title cover

title cover

Thursday, February 28, 2013

Headline News 28.02.13


US & GLOBAL
Bursa  saham  AS  berhasil  rally  untuk  kedua  kalinya  secara  berturut‐turut  pada  hari  Rabu  setelah  Kepala  The  Fed  Ben  Bernanke  menegaskan  kembali  komitmennya  untuk  melanjutkan  program  stimulusnya,  sementara  euro  menguat  setelah  maraknya  permintaan  pada  sebuah  lelang  obligasi  Italia.  Rilis  optimis  data  perumahan  dan  business  spending  AS  turut  menambah  sentimen  positif  di  bursa  saham. Indeks S&P 500 membukukan kinerja harian terbaiknya selama hampir 2 bulan terakhir, sementara indeks saham dunia naik 0,9%. 

Dalam  testimoni  hari  kedua  semalam,  Bernanke  tetap  mempertahankan  program  stimulus  moneternya  yang  mana  telah  meredakan  kekhawatiran  mengenai  kemungkinan  berakhirnya  pembelian  obligasi  setelah  rilis  Fed  minutes  pekan  lalu,sehingga  membantu  mengangkat bursa saham dari koreksi terburuknya sejak November. Pada Rabu keamarin, Bernanke mengatakan tingkat pengangguran  kemungkinan tidak akan melampaui level normalnya hingga beberapa tahun kedepan. 

Sentimen bullish pasar juga terangkat setelah dalam sebuah lelang Italia berhasil menjual 6,5 milyar obligasi untuk tenor 5 dan 10 tahun. 

Dua  hari  usai  pemilu  di  Italia  yang  tidak  menghasilkan  suara  mayoritas,  pasar  saat  ini  mencermati  kondisi  keuangan  negara  tersebut.  Investor khawatir, kekuatan suara pada partai yang anti penghematan di Italia dapat menghambat upaya reformasi keuangan dan pasar  tenaga kerja dan berpotensi menggagalkan upaya zona euro untuk keluar dari krisis yang telah membelenggunya selama 3 tahun terakhir. 

Maraknya  permintaan  pada  lelang  obligasi  Italia  telah  mendorong  penguatan  euro  dan  terakhir  bergerak  di  sekitar  $1,3145  atau  naik  0,6%. Euro juga tercatat di sekitar 121,12 yen, atau naik 0,8%. 

Di pasar Wall Street, Dow Jones industrial average <.DJI> naik 175,24 poin atau 1,26% dan ditutup di 14.075,37. Sedangkan Standard &  Poor's 500 Index <.SPX> naik 19,05 poin atau 1,27% di 1.515,99, prosentase kenaikan harian terbaiknya sejak 2 Januari. Sedangkan Nasdaq  Composite Index <.IXIC> naik 32,61 poin atau 1,04% di 3.162,26.   

Data  ekonomi  AS  menambah  sentimen  positif  di  pasar.  Barometer  untuk  business  spending  plans  AS  mencatat  kenaikan  terbesarnya  selama setahun terakhir di periode Januari. Order untuk capital goods, diluar sektor pertahanan dan penerbangan, yang dicermati sebagai  barometer untuk rencana belanja bisnis, melonjak 6,3%, kenaikan terbesarnya sejak Desember 2011. 

Adapun laporan lainnya menunjukkan bahwa kontrak untuk membeli rumah yang sebelumnya dimiliki mendekati level tertinggi tiga tahun  di bulan lalu. 

Indeks ekuitas global MSCI naik 0,9% dan FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> berakhir menguat 0,9%. Indeks saham Eropa terangkat oleh  naiknya  indeks  saham  Italia  yang  tercatat  melonjak  1,8%  setelah  jatuh  4,9%  di  hari  Selasa  sebelumnya.  Rebound  pada  indeks  saham  Spanyol juga turut memberi dukungan positif. 

Komitmen Bernanke untuk melanjutkan langkah stimulus moneter telah menekan harga obligasi AS. Treasury tenor 10 tahun turun 5/32  dengan yield di 1,90% dibandingkan dengan 1,89% di hari Selasa sebelumnya. 

Harga emas turun seiring menguatnya bursa saham Wall Street dimana telah mendorong investor untuk melakukan ambil untung pasca  kenaikannya sebelumnya. Harga emas turun 1,1% ke $1.595,71 per ons.  

Brent crude oil futures <LCOc1> untuk pengiriman April turun 84 sen ke $111,87 per barel. Sedangkan U.S. crude oil futures <CLc1> naik 13  sen ke $92,76. Adapun data menunjukkan stok minyak AS mencatat kenaikan 6 minggu berturut‐turut.   


GOLD & COMMODITIES
Emas  melemah  1  persen  Rabu  lalu,  mendekati  untuk  menghapus  kenaikan  harian  sebelumnya,  terpukul  oleh  kekecewaan  berkenaan  kurangnya stimulus the Fed dan kekhawatiran deflasi disamping meluasnya pemangkasan pembelanjaan AS. 

Rally  dari  ekuitas  AS  juga  menekan  ketertarikan  pada  logam  mulia,  karena  logam  mulia  membuat  rangkaian  kenaikan  empat  harinya  setelah Ketua the Fed Ben Bernanke mempertahankan kebijakan pembelian obligasi oleh bank sentral. 

Frank  McGhee,  kepala  dari  precious  metals  trader  pada  Integrated  Brokerage  Services  LLC,  mengatakan  bahwa  kebijakan  bank  sentral  pada pembelian obligasi yang dikenal dengan quantative easing "is becoming less and less effective as Bernanke announced nothing new."  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak mentah Brent jatuh ke level terendah 4 pekan di bawah $ 112 per barel pada hari Rabu menyusul kenaikan stok minyak  mentah AS dalam 6 minggu berturut‐turut dan koreksi tajam pada harga bensin menambah keprihatinan atas menurunnya permintaan. 

Stok minyak mentah AS naik 1,1 juta barel di pekan per 22 Februari, sedangkan stok bensin tergelincir dari level tinggi di sekitar pusat  penyulingan Gulf Coast tetapi naik di Pantai Timur. 

Brent crude oil futures <LCOc1> untuk pengiriman April turun 84 sen ke $111,87 per barel. Sedangkan U.S. crude oil futures <CLc1> naik 13  sen ke $92,76. 

Harga  minyak  juga  telah  didukung  oleh  kekhawatiran  pasokan  karena  ketegangan  di  Timur  Tengah,  dan  investor  terus  mengawasi  pembicaraan  atas  program  nuklir  Iran.  Iran  memberikan  penilaian  optimis  dari  dua  hari  pembicaraan  dengan  enam  kekuatan  dunia  ‐  Amerika Serikat, Perancis, Rusia, Inggris, Jerman dan China ‐ yang berakhir pada hari Rabu. Para pejabat Barat mengatakan Teheran harus  mulai mengambil langkah‐langkah konkret untuk meredakan kekhawatiran mengenai peningkatan kegiatan nuklirnya. Kedua belah pihak  sepakat untuk bertemu lagi di Istanbul pada bulan Maret, dan kemudian melanjutkan diskusi politik di Almaty, Kazakhstan, pada bulan  April. 


EURO ZONE
Economic dan business confidence dalam 17 negara yang menggunakan euro naik dalam rangkaian empat bulannya pada bulan Februari, Komisi Eropa mengatakannya, karena factories terlihat   naik.  

Sentimen  ekonomi  dalam  zona  euro  naik  dengan  membaik  dari  ekspektasinya  1.6  poin  ke  level  91.1,  melanjutkan  recovery  yang  dimulai  pada  bulan  November  tahun  lalu,  Komisi  mengatakannya.  

European Central Bank telah lama merekat dengan tingkat suku bunga ultra‐rendah yang mendalam dan penyediaan likuidasi yang tidak terbatas terhadap bank, menjadikannya kurang efektif,  anggota Dewan Eksekutif ECB Peter Praet mengatakannya.  

ECB  telah  memangkas  tingkat suku  bunga dalam  refinancing  utama ke  level  terendahnya  pada  0.75  persen  dan  dimulai untuk  memberikan  bank‐bank  dengan sebanyak  dana  yang  mereka  inginkan, termasuk pinjaman ultra‐dalam 3 tahun.  

Consumer  morale  Jerman  naik  dalam  rangkaian  dua  bulannya  terhadap  bulan  Maret  karena  menenangkan  besarnya  krisis  zona  euro  yang  membawa  Jerman  dengan  confidence  bahwa  perekonomian mereka akan naik dalam bulan mendatang, grup riset pasar GfK mengatakannya.  


U.K.
Sterling  menguat  terhadap  dolar  pada  perdagangan  hari  Rabu  setelah  anggota  BoE  menolak  pembicaraan  mengenai  suku  bunga  negatif,  meskipun  perhatian  mengenai perlambatan pada ekonomi global kemungkinan membatasi penguatan sterling. 

Anggota BoE Charles Bean mengatakan diskusi membahas seputar dorongan kepada perbankan untuk menyetor uang pada bank sentral guna mendorong mereka  memberikan  pinjaman  kepada  perusahaan‐perusahaan  dan  belum  ada  rencana  untuk  melakukan  apa  yang  disebut  dengan  suku  bunga  negatif  untuk  saat  ini.  Pernyataan  tersebut  sekaligus  sebagai  penegasan  atas  komentar  anggota  BoE  lainnya  yaitu  Paul  Tucker  pada  Selasa  sebelumnya  yang  mengatakan  bahwa  bank  sedang mempertimbangkan apakah suku bunga negatif adalah cara yang layak untuk meningkatkan perekonomian. 

Sterling awalnya sempat melejit pasca rilis data PDB‐Q4 basis tahunan yang lebih baik dari perkiraan yaitu mencatat tumbuh 0,3% dibandingkan perkiraan 0%. Namun  sterling kemudian memangkas keuntungannya karena data PDB‐Q4 untuk basis kuartalan masih mencatat kontraksi 0,3%. Hal ini tetap memberi ancaman terjadinya  resesi ketiga sejak 2008. 

Sterling  sempat  terapresiasi  ke  level  intraday  high  di  $1,5187,  namun  kemudian  terjadi  retracement  dan  terakhir  bergerak  di  sekitar  $1,5155,  atau  naik  0,2%  dibandingkan penutupan New York hari Selasa. 

Sterling telah jatuh sekitar 6,6% terhadap dolar sepanjang tahun ini. Komentar para anggota BoE telah memberi dukungan untuk kelanjutan quantitative easing (QE)  dan pelemahan nilai tukar, digabung dengan keputusan Moody’s untuk menurunkan peringkat  triple‐A  Inggris pekan lalu, dimana kesemuanya  itu akan memberi  gambaran suram bagi nasib sterling selanjutnya. 


JAPAN
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terlihat siap untuk menyingkapkan tirai pada Act Three dari drama "Abenomics" dengan pembicaraan keputusan untuk  bergabung pada pakta free trade yang dipimpin AS, terlihat oleh beberapa percobaan pada hasratnya terhadap reformasi ekonomi. 

Kikuo Iwata, seorang akademik yang mengekspektasi dinominasikan pada awal pekan ini untuk menjadi deputi gubernur Bank of Japan, yang mengatakan  kebijakan moneter dibutuhkan untuk membantu mendorong permintaan dan mempersempit kesenjangan output, menurut Jiji News. 

Pemerintah  Jepang  menaikkan  penilaian  ekonomi  pada  bulan  Februari  untuk  rangkaian  dua  bulannya,  yang  mengatakan  factory  output  telah  dpercaya  keluar dan sentimen perusahaan membaik berkenaan dengan anjloknya yen dan naiknya harga saham‐saham.   


AUSTRALIA
Lembaga pemeringkat kredit global Standard & Poor's (S&P) mengekspektasi pertumbuhan ekonomi Australia akan masih tetap dengan tren (naik) ditahun‐ tahun mendatang, karena puncak utang publik pada level terendahnya.  

Tetapi S&P, yang menilai Australia pada peringkat puncak triple‐A dengan outlook stabil, mengatakan perekonomian lokal memiliki kerentanan.  

"The economy holds a large amount of offshore debt, households retain substantial debt because of high house prices and its banks are reliant on foreign  investor funding," associate director Craig Michaels mengatakannya dalam suatu pernyataan.  

Total konstruksi yang telah dikerjakan di Australia melemah 0.1 persen pada kuartalan bulan Desember, menurut data resmi.  


SWISS
Momentum ekonomi Swiss kembali melemah di bulan Februari, meskipun pelemahan yang lebih kecil dibanding perkiraan telah mendorong ekonom optimis bahwa  ekonomi  akan  kembali  bangkit  di  bulan  depan.  Ekonomi  Swiss  sebagian  besar  telah  terhindar  dari  masalah  yang  tengah  membelit  zona  euro,  mitra  dagang  terbesarnya, meskipun nilai tukar mata uang yang kuat masih menjadi perhatian karena membuat ekspor negara itu menjadi lebih mahal. 

KOF, barometer untuk sentimen ekonomi yang memprediksi kinerja ekonomi dalam 6 bulan kedepan, turun ke 1,03 poin di bulan Februari dari level revisinya di 1,12  poin di bulan Januari sebelumnya, demikian laporan dari KOF Swiss Economic Institute. Data dirilis lebih baik dari ekspektasi pasar 1,0 poin. 

Meskipun gambaran ekonomi terlihat membaik, namun Kepala SNB Thomas Jordan di pekan lalu mengatakan bank sentral belum akan mengubah batasan minimum  nilai tukar EUR/CHF di 1,20 franc. 

Sementara itu sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan data Swiss purchasing managers (PMI) periode Februari akan turun ke 52,2 poin dari 52,5 poin di bulan  Januari sebelumnya. Data akan dirilis hari Jumat besok.   

Dolar tercatat melemah sekitar 0,25% di 0,9295 franc dibandingkan penutupan New York hari Selasa.