title cover

title cover

Thursday, November 1, 2012

Headline News 01.11.12


US & GLOBAL
Wall Street memulai kembali perdagangannya pada hari Rabu kemarin dengan saham ditutup hampir mendekati break‐even (titik impas)  setelah badai rakasa Sandy memaksa penutupan dua hari karena buruknya cuaca yang untuk pertama kalinya sejak 1888, namun bensin  berjangka AS melonjak dipicu potensi adanya gangguan pasokan dalam jangka panjang di kilang terbesar kedua di Pantai Timur. 

Badai telah menyebabkan lumpuhnya aktifitas di sejumlah daerah akibat banjir dan listrik padam, menunjukkan konsumsi bahan bakar  yang lebih rendah. Tapi bensin berjangka untuk November mencapai level tertinggi selama lebih dari dua minggu terakhir karena para  pedagang bergegas untuk menutup posisi menjelang berakhirnya kontrak pada Rabu kemarin. 

Kayu berjangka AS melonjak ditengah harapan meningkatnya permintaan, sedangkan bensin naik ditengah kekhawatiran bahwa kilang  Phillips 66 di Linden, New Jersey, bisa ditutup untuk periode yang lebih panjang setelah Badai Sandy memadamkan listrik ke pabrik yang  memproduksi bahan bakar 238.000 barel per hari. 

Badai, yang menewaskan sedikitnya 64 orang, dapat menyebabkan kerugian asuransi hingga $ 15 miliar. Spekulan berada di belakang  banyaknya pembelian kayu berjangka dan bensin untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan. 

New York Stock Exchange dibuka kembali, meskipun tidak semuanya kembali normal. Telepon di lantai bursa tidak berfungsi sehingga  pelaku pasar terpaksa keluar area untuk membuat panggilan, e‐mail atau mengirim pesan. Dow Jones industrial average <.DJI> turun  10.75  poin  atau  0.08%  ke  13,096.46.  Sedangkan  Standard  &  Poor's  500  Index  <.SPX>  naik  hanya  0.22  poin  atau  0.02%  di  1,412.16.  Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> terkoreksi 10.72 poin atau 0.36% untuk ditutup di 2,977.23. Selama bulan Oktober, indeks  Dow turun 2.5%,  S&P 500 kehilangan 2% dan Nasdaq merosot 4.5%.  

Indeks  ekuitas  dunia  MSCI  <.MIWD00000PUS>  naik  0.01%  di  329.16,  mencatat  kerugian  bulanan  pertamanya  sejak  Mei.  Index  telah  menguat lebih dari 10% sepanjang tahun ini.  

Di  Eropa,  bursa  saham  berakhir  melemah  setelah  laporan  earning  yang  beragam,  tertekan  oleh  perusahaan  minyak  dan  gas  raksasa  Inggris, BG Group <BG.L>, yang memperingatkan tidak adanya pertumbuhan produksi di tahun depan. FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup  turun 0.6% di 1,096.38. BG melemah 13.7% ke 1,147.5 pence, kerugian terbesar untuk blue‐chip Inggris di FTSE 100 index <.FTSE>. 

Harga minyak ditutup beragam, dengan Brent crude ditutup di bawah $109 per barel. Brent untuk pengiriman Desember turun 38 sen ke  $108.70. Sedangkan minyak mentah AS berakhir naik 56 sen di $86.24 per barel. 

Harga Treasury AS menguat setelah paar ditutup 1‐1/2 hari akibat badai Sandy. Treasury tenor 10 tahun naik 4/32 dengan yield 1.6962%. 

Euro naik tipis terhadap dolar dan mencatat kenaikan bulanan ketiga kalinya secara berturut‐turut. Namun masalah krisis utang zona  euro yang berkepanjangan telah membatasi penguatan euro. Euro naik 0.01% terhadap dolar ke $1.2957. 

Emas terapresiasi hampir 1% ke level tertinggi dalam sepekan seiring naiknya harga saham AS, namun emas ditutup melemah dalam  sebulan,  mengakhiri  penguatannya  selama  4  bulan  berturut‐turut.  Harga  emas  spot  naik  0.7%  di  $1,720.90,  sedangkan  untuk  emas  berjangka pengiriman Desember ditutup naik $7 di $1,719.10. Logam mulia tercatat melemah 2.8% selama bulan Oktober, merupakan  penurunan bulanan pertamanya sejak Mei. 


GOLD & COMMODITIES
Harga  emas  naik  mendekati  1  persen  ke  level  tertinggi  dalam  mingguan  Rabu  lalu  sebagaimana  pasar  saham  menguat  karena  pasar  keuangan New York dibuka kembali, tetapi mencatatkan untuk ditutup dalam kenaikan rangkaian empat bulan karena bulan Oktober  telah berakhir.  

Harga memecahkan kembali diatas level $1,720 per ons karena para trader AS berbalik memantau setelah dua hari penutupan mengikuti  badai yang telah melanda pantai Timur AS.  

Emas mencapai level tertinggi dalam 11‐bulan diatas level $1,795 pada 5 Okt. Setelah the Fed mengungkapkan langkah terbaru untuk  mendorong  perekonomian  AS.  Langkah  stimulus  terlihat  mendukung  pada  emas,  karena  itu  memicu  inflasi  sementara  itu  menjaga  tekanan dari tingkat suku bunga.  

Dengan emas tertekan bersamaan dengan aset‐aset beresiko secara nominal seperti saham‐saham dan komoditas lainnya pada bulanan,  sebagaimana eforia dari pergerakan turun. 

Gold  "has  been  forming  a  good  base  over  the  last  couple  of  days,"  vice  president  Saxo  Bank  Ole  Hansen  mengatakannya.  "Japan  quantitative easing yesterday returned the focus to monetary stimulus, forward‐looking inflation has been creeping higher as well."  

"It looks like speculators are dipping their toes in again, but probably only to do a bit of window dressing ahead of month end," he added.  "Do not expect any major fireworks unless we close above 1730 or until after non‐farm payrolls on Friday."  


OIL & COMMODITIES
Permintaan  minyak  AS  di  bulan  Agustus  sebesar  74.000  barel  per  hari  lebih  banyak  dari  estimasi  sebelumnya,  namun  tercatat  masih  turun  189.000  bpd  dari  setahun  lalu,  demikian  laporan  dari  Energy  Information  Administration  (EIA).  Permintaan minyak Agustus  direvisi naik 0,39% menjadi 19,226 juta bpd dari estimasi sebelumnya 19,152 juta bpd. 

Harga minyak ditutup beragam, dengan Brent crude ditutup di bawah $109 per barel. Brent untuk pengiriman Desember  turun 38 sen ke $108.70. Sedangkan minyak mentah AS berakhir naik 56 sen di $86.24 per barel. 

Pelaku pasar tengah menantikan rilis data stok minyak mingguan AS untuk pekan per 26 Oktober dari Energy Information  Administration (EIA). Laporan tersebut ditunda 1 hari karena badai dan dijadwalkan akan dirilis Kamis malam nanti sekitar  pukul 22.00 wib. 

EURO ZONE
Para  menteri  keuangan  zona  euro  mendiskusikan  pada bagaimana  untuk menjaga  Yunani  pada  negosiasi  antara  Yunani  dan  pemberi  pinjaman  luar  negeri  yang  mendekati  kesimpulan berkenaan dengan reformasi negara yang harus mengimplementasikan untuk menerima pinjaman darurat terkini.  

Yunani membutuhkan dorongan melalui langkah pemangkasan pembelanjaan dan pajak senilai 13.5 milyar euro ($17.5 milyar) serta jalinan reformasi ekonomi untuk menangani  lender Uni Eropa dan IMF dan mengamankan dana bailout untuk menghindari kebangkrutan.  

European Central Bank harus waspada mengenai resiko pada aset‐aset, anggota Dewan Eksekutif Benoit Coeure mengatakannya Rabu lalu, memperkirakan kemungkinan bank  mengambil pendekatan yang berhati‐hati terhadap skema pembelian obligasi terbaru. 

Penjualan  ritel  Jerman  naik  ke  fase  tercepatnya  sejak  bulan  Juni  2011  pada  bulan  September  dalam  basis  bulanan,  naik  hingga  1.5  persen,  data  awal  menunjukkannya,  mendorong harapan konsumsi swasta yang akan merupakan pilar dukungan pada perekonomian. 

Menteri keuangan Pierre Moscovici mengatakan perekonomian Perancis dapat kembali tumbuh positif dalam kuartal ketiga karena data menunjukkan pembelanjaan konsumen  merangkak lebih tinggi pada bulan September, naik kembali dari penurunan bulan sebelumnya. 


U.K.
Sterling  melanjutkan  penguatannya terhadap  dolar,  didukung  oleh  rilis optimis  data  ekonomi  Inggrisyang telah  mengurangi kemungkinan  pelonggaran  moneter lebih lanjut dan mendorong minat investor asing terhadap poundsterling. 

Sterling menguat dalam dua hari berturut‐turut, terapresiasi 0.3% di $1.6120 dan mendekati level tertinggi pekan lalu di $1.6144. Sedangkan terhadap  euro, sterling juga menguat. Euro diperdagangkan di sekitar 0.8040 pound, turun 0.2% dibandingkan penutupan New York. 
Rilis lebih baik dari perkiraan untuk data consumer credit, data mortgage dan data CBI retail sales telah menambah cerahnya prospek pemulihan ekonomi  Inggris. Data‐data tersebut dirilis setelah pekan lalu data PDB‐Q3 Inggris menunjukkan ekonomi telah keluar dari jurang resesi. 

Pasar akan mencermati data PMI sektor manufaktur Inggris dan juga data aktifitas sektor konstruksi dalam pekan ini untuk melihat apakah momentum  kuat dari kuartal ketiga akan berlanjut di kuartal keempat tahun ini. 

Hasil  jajak  pendapat  Reuters  pekan  ini  menunjukkan  berkurangnya  ekspektasi  dilanjutkannya  pelonggaran  moneter  oleh  BoE  di  bulan  November,  dan  kemungkinan BoE akan menunggu hingga awal tahun depan untuk mencetak uang lebih banyak lagi. 


JAPAN
Obligasi pemerintah Jepang merosot Rabu lalu, menggambarkan berlanjutnya kekecewaan berkenaan dengan langkah kebijakan pelonggaran kebijakan  moneter Bank of Japan dan memposisikan kedepannya dari obligasi bertenor 10‐tahun Kamis ini.  

Menteri keuangan akan menawarkan 2.3 trilyun yen ($29 milyar) senilai obligasi bertenor 10‐tahun pada hari Kamis.  

Para  fund  manajer  Jepang  mendorong  alokasinya  untuk  obligasi  zona  euro  ke  level  tertingginya  dalam  10  bulan  karena  yields  yang  stabil,  tetapi  memangkas keseluruhan eksposur obligasi dari level tertinggi bulan lalu karena hidupnya kembali risk appetite, polling Reuters menemukannya.   

Survei  dari  10  fund  manager  yang  berbasis  di  Jepang,  polling  antara  tanggal  17  dan  24  Okt.,  menunjukkan  alokasi  untuk  obligasi  zona  euro  terhadap  lainnya naik 22.2 persen, tingkat tertingginya sejak bulan Desember 2011.  


AUSTRALIA
Australian dollar sedikit naik Rabu lalu mengikuti optimisnya data perumahan, membawanya pada level flat akhir bulan, berlawanan dengan mitranya  New Zealand, yang terlihat untuk membuat level negatif bulanan terhadap the greenback.  

Aussie <AUD=D4> naik 0.1 persen dalam harian ke level $1.0373, yang telah naik ke level tertingginya $1.0391 setelah izin untuk membangun rumah baru  di Australia melonjak 7.8 persen pada bulan September, jauh melebihi perkiraan yang naik 1 persen.  
Data building telah menjadi lebih penting untuk pasar karena Reserve Bank of Australia (RBA) melihat recovery pada pasar perumahan untuk mengimbangi  puncak dalam investasi pertambangan.  

Selasa  lalu  Deputi  Gubernur  Reserve  Bank  of  Australia  (RBA)  Philip  Lowe  mengatakan  bahwa  puncaknya  terjadi  disekitar  pertengahan  tahun  depan,  mengulangi  gambaran  bank  sentral  bank  untuk  booming  investasi  pertambangan  yang  segera  berakhir  dan  ke  level  terendahnya  berkenaan  dengan  melambatnya pertumbuhan (ekonomi) Cina. 


SWISS
Swiss National Bank (SNB) menjual sebagian kepemilikan euro dan membeli lebih banyak dolar dan sterling di kuartal ketiga. Langkah diversikiasi  portofolio mata uang telah meningkat sejak SNB membatasi penguatan mata uang lokalnya terhadap euro. SNB melaporkan telah memangkas  kepemilikan euro menjadi 49% di kuartal ketiga dari 60.1% di kuartal kedua sebelumnya, sementara kepemilikan dalam dolar meningkat menjadi  27.6%  dari  21.7%  dan  kepemilikan  dalam  sterling  meningkat  menjadi  6.7%  dari  3.3%.  Secara  keseluruhan,  cadangan  SNB  meningkat  menjadi  429.9 milyar franc Swiss dari 365.1 milyar franc selama periode tersebut. 

Langkah SNB  tersebut  telah memicu  terkoreksinya  euro  atas franc.  Mata  uang  tunggal  Eropa  tercatat  melemah  0.1% di  sekitar  1.2070  franc.  Sementara dolar melemah 0.2% terhadap franc di sekitar 0.9308 franc.