani  untuk  mengurangi  beban  hutangnya.  Sementara  bantuan  finansial  dalam  waktu  dekat  ke  Yunani  hingga  laporan  ini  dibuat  belum  menunjukkan  kejelasan.  Hal  ini  menjadi  faktor  penekan  lain  euro  dan  aset‐aset  beresiko di pekan berjalan ini. 

Ke depannya, selain perkembangan penanganan krisis hutang, seperti dana bantuan lanjutan ke Yunani dan juga solusi bagi Spanyol, perlu diperhatikan data ekonomi Jerman,  yang setelah rilis indeks ZEW dan sejumlah data ekonominya yang lain belakangan ini, mengarahkan pandangan pasar menuju resesi.  

Kamis pekan ini, Jerman dan Zona Eropa akan merilis GDP Q3‐nya, dengan proyeksi pertumbuhan yang tertekan. Hal ini dapat memicu tekanan lebih lanjut untuk EURUSD dan  aset‐aset beresiko lainnya di wilayah Eropa. 


U.K.
Sterling sterling bergerak relatif stabil terhaap dolar pada hari Selasa, memangkas keuntungan awalnya  sebagai  reaksi dari kenaikan inflasi  Inggris  yang  mealmpaui perkiraan. Inflasi tahunan Inggris naik 2.7% di bulan Oktober, melampaui ekspektasi pasar 2.3%. 

Laporan  tersebut  telah  mengurangi  ekspektasi  terhadap  kemungkinan  BoE  menyuntikkan  dana  segar  kedalam  perekonomian,  dan  mampu  mendorong  apresiasi sterling hingga mencatat intraday high di $1.5916. 

Namun pelaku pasar memperkirakan dewan kebijakan akan lebih memperhatikan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dibandingkan menahan  laju inflasi ketika memutuskan apakah akan memilih untuk melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut, dimana penguatan sterling nampaknya masih  akan terbatas. 

Sterling terakhir tercatat bergerak flat di sekitar $1.5875, setelah mendekati level terendah 2 bulan di $1.5857 yang dicapai awal sesi kemarin. 

Saat ini pasar akan mencermati BoE's Inflation Report pada hari Rabu ini dimana bank akan merilis proyeksi pertumbuhan dan inflasi untuk melihat indikasi  outlook ekonomi dan prospek kelanjutan kebijakan moneter longgar di masa mendatang.


JAPAN
Yen cenderung steady Selasa kemarin setelah sebuah laporan dari Kyodo mengatakan bahwa data‐data ekonomi bulanan Jepang yang akan dirilis  mendatang dapat menurunkan (downgrade) penilaian terhadap kondisi perekonomiannya. 

Sejak September hingga awal November lalu, yen melemah terhadap dollar hingga mencoba areal 80.67 per dolar – level terlemahnya sejak Juni  2012. Sementara yen juga melemah atas euro sejak menguat ke areal 94.09 per euro pada Juli 2012 hingga ke level terlemahnya sejak Mei 2012 di  104.59 – yang dicapai jelang akhir Oktober sebelum kemudian terkonsolidasi hingga ke 100.26 Selasa kemarin. 

Cenderung menguatnya dolar AS sejak pelaksanaan pilpres AS yang kemudian mengarah pada kekhawatiran fiscal cliff, serta lemahnya data‐data  ekonomi Jepang, merupakan pemicu utama lemahnya yen. Namun kemudian peran safe‐haven kembali mendorong penguatannya belakangan ini  dan meningkatnya kembali kekhawatiran terhadap ekonomi global (utamanya Eropa dan AS saat ini) dapat memberikan dorongan bagi penguatan  yen lebih lanjut dari peran safe‐haven‐nya. 


AUSTRALIA
Aussie dollar berupaya keras melawan arus penguatan dolar AS – ditandai tekanan yang sempat membuatnya menguji kembali ke bawah areal 1.0400,  sebelum akhirnya menjelang pembukaan pasar finansial Australia pagi ini diperdagangkan di areal 1.0430 (03.50 WIB). Penguatan aussie terhadap mata  uang euro yang tertekan luas – hingga mendekati areal terkuatnya selama 2,5 bulan, di 1.2166 – menjadi pendukung AUDUSD untuk bertahan melawan  arus penguatan dolar AS. 

Pertentangan pandangan antara Eropa dan IMF terhadap rencana jangka panjang bagi Yunani untuk mengurangi beban hutangnya, serta belum adanya  kejelasan  mengenai  bantuan  lanjutan  bagi  Yunani,  merupakan  faktor  penekan  pasar  finansial  Australia  kemarin,  dan  juga  aset‐aset  beresiko  global  dan  komoditas. 

Sementara  perkembangan  ekonomi  Cina  dari  sejumlah  rilis  data‐data  ekonominya  yang  cenderung  membaik  belakangan  ini,  memberikan  support  bagi  perekonomian Australia dan aset‐aset finansialnya. 

Selain itu prospek kebijakan moneter dan suku bunga, yang belakangan diperkirakan akan cenderung dipertahankan dalam beberapa bulan ke depan, akan  menjadi faktor pendukung lainnya bagi Aussie dollar – atau paling tidak akan menjadi penghambat jika terjadi penurunan aset‐aset beresiko global dari  ketidakpastian di Eropa maupun AS saat ini.


SWISS
Producer and import prices Swiss naik tipis di bulan Oktober, didukung oleh kebijakan bank sentral yang tetap menjaga penguatan lebih lanjut mata uang  lokalnya. Producer and import prices naik 0.4% y/y di bulan Oktober, naik tipis dari 0.3% di bulan September, namun masih di bawah ekspektasi pasar 0.5%.  Dalam basis bulanan, producer prices dirilis flat sementara import prices turun 0.3%. Hal ini dibandingkan dengan ekspektasi pasar terjadi kenaikan 0.2%  untuk  producer and import prices basis bulanan. 

Untuk mencegah terjadinya deflasi dan resesi SNB telah mematok 1.20 per euro pada September tahun lalu. 

Data  inflasi  pekan  lalu  menunjukkan  turun  0.2%  dari  tahun  lalu  di  bulan  Oktober,  penurunan  yang  lebih  besar  dari  perkiraan  pasar.  Anggota  SNB  Fritz  Zurbruegg mnengatakan di akhir pekan kemarin bahwa SNB memprediksi adanya kenaikan tipis pada inflasi di tahun 2013 dan akan mencatat naik 0.4% di  tahun 2014. SNB sendiri menargetkan inflasi sedikit di bawah 2%, dan dijadwalkan akan menggelar pertemuan kembali pada 13 Desember mendatang. 

Melemahnya euro akibat kekhawatiran terhadap krisis utang Yunani telah menyeret franc untuk melemah terhadap dolar. Euro merosot ke level terendah  dua bulan terhadap dolar pada Selasa setelah zona euro dan Dana Moneter Internasional gagal menyepakati rencana jangka panjang untuk mengurangi  utang Yunani, menunda pencairan bantuan langsung ke Athena. 

Franc sempat melemah 0.35% terhadap dolar  setelah mencatat  intraday high  di 0.9515 franc. Namun di akhir  sesi New  York,  franc bergerak relatif flat  terhadap dolar di sekitar 0.9480‐an. Franc juga bergerak flat terhadap euro di sekitar 1.2049 franc.