US & GLOBAL
• Bursa saham global menguat ke level tertinggi sejak 3‐bulan terakhir diiringi penguatan harga minyak ditunjang meningkatnya ekspektasi dikalangan investor bahwa para pengambil kebijakan akan menempuh langkah tambahan guna menangani krisis hutang Uni Eropa dan perlambatan ekonomi Amerika. Kinerja bursa saham global telah mendapat dukungan sejak awal pekan ini seiring indikasi bahwa ECB akan melakukan pembelian obligasi beberapa negara bangkrut di eropa untuk menekan imbal hasil Spanyol dan Italia.
• Sementara itu beberapa analis memprediksi The Fed akan mulai meluncurkan program pelonggaran kuantitatif ketika melakukan sidangnya untuk periode September. Presiden The Fed Dallas – Richard Fisher menyatakan bahwa merupakan suatu kesalahan jika The Fed baru akan meluncurkan program QE3‐nya mendekati pemilu Presidensial November mendatang.
• Harga minyak melesat ke level tertinggi sepanjang 12‐pekan terakhir seiring ekspektasi akan adanya stimulus untuk menopang ekonomi. Penguatan minyak juga didukung oleh meningkatnya kekhawatiran akan terhambatnya pasokan di kawasan Nort Sea pada September, serta memanasnya tensi Timur Tengah dan musim badai di Teluk Meksiko. Harga minyak Brent untuk pengiriman September naik 2.45 USD ke 112 USD per barel, menguat diatas level 110 USD per barel sejak pertengahan Mei silam. Harga minyak jenis US Crude melonjak 1.47 USD ke 93.67 USD per barel.
• Bursa saham Amerika ditutup menguat, dimana indeks S&P500 ditutup diatas level psikologis penting 1400 untuk pertama kalinya sejak awal Mei. Sedangkan indeks MSCInaik 0,6 persen ke level tertinggi sejak awal Mei.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> naik 51.09 poin, atau 0.39 persen ke 13,168.60. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 7.12 poin, atau 0.51 persen ke 1,401.35. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> menguat 25.95 poin atau 0.87 persen ke 3,015.86. Namun demikian volume perdagangan masih relatif tipis, dimana hanya sekitar 6.39 miliar lembar saham yang diperdagangan di New York Stock Exchange, the American Stock Exchange and Nasdaq, dibawah rata‐rata perdagangan harian sebesar 7.84 miliar lembar.
• Ekspektasi akan adanya stimulus lanjutan dari bank sentral menekan harga obligasi Amerika. Obligasi pemerintah Amerika tenor 10‐ tahun harganya diperdagangkan turun 18/32 dengan imbal hasil 1,627 persen.
• Bursa saham eropa mengalami perdagangan yang cukup bergejolak, pasca rilis data ekonomi Jerman yang mengecewakan, sementara resesi Italia berlanjut hingga 4 kuartal berturut‐turut. Saham‐saham minyak menguat ditunjang oleh tingginya harga minyak dunia, mendukung indeks FTSEurofirst300 ditutup naik 0,8 persen ke level tertinggi sejak 4‐bulan terakhir.
• Euro mendapat dukungan dari ekspektasi akan bantuan untuk Spanyol an Italia, hingga akhir sesi New York, euro diperdagangkan relatif stagnan di 1.2399 setelah sempat mencapai day high di 1.2441. Investor masih menyimpan kekhawatiran akan langkah selanjutnya dari ECB, dimana langkah ECB baru akan bisa efektif tatkala sebuah negara memutuskan permohonan bailout karena ekonominya yang memburuk, hal mana akan meningkatkan kekhawatiran baru mengenai kondisi keseluruhan kawasan Uni Eropa.
• ECB sendiri diperkirakan akan mulai meneruskan program pembelian obligasi setidaknya pada September mendatang, yang akan ditargetkan pada obligasi maturitas pendek dengan memberikan tekanan pada pemerintah yang berkaitan untuk melakukan reformasi keuangan. Namun demikian dana bailout permanen Uni Eropa haruslah disetujui oleh penyandang dana utama yaitu pemerintah Jerman, dimana justru hingga saat ini belum memberikan sinyal persetujuan pada program pembelian obligasi tersebut.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas mendekati flat Selasa lalu, dengan volume perdagangan yang tipis dari rata‐ratanya untuk rangkaian dua harinya karena investor tidak pasti mengenai apakah bank sentral akan bertindak untuk menstimulasi gejolak ekonomi.
• Logam mulia diperdagangkan pada kisaran yang sempit yang kurang dari $10 per ons, mengarah antara kenaikan tipis atau penurunan, dengan menguatnya ekuitas AS, crude oil dan euro gagal untuk menarik kebanyakan aksi beli atau jual pada logam mulia.
• Safe‐haven Bund futures (obligasi) Jerman memperluas penurunannya karena hasrat untuk aset‐aset yang beresiko diambil. Euro naik kembali diatas level tertingginya dalam satu bulan terhadap dollar, sementara itu saham‐saham Eropa membagi penurunan awalnya untuk beranjak menguat.
• "Nobody really wants to step in front of the market and be a seller yet as the Fed seemingly just kicks the QE can down the road," David Meger, direktur metals trading pada futures brokerage Vision Financial Markets.
• "We still haven't received the positive news that everybody believed we would see at some point down the road. That's why we are in this no man's land," tambahnya.
OIL & COMMODITIES
• Harga oil naik ke level tertinggi 12 minggunya dalam rangkaian tiga harinya Selasa lalu dalam reaksi anjloknya pasokan pada North Sea, mendukung untuk lebih besarnya pembelian obligasi oleh the Fed AS dan tensi di Timur Tengah.
• Mencatatkan kenaikan tertinggi settlement sejak 15 Mei, Brent, crude AS dan produk futures penyulingan AS bergerak diatas atau mendekati moving averages utama untuk menambah dukungan pada sentimen bullish.
• Badai kedua dari musim badai Atlantik mengancam Meksiko dan kerusakan kebakaran dari penyulingan terbesar di California, membawa dukungan pada oil futures.
• Presiden Boston Federal Reserve Bank Eric Rosengren mengatakan dalam wawancaranya dengan New York Times dan CNBC bahwa the Fed harus mulai membeli Treasury/obligasi dan sekuritas berjaminan hipotek dan berlanjut dilakukan hingga perekonomian kembali untuk menguat lagi.
• Rosengren menandai dukungan ekspektasi investor bahwa the Fed kemungkinan belum dapat bertindak untuk memberikan lebih banyak stimulus, meskipun dia bukanlah anggota pemungutan suara tahun ini pada komite pengatur kebijakan Fed's.
• Produksi North Sea anjlok ke level terendahnya pada 720,000 bpd bulan September, berkenaan dengan pemeliharaan lapangan oil dan penurunan alami, ditambah pengetatan pasokan dengan embargo Uni Eropa pada minyak Iran saat ini dalam rangkaian dua bulannya.
• American Petroleum Institute (API) melaporkan Selasa lalu cadangan crude AS melemah 5.4 juta barrel minggu lalu, penurunan terbesar daripada ekspektasinya.
• Energy Information Administration (EIA) AS Selasa lalu menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan oil tahun 2012 hingga 90.000 barrel perhari menjadi 0.76 juta barrel perhari.
• Dalam perkiraan bulan ini, badan tersebut menaikkan pertumbuhan permintaan oil untuk tahun 2013 hingga 140.000 bpd menjadi 0.87 juta bpd.
EURO ZONE
• Oder industri (industrial orders) Jerman turun melampaui ekspektasi di bulan Juni menyusul turunnya permintaan domestik dan zona euro, mengindikasikan dampak dari krisis utang kawasan telah menerpa ekonomi negara terbesar perekonomiannya di zona euro tersebut. Data dari Kementerian Ekonomi menunjukkan order turun 1.7% di bulan Juni, jauh di bawah ekspektasi turun 1%. Permintaan dari zona euro turun 4.9% sementara permintaan domestik turun 2.1%. Sedangkan satu‐satunya indikasi positif adalah order dari negara‐negara di luar zona euro yang menunjukkan naik 0.6%.
• Industrial output Jerman masih relatif lebih maju dibandingkan dengan produksi di negara zona euro lainnya seperti Italia, yang mencatat turun 1.4% di bulan Juni. Namun data order industri Jerman ini telah memperkuat indikasi akan suramnya kondisi ekonomi di negara tersebut, dimana sektor manufaktur turun pada level terpesatnya selama lebih dari 3 tahun di bulan Juli sementara new orders di sektor jasa turun ke level terburuknya selama lebih dari 3 tahun terakhir.
• Survey sentimen juga menunjukkan penurunan, dengan indeks Ifo business Jerman menembus level terendahnya selama lebih dari 2 tahun di bulan Juli. Penjualan ritel juga turun dan jumlah pengangguran meningkat.
• Data lain menunjukkan ekonomi Italia melanjutkan resesinya di kuartal kedua dengan mencatat kontraksi 2.5% y/y, memberi tekanan bagi pemerintahan Mario Monti untuk mengontrol krisis utang yang kian mengancam kelangsungan negara‐negara zona euro. Penurunan 0.7% PDB, hanya sedikit lebih baik dibanding penurunan 0.8% PDB di kuartal pertama, yang berarti bahwa ekonomi negara G7 saat ini tengah mengalami kontraksi selama paling tidak setahun terakhir, berdasarkan laporan dari ISTAT.
• Euro menguat untuk ketigakalinya terhadap dolar secara berturut‐turut pada hari Selasa, ditopang oleh ekspektasi bank sentral Eropa (ECB) telah mempersiapkan diri untuk segera melakukan langkah menurunkan biaya pinjaman untuk Spanyol dan Italia. Meningkatnya ekspektasi bahwa ECB akan melakukannya di awal bulan depan untuk mengurangi tingginya biaya pinjaman Spanyol dan Italia dengan membeli obligasi mereka telah memicu rally pada aset‐aset beresiko sejak Jumat lalu, dimana telah mengangkat euro dan juga Aussie. Setelah mencatat intraday high di $1.2441, euro kemudian bergerak di sekitar $1.2410 di sesi New York, atau naik 0.1%. pada hari Senin, euro mencatat level tertinggi 1 bulan di $1.2443. Sementara dolar naik 0.6% ke 78.72 yen, bertahan di atas level terendah 2 bulan di 77.90 yen yang dicapai pekan lalu.
U.K.
• Sterling berbalik menguat terhadap euro setelah sempat mencapai level terendah sejak 1‐bulan terakhir, terdongkrak rilsia data manufaktur dan industrial output Inggris untuk periode Juni yang mengungguli ekspektasi. Namun demikian para analis berpandangan data‐data tersebut belum serta merta meredam tingginya ekspektasi pelonggaran kuantitatif lanjutan dari BoE yang akan berdampak negatif pada kinerja pound.
• Sementara itu terhadap dolar AS, sterling berhasil menguat ke level tertinggi sejak sepekan terakhir. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat menguat 0,12 persen ke kisaran 1.5620.
• Perhatian pelaku pasar pada sesi ini akan tertuju pada rilis quarterly inflation report dari BoE yang akan memberikan gambaran penilaian bank sentral mengenai perkembangan harga dan ekonomi Inggris. Sementara ini terdapat spekulasi bahwa BoE akan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi, dan hal tersebut akan meningkatkan ekspektasi pelonggaran kuantitatif yang akan ditempuh sekiranya pada akhir tahun 2012 ini. Jika bank sentral menempuh pelonggaran kuantitatif lanjutan, maka akan menekan kinerja mata uang karena meningkatkan suplai poundsterling dalam sistem keuangan Inggris.
JAPAN
• Menteri Keuangan Jepang Jun Azumi, Selasa kemarin mengatakan pemerintah akan memperpanjang fasilitas kredit dolar yang bertujuan membantu perusahaan yang berinvestasi di luar negeri dengan masa enam bulan sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi penguatan yen. Pemerintah akan memperpanjang program, yang dapat menyalurkan dana hingga 10 triliun yen ($127.81 milyar), sampai akhir tahun fiskal pada Maret 2013.
• Skema ini pertama kali diluncurkan pada Agustus 2011 untuk jangka waktu satu tahun dalam menanggapi kenaikan yen yang cepat. Menteri mengatakan keputusan itu dibuat mengingat peningkatan permintaan untuk fasilitas, sementara mempertimbangkan kebutuhan untuk melihat risiko penguatan yen terhadap ekonomi Jepang.
• Dolar sempat mengalami tekanan di sesi pagi terhadap yen di tengah ekspektasi pasar yang berkembang bahwa bank sentral Jepang akan melupakan langkah‐langkah pelonggaran moneter tambahan selama pertemuan sidang BOJ pekan ini. Sebuah keputusan BOJ untuk menunda pelonggaran kredit tambahan akan membantu mengangkat yen terhadap dolar.
• Namun di sesi New York, dolar berangsur menguat hingga hit day high di 78.73 yen sebelum akhirnya bergerak di sekitar 78.66 yen. Penguatan ini terjadi setelah pasar masih melihat kemungkinan BOJ melakukan intervensi untuk meredam penguatan yen lebih lanjut.
AUSTRALIA
• Australian dollar naik ke level tertinggi empat setengah bulannya terhadap dollar AS Selasa lalu setelah Reserve Bank of Australia mempertahankan tingkat suku bunga dan terlihat tidak terburu‐buru untuk memangkas borrowing costs.
• Australian dollar <AUD=D4>, yang juga naik bersamaan dengan saham‐saham di Eropa dan aset‐aset beresiko, bertambah 0.3 persen dalam hariannya ke level $1.0604, level terkuatnya sejak 20 Maret.
• Harga Australian bond futures turun setelah Reserve Bank of Australia mempertahankan tingkat suku bunga pada meeting bulan Agustus.
• Hari ini rilis data housing finance pada pagi harinya untuk bulan Juni lalu.
SWISS
• Cadangan foreign exchange Swiss naik lebih lambat pada bulan Juli sementara itu tingkat pengangguran bertahan turun dan harga‐harga turun kurang dari ekspektasi, memperkirakan tekanan pada pembatasan mata uang yang mendukung strategi ekonomi negara yang kemungkinan berkurang.
• Swiss National Bank tidak mengizinkan the franc untuk menguat melampaui 1.20 per euro sejak akhir September, terlihat untuk menjaga batas kenaikan lonjakan safe‐haven dari investor yang menjauh dari krisis utang zona euro, yang mana telah mengancam negara akhirnya pada deflationary spiral dan resesi.
• Swiss National Bank dapat mempertahankan batas 1.20 per euro pada the safe‐haven franc, Menteri
keuangan Swiss mengatakan Selasa lalu, menambahkan dukungannya pada kebijakan tersebut.
• "The SNB is in a position to continue, at the moment there are no inflationary tendencies," Eveline Widmer‐Schlumpf mengatakan dalam konferensi berita pada ibukota Swiss. "Therefore I still think it's the right thing."