US & GLOBAL
• Bursa saham global terkoreksi di sesi Selasa, melanjutkan pelemahannya setelah bursa AS membalik keuntungannya akibat kekhawatiran AS akan kembali tersungkur kedalam resesi akibat pemangkasan anggaran belanja pemerintah dan kenaikan pajak jika Kongres tidak mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Obama, dan euro melemah setelah pemberian bailout kepada Yunani mengalami penundaan.
• Euro menembus level terendah lebih dari 2 bulan terhadap dolar dan level terendah 1 bulan terhadap yen dipicu penundaan pemberian bailout Yunani dan ketidakpastian apakah Spanyol akan meminta bailout. Kekhawatiran terhadap nasib Yunani dan Spanyol telah memicu koreksi euro atas dolar dalam 7 dari 9 sesi terakhir. Sepanjang November ini, euro tercatat melemah 1.9% terhadap dolar dan 1.7% terhadap yen. Di akhir sesi New York, euro melemah tipis ke $1.2704 setelah mencatat intraday low di $1.2660, level terendahnya sejak 7 September.
• Para peminjam internasional memberi tambahan waktu untuk Yunani menyempurnakan keuangannya, meskipun mereka tidak mengucurkan bantuan Yunani dengan harapan untuk membiayai 5 miliar euro utangnya pada hari Jumat. Sebuah bentrokan publik antara pemberi pinjaman internasional Yunani atas bagaimana Athena dapat membawa utangnya ke tingkat yang berkelanjutan telah memicu kekhawatiran bahwa masalah Eropa bisa menyala lagi.
• Di pasar Wall Street, ekuitas mengalami tekanan jual di akhir sesi, dipicu oleh melemahnya saham Microsoft, meskipun sektor ritel menunjukkan kinerja positif setelah Home Depot menaikkan outlook‐nya. Masalah “tebing fiskal” AS masih menghantui pelaku pasar, sehingga memicu tekanan jual pada bursa saham. Dow Jones industrial average <.DJI> turun 58.90 poin atau 0.46% di 12,756.18. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 5.50 poin atau 0.40% di 1,374.53. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 20.37 poin atau 0.70% di 2,883.89. Sementara untuk indeks ekuitas dunia MSCI <.MIWD00000PUS> melemah 0.84% ke 321.96.
• The release of October U.S. retail sales on Wednesday is expected to offer key insights into how consumer spending is shaping up for the fourth quarter, said Deutsche Bank Securities chief U.S. economist Joseph LaVorgna.
• Komponen Dow, Home Depot Inc <HD.N> menaikkan proyeksi laba tahunannya, mengutip peningkatan pada pasar perumahan. Sahamnya tercatat naik 3.6% untuk ditutup di $63.38. Sementara saham Microsoft anjlok 3.2% ke $27.09.
• Risk aversion (keengganan investor untuk memburu aset beresiko) telah mendorong naiknya harga Treasury AS, dengan Treasury tenor 10 tahun naik 6/32 dengan yield turun ke 1.59%.
• FTSEurofirst 300 <.FTEU3> pan‐European index berakhir naik 4.81 poin atau 0.44% di 1,099.16. Spain's IBEX index <.IBEX> naik 1.7% sementara yield obligasinya sedikit melemah, ditengah spekulasi Spanyol kemungkinan akan segera meminta bantuan dana bailout.
• Brent crude oil <LCOc1> turun $0.89 ke $108.18 per barel, mencatat koreksi kedua kalinya akibat kekhawatiran maraknya pertumbuha produksi minyak dan juga kondisi ekonomi AS dan Eropa yang tengah berjuang ditengah kondisi ekonomi mereka yang rapuh.
• Harga emas spot turun 0.1% ke $1,725.94 per ounce. Sedangkan untuk harga emas berjangka COMEX AS pengiriman Desember berakhir melemah $6.10 di $1,724.80 per ounce.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas di pasar spot cenderung bertahan di atas areal $1720/oz, setelah (hanya seketika) mencapai intraday low 1717.69 Selasa kemarin. Para investor di pasar emas masih menantikan klarifikasi lebih jelas mengenai bantuan lanjutan ke Yunani.
• Tekanan di pasar emas terjadi seketika ketika pandangan Eropa dan IMF bertentangan terkait dengan rencana jangka panjang bagi Yunani untuk mengurangi beban hutangnya ke level yang sustainable.
• Pada pukul 04.10 WIB pagi ini, emas di pasar spot <XAU=> diperdagangkan di 1724.44/5.66, lebih rendah dari penutupan Senin sebelumnya.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak Brent jatuh untuk hari kedua pada Selasa kemarin dipicu kekhawatiran menurunnya permintaan dan kondisi AS dan Eropa yang tengah bergulat dengan ekonomi yang rapuh.
• Harga minyak mengalami tekanan setelah International Energy Agency memangkas estimasi untuk permintaan minyak global di kuartal keempat tahun ini dan untuk pertumbuhannya di tahun 2013. IEA juga mengatakan produksi dan ekspor minyak Iran kembali meningkat di ulan Oktober, meskipun mendapat sanksi dari pihak Barat, dimana menambah maraknya jumlah minyak di pasar.
• Harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman Desember ditutup melemah 81 sen ke $108.26 per barel, setelah terkoreksi ke level intraday low di $107.38. sedangkan Harga minyak berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 19 sen di $85.38 per barel setelah sempat naik ke $85.95 di awal sesi.
• Tekanan lainnya datang dari rilis data sentimen investor dan anlis Jerman di bulan November menyusul krisis utang zona euro mulai memukul perekonomian Jerman.
EURO ZONE
• Sentimen di kalangan analis dan investor Jerman merosot pada bulan November akibat meningkatnya kerentanannya terhadap krisis hutang Eropa, sebuah hal yang menambah kekhawatiran bahwa perekonomian terbesar di Eropa tersebut bisa tergelincir ke dalam resesi dalam waktu dekat.
• Pesimisme di luar dugaan hasil survei lembaga ZEW Selasa kemarin mengikuti sejumlah rilis data ekonomi domestik lainnya belakangan ini yang menunjukkan kontraksi di sektor swasta, anjloknya sentimen bisnis, meningkatnya pengangguran dan penurunan order industri.
• "For now, the ZEW looks broadly consistent with economic stagnation in Germany. But we think that the economy will slide back into recession next year as the peripheral debt crisis intensifies and business and consumer confidence weaken further." Demikian menurut Jennifer McKeown, ekonom Eropa senior di Capital Economics.
• Beban Jerman untuk mempertahankan keutuhan Eropa di tengah krisis hutang yang terus meningkat, mulai dari negara‐negara pinggiran Eropa hingga merambah ke Spanyol dan mengancam negara‐negara besar di regional tersebut, membuat polling bulanan ZEW untuk sentimen ekonomi merosot ke ‐15.7 dari ‐11.5 Oktober sebelumnya – jauh lebih pesimis dari estimasi Reuters yang memperkirakan kemerosotan hingga ‐9,8 ‐ sehingga memberikan tekanan pada EURUSD ke level terendah terbarunya dalam 2 bulan dan memicu akselerasi penurunan bursa saham Eropa.
• Pihak Eropa dan IMF kemarin dilaporkan memiliki pandangan yang bertentangan terkait rencana jangka panjang untuk bagi Yunani untuk mengurangi beban hutangnya. Sementara bantuan finansial dalam waktu dekat ke Yunani hingga laporan ini dibuat belum menunjukkan kejelasan. Hal ini menjadi faktor penekan lain euro dan aset‐aset beresiko di pekan berjalan ini.
• Ke depannya, selain perkembangan penanganan krisis hutang, seperti dana bantuan lanjutan ke Yunani dan juga solusi bagi Spanyol, perlu diperhatikan data ekonomi Jerman, yang setelah rilis indeks ZEW dan sejumlah data ekonominya yang lain belakangan ini, mengarahkan pandangan pasar menuju resesi.
• Kamis pekan ini, Jerman dan Zona Eropa akan merilis GDP Q3‐nya, dengan proyeksi pertumbuhan yang tertekan. Hal ini dapat memicu tekanan lebih lanjut untuk EURUSD dan aset‐aset beresiko lainnya di wilayah Eropa.
U.K.
• Sterling sterling bergerak relatif stabil terhaap dolar pada hari Selasa, memangkas keuntungan awalnya sebagai reaksi dari kenaikan inflasi Inggris yang mealmpaui perkiraan. Inflasi tahunan Inggris naik 2.7% di bulan Oktober, melampaui ekspektasi pasar 2.3%.
• Laporan tersebut telah mengurangi ekspektasi terhadap kemungkinan BoE menyuntikkan dana segar kedalam perekonomian, dan mampu mendorong apresiasi sterling hingga mencatat intraday high di $1.5916.
• Namun pelaku pasar memperkirakan dewan kebijakan akan lebih memperhatikan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dibandingkan menahan laju inflasi ketika memutuskan apakah akan memilih untuk melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut, dimana penguatan sterling nampaknya masih akan terbatas.
• Sterling terakhir tercatat bergerak flat di sekitar $1.5875, setelah mendekati level terendah 2 bulan di $1.5857 yang dicapai awal sesi kemarin.
• Saat ini pasar akan mencermati BoE's Inflation Report pada hari Rabu ini dimana bank akan merilis proyeksi pertumbuhan dan inflasi untuk melihat indikasi outlook ekonomi dan prospek kelanjutan kebijakan moneter longgar di masa mendatang.
JAPAN
• Yen cenderung steady Selasa kemarin setelah sebuah laporan dari Kyodo mengatakan bahwa data‐data ekonomi bulanan Jepang yang akan dirilis mendatang dapat menurunkan (downgrade) penilaian terhadap kondisi perekonomiannya.
• Sejak September hingga awal November lalu, yen melemah terhadap dollar hingga mencoba areal 80.67 per dolar – level terlemahnya sejak Juni 2012. Sementara yen juga melemah atas euro sejak menguat ke areal 94.09 per euro pada Juli 2012 hingga ke level terlemahnya sejak Mei 2012 di 104.59 – yang dicapai jelang akhir Oktober sebelum kemudian terkonsolidasi hingga ke 100.26 Selasa kemarin.
• Cenderung menguatnya dolar AS sejak pelaksanaan pilpres AS yang kemudian mengarah pada kekhawatiran fiscal cliff, serta lemahnya data‐data ekonomi Jepang, merupakan pemicu utama lemahnya yen. Namun kemudian peran safe‐haven kembali mendorong penguatannya belakangan ini dan meningkatnya kembali kekhawatiran terhadap ekonomi global (utamanya Eropa dan AS saat ini) dapat memberikan dorongan bagi penguatan yen lebih lanjut dari peran safe‐haven‐nya.
AUSTRALIA
• Aussie dollar berupaya keras melawan arus penguatan dolar AS – ditandai tekanan yang sempat membuatnya menguji kembali ke bawah areal 1.0400, sebelum akhirnya menjelang pembukaan pasar finansial Australia pagi ini diperdagangkan di areal 1.0430 (03.50 WIB). Penguatan aussie terhadap mata uang euro yang tertekan luas – hingga mendekati areal terkuatnya selama 2,5 bulan, di 1.2166 – menjadi pendukung AUDUSD untuk bertahan melawan arus penguatan dolar AS.
• Pertentangan pandangan antara Eropa dan IMF terhadap rencana jangka panjang bagi Yunani untuk mengurangi beban hutangnya, serta belum adanya kejelasan mengenai bantuan lanjutan bagi Yunani, merupakan faktor penekan pasar finansial Australia kemarin, dan juga aset‐aset beresiko global dan komoditas.
• Sementara perkembangan ekonomi Cina dari sejumlah rilis data‐data ekonominya yang cenderung membaik belakangan ini, memberikan support bagi perekonomian Australia dan aset‐aset finansialnya.
• Selain itu prospek kebijakan moneter dan suku bunga, yang belakangan diperkirakan akan cenderung dipertahankan dalam beberapa bulan ke depan, akan menjadi faktor pendukung lainnya bagi Aussie dollar – atau paling tidak akan menjadi penghambat jika terjadi penurunan aset‐aset beresiko global dari ketidakpastian di Eropa maupun AS saat ini.
SWISS
• Producer and import prices Swiss naik tipis di bulan Oktober, didukung oleh kebijakan bank sentral yang tetap menjaga penguatan lebih lanjut mata uang lokalnya. Producer and import prices naik 0.4% y/y di bulan Oktober, naik tipis dari 0.3% di bulan September, namun masih di bawah ekspektasi pasar 0.5%. Dalam basis bulanan, producer prices dirilis flat sementara import prices turun 0.3%. Hal ini dibandingkan dengan ekspektasi pasar terjadi kenaikan 0.2% untuk producer and import prices basis bulanan.
• Untuk mencegah terjadinya deflasi dan resesi SNB telah mematok 1.20 per euro pada September tahun lalu.
• Data inflasi pekan lalu menunjukkan turun 0.2% dari tahun lalu di bulan Oktober, penurunan yang lebih besar dari perkiraan pasar. Anggota SNB Fritz Zurbruegg mnengatakan di akhir pekan kemarin bahwa SNB memprediksi adanya kenaikan tipis pada inflasi di tahun 2013 dan akan mencatat naik 0.4% di tahun 2014. SNB sendiri menargetkan inflasi sedikit di bawah 2%, dan dijadwalkan akan menggelar pertemuan kembali pada 13 Desember mendatang.
• Melemahnya euro akibat kekhawatiran terhadap krisis utang Yunani telah menyeret franc untuk melemah terhadap dolar. Euro merosot ke level terendah dua bulan terhadap dolar pada Selasa setelah zona euro dan Dana Moneter Internasional gagal menyepakati rencana jangka panjang untuk mengurangi utang Yunani, menunda pencairan bantuan langsung ke Athena.
• Franc sempat melemah 0.35% terhadap dolar setelah mencatat intraday high di 0.9515 franc. Namun di akhir sesi New York, franc bergerak relatif flat terhadap dolar di sekitar 0.9480‐an. Franc juga bergerak flat terhadap euro di sekitar 1.2049 franc.